bab 2 Bimbang

Sepanjang perjalanan pulang, pikiranku menerawang mengingat kejadian barusan.

Agak aneh memang, Dion yang menurutku Aneh, tetapi hari ini Dia menyelamatkanku, setidak nya dari rasa malu karena baju yang basah.

Meskipun hanya sebuah jaket, tapi setidaknya sedikit menyelamatkanku dari rasa malu.

"Kak, kok bajunya basah..habis kecebur ya?"

Sapa seorang anak kecil di angkot. Menyadarkan ku dari lamunan ku.

"Ehmm.."

Aku hanya membalas dengan senyuman.

Ternyata Aku melamun cukup lama, tak terasa jalan masuk ke perumahanku sudah hampir terlewat.

"Stop bang..!! "

Teriakku sambil mengetuk kaca angkot.

Aku bergegas turun lalu menyodorkan ongkos kepada supir angkot.

Aku berjalan pelan, melangkahkan kaki dengan tangan memegang kedua sisi tali ransel, sambil tetap memikirkan kejadian barusan.

"Assalamualaikum ..."

Salamku ketika membuka pintu rumah dan masuk kedalam.

Aku mendapati Papa sedang membolak balik surat kabar.

"Walaikum salam Din, udah pulang kamu Nak.."

"Iya Pa"

Balasku sembari mencium tangan beliau.

" Mana Mama pa??"..

Tanyaku yang tak mendapati sosok Mama di ruang itu.

"Mama di kamar"

Sambung Papa.

Aku hanya berlalu sambil membentuk huruf "O" pada mulut ku.

Setelah meletakkan ransel, Aku mengeluarkan pakaian kotor dan membawanya ke tempat pakaian kotor, lalu bergegas untuk membersihkan diri.

Baru saja tiba di kamar, ketika hendak membuka pakaian. Aku tiba- tiba berhenti, lalu duduk di tepi tempat tidur, Aku meraih jaket yang baru saja kugantung, lalu kupandangi, sembari menghela nafas panjang.

Aku baru saja menyadari bahwa aku tidak tau alamat Dion, begitupun nomor telpon yang bisa Aku hubungi.

"Ya ampuuuunnn... Gimana cara balikin ni jaket?? tadi kenapa gak nanya dulu ya Aku nya..."

Gumam ku pelan.

Ku urungkan niat ku untuk segera mandi, kuraih ponsel lalu mulai mengetik pesan singkat ke Fitri.

"Jeng, udah sampe lum"

Tak berapa lama ponsel ku bergetar

"*U**dah..Napa*"

lalu kutekan panggilan pada no Fitri

"Halo!! Fit..kacau nich!"

Ucapku to the point'

"Kacau kenapa?"

Sahut Fitri bingung.

"Ehm... Kamu tau rumahnya Dion??,"

Tanyaku

"Emang kenapa?? Tunggu.. Tunggu... Ada apa nich tiba- tiba tanya alamat?? mau main jeng??"

Ledek Fitri sambil tertawa terbahak

"Sembarangan!! Bukan gitu, mau balikin jaket nya gimana coba..atau kamu ada nomor kontak nya??"

Tanyaku kembali penuh harap.

"Boro- boro kontak nya, Dia tinggal di daerah mana aja Aku gak tau"

Terdengar hela nafas panjang di sebarang sana,menandakan bahwa Fitri pun turut bingung.

"Eh Din, tapi tunggu dulu..kamu masih pegang buku absen kan??"

Tanya Fitri seperti baru mendapat kan ide.

"Terus"

Sahut ku penasaran.

"Kamu cari deh nama Dia, terus lihat di paling ujung kan ada asal sekolah..."

Penjelasan Fitri semakin membuat bingung..

"Lalu??"

Aku semakin penasaran menunggu ide brilian dari saudara ku ini.

"Ya udah..kamu tinggal datangi sekolahnya Jeng.."

Aku tertegun, sembari mencerna ide dari Fitri.

"Maksud mu, Aku datang kesekolah nya lalu bertanya??? ogahhh!!! males banget"

Jawabanku menciptakan gelak tawa diseberang sana.

"Ya udah dech.. Aku mau mandi.."

Segera kututup telponku. Lalu bergegas mandi.

Malam nya, Aku kembali memikirkan ide Fitri sore tadi.

Aku kembali bertanya pada hatiku, apa Aku harus melakukan nya? kalau tidak demikian, bagaimana Aku bisa mengembalikan jaket itu.

"Ah..nantilah Aku pikirkan lagi"..

Mataku telah memberi sinyal untuk segera beristirahat.

Besok senin kembali bersekolah dan harus pagi- pagi sekali, karena besok Aku petugas upacara di sekolah.

Aku bergegas merapikan bantal dan lelap di balik selimut.

