Part 7

...Happy reading...

******

Ulan menekan dadanya yang berdetak kencang karena merasa takut dengan kemaran Alan yang sangat mengerikan, ia menggelengkan kepalanya saat mengingat kejadian itu. Amarah Alan sama persis dengan kemarahan... Ahhh Ulan tidak ingin mengingat itu kembali, itu sama saja membuka luka lamanya yang sudah ia obati dengan tertatih, sendiri, tanpa ada yang menyemangati bahkan kedua orang tuanya juga menyalahkan dirinya atas kejadian itu. Hanya tiga orang yang mengerti keadaannya waktu itu kedua orang tua yang sudah ia anggap sebagai orang tua kandungnya sendiri yang tidak menyalahkan dirinya. Tetapi 5 tahun terakhir Ulan hanya bertemu dengan lelaki yang sudah ia anggap sebagai papanya, ia masih malu bertemu dengan wanita yang sangat baik hati itu, istri dari lelaki yang sering bertemu dengannya. Padahal pria parubaya itu meminta dan memohon padanya untuk menemui istrinya yang sangat merindukan Ulan, karena Ulan lah yang sudah mereka angap sebagai anak perempuan satu-satunya. Saat ini ulan belum siap bertemu dengan wanita tersebut karena masa lalunya yang sangat menyakitkan.

Tak terasa air mata Ulan menetes begitu saja saat lintasan kejadian 5 tahun lalu terlintas begitu saja di otaknya rasanya ulan ingin menangis dan meraung sekencang mungkin tetapi ia sadar dirinya sedang berada di kantor.

"Kamu kenapa?" ucap sebuah suara yang membuat Ulan berjangkit kaget dan langsung menghapus air matanya dengan cepat saat ia tahu siapa yang bertanya padanya.

"E-enggak apa-apa Pak Stefan," ucap Ulan dengan formal dan tersenyum tipis kepada Stefan.

"Hapus air mata kamu!" ucap Stefan dengan memberikan sapu tangannya kepada Ulan.

Stefan adalah sahabat Ulan di kantor mereka akan menjadi sahabat saat jam istirahat bahkan keduanya sering menghabiskan waktu berdua. Walaupun Stefan sepupu dari Alan tetapi Stefan sangat dekat dengan Ulan bahkan seluk beluk Ulan ia sudah tahu, bagaimana Ulan dan bagaimana kehidupan Ulan di masa lalu Stefan sangat tahu sekali.

"Saya sudah katakan ingat masa lalu boleh tetapi jangan sampai menangis karena masa lalu," ucap Stefan dengan lembut.

"Saya tidak mengingatnya Pak. Mata saya hanya kelilipan debu," ucap Ulan mengelak.

"Saya paham sekali dengan kamu Ulan! Jangan berbohong kepada saya karena saya tahu semuanya hanya lewat pancaran mata kamu," ucap Stefan dengan tegas.

Ulan menghela nafasnya mencoba tersenyum di hadapan Stefan. "Kamu juga tahu kalau saya adalah gadis yang tegar," ucap Ulan yang membuat Stefan langsung tersenyum.

"Dan ya saya sangat tahu akan hal itu. Sudah sana kerja saya tidak mau pak Alan memerahi kamu," ucap Stefan yang di angguki oleh Ulan. Tanpa di sadari oleh Ulan dan Stefan, Alan melihat semuanya dan tangannya mengepal amarah menguasai hatinya.

"Cepat sekali kamu melupakannya Ulan!" desis Alan dengan dingin.

********

Ulan sedang sibuk dengan pekerjaannya ia juga sudah melupakan amarah Alan yang sangat mengerikan. Ulan tidak mau amarah Alan menjadi penyebab ia tidak konsentrasi dalam bekerja hingga sudah waktu jam istirahat telah tiba Ulan masih sibuk dengan komputernya setelah ia membatalkan meeting bersama dengan CEO Willian Grup atas perintah dari Alan.

