"benarkah aku diterima yeeeah, ups maaf maaf saking senangnya hehehe" Ersya berbicara sambil jingkrak jingkrak dilirik Johan.
"Jo suapin dong ha" Karin membuka mulutnya. Dan Johan pun menuruti permintaan Karin.
"ya allah pasangan kekasih saja kalah, lagian kalian berdua ini ya kalo dilihat orang dikira homo tahu ckckck"
"suka-suka yang lihat enjoy saja" kata Karin dengan tersenyum.
"aku pergi dulu yak, terima kasih mau nemenin ngobrol dadah" kata Ersya menunjukan gigi putihnya sambil melambai tangan dengan ceria.
"cewek yang ceria juga polos" kata Karin lirih.
Johan hanya diam melihat Ersya berjalan sampai menghilang dibalik tembok rumah sakit lalu melanjutkan kembali menyuapi Karin.
Esoknya Karin keluar dari rumah sakit sendirian karena Nana ada rapat dihotel sedangkan Johan masih mengurusi perbaikan rumah baru yang akan ditepati nanti, Karin mencoba mencari taxi online tapi belum sempat dia memesan sebuah mobil BMW hitam sudah berhenti didepannya.
"yoooo chibican ayo masuk" kata seseorang didalam mobil yang tak lain adalah Erick, Karin langsung berubah masam mendengar kata chibi dari mulut Erick.
"kau pikir aku maroko apa dasar landak jelek" kata Karin dengan nada kesal sambil masuk mobil.
"lho bukannya sekretarismu Nana nama kucing dari negri sakura ya, kupikir kamu bapaknya kucing hehehe" Erick mengejek sambil menyetir.
"ko jadi Nana ikut campur, bagaimana kalo kupanggil kau yagichan (kambing) atau hitshujichan (domba) sama-sama mbeeee hahahaha" balas Karin sambil tertawa.
"koneko (kucing kecil) juga bagus untukmu"
"usagichan saja daripada landak jabrik gak bisa dipegang hahahaha, ko jadi hafalin nama binatang sih hadeh"
Sementara dirumah sakit dari kejauhan seseorang sedang mengawasi Karin dan melaporkannya pada seseorang.
"hei butachan aku laper nih makan dulu yuk"
Erick terkejut tepat dilampu merah mereka berhenti "hah apa katamu buta, kau pikir aku babi gak sekalian saja panggil aku babi ngepet" tanpa sadar Erick langsung mengelitik perut Karin hingga membuatnya tertawa lepas sampai terpingkal-pingkal.
"sudah sudah sakit perutku Rick hahaha" tanpa sadar mata mereka berdua sudah saling bertatapan.
"jelek sadar oi" kata Karin menyadarkan, tapi Erick tak merespon malah hendak mencium bibir mungil Karin.
Tanpa basa basi Karin langsung menyentil Karin dengan keras "aduh sakit" Erick langsung memegangi telinganya.
"klakson daritadi sudah ngebel-ngebel"
"y ya ya ya ni mau jalan, kita mau makan dimana chibichan"
"sial apa yang aku lakukan ukh, semoga dia gak berpikiran buruk tentang aku" batin Erick mengumpat dirinya sendiri lalu melirik kearah Karin disebelahnya.
"wah jadi serius nih mau panggil aku seperti itu" senyum Karin menggoda.
"mang kenapa gak boleh" ucap Erick dengan sinis.
"terserah kamu sajalah yang penting bisa kenyang nekochan, bentar ya!" Karin mengeluarkan hpnya lalu berkutat dengan keybord mengecek beberapa laporan yang dikirim dari surabaya dan hotel.
Erick melihat wajah Karin yang fokus pada hpnya lalu senyum-senyum sendiri.
"sepertinya aku sudah gak normal ya, bagaimana mungkin aku suka sama sesama pria" batin Erick masih tetap memperhatikan Karin.
"kenapa mobilnya berhenti Erchan? Apa sudah sampai ya"
"iya sudah dari tadi sampainya"
"lalu kenapa gak kasih tahu aku sih, dasar bikin kesal saja, dah ayo keluar buruan cacing diperutku sudah kelaparan dari tadi nih" kata Karin sambil keluar dari mobil berjalan masuk kerstoran.
Seperti biasa Karin memilih duduk didekat cendela melihat kearah luar menunggu pesanan datang.
"kamu suka duduk didekat cendela seperti ini" tanya Erick memperhatikan wajah Karin.
"iya aku suka didekat cendela sambil melihat keluar.
Tak berapa lama makanan yang dipesan datang Karin segera menyantapnya dengan lahap.
"kau tinggal dimana chibi?"
"selama diIndo aku tinggal dihotel Savana"
"oh, apa rumah kemarin jadi kamu ambil ahli"
"iya, oh iya kamu berhutang penjelasan padaku tentang rumah itu Erchan"
"soal pak Toni, pak Toni pengusaha sukses dia memulai karirnya diluar negri, rumah itu hadiah untuk istrinya tapi satu setengah tahun yang lalu tiba-tiba dia memutus kontrak kerja samanya dengan perusahaan, tuan sih tak ambil pusing dia langsung menandatangin suratnya"
"lalu istrinya tinggal dimana" tanya Karin yang bersandar kebelakang setelah selesai makan.
"dia tinggal diSurabaya"
"Surabaya ya, kamu bisa antarkan aku kesana itung-itung jalan-jalan"
"boleh juga ayo kalo mau kesana" Erick begitu antusias begitu Karin mengajaknya.
"ok, tunggu bentar ya aku mau telf Nana dulu" ucap Karin sambil mengambil hp menekan nama bernama Nana.
"hallo Nana aku mau keSurabaya kamu urus semuanya ya"
"baik lilte"
Karin menutup telfnya sepihak lalu ngobrol bersama Erick dengan tersenyum membuatnya tambah tersipu.
"OTW SURABAYA!!!"
"HAH!!"
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Teruterubuzu
🤣🤣🤣😭😭 Atit peyut.. kocak habis 👍👍👍
2022-01-04
0