Part 2

...Happy reading...

******

Bangun pagi, menyiapkan sarapan, dan terakhir menyiapkan baju ganti. Sudah bersuami? tentu saja Ulan akan menjawab dengan lantang jika memang ia belum bersuami. Semua itu adalah paksaan dari sang bos yang berdalih akan memecatnya jika Ulan tak mengerjakan semuanya. Jika ada yang bertanya lagi, Ulan tinggal di mana? Tentu saja ia tinggal di rumahnya sendiri. Hanya sendiri! Namun, dengan lancangnya bos besarnya menginap dengan beralasan lelah. Tak sanggup menjalankan mobilnya kembali. Ini baru pertama kalinya Alan menjad bos dan baru saja 24 jam Alan menjadi bosnya sudah berani menginap di rumahnya, Ulan tidak tahu apa yang di pikirkan Alan saat ini. Apakah ini akibat seorang Alan sudah lama tinggal di luar negeri?

Pasrah. Itulah yang Ulan lakukan saat ini, walau hatinya sangat merasa dongkol dengan sifat sang bos yang terlewat baik itu. Tangan mungilnya menyiapkan menu makanan kesukaan dirinya tak perduli sang bos akan suka atau tidak, jika perlu sang bos elergi dengan makanan kesukaannya. Biar sekalian mati, ups. Dosa tidak sih mengomel sepanjang ia memasak? Ulan harap dia tidak berdosa karena yang di tindas adalah dia di sini.

"Punya bos seenaknya saja, emang ini rumah dia apa? seenaknya menginap. Padahal baru kenal sehari, sok akrab," omel Ulan sepanjang menyincang sayurannya menjadi kecil.

"Kamu bilang apa nona Ulan?"ucap Alan dengan datar yang ternyata sudah berada di belakang Ulan dengan tangan bersedekap.

"Awww." Ulan berjengkit kaget hingga tak sengaja pisau tajam yang ia pakai mengenai jari telunjuknya. Wajah Alan langsung tampak pias khawatir. Namun, dengan mudah ekspresinya kembali tenang seperti biasa.

"Makanya kalau masak itu jangan sambil ghibah tau rasa akibatnya kan? Untung gak putus tuh jari,"omel Alan dengan datar menghisap telunjuk Ulan untuk mengeluarkan darah yang keluar sedikit banyak itu. Ulan mematung menatap Alan yang masih mencoba mengeluarkandarah di jarinya, perasaan hangat menjalar masuk ke relung hatinya.

"kenapa lihat-lihat naksir?" tanya Alan dengan memicingkan mata.

Ulan mendelik, menarik jarinya dari tangan besar Alan. "Amit-amit, saya naksir sama Bapak? Mending saya naksir sama pak Stefan deh. udah ganteng, baik, perhatian, udah gitu gak galak."

Gantian Alan yang melotot, menatap tajam ke arah Ulan. Bisa-bisanya gadis itu menyebut sepupu laknatnya itu ganteng, dan apa tadi tidak galak, cih. Masih juga gantengan Alan kemana-kemana.

"Kamu perlu memeriksa matamu nona Ulan, mungkin minusmu semakin parah," ucap Alan dengan kesal tetapi ia mampu mengontrol ekspresi wajahnya menjadi datar kembali.

"Hey Pak Alan yang terhormat enak saja mengataiku minus. Memang benar apa yang aku katakan bos, pak Stef...mmmmmmtt...mmmmm"

"lanjutkan masak, jangan bicarakan pria lain di depan saya," ucap Alan dingin melepas bekapannya pada mulut Ulan.

"Aish, menyebalkan. Jari ku sakit, tidak bisa memasak bapak saja yang melanjutkan masak,"ucap Ulan yang mulai berani.

"Kau berani menyuruhku, jarimu tidak putus. Jangan manja!"

Ulan menghentakkan kaki nya kesal setelah kepergian bos nya dari hadapannya. Ulan memotong sayurannya asal pertanda bahwa ia tak lagi mood untuk memasak, biarkan saja semoga rasanya bisa meracuni mulut pedas bosnya tersebut.

Ulan berjalan ke arah meja makan sambil membawa masakannya, di sana sudah ada Alan yang sedang membaca majalah miliknya. Majalah Ulan memang semua tentang pekerjaan. Namun, tak sedikit tentang wanita. Ulan terdiam duduk di kursinya, tanpa mempersilahkan sang tamu yang tak di undang makan, ia mengambil makanannya sendiri.

"Kau benar-benar sekretaris tidak sopan, tak menyuruh bosnya makan, malah asik makan sendiri," ucap Alan dengan tajam setelah menutup majalahnya dengan kasar.

"Makannlah!" ucap Ulan dengan malas, menyendok sup buatannya masuk ke mulutnya.

"Kau memang tak ada niatan untuk mengambilkan ku nasi?"

"memang Pak Alan siapa? suami bukan, teman bukan, ini bukan kantor jadi anda bukan bos saya. Anda itu orang asing yang sedang menumpang tidur, dan makan di rumah saya, "ucap Ulan menatap sinis ke arah Alan yang sedang menatapnya tajam.

"Oo kalau begitu silahkan angkat kaki dari..."

"Ck, baiklah-baiklah, akan aku ambilkan. Dasar tukang mengancam, jika bukan pekerjaan saya tidak sudi melayani bapak," gerutu ulan kesal.

Alan tersenyum kecil, saat melihat Ulan meletakkan nasi miliknya di piring beserta dengan masakan gadis itu yang ternyata adalah kesukaannya.

"Kau sangat tau makanan kesukaan saya nona Ulan," ucap Alan dengan santai.

"Uhu....uhuk. Apa? Makanan kesukaan Bapak? Ini makanan kesukaan saya, jangan mengikuti selera saya," ucap Ulan tak terima.

Alan mengedikkan bahunya acuh, ia memakan masakan Ulan dengan lahap tanpa melihat ke arah Ulan yang cemberut dan terlihat menatapnya dengan sinis.

"Ais, berharap di kejang-kejang sekarang," gerutu Ulan dalam hati. Ia sudah tak berselera makan mengetahui fakta bahwa Alan juga menyukai makanan kesukaannya.

"Lanjutkan makanmu, setelah itu pakaikan saya dasi," ucap Alan yang melirik dasinya menggantung di lehernya dengan tidak rapi.

"pakai saja sendiri, saya sibuk!" ucap Ulsn ketus.

"Ulan, kamu mau membantah perintah saya?"

"Tidak Pak," kesal Ulan menghampiri Alan dan membenarkan simpul dasi Alan yang tak rapi sama sekali.

"Jadi selama ini yang memakaikan dasi anda siapa Pak? Pasang dasi saja tidak bisa. Merepotkan sekali."

"Untuk apa saya punya sekretaris kalau tidak membantu pekerjaan saya termasuk memasang dasi saya, saya tidak ingin kamu menganggur begitu saja."

"Saya juga punya pekerjaan Bos, pekerjaan saya bukan hanya mengurus keperluan anda saja, dasar bossy!"

"Terus apa peduli saya, kamu saya gaji"

"Ais, boleh nabok orang sekarang gak?" gumam Ulan kesal tetapi tangannya terus memasangkan dasi Alan walau dirinya harus berjinjit karena Alan sangat tinggi. Membuat Alan tersenyum sangat tipis.