"Ekhem." deheman seseorang membuat Ulan menghentikan kerja jemarinya yang berada di keyboard komputer dan matanya melihat ke arah sumber suara. Ulan menelan ludahnya susah payah saat Alan berada di depannya dengan tatapan datar dan dinginnya.

"Matikan! Dan ayo ikut saya!" ucap Alan dengan dingin.

"Tapi ini belum selesai Pak," ucap Ulan.

"Ini sudah jam istirahat dan kamu tidak ingat jikasiang ini kamu akan ikut saya?" tanya Alan dengan sinis membuat Ulan kembali menghela nafasnya kasar.

"Iya saya ingat. Saya juga belum tua Pak dan saja tidak pikun," ucap Ulan sinis.

"Bagus! Ayo cepat," ucap Alan sengan datar. Ulan mendengus mendengar perintah dari Alan sungguh Alan sangat berbeda dengan ayahnya, sungguh Ulan merasa sifat Andra berbanding terbalik dengan Alan yang memilki sifat sangat dingin sekali.

Ulan mengikuti Alan dari belakang, langkahnya kalah dengan langkah Alan yang sangat lebar mungkin jika Alan satu kali melangkah Ulan harus melakukannya dua kali. "Pak jangan cepat-cepat dong jalannya. Bapak jalan atau lari sih?" ucap Ulan dengan kesal.

"Kamu saja yang jalannya lambat sekali," ucap Alan dengan dingin. Ulan mendengus dengan bibir mencibir mengikuti kata-kata Alan, ia sangat kesal dengan Akan yang hanya bisa berkata datar dan dingin apalagi jika sedang marah Alan seperti iblis yang sangat seram

Alan dan Ulan sudah berada di dalam mobil Alan. Mobil sudah melaju dengan kecepatan sedang keduanya hanya terdiam tanpa suara, Ulan sibuk dengan ponselnya karena Alan mengiriminya pesan bertanya akan pergi kemana bersama dengan Alan. Sedangkan Alan ia masih kesal dengan kedekatan Ulan dan Stefan entah mengapa ia sangat marah sekali mengetahui keduanya sangat dekat.

Hingga mobil Alan berhenti di halaman rumah yang sangat megah, rumah yang membuat Ulan tak berkedip karena keindahan asitektur rumah dan taman yang begitu sangat indah. Taman yang juga sangat ia sukai di tumbuhi dengan bunga-bunga kesukaannya juga.

"Turun!" ucap Alan dengan datar di saat melihat Ulan masih menatap taman bundanya dengan takjub.

"Ulan turun!" ucap Alan sedikit keras membuat Ulan mendelik sebal ke arah Alan.

"Iya ini saya turun Pak. Enggak sabaran banget sih," ucap Ulan mendengus.

"Ini rumah siapa Pak?" tanya Ulan dengan penasaran dan terus mengikuti langkah Alan sampai ke pintu utama rumah tersebut.

"Tidak usah banyak tanya!"

"Dasar galak!" gumam Ulan kesal.

Pintu terbuka dengan wanita paruh baya yang menyambut kedatangan Alan dan Ulan. Bunda Siska juga merasa heran karena Alan cepat sekali pulang.

"Kamu kok cepat sekali pulang?" tanya Siska kepada anaknya.

"Hmmm hanya ingin saya, Bun."

Ulan yang belum berbicara sedari tadi hanya membisu menatap wanita paruh baya di depannya. Sedangkan Siska yang baru menyadari jika Alan tidak pulang sendiri langsung melihat ke arah samping di mana Ulan berada, matanya membelalak kaget ketika melihat Ulan yang berada di hadapannya.

Deg.

