"apa ini" kata Karin sembari mengerakan badannya yang terikat.
"ma, maaf tuan kami terpaksa melakukannya" kata seorang perempuan dengan nada gemetar dan takut.
"bisa lepasin ikatannya gak"
"maaf tuan saya gak berani" kata perempuan itu lagi dari belakang.
"yang kaki saja deh kaki saja capek nih"
Lama Karin menunggu tiba-tiba sebuah tangan melepaskan ikatan dikaki Karin.
"satu lagi ya tolong pasangkan topi hoodie dikepalaku masih ngantuk nih"
Lagi-lagi sebuah tangan menuruti apa yang diminta Karin "terima kasih pak bartender" Pak Aldo yang sedari tadi diam langsung terkejut mendengarnya.
Perusahaan X jam makan siang Erick dan tuan Evan berjalan ketempat biasa, dari arah luar terlihat Nana sudah berlari kecil kehadapan mereka.
"lho itu kan sekretarisnya tuan Karin" ucap tuan Evan melihat Nana yang berlari kecil kearahnya.
"tumben sendirian tuan" balas Erick yang ikut melihat kearah Nana.
Begitu tiba Nana langsung membungkukan badan memberi hormat terhadap keduanya dengan nafas yang tersengal-sengal.
"maaf tuan apa tuan kami berada disini atau pernah menemui anda" tanya Karin dengan wajah kawatirnya.
"eh tidak, memang ada apa?" tanya Evan heran.
"dia sudah gak pulang sejak dua hari yang lalu dan hpnya juga mati" kata Nana menjelaskan.
"dua hari yang lalu masih bersama tuan Erick siapa tahu masih bersama anda" lanjut Nana.
Tuan Evan langsung melihat kearah Erick dengan intens, dilihat seperti itu Erick sendiri merasa bingung dan gugup ditatap bosnya.
"dua hari yang lalu setelah mandi langsung keluar, coba kamu hubungi orang bernama Ken soalnya dua hari yang lalu ada telf dari dia tentang orang bernama Jun"
"a, apa! anda bilang apa Jun, beneran Jun anda gak salah dengar kan" Erick menggangguk, Nana dengan wajah paniknya langsung menghubungi Ken. sedangkan Evan hanya diam.
"Ken lacak keberadaan bos sekarang, cepat!" tuan Evan dan Erick saling memandang.
"Rick kau bantu dia sana"
"eh saya tuan"
"lha iya siapa lagi kalo bukan kau"
Beberapa menit kemudian pesan dari Ken tiba disusul dengan telf, dengan melalui satelit keberadaan orang yang kita cari bisa dicari dengan mudah apalagi orang itu memiliki GPS.
"gimana sih lo jaga bos! dia berada disebuah rumah berukiran emas, berada dibawah tanah nih kayanya, aku sudah hubungi Anton" Ken memutusnya telfnya secara sepihak.
"apa anda tahu tempat ini" Nana memperlihatkan sebuah foto yang dikirim Ken.
"itu rumah pak Toni kayanya ya" jawab Erick melihat sebuah foto yang disodorkan Nana.
"kalo gitu tolong ikut saya tuan biar lebih gampang" setelah itu mereka berdua menaiki mobil Nana dan ngebut kesebuah rumah yang dituju.
"bos!! Siapa dia sebenarnya?!" batin Evan menatap mobil yang ditumpangi keduanya menghilang.
"Kiran!!!" salah seorang langsung terkejut dengan apa yang dilihatnya, berikut semua orang yang berada diruangan itu.
"hei kenapa kamu? siapa itu Kiran?" tanya temennya yang berdiri dibelakangnya, Karin melihat dengan wajah biasa saja tanpa rasa takut atau gemetar sedikitpun.
"dia, dia dia" bingung mau menjelaskan.
"woi jawab yang jelas, buruan sebelum dia mati dikoyak isi perutnya" bentak salah satu dari mereka.
"dia presiden perusahaan KNK dijepang!"
"apa!!!!" jawabnya serempak.
"hei kamu, apa kau yang membawanya" teriak orang itu sama Aldo.
"i,iya tuan" jawab Aldo menunduk.
"sepertinya ikan yang kau tangkap terlalu besar ya bro" ucap karin dengan tersenyum tanpa memperlihatkan giginya.
"apa kau ingin membedah tubuhku dan memasukan barang haram itu" dengan wajah biasa.
"kenapa dia terlihat biasa saja" batin Aldo saat melihat wajah Karin yang nampak tidak menunjukan ketakutan.
"nak, semoga ada yang menolongmu" batin Aldo lagi.
"sudah jangan banyak bacot, suntik mati dia kamu Al pegang dia jangan sampai memberontak" kata orang tadi
"i,i,iya tuan" terbata-bata dan takut.
"tunggu dulu, sepertinya aku dengar nama Kiran disini" seseorang berdiri didepan pintu dengan kedua tangannya yang masuk kesaku celana lalu berjalan kearah Karin.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments