Episode 16

Mobilku melaju dengan kecepatan tinggi. Berkali- kali aku menghindari bahaya karnanya tapi tetap tak mengurangi kecepatanku.

Aku butuh secepatnya datang padamu. Memastikan bahwa kondisimu tidak seburuk bayangan ketakutanku.

Sesampainya di rumah sakit aku segera berlari ke kamar Nadia dirawat. Karna panik aku bahkan sempat salah masuk kamar.

Langkahku langsung terhenti saat di depan sebuah kamar kulihat orang tua Nadia, dokter, dan... Haris.

Aku agak berjalan mendekat. Mencoba mencuri dengar pembicaraan dokter pada orang tua Nadia.

'' Ini tidak ada hubungannya dengan transplantasi hati pada putri kami waktu itu kan dok? '' tanya ayah Nadia.

'' Kami akan melakukan pemeriksaan secara keseluruhan. Untuk saat ini cukup membiarkan Nadia istirahat dan menjauhkannya dari stres. ''

Dokter pergi meninggalkan mereka.

Ibu Nadia kini memandang Haris dengan tatapan kemarahan.

'' Tidak cukupkah meninggalkan putri kami di masa- masa sulitnya? '' ucap ibu Nadia.

Haris diam tertunduk.

'' Sementara ini tolong jangan temui Nadia dulu. '' pinta ayah Nadia pada Haris.

'' Tapi Haris tunangan Nadia om. Haris ingin mendampingi Nadia terutama karna Nadia saat ini sedang sakit. ''

'' Mendampingi atau terus menuntutnya kembali seperti Nadia yang kamu kenal?? '' ucap ibu Nadia sekali lagi yang membuat Haris terdiam.

'' Bukan hanya kamu yang beradaptasi dengan Nadia pasca operasi Haris. Kamipun begitu. Kadang... dia seceria putri kami dulu, lalu tiba- tiba menjadi begitu dewasa dan bijak. Kadang- kadang pun tiba- tiba menangis penuh kesedihan. Tiba- tiba dia suka ini lalu mendadak tidak suka itu. Dan banyak lagi. Kamipun sulit Haris. Putri kamipun merasakan kesulitan yang sama. Terutama di awal- awal. Apa kami meninggalkannya sepertimu dengan dalih memberi waktu berpikir?? Tidak Haris. Jadi... mohon pengertianmu...'' ucap ayah Nadia tanpa rasa emosi sedikitpun.

Donor hati. Satu lagi kenyataan baru yang ku ketahui tentang Nadia.

.

.

Beberapa jam kemudian...

Haris telah pergi. Orang tua Nadia terlihat pergi ke kantin rumah sakit.

Aku berjalan mendekati kamar Nadia. Sejenak aku hanya melihatnya dari balik kaca kecil di pintu.

Syukurlah kamu dalam keadaan sadar Nad.

Nadia tampak duduk bersandar di ranjang. Wajahnya pucat. Tatapan matanya kosong. Sesekali dia menghela nafas panjang.

Kini dia mencoba meraih gelas yang ada di meja samping ranjangnya. Dia terlihat sedikit kesusahan meraih gelas itu.

Spontan aku masuk dan mengambilkannya gelas berisi air itu.

Dia kaget melihatku berada tepat di hadapannya sekarang.

'' Kamu bukan manusia super yang bisa datang kemana saja lewat pintu ajaib kan? '' canda Nadia dengan nada suara lemas.

Aku tersenyum kemudian membantunya minum. Kuletakkan gelas itu ditempat semula lalu duduk di tepi ranjang Nadia.

'' Mana yang sakit? '' tanyaku lembut.

'' Disini. '' jawab Nadia sambil mununjuk dadanya.

Kupegang pergelangan tangan kanan Nadia. Menempelkan telapak tangan kanannya ke dadaku beberapa saat. Kemudian menempelkan telapak tangan yang menempel ke dadaku menuju dadanya.

'' Kamu sedang apa Ibra? '' Nadia terlihat menahan tawa.

'' Mentransfer energiku padamu. '' jawabku konyol.

Nadia tertawa. Aku pun.

'' Adegan di drama korea mana Ibra? '' Nadia masih dengan tawanya.

Aku tersenyum.

'' Sejak kapan di balik pintu? '' tanyanya.

'' Baru saja. ''

'' Sengaja menunggu semua orang pergi? ''

'' Kurasa kamulah perempuan super itu, tepat dalam membaca isi hati. '' jawabku.

'' Maka itu berhati- hatilah. ''

Sekali lagi kami tertawa bersama.

'' Orang tuaku sedang melihat kita dari balik pintu. ''

'' Benarkah? '' saat aku hendak menoleh.

'' Jangan menoleh Ibra. '' larang Nadia. '' Mari berpura- pura tidak tahu saja. ''

'' Baiklah... itu salah satu keahlianku sekarang. ''

'' Apa?? ''

'' Haha... lupakan. ''

Kami ngobrol, bercanda, tertawa. Aku bahkan lupa sedang di awasi orang tua Nadia. Kurasa Nadia pun begitu.

Kenapa waktu begitu cepat berlalu saat aku bersamamu. Untuk mengujikukah? Atau memang seperti ini ketetapannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!