Terpopuler

Comments

Ladyicha Haruna

Ladyicha Haruna

kenapa kesannya kasar yaaa

2023-03-13

0

Renesme Kiky

Renesme Kiky

cerita nya menarik sekali

2022-12-22

0

Wien Dianta

Wien Dianta

di detail nya bilang ulan manyan alan
kx dsni gk saling kenal

2022-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 part 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Part 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Extra part 1
68 Extra part 2
69 Extra part 3
70 Extra Part 4
71 Extra part 5
72 Extra part 6 (end)
73 S2~Believe Me! (Deskripsi & visual tokoh)
74 Maaf!
75 S2~Believe Me! (Kehancuran Elang)
76 S2~Believie Me! (Gadis Kampung)
77 S2~Believe Me! (Kedatangan Mentari)
78 S2~Believe Me! (Bentakan Elang)
79 S2~Believe Me! (Terbongkarnya Rahasia Elang)
80 S2~Believe Me! (Kekecewaan Ayah dan Bunda)
81 S2~Believe Me! (Rasa Iba)
82 S2~Believe Me! (Kemarahan Dimas)
83 S2~Believe Me! (Menikah?)
84 S2~Believe Me! (Calon Istri Seorang Gay)
85 S2~Believe Me! (Telepon Dimas)
86 S2~Believe Me!~12 (Cie Perhatian)
87 S2~Believe Me! ~13 (Kuncir rambut)
88 S2~Believe Me! ~14 (Masa gak Tegang sih?)
89 S2~Believe Me! ~15 (Kehidupan Dimas)
90 S2~Believe Me!~16 (Gara-Gara Si Joko!)
91 S2~Believe Me! ~17 (Arieska yang tak di anggap)
92 S2~Believe Me! ~18 (Akhirnya nikah)
93 S2~Believe Me! ~19 (Malam pertama Si Joko)
94 S2~Believe Me! ~20 (Pelukan pertama)
95 S2~Believe Me! ~21 (Dimas & Arieska)
96 S2~Believe Me! ~22 (Nonton film dewasa Yuk!)
97 S2~Believe Me!~23 (Nobar)
98 S2~Believe Me! ~24 (Diam-diam Rindu)
99 S2~Believe Me!~25 (ke kantor Mas Elang)
100 S2~Believe Me! ~26 (Elang cemburu?)
101 bukan update!
102 S2~Believe Me~27 (Si Joko Mulai Nakal)
103 S2~Believe Me! ~28 (Gara-gara pembalut!)
104 S2~Believe Me! ~29 (Si Joko bisa masuk)
105 S2~Believe Me! ~30 (Makam Kakek Mentari)
106 S2~Believe Me! ~31 (Perkataan yang mengejutkan)
107 S2~Believe Me! ~32 (Mentari Kemana?)
108 S2~Believe Me~33 (Panik)
109 S2~Believe Me! ~34 (Mentari di Culik)
110 S2~Believe Me!~35 (Dimas pelakunya)
111 S2~Believe Me! ~36 (Aku mencintaimu!)
112 S2~Believe me!~37 (Titik terendah seorang Elang)
113 S2~Believe Me! ~38 (Pendonor Darah)
114 S2~Believe Me! ~39 (Operasi Mentari)
115 S2~Believe Me!~40 (Aku mohon bangun!)
116 S2~Believe Me! ~41 (Perubahan Elang)
117 S2~Believe Me!~42 (Anak Kita)
118 S2~Believe Me!~43 (Asmara cinta)
119 S2~Believe Me!~44 (Bertemu Ayah)
120 S2~Believe Me!~45 (Kangen Si Joko)
121 S2~Believe Me!~46 (Menjenguk Arieska)
122 S2~Believe Me!~47 (Bersamamu)
123 S2~Believe Me!~48 (Mas, Mentari Takut!)
124 S2~Believe Me!~49 (Si Joko Kangen Mau Masuk)
125 S2~Believe Me!~50 (Mentari sakit, Elang panik!)
126 S2~Believe Me!~51 (Mau Memaafkan Ayah)
127 S2~Believe Me!~52 (Kecewa)
128 S2~Believe Me~53 (Rasa Haru)
129 S2~Believe Me~54 (Hadiah dari Si Joko)
130 S2~Believe Me! ~55 (Akhir Yang Bahagia~End)
131 S2~Believe Me~ (Extra Part)
