Aku masih sangat sibuk di dapur restoran. 2 karyawanku duduk sebentar saja bahkan tak sempat.
Hari ini sebelum jam 8 malam aku sudah harus meninggalkan restoran menuju rumah sakit.
'' Kita tutup restoran sebelum jam 8 malam Pung. ''
'' Bos ada perlu lagi? ''
'' Hmm. ''
'' Biar aku sama Andi saja yang handle restoran bos. Kita tutup seperti biasanya saja. ''
'' Kalian juga butuh istirahat. Aku disini saja, pekerjaan kalian masih agak keteteran. Istirahatlah. Temani istrimu. ''
'' Haha! Istriku lebih suka aku kerja cari uang bos. ''
'' Terdengar horor sekali istrimu. '' candaku.
'' Aku doa kan semoga bos tidak dapat istri yang gila uang. ''
'' Tenang saja Pung. Aku sudah mempersiapkan uang banyak. Takut kalau- kalau aku dapat istri seperti istrimu. ''
Kami tertawa bersamaan.
Handphone ku berbunyi. Ada pesan wa masuk.
Pesan dari Nadia.
' Kata Ayah, malam ini kamu yang menjagaku di rumah sakit. '
' Benar ' balasku.
' Bisakah membawakanku nasi goreng kambing spesial buatan chef Ibrahim? '
' Boleh kamu makan itu di rumah sakit?? '
' Boleh. Asal tidak ketahuan. Pleaseeeeee... '
' Dasar bandel. ' balasku.
' Pokoknya aku cuma mau makan nasi goreng kambing bikinanmu. TITIK!!! '
Aku cuma bisa menggelengkan kepalaku sambil tersenyum. Kutaruh handphoneku dan kembali melanjutkan pekerjaanku.
'' Chat dari calon bos perempuan? '' goda Ipung.
'' Hmm. '' sahutku enteng sekali.
Padahal mengetahui perasaannya padaku saja tidak.
.
.
Nadia tersenyum sumringah sekali melihatku datang.
'' Mana nasi gorengku?? ''
Ah... ternyata dia hanya tak sabar menjumpai nasi goreng kambing kesukaannya.
Kukeluarkan kotak makan yang kubawa. Aku duduk disampingnya dan membuka kotak makan itu.
'' Aaaaa '' Nadia membuka mulutnya.
'' Dasar... '' ucapku sambil tersenyum.
Di suapan pertama dia tampak sangat menikmatinya. Berkali- kali dia mengacungkan kedua jempolnya padaku.
'' Darimana belajar memasak nasi goreng se enak ini Ibra? ''
'' Tidak ada. Pada dasarnya aku suka memasak. Hanya mengkreasikan sedikit kanan kiri. Dengan resep dasar nasi goreng pada umumnya. ''
Dengan tatapan kagum Nadia memandangku.
Kembali ku suapi Nadia yang tetap melihatku dengan pandangan yang sama. Terus seperti itu sampai kotak makan ditanganku sudah hampir kosong.
'' Jangan melihatku seperti itu terus. ''
'' Kenapa? '' tanyanya.
'' Nanti aku jatuh cinta. ''
Krikkk
Krikkk
Krikkk
Suasana jadi hening.
Aku memberi Nadia segelas air putih. Kemudian membantunya berbaring. Bantalnya agak sedikit miring. Kuangkat sedikit kepalanya untuk membenarkan posisi bantalnya.
Jarak antara wajahnya dan wajahku begitu dekat. Hembusan nafasnya saja terasa olehku.
Meskipun aku tidak memandangnya tapi terlihat olehku dia memandangku. Saat kubalas pandangan matanya, dia memalingkan wajahnya ke samping.
'' Tidurlah... '' ucapku dan kembali duduk seperti semula.
'' Kamu pasti lelah sepulang bekerja langsung kesini Ibra... ''
Aku menggelengkan kepala dan memberinya senyum terbaikku. Melihatmu saja lelahku langsung lenyap entah kemana.
'' Aku masih belum ingin tidur Ibra... '' rengeknya manja.
'' Lantas?? ''
'' Temani aku nonton. ''
'' Dimana? ''
'' Di handphone saja. ''
'' Baiklah... kamu mau nonton film apa? ''
Aku sudah mengambil handphone di sakuku. Hendak browsing film apa yang ingin Nadia tonton.
'' Fifty shades of grey. ''
'' Hah?!! '' Nada suaraku meninggi.
'' Sstttt... ini rumah sakit Ibra. ''
'' Kamu serius mau nonton itu. '' aku tak bisa menyembunyikan raut mukaku yang tampak keberatan.
Nadia tertawa terpingkal- pingkal.
'' Tentu saja aku bercanda Ibraaaa... ''
.
Nadia terus saja tertawa dari awal menonton. Aku pun begitu. Kami duduk berdampingan di ranjang rumah sakit.
Dan akhirnya film yang kami tonton adalah... ANGRY BIRD
Meskipun menonton hanya dari sebuah handphone. Aku sangat menikmatinya. Ditambah ada teman tertawa yang aku sukai. Begini saja. Aku sudah bahagia.
Tiba- tiba saja Nadia menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku tak berkata apapun tentang itu. Sampai beberapa saat berlalu. Belum kudengar lagi tawanya.
Pelan aku menoleh padanya. Ah... ! ternyata Nadia tertidur. Damai sekali melihat wajahnya saat tertidur.
Apa hidup hanya sekedar membawamu padaku. Kemudian mencuri hatiku. Setelahnya... kamu tidak ditakdirkan untukku. Bukankah itu kejam di pihakku??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments