Karin keluar tidak menggunakan mobil dia lebih memilih jalan kaki sambil mengenal tempat-tempat diJakarta yang belum didatangi sejak tiba dua bulan yang lalu.
Karin berdiri disebuah gang lalu memasukinya karena rasa penasaran menggerogotinya. Tak jauh dari arah dia masuk matanya sudah tertuju pada sebuah gedung bertingkat tiga dengan tulisan club house, gedung itu seperti rumah bertingkat nan mewah tampak depan karena ukiran-ukiran emasnya yang menonjol.
"ini maksudnya rumah club gitu kah" (dalam bahasa jepang) sambil memandangi rumah yang mewah didepannya.
Gerbang rumah terbuka lebar juga pintunya, terdengar suara alunan musik disco menerobos masuk telinga membuat kaki tak sabar untuk memasukinya.
Karin yang mengenakan celana jeans panjang yang sobek didepan, kaos oblong, dan jaket tanpa lengan, wajah yang dipoles natural lipstik warna merah jambu tipis melekat dibibirnya tak lupa rambut yang dibilah sisi kanan dengan sedikit poni panjang didepan, model rambut zaman now itu melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung itu.
Begitu tiba dimulut pintu mata Karin langsung mendelik sambil melongo, karena hampir enampuluh persen dalamnya pasangan gay 😭 dia langsung menelan salivanya dengan berat.
"sepertinya kena karma nih" tertawa getir lalu hendak berbalik
"tunggu dulu rasanya gak enak kalo langsung pulang, minum-minum dulu sajalah teler dulu mumpung masih sore" batin Karin
"winenya satu bro" Karin langsung duduk didepan bartender dan menunggu sambil memainkan hp.
"silakan tuan, sepertinya anda orang baru disini" tanya seorang bartender yang tak pernah melihatnya
"oh aku kesasar bro, daripada mubazir ya langsung saja masuk, apa disini gay semua ya bro" sambil melihat sekeliling
"tidak juga disini juga ada ceweknya kalo anda minat"
"gak deh makasih" melemparkan senyum sama pelayan didepannya
"dilihat-lihat dia masih dua puluhan ya masih muda banget" pelayan itu mamandangi Karin dengan intens
Sore itu Karin menghabiskan dua botol wine setelah membayarnya dia langsung pulang, dia berjalan agak sepoyongan keluar dari club.
"kamu tidak melakukannya Al" tanya seorang pelayan wanita sama bartender yang bernama Aldo.
"maaf aku gak tega dia seperti adikku masih sangat muda" kata Aldo menundukan wajahnya terlihat sedih
"tapi kita akan tanggung resikonya, kita diawasi" pelayan itu menguncang pundak Aldo
"biarlah aku yang tanggung kalian gak usah aku capek begini terus" Aldo tetap menunduk sambil menitikan air matanya, tanpa sadar teman didepannya juga menunduk.
Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam Karin yang mabuk dan muntah kesasar disebuah apertemen, dia berjalan terhuyung-huyung masuk kedalam dengan bersiul dan bernyanyi.
Hueeeeek
Karin memuntahkan isi perutnya sambil bersandar ditembok hingga melorot terduduk.
"lho Karin!!" teriak Vivi terkejut melihat Karin terduduk teler, karena dia sendiri Vivi langsung menelfn Erick yang sudah didalam apartemen
Lima menit kemudian Erick datang dengan sedikit berlari karena didalam telfn Vivi cuma minta tolong dalam keadaan panik.
"ya, nona anda kenapa? Apa yang terjadi nona?" tanya Erick setelah tiba ditempat parkiran
"bukan aku tapi Karin lihat tuh"
"dia" terkejut melihat Karin ngelesot dibawah
"bantu aku bawa keatas ya"
"biar saya suruh satpam saja ya nona" takut-takut dengan apa yang terjadi
"takut apa sih kalian kan sama-sama pria, sudah kamu saja ayo cepetan" paksa Vivi
"ba, baiklah" dengan terpaksa Erick memapah Karin masuk lift dan sampainya diatas.
"tidurkan dia diapertemenmu Erick" perkataan Vivi langsung membuat Erjck membatu
"maaf nona saya gak mau maksud saya gak bisa"
"punyaku cuma satu kamar Rick sedangkan kamu kan dua"
"ta, tapi nona"
"biar aku yang bantu nanti ya, sudah cepetan"
"Erick cepetan ngapain masih bengong" teriakan Vivi membuat Erick tersentak dari lamunannya
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
'"d'azZam'🍁💞
cukup menarik
2021-12-20
0
Dila Yani saputri
lanjuttttttt Thor cerita nya bagus
2020-11-29
2