***

Aku terjaga ketika ketukan lembut dari balik pintu kamarku berbunyi entah sudah berapa kali.

"Dina..."

Panggilan Mama, membuatku harus melepaskan diri dari hangatnya selimut kesayanganku, beranjak dari tempat tidur, berjalan sempoyongan membuka pintu.

"Iya ma Dina udah bangun"

Mama memberi kode untuk segera mandi dan sholat subuh.

Aku membalas dengan anggukan kepala, lalu ngeloyor mengambil handuk dan mandi.

Selesai mandi Aku kembali menatap jaket yang masih tergantung lagi-lagi ku hela nafas panjang.

Selesai sarapan Aku bergegas mengambil ranselku, sesaat setelah terdengar klakson sepeda motor Ari.

Ari adalah Pacarku yang setahun ini setia antar jemput sekolah.

Ari berbeda sekolah denganku, Mama Papa ku memang sudah mengizinkan Aku untuk pacaran setelah Aku berusia 16 tahun lebih tepat nya kelas 2 SMA dengan catatan, pacaran hanya dijadikan motivasi untuk semangat belajar,

tetap dengan batasan dan larangan.

Seperti..tidak boleh ada yang namanya malam mingguan dan tidak boleh keluar malam..

"Pamit ya Ma..Pa"

Ujarku sembari mencium tangan keduanya.

"Hati- hati ya Din"

Jawab mama dan papa hampir berbarengan.

Di depan pagar rumah, Ari membuka helm nya melemparkan senyum termanis nya pagi ini.

"Pagi...."

Sapa nya, Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Ari menyerahkan helm untuk Aku kenakan, Aku menerimanya dan segera memakai nya dengan sangat hati-hati, agar rambutku tidak berantakan.

Motor pun melaju.

Di tengah perjalanan Ari membuka percakapan setengah berteriak

"Kemarin gimana??"

"Apanya"

Jawabku tak kalah berteriak.

"Pergi latihannya... Siapa yang anter??"

Tanya Ari memperjelas.

Memang selama ini Ari yang selalu antar jemputku, termasuk saat latihan.

Kemarin, Ari tidak bisa antar karna motor nya rusak.

"Oh... Gak ada, Aku naik angkot"

Jawab ku.

Ari hanya mengangguk angguk kan kepala nya .

Sesampai nya di sekolah, Aku turun dan melepas helm, Aku masih mematung di depan Ari, menunggu motor nya berlalu.

"Hari ini kamu petugas ya??.."

Tanya nya.

"Iya"

"Ya udah,semangat ya... Aku jalan.."

Pamit nya padaku.

Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum dan berucap

"Hati-hati"

Aku melangkah kan kaki memasuki gerbang sekolah.

Teman- teman sudah mulai bersiap, berbaris rapi pada barisan masing- masing.

Saat memasuki kelas, dan menaruh ransel di meja.

Fitri menemuiku dan bertanya.

"Gimana jadi balikin jaket??"

"Nantilah, belum Aku pikirkan, lagian jaketnya belum di cuci."

Jawabku cuek.

"Ya udah yuk upacara udah mau mulai"

Fitri menarik lenganku menuju lapangan.

Hari senin yang sangat cerah, matahari bersinar tanpa awan menutupi. Sesekali kulirik teman-temanku yang mulai berkeringat karena kepanasan.

beruntung barisanku cukup terlindung oleh bayangan gedung sekolah, sehingga dapat terhindar dari sengatan panas matahari pagi ini.

Hampir 40 menit upacara berlangsung.

Ketika protokol mengucapkan upacara selesai, seolah mendapatkan angin segar semua peserta upacara tersenyum lebar.

Jam pelajaran dimulai,

pagi ini pelajaran pertama matematika.

Senin yang berat memang, tak sedikit temanku yang membenci hari senin.

Selain Gurunya galak, jam pelajaran nya pun cukup panjang.

Wajar jika teman-teman menganggap hari senin akan sangat menguras otak.

2 jam berlalu..

Saatnya istirahat.

Aku memilih tak keluar kelas, Aku duduk bersandar di dinding kelas dengan menghadap ke dinding lain nya.

"Jeng..Gak keluar??"

Sapa Fitri.

"Gak ah jeng.. Males!!"

Aku menjawab sambil tetap duduk santai bersandar.

"Kamu kenapa sich Din??

Masih mikirin Si Mr.Jaket??

udahlah santai aja, minggu depan kan latihan lagi, buat apa susah-susah nyari nya?! Balikin nya pas ketemu minggu depan, bereskan"

Sambung Fitri panjang lebar.

"Nahhh..cakep ni...sipp..bener Fit, besok minggu aja Aku balikin nya."

Aku seolah mendapat kan semangatku lagi dengan ide dari saudaraku satu ini.

Jam pulang tiba...

Hanya sekitar 10 menit menunggu, Ari telah tampak dari kejauhan.

