Setelah mandi dan lain sebagainya Karin langsung menuju kearah dapur, karena perutnya sudah minta diisi, Erick masih mandi dan belum keluar dari kamarnya.
Lima belas menit berlalu makanan sudah tertata rapi diatas meja, dengan bahan seadanya berikut serta kopi latte kesukaanya, sambil menyeruput kopinya dia melirik kearah Erick yang masih kesal karena ditendang sampai pelipis dan pipinya merah.
"waduh mukamu tambah jelek saja hahaha ups" sembari menahan tawanya
"gak usah ditutupi kalo mau ketawa silakan saja, dasar bencong nyangkut" menarik kursi dan duduk
"dasar jelek jabrik sudah makan sono, nih kopi mau gak"
"jangan-jangan dikasih racun lagi" melihat berbagai makanan diatas meja lalu menyeruput kopi yang diberikan Karin
"kalo gak mau ya sudah, mau gak kumakan semua nih"
Karin mengambil beberapa makanan dan memasukan kemulutnya dengan lahap, melihat Karin memakan begitu lahap tanpa mempedulikannya diapun tergiur sampai menelan salivanya dengan berat.
Erick langsung saja meraih piring dan menaruh makanan yang tinggal sedikit, dengan cepat memasukannya sampai habis lalu mengambil lagi.
Karin tersenyum kecil disudut bibirnya melihat Erick yang seperti kucing kelaparan didepannya.
"tunggu jabrik jelek sisain dong aku masih laper nih" melihat beberapa wadah yang sudah kosong
"kamu kan bisa masak lagi" tetap memakan dengan lahapnya
"sudah gak ada bahannya lagipula aku males masak lagi sini minta" langsung merebut makanan Erick, dia pun tak mau kalah Erick menarik lagi piring yang berada ditangan Karin, hingga terjadilah drama tarik menarik makanan dipagi hari.
"dah kita makan berdua saja" kata Karin dengan kesal dan meninggikan suaranya
Akhirnya mereka makan bersama dalam satu tempat seperti kucing.
"jelek kopiku jangan dihabisin juga" melihat Erick menyeruput kopi latte, Karin memang sengaja memberikan kopinya karena dia tidak tahu kopi kesukaan Erick.
"kamu bilang!!!"
"kopi yang kamu minum itu sisaku" menunjukan gigi putihnya
BUUUUUAH
Erick langsung menyemburkan kopinya diatas meja.
"kamu sengaja ya, sengaja kau berikan bekasmu itu tahu gitu gak kuminum" teriaknya, Erick marah-marah meninggikan suaranya
"hehehehehe"
"hei mau kemana bersihin nih" Karin berjalan keluar meninggalkan Erick yang masih kesal, juga meninggalkan piring kotor begitu saja diatas meja, hanya melambaikan tangan sok keren.
"pak kamu harus bisa ya pak, demi mereka pak kasian disiksa terus aku gak tega pak" kata seorang wanita yang usianya masih tiga puluh enam tahun itu
"akan aku usahakan bu" kata pak Aldo sambil melirik beberapa karyawan yang terkapar lemah tak berdaya.
Detingan alunan musik diclub menbuat badan tak bisa berhenti menari, para pengunjung pun terus berdatangan dengan ditemani minuman keras beralkohol dan pasangan mereka masing-masing.
"hallo pak kaya biasa ya pak" Karin duduk ditempat seperti biasa langsung menghadap kebartender.
"iya tuan" pak Aldo terkejut melihat yang datang ternyata Karin padahal dia berharap bukan Karin.
Karin duduk tenang sambil berkutat dengan hpnya masalah perkerjaan sebagai pemilik hotel dan caffe disurabaya ditambah lagi dia juga harus mengurusi perkerjaan dijepang.
Pak Aldo memberikan segelas wine tapi bawahnya diselipkan kertas kecil yang sengaja diperlihatkan, Karin sedikit terkejut lalu melihat pak Aldo dengan intens, wajah pak Aldo terlihat sanyu dan sendu tersirat ada sesuatu yang disembunyikan.
BRUK!!!!
Karin ambruk setelah beberapa menit minum wine yang sudah diberi obat tidur, setelah memastikan dia tertidur pak Aldo menggendong Karin kesebuah ruangan.
"di, dia masih muda sekali pak" tanya seorang wanita yang masih tiga puluh enam tahunan itu.
"iya bu" lalu pak Aldo berjalan meninggalkan wanita tadi, sementara wanita itu diam menunduk sambil menangis.
Karin terikat disebuah ruangan yang gelap gulita, terdengar suara rintihan dan tangisan beberapa orang dibelakangnya, berikut bau darah yang menyengat.
"nnnggg" Karin bergumam, sedikit demi sedikit dia tersadar dari tidurnya dan merasakan badannya yang terikat
"kore wa dokodesu ka?" ucap karin lirih dengan mengibas-ngibaskan kepalanya karena masih ngantuk.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments