...Happy reading...
*****
Alan kembali ke rumah Ulan karena ia benar-benar tidak bisa mengabaikan Ulan begitu saja. Walau Ulan adalah mantan tunangan saudara kembarnya yang membuat Alan juga harus kehilangan saudara kembarnya dengan rasa sakit yang luar biasa. 5 tahun lalu Althaf dan Ulan sudah bertunangan karena Althaf tak ingin Ulan di lirik oleh lelaki lain, Althaf sangat mencintai Ulan begitu pun sebaliknya. Kedua pasangan yang sudah berpacaran sejak lama itu akhirnya melangsungkan pertunangan dengan sangat megah selayaknya sebuah pesta pernikahan karena Althaf ingin memberikan yang terbaik untuk calon istrinya walau Ulan menolak tetap saja Althaf melakukannya. Ulan adalah gadis yang sangat manja bila bersama dengan Althaf dan Althaf tidak keberatan sama sekali. Apa yang di inginkan Ulan maka Althaf akan memberikannya, hingga kejadian naas yang merenggut nyawa Althaf dan semua menyalahkan Ulan yang terlalu manja pada Althaf. Althaf tertabrak mobil saat sedang ingin membelikan bunga keinginan Ulan karena gadis itu merengek minta di belikan. Althaf yang sangat mencintai Ulan langsung pergi membeli bunga dan meninggalkan pekerjaannya begitu saja karena ia tidak mau Ulan marah dengannya. Di saat Althaf menyebrang dari arah berlawanan mobil melaju dengan sangat kencang hingga Althaf terpental beberapa meter dengan darah yamg terus mengalir. Baik keluarga Ulan dan Althaf saling menyalahkan Ulan akibat kejadian itu hanya ayah dan bunda Althaf yang masih mau menerima Ulan dan mengikhlaskan kepergian Althaf.
Alan mengusap wajahnya karena kembali mengingat kejadian yang sangat menyesakkan itu. Ia masih menatap Ulan dengan datar, ia tidak bisa membenci Ulan walau ia mencoba menumbuhkan rasa benci di hatinya karena diam-diam Alan mencintai Ulan sejak dulu Ulan sudah bersama dengan Althaf tetapi tidak ada satu pun yang tahu tentang perasaan cintanya untuk Ulan selain dirinya sendiri. Keinginannya untuk bekerja di perusahaan ayahnya karena ia tahu Ulan bekerja di sana. Pikirannya ingin membenci Ulan tapi hatinya berkata selalu ingin berada di dekat Ulan. Alan bersikap acuh tak acuh kepada Ulan agar gadis itu tak mengetahui perasaannya yang terpendam cukup lama. Cukuplah Ulan mengetahui bahwa mereka hanya sebagai bos dan sekretaris saja.
Alan merebahkan dirinya di samping Ulan yang masih tertidur. Ia menghela nafasnya saat melihat bibir Ulan sangat kering dan pucat, jika masih ada Althaf di sini dapat Alan pastikan saudara kembarnya itu akan sangat panik melihat keadaan Ulan yang demam seperti ini. Alan menempelkan tangannya di kening Ulan dan Alan bersyukur panas Ulan sudah menurun dan tidak seperti tadi.
"Saya tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan terhadap hati saya. Mengapa saya selalu tidak bisa membenci kamu walau saya ingin melakukan itu?" gumam Alan menatap Ulan dengan sangat lekat.
"Saya ingin membenci kamu selayaknya keluarga kamu sangat membenci kamu. Saya tahu semuanya, saat kamu pergi dari rumah, saat kamu merasa tertekan karena tuduhan mereka. Saya tahu semua dan saya dapat merasakan apa yang kamu rasakan. Tetapi saya Alan bukan Althaf. Saya Alan yang tak bisa mengungkap kasih sayang dengan mudahnya, yang bisa memanjakan kamu seperti Althaf. Saya memiliki rasa cinta yang mungkin sama besarnya dengan Althaf. Tetapi saya tahu cinta saya tidak akan pernah terbalas, cukuplah kita hanya sebatas rekan kerja."
Alan memeluk Ulan dengan hati-hati. Rasanya hatinya menghangat bisa mendekap Ulan seperti ini. Biasanya Alan hanya bisa membayangkan tetapi saat ini sudah menjadi sebuah kenyataan walau Ulan tidak mengetahui semuanya.
"Sudah bangun?" ucap Alan dengan datar saat Ulan membuka mata dengan perlahan dan untungnya ia sudah tak lagi memeluk Ulan.
"S-sya kenapa, Pak?" tanya Ulan dengan lirih.
"Memangnya apa yang kamu rasakan?" tanya Alan datar.
"Badan saya sakit semua," ucap Ulan dengan lirih.
"Kamu demam," ucap Alan dengan datar.
"Makan bubur kamu dan minum obat!"
"Tidak usah Pak! Saya tidak lapar," ucap Ulan menolak dengan halus karena ia masih merasa badannya sangat sakit dan pegal.
"Makan! Saya tidak mau kamu cuti terlalu lama!" ucap Alan dingin dan memberikan bubur yang berada di mangkuk untuk Ulan.
"Saya tidak bakal mengambil cuti Pak. InsyaAllah besok saya bekerja," ucap Ulan dengan tegas. Alan hanya diam memastikan Ulan memakan buburnya dengan benar.
"Sudah ini rasanya sangat pahit," ucap Ulan.
"Minum obatmu!"
"Iya."
Keduanya saling terdiam satu sama lain, entah apa yang mereka pikirkan. Namun, kecanggungan yang terjadi di antara mereka. Hingga Ulan terlelap kembali karena pengaruh obat yang ia minum.
"Aku mencintaimu!"
*******
Hari ini Ulan kembali bekerja walau ia merasa belum sehat sekali karena ia tidak ingin Alan berpikir dirinya adalah gadis yang bermalas-malasan. Ulan sengaja berangkat lebih pagi dari Alan karena ia tidak mau Alan melarangnya dengan alasan ini dan itu.
"Pagi," sapa Stefan dengan senyuman manisnya kepada Ulan yang sudah duduk di kursinya.
"Pagi Pak Stef," balas Ulan dengan senyum manis di bibirnya.
"Eh kok kamu pucat Ulan?" tanya Stefan dengan rasa khawatir.
"Cuma sedikit kecapean saja Pak."
"Kalau sakit kenapa masuk kerja?" tanya Stefan menatap Ulan dengan sungguh-sungguh.
"Sudah baikan Pak. Tidak apa-apa, saya tidak mau gaji saya di potong oleh pak Alan," bisik Ulan yang membuat Stefan menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah jangan terlalu di paksa jika lelah minta izin pulang saja."
"Siap Pak."
"Saya permisi. Awas di belakang ada bos galak," ucap Stefan berbisik yang membuat Ulan menelan ludahnya karena tatapan datar Alan kepadanya.
"Pagi Pak," sapa Ulan denfan tersenyum terpaksa.
"Hmmm."
"Kerja yang benar! Saya tidak mau mendapati sekretaris saya pingsan di kantor!" ucap Alan datar.
"Baik Pak," ucap Ulan mengelus dada menatap kepergian Alan dengan sinis.
"Dasar bos songong!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Fransiska Siba
itu penyakitnya Wanita kalau merasa paling dicintai sama laki2 manjanya kelewatan dan keras kepala nya juga kelewatan serta egois tinggi sekali tanpa berpikir keselamatan org lain dan tanpa berpikir apakah aku menyakiti pasangan ku kelak kalau seperti ini sikapnya tidak dewasa.
apalagi dalam keadaan hamil pasti di situ perempuan suka semena menanya sama pasangannya alasan bayi segala.
2022-03-06
0
A Desy
lanjut thor
2020-12-09
1
En_SelLY
aku hadir membawa like
lanjutkan thor
2020-12-07
0