Pukul 12.00 Andrew dan Briant meninggalkan kantor untuk makan siang di luar kantor bersama dengan Client. Mereka meninggalkan Lia bersama dengan Raja. Dan siang itu Lia memilih untuk menikmati makan siang nya bersama dengan Raja dan Meta, wanita yang berasal dari Filipina.
Lia tampak takjub dengan luasnya area yang digunakan untuk menjajakan makanan. Hampir satu lantai gedung itu merupakan tempat kuliner, area food court. Sedangkan di sudut-sudut ruangan tampak toko-toko kecil yang menjual berbagai macam keperluan dari snack hingga keperluan wanita.
"Wah Raja, Meya.. ini luas sekali," ujar Lia takjub.
"Tentu saja. Tuan Andrew memang memanjakan karyawannya untuk masalah ini. Bahkan ada discount khusus untuk karyawan yang diterapkan oleh para penjual disini," sahut Meta.
"Wah, ternyata kakak ipar ku memang baik hati dasarnya." Timpal Lia dengan kagum.
"Loh, tuan Andrew sudah menikah?" tanya Raja dengan keheranan karena merasa selama dia bekerja dengan Andrew tidak mengetahui hal tersebut.
"Belum. Masih calon," sahut Lia dengan senyum lebar menyembunyikan kenyataan adanya Rachel disisi Andrew.
.
"Ah aku mengerti."
"Aku mau beli makanan ini." Lia menghampiri area masakan Vietnam kemudian dia membeli masakan khas negara itu.
Noodle soup yang terbuat dari mie beras dengan siraman kaldu sapi dan irisan daging dan disajikan dengan tauge juga sambal yang khas.
Selain itu Lia menemukan cemilan Vietbam yang bernama Bahn Cam dan makanan tersebut persis sekali dengan Onde-Onde.
"Kalian tahu, ini di Indonesia disebut Onde-Onde. Aku jadi penasaran sebenarnya ini asli makanan khas mana?" ujar Lia sambil menggigit Bahn Cam.
"Kita negara Asia kan berdekatan, tentu saja banyak kemiripan. Nih, kulitku kan mirip denganmu," ucap Meta sambil mendekatkan tangannya ke arah Lia.
"Kulitmu sudah berdaki, kalau dia masih mulus," ejek Raja dengan terkekeh.
"Mulutmu itu yang berdaki," sahut Meta kesal seraya meninju bahu Raja.
"Ow! Merangkap jadi tukang pukul juga?"
Meta melotot. Sementara Lia terkekeh melihat keseruan mereka.
"Kalian sudah lama bekerja di kantor ini?" tanya nya sambil kembali mengunyah mie.
"Kalau aku sudah lebih dari tujuh tahun. Kalau Meta, baru berapa, dua tahunan kan?"
"Hampir tiga tahun bro."
Raja mengangguk-angguk.
"Raja langsung jadi asistent Briant?"
"Bukan, awalnya aku ada di staff administrasi. Tapi karea kerjaku yag hebat dan cekatan, mr.Briant menyukaiku dan menjadikanku sekretaris kepercayaan." ujar Raja dengan percaya diri.
"Hebat dong." Puju Lia sambil bertepuk tangan dan tersenyum lebar.
Raja tersenyum bangga.
"Briant... hemm... apa dia punya kekasih?" tanya Lia perlahan sambil menatap raja dengan penuh rasa ingin tahu.
"Kau suka sama mr.Briant?" tanya Meta tiba-tiba.
"Eh.. itu.. aku hanya penasaran." ujar Lia sedikit canggung sambil menegak botol air mineralnya.
"Mr. Briant itu dingin. Pikirannya lebih banyak bekerja saja. Kalau urusan di luar kantor dengan mr. Andrew kami tidak tahu," cerita Raja sambil mengerdipkan mata nya.
"Maksudmu di luar kantor, apakah mereka masih sering ... kau tahu kan maksudku?" tanya Lia menyelidik.
"Eit.. jangan salah sangka. Itu duluu.. duluuu sekali. Haduh.. jangan laporkan aku ya," Raja memohon dengan penuh harap.
"Tenang saja, rahasia hanya untuk kita bertiga;" ujar Lia tenang.
"Kalau dulu, banyak sekali model cantik yang datang mencari tuan Andrew. Tiap bulan terkadang tiap minggu berganti orang. Terkadang sampai pusing kita dibuat untuk mengusir wanita-wanita yang sudah di campakan oleh mr. Andrew. Meskipun sudah mendapatkan kompensasi yang WOW. Mereka masih saja berharap. Dan tugas mr. Briant adalah memberi mereka kompensasi, sedangkan tugas kita semua para sekretaris adalah mengusir wanita yang tidak diinginkan." Raja berhenti sesaat dan menegak segelas air soda.
"Tapi semua mulai tenang sejak, emh... tiga setengah tahun yang lalu. Tidak ada wanita baru selain miss Diana. Ya, kayanya cuma dia seorang," ujar Raja sambil memicingkan matanya mengingat-ingat.
"Dan semenjak mr. Andrew sudah mulai tenang, tampaknya mr. Briant kembali berhubungan dengan cinta lama nya."
Lia menegang. Cinta lama? Apakah itu Grisella? Apakah aku kalah sebelum mencoba?
"Si... saiap dia?" Tanya Lia dengan terbata. Kemudian Lia berdehem seakan-akan ada yang menyangkut di tenggorokannya sebelum akhirnya menghabislan air moneral di tangannya.
Mendengar cerita jika Andrew sudah berubah karena kakak nya tentu saja Lia menjadi semakin yakin, jika cinta brother Andrew hanya untuk Diana seorang.
