bab15 kencan pertama

Kami melaju kencang menembus angin malam yang terasa sangat sejuk.

Malam ini,,kota ku begitu ramai,,kendaraan merayap,,pejalan kaki tak kalah riuh meramaikan pinggir-pinggir jalan.

Lampu- lampu kota gemerlap menerangi sepanjang jalan.

Sungguh pemandangan malam indah,,yang untuk pertama kali nya aku nikmati bersama seseorang yang ku sebut pacar.

Kami berkeliling..mencari tempat untuk berlabuh.Dan pada akhir nya kami memutus kan untuk berhenti di tugu tengah kota.

Terlihat ramai sekali muda-mudi seusia kami,semua sibuk dengan aktifitas masing- masing..namun jelas terpancar wajah- wajah penuh cinta dari mereka malam ini.

Ari menggandeng tangan ku,menuju ke arah bangku yang masih kosong..lalu duduk disana.

Terlihat penjual makanan menuju ke arah kami menawarkan makanan dan minuman.

kami memesan 2 kaleng soft drink,,

"Din,,malam ini aku senang dech,,akhir nya kita bisa keluar juga"

Aku hanya menatap nya kemudian tersenyum tipis,lalu meneguk minuman di tangan ku.

Ari terus memperhatikan ku,,lalu meraih tangan ku,,kemudian menggenggam nya.

aku balas menatap nya.

"Sayang,,besok usaha ku perdana mulai di buka,,kamu doain aku ya..semoga lancar.."

Ari memberitahu ku tentang rencana nya membuka usaha servis elektro.

"Iya,,aku doin kamu,,tapi bukan nya Minggu depan ya baru mau buka,,kok besok?"

Aku yang awal nya mau minta di anter masukin lamaran besok,,mengurungkan niat ku.

"Iya,,awal nya pingin minggu depan,,tapi ayah bilang makin cepat makin bagus,,lagian alat dan barang keperluan nya sudah lengkap semua"

"Oh..."

"Eh iya...katanya mau ngomong,ngomong apa Din??"

"Ehmm...ya itu tadi..mau nanya kapan buka?"

Jawab ku berbohong,,aku tak mau Ari tau jika aku sebenar nya ingin Dia mengantar ku besok pagi.

"Din,,kalau usaha ku ini lancar ..beri aku waktu 2 tahun ya,,untuk melamar kamu"

ucapan Ari yang di sertai tatapan mesra nya membuat aku jadi terenyuh.

"Kamu yakin,,mau melamar aku??hehehe"

aku tertawa sembari menanyakan keseriusan nya.

"Kenapa nanya gitu??,,kayak nya kamu yang gak yakin Din"

"Bukan gak yakin,,"

"trusssss"

terlihat Ari yang mulai sewot.

"Yaaaa,,cuma nanya aja,,siapa tau...ntar,,setelah kamu sukses,,kamu ketemu sama orang yang lebih dari aku"

"Kamu kenapa sich din??,aku heran dech..kok kayak nya dari kemarin- kemarin kamu terkesan pasrah,,terkesan nyari- nyari masalah dech"

"Loch...kok jadi panjang??,,siapa yang nyari- nyari masalah?"

"Kamu..!!"

"Biasa aja ri,,gak usah bentak"

"Lagian kamu,,bilang kayak gitu biar apa coba??"

"Apanya???ahhh...kamu ya...berubah tau gak!!!"

"Kamu yang berubah Din!"

"Udah ah....jadi gak asyik,,pulang aja dech"

Aku berdiri,,sambil tangan ku memegang tali ransel di sisi kiri dan kanan"

"Din,,please.....jangan gini donk,malam ini perdana kita bisa berdua"ari mulai menurun kan ritme suara nya.

" Kamu yang mulai"

aku memalingkan muka ku ke arah berlawanan

" Oke....Aku minta maaf,,serius..aku mau kamu jadi istri ku kelak..cuma itu,,aku berharap kamu dukung,,bukan malah sebalik nya"

"Aah..udah lah..males bahas nya"

" Atau mungkin...kamu ada yang lain??"

"Apaan sich..."

Ari menarik lengan ku untuk duduk kembali disamping nya.

"Din,,kita makan bakso yuk,,"

Ari mencairkan suasana,,sementara aku masih tetap diam membisu.

"Din..udah donk ngambek nya...kita udah dewasa loch..bukan anak sma lagi"

"Ohhhh,,jadi kamu ngatain aku anak kecil,,gitu kan maksud nya,,?"

"Loch...kok marah lagi,,gak gitu Din"

Ari menggaruk- garuk kepalanya..yang mungkin tidak gatal.

