Seusai pertemuan dengan keluarga Hansilva di Grand Hotel Skrimata, Deus segera pulang ke rumahnya setelah mampir ke minimarket untuk membeli beberapa bungkus mie instan sebagai makanannya dalam beberapa hari ke depan. Sesampainya ia di apartemen, Deus segera mengenakan Solid Gear dan memasuki dunia Orbis Online.
Tak butuh sekitar satu menit, Deus yang menjadi Reus telah muncul di kota awal—Livetuna. Ia berjalan ke arah sebuah toko serba yang menjual perlengkapan dan peralatan kecil untuk bertahan hidup di dunia ini. Di sana terdapat berbagai macam Potion, aksesoris, baju, beberapa zirah dan senjata kecil, bahkan beberapa Skill Emblem dasar yang menjadi incaran banyak pemain—namun harganya sangat fantastis, yakni 500.000 Byl setiap satu emblemnya.
Dikarenakan tugas dari dosen mata kuliahnya menumpuk, Reus harus mengejar ketinggalan tugasnya secepat mungkin. Karena itu pula, ia tak memasuki Orbis Online selama seminggu. Minggu itu ia gunakan sepenuhnya untuk mengerjakan semua tugas-tugas hutangnya.
Meski ramai pemain, mau tak mau Reus memasuki toko tersebut dan segera berjalan menghampiri NPC penjual berwujud wanita berambut pendek hijau. Ia bertanya apakah ia bisa menjual Potion di sini, lalu NPC menjawab ia bisa menjual apa saja di toko ini.
Reus yang mengetahui hal ini terlihat senang dan segera mengeluarkan 20 botol berisikan cairan merah—HP Potion I—dari Inventory-nya. Ia meletakkan semuanya di meja di antara dirinya dan lawan bicaranya sehingga sang NPC terkejut. Beberapa pemain di dalam toko yang melihatnya juga ikut terkejut.
---
HP Potion I
Mengembalikan 150 poin HP yang hilang
---
“Berapa Byl yang bisa kudapatkan dari satu botol HP Potion I ini?”
“E-ehm, 20 Byl per botolnya.”
Reus bagaikan tersambar petir begitu mendengar jawaban dari NPC penjual bernama Nizie ini. Dua puluh Byl setiap botol HP Potion I yang berarti bila ia menjual semuanya ia akan mendapat 400 Byl dalam sekejap. Itu cukup mudah.
Sesaat sebelum ia menjual semua Potion tersebut kepada Nizie, beberapa pemain langsung mendekatinya.
“Hei, aku ingin membeli Potion-mu! Dua puluh lima Byl per botol!”
“Tidak, juallah kepadaku dan akan kubeli 40 Byl setiap botolnya!”
“Aku akan membelinya 50 Byl per botol!”
Dalam sekejap, tiba-tiba para pemain di dalam toko segera mengerubungi Reus seperti semut mengerubungi gula. Mereka saling berdesak-desakkan memperebutkan Potion yang di jual Reus. Di Orbis Online, Potion adalah item yang cukup langka karena kelas khusus produksi memang hampir tidak pernah bertarung sehingga level seseorang sangat sulit untuk ditingkatkan.
Pengecualian untuk Reus, ia mendapat skill Alchemy dari titel yang ia dapatkan karena memetik Herb Leaf hingga 500 daun tanpa henti. Level skill Alchemy dapat ditingkatkan dengan menggunakannya sesering mungkin—hal ini berlaku juga pada semua skill di Orbis Online.
“Seratus lima puluh Byl per botol!”
Sebuah seruan yang berasal dari pintu masuk toko membuat semua pemain yang memperebutkan Potion Reus terdiam—tak terkecuali sang pemilik barang. Di sana terlihat seorang pemain bergender laki-laki, berambut pirang pendek, berbaju zirah full-plate putih tanpa helm, dan sebuah pedang dua tangan besar di punggungnya. Ia memberikan aura yang cukup besar kepada para pemain di sana.
Reus pun memfokuskan penglihatannya kepada pemain itu dan melihat data yang tersedia.
---
Nama : Rynos
Level : 34
Ras : Manusia
---
Melihat levelnya, tak heran mengapa aura yang diberikan oleh pemain laki-laki itu cukup berat bagi pemain di sini yang rata-rata hanya berlevel 10 sampai 14. Semua pemain yang tadinya mengerubungi Reus kini memberikan jalan bagi Rynos yang berjalan mendekati mereka.
“Bagaimana? Apa hargaku bisa diterima?”
Dengan nada yang terdengar angkuh dan merendahkan, Rynos melontarkan kalimat pertanyaan tersebut kepada Reus. Seratus lima puluh Byl per botol bukanlah harga yang murah untuk HP Potion I, bahkan pedang yang dimiliki Reus lebih murah dari satu botol potion ini! Reus hanya menelan ludahnya.
“Beneran dibayar, kan?”
“Tenang saja, banyak saksi di sini. Aku Rynos, berjanji akan membayar 150 Byl per botol HP Potion I itu! Puas?”
“B-baiklah.”
Mendapat jawaban yang sesuai ia harapkan, Rynos langsung memunculkan panel khusus untuk melakukan transaksi jual-beli ataupun barter sesama pemain. Di hadapan Reus juga terlihat sebuah panel yang isinya ‘Rynos mengajak anda bertransaksi. Terima?’. Reus mengiyakan panel tersebut dengan menekan simbol centang di bawahnya.
Reus mengirim 20 botol HP Potion I, sedangkan Rynos memberikan 3.000 Byl kepada rekan transaksinya itu. Setelah transaksi selesai, Rynos mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkan toko serba dan para pemain di dalamnya.