Tetapi mendengar cinta lama Briant kembali, membuat Lia sedikit sesak.
"Miss Grisella," sahut Meta dengan mantap sambil mengusap bibir nya dengan tisyu.
"Grisella?" Sesuai dugaannya.
Jadi apa yang di ceritakan Diana waktu itu benar, jika Grisella dan Briant sempat berhubungan.
"Gosipnya mereka dulu pacaran, eh sudah bertunangan kan ya? Tapi putus, ga tau karena apa. Sekarang tampaknya berhubungan kembali," cerita Meta seraya berbisik.
"Kau tahu dari mana?"
"Gosip karyawan lama. Hehehehe..."
"Mr.Briant juga pernah mengirimi Grisella bunga, aku yang memesankan." ucap Raja dengan mantap.
Des. Ada yang menyesak di dada Lia. Haruskah ia kalah sebelum berusaha. Haruskah ia menyerah sebelum mencoba. Tapi Grisella adalah wanita baik yang selalu menjaga kakaknya beberapa tahun belakang ini.
Lia bimbang.
"Kalau kamu naksir, kayanya berat deh. Mr. Briant itu terlalu pendiam. Kalau aku sih suka pria yang bisa bercanda." ujar Meta malu-malu sambil melirik Raja.
Raja hanya tersenyum simpul.
"Katakan padaku apakah kalian berdua sudah menikah atau punya pacar?" tanya Lia lagi yang melihat bagaimana Meta melirik Raja.
"Belum." Jawab mereka kompak
Lia terkekeh. Kemudian dia mengambil tangan mereka berdua dan menyatukannya.
"Kenapa tidak dicoba, sama-sama single. Raja ajak Melia berkencan hari ini. Dan ingat jangan lepaskan pegangan tangan kalian sampai di kantor. Kalau sampai lepas aku akan beritahu brother Andrew jika kalian hari ini sudah menggosipkannya," ancam Lia sambil tersenyum penuh kemenangan melihat wajah kikuk Raja dan sikap malu-malu Meta.
Meskipun perasaan cinta nya sedang kacau karena tidak mengarah pada tujuan yang tepat, tetapi lia masih bisa memperhatikan sikap kedua temannya. Dan mungkin dengan mencomblangi mereka, aoan membawa berkah bagi kehidupan cinta nya.
"Malu ah," ucap Meta sambil menepiskan tangan Raja.
Lia mengangkat alisnya menatap Raja, seakan-akan hendak berkata kalau konsekuensi nya akan segera berlaju jika Raja tidak menggandeng Meta, yaitu melaporkan pada Andrew, jika Raja bergosip tentangnya.
Raja tentu saja bingung menghadapi ancaman Lia. Apakah gadis ini serius dengan ancaman atau hanya berpura-pura, Raja tidak mau mengambil resiko. Meskipun dalam hati dia berpikir, kalau sedari tadi gosip yang dia ceritakan pun atas permintaan Lia.
Akhirnya Raja meraih tangan Melia lagi, membuat gadis itu kaget. Dia menatap Raja dengan kebingungan sementara semburat merah muda sudah tampak di pipi nya. Dada Meta tentu saja berdebar tidak menentu.
Pemuda keturunan India-Amerika itu mempunyai kulit kecoklatan dengan wajah campuran yang menarik. Apalagi Raja sangat murah senyum dan baik hati, meskipun sedikit suka bicara.
Raja menoleh kepada Melia dan berkata, "jangan ambil resiko, kita ikuti kemauan nona muda."
Meta mengangguk.
"Nah gitu dong, ini akan menjadi awal untuk kalian. Ayo kita kembali ke kantor. Group ke dua pasti sudah tidak sabar akan turun beristirahat."
Mereka bertiga berjalan menuju lift diikuti oleh pandangan beberapa orang yang menatap Meta dan Raja. Tentu saja ini hap yang baru bagi sebagian karyawan disana, karena Raja yang tangan kanan Briant, merupakan salah satu most wanted man di kantor Fantasy Cruise Line.
Meta berjalan sambil menunduk dengan dada berdebar. Dia memandang tangan Raja yang menggenggam nya. Meskipun Meta tau kalau Raja melakukannya karena ancaman dari Lia, tetap saja hatinya bahagia. Setidaknya di kantor ini dia yang pertama kali di gandeng oleh Raja.
Ketika mereka sudah sampai di lantai atas. Raja segera melepaskan genggaman tangannya dari Meta, dan seketika itu juga Meta merasakan tangannya sudah kosong. Dan Meta hanya tersenyum kecut melihat tangannya yang sudah kosong, sementara Raja dengan gagah bejalan menuju ke mejanya.
"Jangan kuatir, kalau kau suka dengan dia, aku akan mencomblangi kalian," bisik Lia.
Meta terkejut menyadari Lia masih berdiri di belakangnya. Dan dengan mata berbinar dia tersenyum pada Lia. Lia yang memahami arti tatapan itu, menepuk bahu Meta dan berjalan ke meja nya yang berada di sebelah Raja.
Setidaknya meskipun dia harus sedih karena usahanya mendekati Briant gagal, dia bisa melihat kebahagiaan dan harapan di mata orang lain dan itu cukup menghibur hati nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 240 Episodes
Comments
Neninuryani
benean sama banget kayak onde2 bentuk dan rupanya😄
2022-10-08
0
Pitria Muhammad
andrew sama diana msih kumpul kebo
2021-07-15
0
Rahmawaty❣️
itu mh bkn onde2.. itu kue bola kn ya😆😆
2021-06-04
0