Karin menghadap kebelakang dengan bertumpu pada lututnya diatas kursi, mobil ferarri melaju dengan kecepatan sedang, Erick menyetir dalam diam tidak memperhatikan yang lain.
"nama kamu siapa?" tanya Vivi sama Karin
"aku Karin maaf ya, bahasaku belepotan hehehe" sambil mengulurkan tangan kearah Vivi
"aku Vivi, gak papa lama-lama juga biasa" menjabat tangan Karin
"dia sekeretaris suamiku namanya Erick" menunjuk kearah Erick yang sedang menyetir
"jadi sudah punya suami toh, pengantin baru ya, kukira dia yang suami kamu" menunjuk kearah Erick tanpa melihatnya
"bukan"
"dia jelek sekali kalo diem ya, apa suamimu juga sama kaya dia hehehe"
"ya gak lah, Erick itu manis orangnya tapi klo suamiku ganteng, tampan, kaya kamu"
"aku gantam, manis darimananya" memperhatikan Erick
"gak pernah lihat orang ya kamu" Erick yang merasa dirinya diperhatikan akhirnya buka suara.
"reseh lo tambah jelek tu muka"
drrrrrt masih ingat kah sayang waktu kita berdua drrrrttt (dalam bahasa jepang ya)
"oh lagu malaysia yang dibuat bahasa jepang" batin Vivi
"bentar ya cecan ku angkat telf dulu" dengan tersenyum, dibalas anggukan sama Vivi
"hai, nandesuka?" (ya, ada apa?)
"litle, kamu gak apa-apa!" tanya orang diseberang telf
"iya beb, aku gak apa-apa kamu jangan kawatir"
"aku akan terbang ke inggris kamu gantikan aku rapat ya"
"yaahh kamu ganggu kesenangan orang saja beb, kapan balik?"
"segera lagipula cuma sebentar"
"ok deh, cuma rapat saja kan, siaaap beb nanti jangan lupa gantinya"
"siiiiap litle, datanya aku kirim segera ok, dadah"
"dadah tut" setelah memutuskan telf Karin langsung berkutat kembali dengan hpnya, sedangkan Vivi hanya diam mendengar bahasa jepang yang diucapkan Karin tanpa mengetahui artinya, sementara Erick diam tak berkutik cuma melirik saja.
"ken, suruh orangmu pergi ke inggris kaya biasa, kalo sampai bentrok kamu hancurkan saja tempatnya" Karin memutuskan telf secara sepihak tanpa menunggu balasan dari seberang sana, sorot matanya memancarkan kebencian yang mendalam tapi juga ketakutan akan kehilangan Erick melongo melihatnya seolah bisa merasakan apa yang dirasakan Karin.
"Karin kamu gak apa-apa" Karin langsung melotot kaget menghadap keVivi
"hai, jangan kawatir" (dalam bahasa jepang) membuat Vivi tambah melongo
"oh maaf cecan mulutku lecet hahaha"
Dalam waktu singkat mereka berdua terlihat begitu akrab seolah sudah lama tak berjumpa.
"kamu tinggal dimana?" tanya Vivi sama Karin
"masih nyari tempat tinggal soalnya aku baru tiba"
Belum sempat Vivi membalas ucapan Karin, Karin sudah melihat Nana berjalan kearah mobil yang membawanya saat lampu merah.
"cecan maaf ya sepertinya udah ada yang jemput, aku turun disini saja ya sayonara" Karin tersenyum kearah Vivi,
"woi jelek trima kasih" lalu berjalan kearah belakang menemui Nana,
"hhhmmm" Erick melirik dari kaca spion sebelah melihat karin berbicara dengan serius sama sekretarisnya.
"padahal aku ingin nawarin tinggal diapartemen Rick sudah pergi duluan"
"sepertinya tidak perlu nona" menyalakan kembali mesin mobil dan melajukan mobil karena lampu sudah hijau dan bunyi klakson mulai berisik.
THE SAVANA HOTEL Karin barjalan cepat menyusuri koridor menuju kearah kamarnya, semua karyawan yang tahu kedatangan sang pemilik hotel segera menundukan kepala memberi hormat saat berpapasan.
Seperti biasa setelah mandi Karin hanya memakai kaos oblong dan celana pendek, terlihat dadanya tampak menyembul karena tidak diikat dengan kemben khusus, lalu membuka laptop yang berada diatas meja melihat data yang sudah dikirim kakaknya.
"nona makanan anda sudah siap" Nana mengetuk pintu dan membawa makanan
"masuk saja Nana"
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments