APA!!! GAY?? 2

Kiran melepas jas yang dipakainya melonggarkan dasi dan membuka dua kancing diatas, terlihat leher putihnya yang mulus menggoda GLEK! Erick menelan salivanya lagi saat meliriknya.

"lho aku gak disuapin cecan" protes Karin saat melihat Vivi menyuapin Evan suaminya

"oh iya, aku lupa sini mendekat" Karin langsung mendekatkan kepalanya dan membuka mulut

"lho yang yuapin aku siapa?" tanya Karin sambil menyuapin keduanya bergantian

"ya kita!!" jawab tuan Evan dan Karin serempak langsung saja membuat Vivi tertawa ria melihat kelakuan suami dan temennya

Tak lama baju yang dibawa Nana tiba dan menyerahkan langsung pada Karin.

"thanks ya, kamu makan dulu sudah aku pesankan makananmu itu habisin"

"terima kasih"

Karin yang menerimanya langsung menuju kamar mandi dan berganti pakaian karena dia tidak terlalu suka memakai pakaian kantor. tak lama kemudian Karin datang dengan memakai celana jeans panjang biasa, caos oblong dengan jaket hoodie yang resletingnya terbuka.

"wah kamu makin keren saja Karin tambah gemes deh" kata Vivi melihat Karin

"sayang aku cemburu kau bicara seperti itu" dibalas dengan manja oleh Evan suaminya

"haduh jadi panas nih gerah" Karin mengibas-ngibaskan jaket hoodienya

Erick hanya diam tak berkutik Nana menghabiskan makanannya tanpa banyak bicara lalu Karin mendekati Erick untuk menggodanya,

"oi jelek daritadi kamu diem mulu apa kamu sakit gigi ya atau rahangmu yang sakit" Karin duduk disamping Erick menaruh satu tangannya diatas bangku yang diduduki Erick tangan satu lagi diatas meja.

"bukan urusanmu" jawabnya ketus

"kalo diperhatikan kamu manis juga ya jelek, bisa temenin aku gak" (dalam bahas jepang) goda Karin sama Erick yang sudah berkeringat dingin keluar didahinya.

"aku sibuk cari mangsa lain saja sana" tanpa melihat kearah Karin

Karin mendekatkan bibirnya ketelinga Erick dan berbisik "beb, bibirmu polos sekali pasti nikmat" (dalam bahasa jepang) sembari meniup leher Erick

Sontak Erick langsung berdiri dari tempat duduknya lalu berlari kekantor tanpa berpamitan ke Evan tuannya.

"lho Erick kenapa mas? Kenapa berlari begitu?" tanya Vivi yang terkejut melihatnya lari terbirit-birit

"aku juga gak tahu" lalu menoleh kearah Karin dan disambut dengan memicingkan satu matanya menggoda, Nana hanya menggeleng saja melihat kelakuan nonanya.

"cecan trims makanannya ya enak banget deh dua jempol untuk mu" mengarahkan kedua jempolnya keVivi

"kamu mau kemana ini masih siang"

"badanku sudah panas melihat kalian bermesraan, mau halan-halan tuh ditaman siapa tahu ada yang yantol"

Setelah berpamitan Karin juga Nana langsung melajukan mobilnya kejalan raya dengan kecepatan sedang. Karin tertawa lepas terpingkal-pingkal membayang Erick yang lari tadi.

"apa tidak kelewatan nona, saya tadi lihat tuan Erick sampai pucat begitu"

"hahaha aku juga gak tahu entah kenapa aku senang sekali mengganggunya dari pertama ketemu dia" masih dengan tertawa

Dikantor Erick langsung melepas jas yang dipakainya, melonggarkan dasi juga membuka tiga kancing hemnya, kedua tangannya mengacak-ngacak rambut yang rapi dibentuk kaya landak.

Dia melihat langit-langit kantornya dengan pikiran yang melayang entah kemana, sekelebat bayangan leher Karin yang putih mulus muncul membuat Erick menelan salivanya cukup berat.