Terpopuler

Comments

S Aisyah S

S Aisyah S

suka nih sm novel yg penuh teka teki .. 🤔

2023-01-18

0

Mbak Thia

Mbak Thia

ulan mantan kembaran Alan ya thor

2021-02-01

0

Miss Typo

Miss Typo

kok deg"an ya

2021-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 part 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Part 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Extra part 1
68 Extra part 2
69 Extra part 3
70 Extra Part 4
71 Extra part 5
72 Extra part 6 (end)
73 S2~Believe Me! (Deskripsi & visual tokoh)
74 Maaf!
75 S2~Believe Me! (Kehancuran Elang)
76 S2~Believie Me! (Gadis Kampung)
77 S2~Believe Me! (Kedatangan Mentari)
78 S2~Believe Me! (Bentakan Elang)
79 S2~Believe Me! (Terbongkarnya Rahasia Elang)
80 S2~Believe Me! (Kekecewaan Ayah dan Bunda)
81 S2~Believe Me! (Rasa Iba)
82 S2~Believe Me! (Kemarahan Dimas)
83 S2~Believe Me! (Menikah?)
84 S2~Believe Me! (Calon Istri Seorang Gay)
85 S2~Believe Me! (Telepon Dimas)
86 S2~Believe Me!~12 (Cie Perhatian)
87 S2~Believe Me! ~13 (Kuncir rambut)
88 S2~Believe Me! ~14 (Masa gak Tegang sih?)
89 S2~Believe Me! ~15 (Kehidupan Dimas)
90 S2~Believe Me!~16 (Gara-Gara Si Joko!)
91 S2~Believe Me! ~17 (Arieska yang tak di anggap)
92 S2~Believe Me! ~18 (Akhirnya nikah)
93 S2~Believe Me! ~19 (Malam pertama Si Joko)
94 S2~Believe Me! ~20 (Pelukan pertama)
95 S2~Believe Me! ~21 (Dimas & Arieska)
96 S2~Believe Me! ~22 (Nonton film dewasa Yuk!)
97 S2~Believe Me!~23 (Nobar)
98 S2~Believe Me! ~24 (Diam-diam Rindu)
99 S2~Believe Me!~25 (ke kantor Mas Elang)
100 S2~Believe Me! ~26 (Elang cemburu?)
101 bukan update!
102 S2~Believe Me~27 (Si Joko Mulai Nakal)
103 S2~Believe Me! ~28 (Gara-gara pembalut!)
104 S2~Believe Me! ~29 (Si Joko bisa masuk)
105 S2~Believe Me! ~30 (Makam Kakek Mentari)
106 S2~Believe Me! ~31 (Perkataan yang mengejutkan)
107 S2~Believe Me! ~32 (Mentari Kemana?)
108 S2~Believe Me~33 (Panik)
109 S2~Believe Me! ~34 (Mentari di Culik)
110 S2~Believe Me!~35 (Dimas pelakunya)
111 S2~Believe Me! ~36 (Aku mencintaimu!)
112 S2~Believe me!~37 (Titik terendah seorang Elang)
113 S2~Believe Me! ~38 (Pendonor Darah)
114 S2~Believe Me! ~39 (Operasi Mentari)
115 S2~Believe Me!~40 (Aku mohon bangun!)
116 S2~Believe Me! ~41 (Perubahan Elang)
117 S2~Believe Me!~42 (Anak Kita)
118 S2~Believe Me!~43 (Asmara cinta)
119 S2~Believe Me!~44 (Bertemu Ayah)
120 S2~Believe Me!~45 (Kangen Si Joko)
121 S2~Believe Me!~46 (Menjenguk Arieska)
122 S2~Believe Me!~47 (Bersamamu)
123 S2~Believe Me!~48 (Mas, Mentari Takut!)
124 S2~Believe Me!~49 (Si Joko Kangen Mau Masuk)
125 S2~Believe Me!~50 (Mentari sakit, Elang panik!)
126 S2~Believe Me!~51 (Mau Memaafkan Ayah)
127 S2~Believe Me!~52 (Kecewa)
128 S2~Believe Me~53 (Rasa Haru)
129 S2~Believe Me~54 (Hadiah dari Si Joko)
130 S2~Believe Me! ~55 (Akhir Yang Bahagia~End)
131 S2~Believe Me~ (Extra Part)