Untuk masalah waktu, Aku akui Ari orang yang on time sekali.

Hampir tak pernah telat, dan hampir tak ada janji yang tak dia tepati.

"Mari.. Ojek nya mbak"

Goda Ari seraya menaikkan kaca pada helm nya.

Lagi-lagi Aku hanya membalas dengan senyuman.

Sekolah Ari dan sekolahku tidak terlalu jauh, cuma 5 menit jika ditempuh sepeda motor.

Motor kami melaju... di tengah perjalanan Ari menawarkanku untuk makan bakso.

"Din, kita makan bakso yuk... Aku baru dapet duit honor dari bantuin di bengkel elektronik saudara ."

Ari memang sekolah nya jurusan elektro, jadi Dia kalau malem nyambi di bengkel saudaranya, makanya sering dapet honor,

makanya meski masih Sma, Dia sering traktir makan, walau cuma sekedar bakso atau es campur.

"Ehm..oke"

Jawab ku singkat.

Kami berhenti di salah satu warung bakso di pinggir jalan arah jalan pulang.

Setelah memesan 2 mangkuk bakso, Ari duduk didepanku, kami berhadapan.

Ari menatapku seolah - olah ada yang ingin di ketahuinya dari sikapku.

Aku beberapa kali mencoba menghindari tatapan nya.

"Dina kamu ada apa ?? dari pagi tadi loch..kamu aneh..gak biasa"

Selidik nya sembari menatapku lekat-lekat.

"Gak ada apa-apa,,ngaco ah.. Emang aneh nya dimana coba??"

Tanyaku balik.

"Kamu lebih banyak diam.."

Jawab nya singkat.

Sebenarnya iya, Aku sedang memikirkan si Mr.Aneh dan Jaket nya, tapi masak Aku mesti cerita sama Ari? yang ada nanti malah cemburu.

"Tuh kan diem lagi."

Ari lagi-lagi memergokiku tengah melamun.

"Eh...enggak kok, cm lagi gak fokus aja..banyak tugas"

Uapanku berbohong, dan Aku yakin Ari tak mempercayai alasan ku.

Tapi Dia hanya berusaha memahami kondisiku.

Setelah setengah jam berlalu, bakso telah habis kami lahap.

Aku beranjak dari kursi dan melangkah keluar warung menunggu Ari di motornya.

Sementara Ari masih mengantri untuk membayar bakso yang telah kami santap.

Setibanya dirumah, Aku menawarkan untuk mampir, walau hanya sekedar basa basi, karena kami sama-sama tau, bahwa bukan waktu yang tepat untuk itu.

Ari melemparkan senyum sebelum motor nya melaju meninggalkan rumahku.

Aku masuk dengan gontai, rasa lelah ini menuntunku untuk segera menemui tempat tidurku.

Kudapati Mama tengah berada di dapur sepertinya Mama mendapat resep baru lagi dari majalah yang dibelinya.

Mama selalu mencoba setiap resep baru.

Mama jago sekali dalam urusan memasak.

"Assalamualaikum Ma"

Sapaku memberi salam.

"Walaikum salam Din... Cepat ganti seragam, lalu makan ya!"

Ucap Mama sambil sesekali membaca resep majalah di depan nya.

"Nanti aja Ma, Dina tadi abis makan bakso masih kenyang, mau tiduran dulu"

Jawabku menerangkan.

Aku segera meninggalkan Mama... dan menuju kamar,segera menjatuhkan tubuhku di tempat tidur.

Dan mataku tertuju pada jaket itu lagi, lalu terlelap..

bersambung**

Terpopuler

Comments

Alwani Yunita

Alwani Yunita

kesan pertama baca bagus banget dan penulisan nya rapi, semangat thor nanti aku mampir lagi