"Sayang..coba dech,,kamu inget- inget selama kita pacaran,,apa pernah aku menilai kamu?enggak kan??,,aku selalu..turutin kemauan kamu..sebisa mungkin gak buat kamu kesal"

Ucapan Ari barusan membuat ku merasa tak enak hati,,

Ari benar,,aku selalu prioritas no 1 di hari- hari nya,,Ari selalu ada,,selalu siap dan selalu mengalah.

"Oke,,maaf"ujar ku pelan dengan kepala menunduk.

Ari memegang dagu ku dan mengangkat nya ke atas,,hingga muka ku dan muka nya berhadapan.

"Din,,lihat aku,,lihat mata aku...selalu dan selalu ada maaf untuk kamu,,tak perlu kamu minta"

Ari tersenyum,,dan aku membalas nya.

"Ari...kamu terlihat sempurna dimata ku..sama sekali tak ada celah yang salah..tapi kenapa aku tidak yakin"

ucap ku dalam hati.Ada apa dengan hati ini.

Ari melirik jam tangan nya,,

"Din udah jam Delapan lewat 10 menit"

ujar nya.

"Pulang??"

tanya ku.

"Ehm...kita makan bakso dulu yuk,,laper"

ajak nya.

Aku mengangguk,,Ari segera menggandeng tangan ku..kami berjalan dengan sesekali bercanda,,dan tertawa..menuju warung bakso di ujung parkiran.

Sesampai nya di warung bakso yang kami tuju,,segera Ari memesan dua porsi bakso,,dan 2 gelas es jeruk.

Kami berdua adalah pecinta bakso sejati,,hampir tak ada warung bakso di kota ini yang tak kami singgahi untuk mencicipi dan merivew nya berdua,,

Dalam beberapa menit pesanan kami datang,,kami segera melahap nya..ditengah- tengah waktu makan,,Ari yang duduk di hadapan ku,,menghentikan suapan nya,,kemudian menggenggam jemari ku.

"Din,,aku sayang kamu..aku gak mau kita pisah..aku gak bisa jauh dari kamu,,berjanjilah..tetap di samping ku"

Jujur saja,,ucapan nya seperti ini..sering sekali dia ucapkan di setiap ada kesempatan..

tapi kali ini,,Ada sakit di dada ku mendengar nya,,entah lah,,aku pun tak memahami nya..terasa begitu menyayat,,perih..

hingga ada bulir yang mengalir bebas dari sudut mata ku..

"Din,,kenapa kamu menangis??"

Dengan sigap ari menyeka air mata ku.

Aku mencoba tersenyum,,

"Gak pa pa Ri..aku cuma terharu mungkin,,denger kamu ngomong gitu"

"ya udah makan lagi"

sambung ku.

Ari menatap ku lekat- lekat,,seperti ada tanda tanya besar di hatinya.

Setelah selesai makan,,kami bergegas keluar,,dan segera menuju parkiran untuk pulang.

Tak seperti biasanya yang hanya menyodorkan helm,,malam ini Ari memakai kan helm nya di kepala ku..

aku sekali lagi menangkap keromantisan Ari yang kian bertambah pada ku.

"Ayo naik,,!"

ujar Ari ketika motor nya telah di stater.

Aku mengangguk,,dan duduk di belakang nya.

sepanjang perjalanan,,aku hanya diam menikmati harum tubuh nya yang tercium jelas di hidung ku.

setengah jam berlalu,,akhir nya kami sampai di depan rumah ku..

Aku turun dari motor,,lalu berdiri Ari membuka kan helm ku,

"Kok,,Turun??"

Tanya ku ketika melihat Ari mematikan motor nya lalu menegak kan standar motor nya,,

"mau mampir ya??,,tapi inikan udah malem"tambah ku lagi.

Ari hanya tersenyum lalu menarik lembut tangan ku untuk masuk ke pagar,aku yang bingung hanya mengikutinya,,lalu mengetuk pintu rumah,,

tok..tok..tok...

Hanya beberapa detik,,Papa membuka kan pintu,,

Eh,,kalian udah pulang"

Ari tersenyum kemudian menyambut dan mencium tangan papa.

"Iya pak,,Ari nganterin Dina pulang,,Ari pamit ya pak" ujar nya..

"Gak masuk dulu Ri?"

Tawar papa pada Ari.

"Gak usah pak udah malem,,Ari langsung pulang aja,,Biar Dina bisa istirahat"

Papa tersenyum kemudian berlalu meninggalkan kami.

"Dina sayang,,tadi aku izin baik- baik buat jemput kamu,,jadi mengantar pulang pun harus baik- baik"

jelas Ari padaku sembari mengusap rambut panjang ku.

Lagi- lagi Ari membuat ku jatuh cinta berkali- kali dengan sikap nya..

Aku tersenyum,,melihat nya keluar dari pagar rumah ku,,dan berlalu hingga hilang dari pandangan ku.

Bersambung**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***