132 S3~Married With Single Parent~ (Ayo ramaikan!)
133 Promisi Cerita baru
134 Tuan Arogan (New Story)
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
part 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Part 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Extra part 1
68
Extra part 2
69
Extra part 3
70
Extra Part 4
71
Extra part 5
72
Extra part 6 (end)
73
S2~Believe Me! (Deskripsi & visual tokoh)
74
Maaf!
75
S2~Believe Me! (Kehancuran Elang)
76
S2~Believie Me! (Gadis Kampung)
77
S2~Believe Me! (Kedatangan Mentari)
78
S2~Believe Me! (Bentakan Elang)
79
S2~Believe Me! (Terbongkarnya Rahasia Elang)
80
S2~Believe Me! (Kekecewaan Ayah dan Bunda)
81
S2~Believe Me! (Rasa Iba)
82
S2~Believe Me! (Kemarahan Dimas)
83
S2~Believe Me! (Menikah?)
84
S2~Believe Me! (Calon Istri Seorang Gay)
85
S2~Believe Me! (Telepon Dimas)
86
S2~Believe Me!~12 (Cie Perhatian)
87
S2~Believe Me! ~13 (Kuncir rambut)
88
S2~Believe Me! ~14 (Masa gak Tegang sih?)
89
S2~Believe Me! ~15 (Kehidupan Dimas)
90
S2~Believe Me!~16 (Gara-Gara Si Joko!)
91
S2~Believe Me! ~17 (Arieska yang tak di anggap)
92
S2~Believe Me! ~18 (Akhirnya nikah)
93
S2~Believe Me! ~19 (Malam pertama Si Joko)
94
S2~Believe Me! ~20 (Pelukan pertama)
95
S2~Believe Me! ~21 (Dimas & Arieska)
96
S2~Believe Me! ~22 (Nonton film dewasa Yuk!)
97
S2~Believe Me!~23 (Nobar)
98
S2~Believe Me! ~24 (Diam-diam Rindu)
99
S2~Believe Me!~25 (ke kantor Mas Elang)
100
S2~Believe Me! ~26 (Elang cemburu?)
101
bukan update!
102
S2~Believe Me~27 (Si Joko Mulai Nakal)
103
S2~Believe Me! ~28 (Gara-gara pembalut!)
104
S2~Believe Me! ~29 (Si Joko bisa masuk)
105
S2~Believe Me! ~30 (Makam Kakek Mentari)
106
S2~Believe Me! ~31 (Perkataan yang mengejutkan)
107
S2~Believe Me! ~32 (Mentari Kemana?)
108
S2~Believe Me~33 (Panik)
109
S2~Believe Me! ~34 (Mentari di Culik)
110
S2~Believe Me!~35 (Dimas pelakunya)
111
S2~Believe Me! ~36 (Aku mencintaimu!)
112
S2~Believe me!~37 (Titik terendah seorang Elang)
113
S2~Believe Me! ~38 (Pendonor Darah)
114
S2~Believe Me! ~39 (Operasi Mentari)
115
S2~Believe Me!~40 (Aku mohon bangun!)
116
S2~Believe Me! ~41 (Perubahan Elang)
117
S2~Believe Me!~42 (Anak Kita)
118
S2~Believe Me!~43 (Asmara cinta)
119
S2~Believe Me!~44 (Bertemu Ayah)
120
S2~Believe Me!~45 (Kangen Si Joko)
121
S2~Believe Me!~46 (Menjenguk Arieska)
122
S2~Believe Me!~47 (Bersamamu)
123
S2~Believe Me!~48 (Mas, Mentari Takut!)
124
S2~Believe Me!~49 (Si Joko Kangen Mau Masuk)
125
S2~Believe Me!~50 (Mentari sakit, Elang panik!)
126
S2~Believe Me!~51 (Mau Memaafkan Ayah)
127
S2~Believe Me!~52 (Kecewa)
128
S2~Believe Me~53 (Rasa Haru)
129
S2~Believe Me~54 (Hadiah dari Si Joko)
130
S2~Believe Me! ~55 (Akhir Yang Bahagia~End)
131
S2~Believe Me~ (Extra Part)
132
S3~Married With Single Parent~ (Ayo ramaikan!)
133
Promisi Cerita baru
134
Tuan Arogan (New Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!