Saat ini, Deus tengah berada di meja khusus yang sudah di pesan oleh Rezel untuk mereka berbincang-bincang. Pada awalnya Deus merasa enggan karena harus duduk bersama seseorang yang sangat terkenal seperti Rezel Hansilva, tapi dengan terpaksa ia akhirnya mengalah dan menuruti kemauan pria paruh baya itu.
“Pertama-tama, terima kasih sudah datang kemari, Rudeus.”
“A-ah, j-justru saya yang berterima kasih karena telah meluangkan waktu sibuk anda untuk bertemu saya.”
“Tidak apa-apa, saya yang ingin bertemu anda secara empat mata untuk berterima kasih. Karena itu, terima kasih.”
Rezel menundukkan kepalanya.
“A-angkat kepala anda, tuan Rezel!”
Mengikuti kemauan sang tamu, Rezel pun mengangkat kepalanya dan melihat Deus. Pemuda berambut hitam itu memalingkan pandangannya karena tidak kuat jika harus bertatap mata dalam waktu lama maupun sebentar dengan orang yang baru ia temui. Beberapa saat kemudian, Rezel tersenyum kecil melihat Deus yang gugup berada di tempat mewah ini.
Setelah berterima kasih pada Deus karena telah menyelamatkan putrinya dari hantaman mobil sedan waktu itu, Rezel bercakap-cakap dengan Deus sambil berusaha mengenal pemuda di depannya ini lebih dalam. Pelayan bar di lantai ini juga datang membawakan minuman dan makanan ringan untuk menemani keduanya mengobrol. Minuman beralkohol rendah dan kue mungil untuk Rezel, sedangkan segelas soda dan kentang goreng untuk Deus.
Mereka mengobrol saling menceritakan pengalaman-pengalaman hidupnya sambil menikmati suasana yang disuguhkan ruangan di lantai tiga belas ini. Musik yang menenangkan, suasana sejuk nan adem, pemandangan yang indah, disertai hidangan yang cukup mengenyangkan perut, bagi Deus hari ini adalah salah satu hari terindahnya.
“Ah, tuan Rezel—”
“Panggil aku ‘pak’ Rezel saja, jangan gunakan bahasa formal padaku, Rudeus.”
“Baiklah. Kalau begitu, pak Rezel, ada yang ingin kutanyakan.”
“Hm? Apa itu?
“Kenapa bapak mengirimkan Solid Gear Ultimate Edition bersama sebuah PC kepadaku kurang lebih sebulan lalu di rumah sakit? Bukankah dua benda itu sangat mahal?”
“Oh, itu sebagai ucapan terima kasihku, walau tak seberapa. Sebagai tambahan, aku juga membiayai ongkos pengobatan dan rawat inapmu, tenang saja.”
Jawaban dari Rezel membungkam Deus untuk beberapa saat. Ia tidak percaya, ternyata selain memberikan seperangkat Solid Gear Ultimate Edition dan PC dengan harga selangit, Rezel juga membiayai ongkos rumah sakit yang pastinya takkan bisa ia lunasi meski sudah mengumpulkan uang dalam beberapa tahun ke depan.
“Apakah masih kurang?”
“T-tidak pak, bahkan itu sudah sangat lebih dari cukup untukku!”
“Benarkah? Baguslah kalau begitu.”
Deus hanya tersenyum masam karena apa yang diberikan oleh Rezel padanya sudah jauh dari kata ‘sebagai ucapan terima kasih’. Solid Gear Ultimate Edition? Jangan bercanda, bahkan banyak orang-orang mampu yang menginginkan perangkat ini, namun mereka tak berhasil mendapatkannya karena barangnya sudah habis lebih dulu.
Beberapa saat kemudian, Deus pun tersadar akan hal sederhana ini dan menatap Rezel yang tengah menegak minumannya. Selesai Rezel menghabiskan segelas minuman beralkohol rendah, Deus bertanya lagi.
“Pak, darimana sebenarnya Solid Gear Ultimate Edition yang anda berikan kepadaku? Bukankah edisi terbatas ini hanya terdapat 100 buah di setiap negara—bahkan termasuk Indonesia?”