Seketika itu juga, para pemain kembali mengerubungi Reus menanyakan apakah ia masih memiliki stok di Inventory-nya. Sayang sekali, seluruh HP Potion I yang dimiliki oleh Reus sudah habis terjual oleh Rynos. Hal ini membuat para pemain tersebut kecewa berat.
***
Setelah HP Potion I-nya habis terjual oleh Rynos, Reus pergi ke sebuah gedung bertuliskan ‘Quest Center’ di papan nama di dekat atap gedung. Ia duduk di sebuah kursi yang dilengkapi meja kosong dekat jendela sambil melihat-lihat para pemain yang datang kemari.
Quest Center merupakan gedung seperti tempat pendaftaran kelas, namun apa yang tersedia di sini adalah Quest resmi dari sistem yang dapat dikerjakan oleh pemain maupun NPC. Meskipun Quest bisa diterima melalui NPC secara langsung, mereka tidak semerta-merta memberikan Quest dengan bebas begitu saja kepada pemain maupun NPC lain.
Ada tujuan yang ingin mereka capai dari memberikan Quest tersebut, contohnya seperti Quest dari Louzie yang diterima Reus ketika pertama kali bermain Orbis Online. Sebenarnya Louzie tidak memiliki Quest apapun yang bisa diberikan, namun karena permintaan Reus yang ingin melakukan sesuatu sebagai ganti sisa uangnya yang kurang. Jika pemain lain ingin mengambil Quest yang sama dari Louzie seperti Reus, pemain tersebut takkan pernah mendapatkannya.
Kira-kira seperti itulah cara kerja Quest di Orbis Online.
Sambil mengusir kebosanannya, Reus mengeluarkan sekitar 50 lembar Herb Leaf di atas meja dan membuat 10 botol HP Potion I—yang segera ia masukkan ke dalam Inventory agar para pemain di sini tak melihatnya. Jika saja hal itu terjadi, ia akan dikerubungi pemain seperti tadi di toko serba. Ia tidak suka itu.
Karena pembuatan HP Potion I dilakukan dalam sekejap, Reus mulai bosan lagi. Ia mengambil selembar Herb Leaf dari Inventory dan memainkannya di tangan. Selang beberapa menit kemudian, Reus penasaran akan suatu hal.
‘Di dunia ini apakah bisa memakan material seperti Herb Leaf tanpa di olah ini? Dan jika bisa, apa yang kuperoleh?’
Dengan pikiran itu, ia menggigit selembar Herb Leaf tersebut, mengunyahnya, lalu menelannya. Reus memperlihatkan ekspresi pahit ketika memakan Herb Leaf. Ia mengumpat dalam hati karena rasa penasarannya membuat dirinya menjadi merasakan tanaman yang super pahit.
Dalam kekesalannya, tiba-tiba muncul sebuah panel notifikasi dan [System Voice] di hadapan Reus.
“{Selamat, anda berhasil mengetahui kegunaan Herb Leaf.}”
Mata Reus terbuka lebar begitu melihat notifikasi dan mendengar [System Voice]-nya. Ia terkejut ternyata di balik rasa daun super pahit itu tersimpan data mengenai kegunaannya. Reus segera membuka menu pengumpul data dengan [Command Voice : Library].
---
Herb Leaf
Tanaman herbal yang menjadi bahan dasar HP Potion I, HP Potion II, HP Potion III, HP Recovery Potion I, HP Recovery Potion II, HP Recovery Potion III, Energy Potion I, Energy Potion II, Energy Potion III, dan Antidote
Memakan satu daun penuh, HP akan pulih sebesar 5% dan dampak dari status Poison akan berkurang sebanyak 10%
---
Sekali lagi, Reus dikejutkan oleh tulisan yang berada di hadapannya ini. Ia tak percaya ternyata Herb Leaf yang super pahit ini menyimpan kegunaan yang lumayan dan menjadi bahan dasar dari banyak Potion. Ia menarik semua umpatannya tadi yang ditujukan pada penyesalannya merasakan rasa pahit dari Herb Leaf. Kini, ia bersyukur karena telah memakan Herb Leaf.
Setelah selesai membaca data lengkap mengenai Herb Leaf yang baru saja ia makan, ia melihat seorang pemain wanita yang dari penampilannya sudah bisa ditebak bahwa ia memilih ras Elf. Itu terlihat dari kedua telinganya yang panjang. Pemain itu berdiri di dekat pintu masuk Quest Center sehingga membuat hampir seluruh pemain di gedung ini memperhatikannya—terutama para lelaki.
Karakter pemain wanita itu memiliki paras yang sungguh mempesona, disertai rambut pirang indahnya yang sedikit berkibar, proporsi tubuhnya yang lumayan dibalut pakaian agak minim, lalu dipunggungnya terdapat sebuah busur panjang beserta tempat anak panah yang penuh. Ia diperhatikan oleh banyak orang sehingga membuat dirinya sedikit malu.
Reus yang melihat pemain Elf tersebut merasa tidak asing dengan wajahnya. Ia memusatkan penglihatannya dan melihat data pemain itu.
---
Nama : Ravel (Elven Century)
Level : 279
Ras : Elf
---
Reus terkejut sekali lagi melihat data pemain wanita tersebut. Seorang Elf cantik, berlevel 279 yang seharusnya pemain level ini tidak ada di kota Livetuna yang disebut sebagai kota pemula, lalu nama karakternya. Ia terdiam untuk beberapa lama.
Kenapa pemain berlevel tinggi sepertinya berada di kota yang penuh pemula ini? Itulah yang menjadi pertanyaan dari setiap pemain yang melihat pemain Elf tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Letty Purnama
mantap Thor
2025-01-12
0
arfan
1059
2021-11-30
1
burger telur
next thor
2021-06-17
3