"siapa ya?" kata Karin memperhatikan kepala disampingnya.
"nona sudah bangun" suara Nana mengagetkan Karin.
"lho Nana, dia siapa?" Karin menunjuk kearah seseorang yang masih tidur.
"dia tuan Erick saya sudah menyuruhnya pulang tapi gak mau dan tetap ngotot ingin disini sampai anda bangun" Nana menjelaskan.
Karin menatap tubuh yang masih tertidur dengan lelap disampingnya sambil tersenyum membuat Nana terkejut.
"Nana aku punya tugas berat untukmu"
"iya Nona saya siap mejalankan perintah anda"
"sebisa mungkin jangan sampai dia tahu siapa aku sebenarnya, aku ingin memberinya kejutan" Karin tetap tersenyum melihat Erick.
"anda yang seorang wanita atau sebagai bos" tanya Nana yang masih bingung.
"aku yang wanita"
"baik Nona"
"mulai sekarang panggil saja aku litle atau baby terserah kamu biar menarik hihihihi"
"baik nona eh maksudnya litle"
Lalu dengan sengaja karin menyentil telinga Erick beberapa kali dengan keras supaya dia terbangun.
"aduh" Erick mengaduh karena sakit ditelinganya, dan melihat Karin dengan wajah yang cemberut.
"apa kau gak bisa membangunkan orang dengan benar" ucap Erick dengan nada tinggi mengelus ngelus telinganya karena sakit.
"salah sendiri dibangunin dari tadi gak bangun-bangun dasar kebo" jawab Karin tak kalah tinggi nadanya.
"oh iya, masa"
"sekarang minggir aku mau ketoilet, Nana bantu aku"
"biar aku saja yang bantu" Erick segera meraih tubuh Karin, dia terlihat kaget saat melakukannya.
"mau ngapain kamu aku minta bantuan Nana bukan kamu"
"sadis amat dasar bocah, kalo gak mau ya sudah"
"apa katamu bocah! kau tuh yang bocah dasar bocah lihat nih tanganku bau kena ilermu apa itu bukan bocah bikin pulau ditangan orang" Karin menyodorkan punggung tangannya kearah Erick.
"mana mana sini kulap" Karin langsung menarik tangannya karena sudah gak tahan dengan panggilan alam.
Sementara diluar kamar terlihat dia sudah berdiri melihat pertengkaran Karin dan Erick dari kaca pintu, lalu tersenyum kecil disudut bibirnya.
Tok tok tok
Sota mengetuk pintu membuat Erick terkejut dan langsung menoleh melihat siapa yang datang.
"apa ini kamar Karin" tanya Sota dengan bahasa jepangnya yang fasih.
"iya ini kamarnya dia sedang dikamar mandi, silakan anda tunggu dulu tuan sebentar lagi juga keluar" jawab Erick dengan sopan.
"dia ngerti bahasa jepang" batin dia diluar kamar.
Karin yang baru keluar langsung terkejut melihat sekretaris Sota sudah berada dikamarnya dan berbincang dengan Erick.
"Nana" panggil Karin
"baik saya mengerti" seakan tahu apa yang ingin dikatakan tuannya Nana keluar lebih dulu menemui sekretaris Sota.
"tuan anda baru tiba" ucap Nana memberi hormat.
"ya, dia dimana?"
"sebentar lagi keluar tuan"
"tuan Erick apa anda gak pulang dan bersiap untuk berkerja" Nana melihat kearah Erick.
"masih ada waktu kan"
"tapi anda belum mandi, makan dan lain sebagainya"
"benar juga baiklah aku pulang dulu, saya permisi dulu tuan" Erick sedikit menunduk lalu berjalan keluar. Setelah melihat Erick pergi barulah dia berjalan masuk.
Dia kakak Karin bernama Aoi Kiran Nishikawa cuma beda setahun saja memiliki paras yang sama bak pinang dibelah dua, tinggi 183cm berwajah datar juga dingin beda sekali dengan Karin sendiri yang periang juga pandai bergaul. Sang kakak suka menyendiri didalam kamarnya dan tertutup hanya sang adiklah yang mampu membuatnya tertawa.
"cepat keluar" ucap Kiran yang tahu adiknya sedang bersembunyi.
Karin memperlihatkan kepalanya melongok keluar sambil menunjukan giginya yang putih rapi. "hehehe kau gak akan memukulku"
"mau kuseret dari sana"
Karin cuma keluar beberapa langkah tapi gak mendekat keKiran, membuatnya geram dan berjalan kearah Karin, tapi Karin malah menghindar saat kakaknya ingin meraihnya hingga terjadi kejar-kejaran dengan tawa yang menggelegar. Kiran yang berhasil meraih tubuh Karin langsung mengangkatnya keatas dan memutarnya beberapa kali.
"harusnya yang melakukan ini kekasihmu bukan aku" kata Kiran yang masih mengangkat tubuh Karin.
"hehehehe"
"sepertinya kau sehat-sehat saja percuma aku kesini" Kiran menurunkan adiknya.
"kalo gak suka balik sana kenegaramu dasar bebek wkwkwkwk" dengan bibir manyun.
"kau gak suka aku disini"
"gak, ganggu orang saja"
"dasar kurang ajar" Kiran mengacak ngacak rambut adiknya dengan gemes.
"kau bener-bener membuatku kawatir dengan perkelahianmu dengan Jun"
"Ken yang memberitahumu" Kiran hanya tersenyum.
"cih dia mata-mata sejatimu ya"
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Momz'y Thalita
aku suka banget.
aku biasa baca cerita horor.nya. tapi ternyata yang lain juga. bagus.
2021-07-12
2