“Sudah kuduga, kau pasti akan menanyakan itu.”
Rezel yang terdengar senang mendengar pertanyaan Deus pun tersenyum tipis. Dugaannya yang memprediksi pertanyaan dari Deus tersebut sudah ia siapkan jawabannya dari jauh-jauh hari sebelum saat ini. Ia menyuruh Deus mendekat dan ia sendiri juga ikut mendekati Deus—lebih tepatnya mendekati telinga agar dapat berbisik.
“Aku meminta perusahaan pusat di Korea Selatan membuatkannya satu buah.”
“H-ha!?”
Sontak saja Deus terkejut begitu mendengar hal egois yang diminta oleh Rezel ini. Secara spontan ia berteriak, namun ia segera menyumpal mulutnya menggunakan tangan kirinya. Tentu saja Deus mengerti apa yang akan terjadi jika hal ini tersebar luas. Bukankah itu akan menimbulkan kehebohan?
“Kenapa anda meminta hal seperti itu? Apakah itu hanya untuk aku seorang?”
“Ya, tentu saja. Sebagai orang yang menyelamatkan putri terakhirku, aku harus memberi sesuatu yang istimewa padamu.”
‘Tidak tidak, bahkan Solid Gear biasa saja sudah terlalu istimewa untukku, dasar orang kaya.’
Deus tersenyum kecut mendengar jawaban frontal dari lawan bicaranya yang sama sekali tidak segan-segan memberitahukannya secara terang-terangan seperti itu. Bagaimana orang ini bisa berpikir terlalu tinggi hanya untuk sebagai pemberian ucapan terima kasih? Setidaknya itu yang menjadi pertanyaan dalam benak Deus.
Setelah mengbrol beberapa hal lainnya, mereka menyudahi percakapan dan pertemuan mereka di malam itu. Deus berjalan lurus ke rumahnya, sedangkan Rezel bertemu dengan Hiruma untuk mendengarkan protes dan memberi alasan mengapa orang seperti Deus diundang ke tempat mewah seperti Grand Hotel Skrimata. Jawaban Rezel pun membaut Hiruma terbelalak hebat begitu mendengar alasannya. Ia benar-benar di buat terkejut oleh sang pendiri Deraft Corporation cabang Indonesia.
Ngomong-ngomong, Deus mendapat nomor kontak Rezel dan begitu pula sebaliknya agar dapat saling berhubungan satu sama lain. Ini memudahkan Deus ketika ia ingin meminta bantuan kepada Rezel ketika ia berada dalam masalam darurat—mungkin ini mustahil jika orangnya seperti Deus—dan Rezel juga dapat mengenal Deus lebih dalam. Pria paruh baya itu sungguh tertarik dengan mahasiswa satu ini.
***
Sesampainya di apartemen miliknya, Deus merebahkan tubuhnya di atas kasur sehingga membuatnya terbenam di kumpulan kapuk lembut itu. Ia tak menyangka akan selelah ini hanya karena berbicara dengan seorang terkenal. Yah, rasa lelahnya itu karena terlalu gugup, tak bisa dipungkiri.
Sambil tiduran di atas kasur, ia menoleh ke sebelah kirinya dan melirik Solid Gear Ultimate Edition pemberian Rezel sebagai tanda terima kasihnya karena telah menyelamatkan putri bungsunya. Selang lima detik, ia berteriak kegirangan sampai-sampai tubuhnya juga bergerak mengikuti irama teriakannya—meski ia merasa sakit akibat patah tulang yang belum sembuh sempurna itu.
Selama ini, ia belum pernah mencoba menghidupkan atau mengenakan Solid Gear itu sekali pun. Kenapa? Karena ia masih ragu apakah Rezel benar-benar memberikan perangkat ini kepada dirinya secara cuma-cuma. Setelah bertemu dan berbincang-bincang dengan Rezel tadi, akhirnya ia dapat memainkan game yang saat ini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat luas—Orbis Online.
Ia mengambil Solid Gear beserta perangkat untuk mengisi dayanya, lalu menyiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk memasuki dunia Orbis Online. Setelah semuanya siap sedia, ia memakaikan Solid Gear di kepalanya dan berbaring di atas kasur.
“{Solid Gear, On. Scaning. Belum ada data akun. Apa anda ingin membuat akun baru?}”
“Oh, ternyata begini cara kerja scan retina mata yang sempat kubaca dari buku panduan.”
“Kalau tak salah... [Command Voice : Yes].”
Tanpa ragu, Deus menjawab suara mesin yang terdengar dari telinganya. Dalam beberapa saat, matanya dipenuhi berbagai macam proses yang tidak bisa ia baca karena terlalu cepat. Setelahnya, semua kesadarannya menghilang.
“{Dunia apa yang ingin anda masuki?}”
“[Command Voice : Orbis Online].”
Namun, dalam beberapa detik kemudian Deus tersadar bahwa ia tengah berada di ruang yang gelap. Selang lima detik, muncullah banyak pilihan ras di depannya. Ada manusia, Elf, Dwarf, Troll, Orc, Undead, Goatman, dan banyak lagi. Entah ada berapa, Deus tak ingin menghitung mereka semua.
“{Pilih ras yang ingin anda mainkan di dalam dunia Orbis Online.}”
“Ras, ya? Aku tidak mengerti apa hebatnya ras-ras lain, tapi kelihatannya ada beberapa keuntungan juga. Tapi daripada harus menyesuaikan tubuh, lebih baik aku memilih rasku saja.”
“[Command Voice : Human].”
“{Ras yang dipilih adalah manusia. Apa anda yakin?}”
“[Command Voice : Yes].”
“{Dimengerti. Mulai sekarang ras anda adalah manusia.}”
Solid Gear di Indonesia memiliki dua jenis bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pemain bisa memilih ingin memakai bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sebagai [Command Voice]—sebuah kalimat yang wajib dikatakan sebelum memasuki sistem—dan [System Voice]—suara sistem yang akan memberitahukan informasi, notifikasi, dan lain sebagainya di Solid Gear.
“{Pilih gender yang ingin anda mainkan di dunia Orbis Online.}”
“[Command Voice : Male].”
Deus tidak merasa ada apapun yang berubah pada tubuhnya. Yah, karena ras yang dipilihnya adalah manusia, ia tak merasakan perbedaan apapun. Ketika ia merasa agak kecewa, tiba-tiba [System Voice] terdengar lagi di telinganya.
“{Ubah penampilan.}”
Dalam sekejap, terdapat sebuah panel yang dapat mengatur penampilan karakter seorang pemain di dalam game Orbis Online. Sebenarnya Deus tidak terlalu ingin mengubah penampilanya, tapi kelihatannya ia juga harus memikirkan privasinya. Tanpa mengubah hal lainnya, Deus hanya mengubah warna rambut dan matanya dari yang aslinya hitam menjadi perak dan biru cerah.
“[Command Voice : Done].”
“{Apakah anda yakin?}”
“[Command Voice : Yes].”
Panel tempat untuk mengatur penampilan tadi lenyap dan sekarang di hadapannya muncul sebuah panel papan ketik transparan yang melayang. Seperti dalam game RPG jadul, Deus tahu tahap apa yang harus dilakukan selanjutnya.
“{Beri nama pada karakter yang ingin anda mainkan di Orbis Online.}”
Mendengar itu, Deus segera mengetikkan nama karakter yang tak terlalu jauh dari namanya panggilannya sendiri.
“{Reus. Apakah anda bernama Reus di dunia Orbis Online?}”
“[Command Voice : Yes.]”
“{Dimengerti. Pembuatan karakter pada akun Rudeus Laendra telah selsai. Nikmati petualangan anda di dunia baru ini.}”
Setelah sang [System Voice] menyatakan hal tersebut, tiba-tiba tubuh Deus jatuh ke bawah dan kesadarannya mulai menghilang secara perlahan. Di ruang yang penuh kegelapan, ia jatuh dengan kecepatan yang menakjubkan, sampai akhirnya kesadarannya hilang sepenuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Ivon Pramesti Syahnanda
lanjhuttttt ahhh
2022-08-23
1
지효
kalo bisa membungkam itu diganti kata kata terdiam aja min
2022-02-25
0
den jaka
keren Thor, lanjutkan
2021-12-01
1