132 S3~Married With Single Parent~ (Ayo ramaikan!)
133 Promisi Cerita baru
134 Tuan Arogan (New Story)
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
part 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Part 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Extra part 1
68
Extra part 2
69
Extra part 3
70
Extra Part 4
71
Extra part 5
72
Extra part 6 (end)
73
S2~Believe Me! (Deskripsi & visual tokoh)
74
Maaf!
75
S2~Believe Me! (Kehancuran Elang)
76
S2~Believie Me! (Gadis Kampung)
77
S2~Believe Me! (Kedatangan Mentari)
78
S2~Believe Me! (Bentakan Elang)
79
S2~Believe Me! (Terbongkarnya Rahasia Elang)
80
S2~Believe Me! (Kekecewaan Ayah dan Bunda)
81
S2~Believe Me! (Rasa Iba)
82
S2~Believe Me! (Kemarahan Dimas)
83
S2~Believe Me! (Menikah?)
84
S2~Believe Me! (Calon Istri Seorang Gay)
85
S2~Believe Me! (Telepon Dimas)
86
S2~Believe Me!~12 (Cie Perhatian)
87
S2~Believe Me! ~13 (Kuncir rambut)
88
S2~Believe Me! ~14 (Masa gak Tegang sih?)
89
S2~Believe Me! ~15 (Kehidupan Dimas)
90
S2~Believe Me!~16 (Gara-Gara Si Joko!)
91
S2~Believe Me! ~17 (Arieska yang tak di anggap)
92
S2~Believe Me! ~18 (Akhirnya nikah)
93
S2~Believe Me! ~19 (Malam pertama Si Joko)
94
S2~Believe Me! ~20 (Pelukan pertama)
95
S2~Believe Me! ~21 (Dimas & Arieska)
96
S2~Believe Me! ~22 (Nonton film dewasa Yuk!)
97
S2~Believe Me!~23 (Nobar)
98
S2~Believe Me! ~24 (Diam-diam Rindu)
99
S2~Believe Me!~25 (ke kantor Mas Elang)
100
S2~Believe Me! ~26 (Elang cemburu?)
101
bukan update!
102
S2~Believe Me~27 (Si Joko Mulai Nakal)
103
S2~Believe Me! ~28 (Gara-gara pembalut!)
104
S2~Believe Me! ~29 (Si Joko bisa masuk)
105
S2~Believe Me! ~30 (Makam Kakek Mentari)
106
S2~Believe Me! ~31 (Perkataan yang mengejutkan)
107
S2~Believe Me! ~32 (Mentari Kemana?)
108
S2~Believe Me~33 (Panik)
109
S2~Believe Me! ~34 (Mentari di Culik)
110
S2~Believe Me!~35 (Dimas pelakunya)
111
S2~Believe Me! ~36 (Aku mencintaimu!)
112
S2~Believe me!~37 (Titik terendah seorang Elang)
113
S2~Believe Me! ~38 (Pendonor Darah)
114
S2~Believe Me! ~39 (Operasi Mentari)
115
S2~Believe Me!~40 (Aku mohon bangun!)
116
S2~Believe Me! ~41 (Perubahan Elang)
117
S2~Believe Me!~42 (Anak Kita)
118
S2~Believe Me!~43 (Asmara cinta)
119
S2~Believe Me!~44 (Bertemu Ayah)
120
S2~Believe Me!~45 (Kangen Si Joko)
121
S2~Believe Me!~46 (Menjenguk Arieska)
122
S2~Believe Me!~47 (Bersamamu)
123
S2~Believe Me!~48 (Mas, Mentari Takut!)
124
S2~Believe Me!~49 (Si Joko Kangen Mau Masuk)
125
S2~Believe Me!~50 (Mentari sakit, Elang panik!)
126
S2~Believe Me!~51 (Mau Memaafkan Ayah)
127
S2~Believe Me!~52 (Kecewa)
128
S2~Believe Me~53 (Rasa Haru)
129
S2~Believe Me~54 (Hadiah dari Si Joko)
130
S2~Believe Me! ~55 (Akhir Yang Bahagia~End)
131
S2~Believe Me~ (Extra Part)
132
S3~Married With Single Parent~ (Ayo ramaikan!)
133
Promisi Cerita baru
134
Tuan Arogan (New Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!