2022-01-04

0

Rasnantara

Rasnantara

lanjut baca

2021-12-23

1

Fany Lili

Fany Lili

Dina bambang eh bimbang gegara jaket ajaib nih ,,, 😆

Aku lanjut baca nih thor,,,
Mampir juga ya,,

👉 MY SUNSHINE 🌞

2021-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Siapa dia...
2 bab 2 Bimbang
3 bab 3 dimanakah dia...
4 bab 4 Perjuangan selesai
5 bab 5 rindu...
6 bab 6 masa- masa terakhir di sma
7 bab 7 lembar kenangan..
8 bab 8 menjelang perpisahan sekolah
9 bab 9 Dia kah calon jodoh ku??
10 bab 10 acara perpisahan sekolah
11 bab 11 hari kelulusan...
12 bab 12 konvoi kelulusan
13 Bab 13 mulai pudar...
14 bab 14 malam minggu perdana
15 bab15 kencan pertama
16 bab 16 semangat Dina.
17 bab 17 Melamar pekerjaan
18 bab 18 panggilan kerja
19 Bab 19 Diterima kerja
20 bab 20 Hari pertama kerja
21 bab 21 Bertemu Dion
22 bab 22 gajian uhuyyy
23 bab 23 kabar mengejut kan
24 bab 24 Kertas maut
25 bab 25 Skenario Ari
26 bab 26 Drama
27 bab 27 Maaf
28 bab 28 Kesempatan ke 2
29 bab 29 Disnaker
30 bab 30 say goodbye...
31 bab 31 Gelar Anak Rantau
32 bab 32 Merasa Asing
33 bab 33 Goodbye cinta
34 Bab 34 Dia...
35 Bab 35 apakah aku jatuh cinta??
36 Bab 36 Bimbang
37 Bab 37 comeback
38 Bab 38 Pertemuan
39 Bab 39 Masih ada rindu
40 Bab 40 Mengulang kenangan
41 Bab 41 Kembali melamar kerja
42 Bab 42 Menunggu kabar
43 Bab 43 Anak baru
44 Bab 44 Teman jutek
45 Bab 45 Si Kutu kupret
46 Bab 46 Tom n Jery
47 Bab 47 Ribut lagi !!
48 Bab 48 Cincin
49 Bab 49 Malam Pergantian Tahun
50 Bab 50,Semuanya jadi kacau
51 Bab 51 Dalam masalah
52 Bab 52 Meeting dadakan
53 Bab 53 Merasa bersalah
54 Bab 54 Maafkan Aku
55 Bab 55 Damai
56 Bab 56 Saran konyol
57 Bab 57 Target selingkuh
58 Bab 58 Sandiwara
59 Bab 59 Gagal total
60 Bab 60 Momen lebaran
61 Bab 61 Keluarga bertemu
62 Bab 62 Kehadiran Ari kembali
63 Bab 63 Selamat jalan Ari
64 Bab 64 Hari bahagia
65 Bab 65 Kejutan Trio Abal-abal
66 Bab 66 I love you
67 Sekilas info
68 Promo Novel Anyar
69 Promoooo
Episodes

Updated 69 Episodes

1
bab 1 Siapa dia...
2
bab 2 Bimbang
3
bab 3 dimanakah dia...
4
bab 4 Perjuangan selesai
5
bab 5 rindu...
6
bab 6 masa- masa terakhir di sma
7
bab 7 lembar kenangan..
8
bab 8 menjelang perpisahan sekolah
9
bab 9 Dia kah calon jodoh ku??
10
bab 10 acara perpisahan sekolah
11
bab 11 hari kelulusan...
12
bab 12 konvoi kelulusan
13
Bab 13 mulai pudar...
14
bab 14 malam minggu perdana
15
bab15 kencan pertama
16
bab 16 semangat Dina.
17
bab 17 Melamar pekerjaan
18
bab 18 panggilan kerja
19
Bab 19 Diterima kerja
20
bab 20 Hari pertama kerja
21
bab 21 Bertemu Dion
22
bab 22 gajian uhuyyy
23
bab 23 kabar mengejut kan
24
bab 24 Kertas maut
25
bab 25 Skenario Ari
26
bab 26 Drama
27
bab 27 Maaf
28
bab 28 Kesempatan ke 2
29
bab 29 Disnaker
30
bab 30 say goodbye...
31
bab 31 Gelar Anak Rantau
32
bab 32 Merasa Asing
33
bab 33 Goodbye cinta
34
Bab 34 Dia...
35
Bab 35 apakah aku jatuh cinta??
36
Bab 36 Bimbang
37
Bab 37 comeback
38
Bab 38 Pertemuan
39
Bab 39 Masih ada rindu
40
Bab 40 Mengulang kenangan
41
Bab 41 Kembali melamar kerja
42
Bab 42 Menunggu kabar
43
Bab 43 Anak baru
44
Bab 44 Teman jutek
45
Bab 45 Si Kutu kupret
46
Bab 46 Tom n Jery
47
Bab 47 Ribut lagi !!
48
Bab 48 Cincin
49
Bab 49 Malam Pergantian Tahun
50
Bab 50,Semuanya jadi kacau
51
Bab 51 Dalam masalah
52
Bab 52 Meeting dadakan
53
Bab 53 Merasa bersalah
54
Bab 54 Maafkan Aku
55
Bab 55 Damai
56
Bab 56 Saran konyol
57
Bab 57 Target selingkuh
58
Bab 58 Sandiwara
59
Bab 59 Gagal total
60
Bab 60 Momen lebaran
61
Bab 61 Keluarga bertemu
62
Bab 62 Kehadiran Ari kembali
63
Bab 63 Selamat jalan Ari
64
Bab 64 Hari bahagia
65
Bab 65 Kejutan Trio Abal-abal
66
Bab 66 I love you
67
Sekilas info
68
Promo Novel Anyar
69
Promoooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!