BAB 12

Adzan subuh berkumandang, Lisa terbangun dari tidurnya, senyumnya merekah mengingat kejadian yang dialaminya kemarin di pantai.

Lisa menggoyang - goyang tubuh Tami membangunkan sahabatnya untuk melaksanakan ibadah bersama, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Selesai Lisa dan Tami beribadah , Tami yang meminta untuk mandi terlebih dahulu, dan Lisa memilih untuk menyiapkan keperluan untuk dibawa ke kantor, saat sedang menunggu Tami selesai mandi, Lisa duduk di kasur dan menyabut HPnya yang telah full diisi , kemarin HPnya memang mati kehabisan baterai, Lisa menyalakan HP nya dan melihat ada beberapa pesan dan panggilan masuk dari Rafa dan nomor tak dikenal. Lisa membaca pesan-pesan yang masuk, dibacanya dahulu pesan dari nomor tak dikenal yang juga melakukan panggilan telepon beberapa kali,

' Assalamualaikum

Bagaimana kabarmu disana Lis? , ibu, bapak dan adik-adikmu disini baik-baik saja, semoga begitu juga denganmu, ini nomer tetangga kita neng Susi, kemarin baru beli HP, jadi ibu minta tolong untuk menelpon mu, tapi sepertinya kamu sedang sibuk dengan pekerjaanmu, jadi ibu mengirimkan pesan ini, jangan lupa jaga ibadahmu.

Wasallam '

Lisa yang membaca pesan itu langsung menelpon balik, beberapa kali menelpon tapi tidak ada jawaban. Akhirnya Lisa memutuskan untuk membalas pesan itu.

' Wa'alaikum salam wr wb

Ibu, Lisa disini baik-baik saja, sehat dan sedikit tambah gemuk, mungkin karena sudah dua bulan ini Lisa tidak pernah bersepeda lagi, disini tempat kerjanya dekat, hanya berjalan 10 menit sudah sampai . Atasan dan karyawan di perusahaan juga semuanya bersikap baik, salam kangen buat semuanya Bu'.

Lisa mengirimkan pesan itu, menyimpan nomor baru dengan nama Susi. Tiba-tiba pikirannya menerawang jauh, mengingat kenangan bersama keluarganya, teman-teman, tetangga dan kerabatnya di desa, seketika rasa rindu tempat kelahirannya membuatnya ingin pulang.

" Sabar Lisa, tinggal dua bulan lagi disini, kamu pasti bisa, semangat!", Lisa menyemangati dirinya sendiri.

Tami keluar dari kamar mandi yang merasa heran melihat Lisa sedang ngomong sendiri. " Kamu ngapain ngomong sendiri kaya gitu?, lagi keinget kejadian kemarin sama Tuan Rafa ya?", goda Tami.

" Yeee... sok tahu kamu, siapa yang lagi mikirin Kak Rafa, aku lagi kangen rumah, kangen teman- teman kita, kangen suasana desa, hhhhh jadi pengin pulang", keluh Lisa, sambil menghela nafas panjang.

Tami yang melihat Lisa mengeluh merasa aneh, " Bukannya disini kamu bahagia dapat pacar yang ganteng, terus mau apa-apa dikasih sama pacar kamu, enggak harus tiap pagi naik sepeda ke sekolah, nggak harus mikirin pelajaran terus , nggak capek tiap hari bersih-bersih rumah sama nyuci baju orang serumah, disini kamu santai, ngga perlu ngelakuin rutinitas kamu yang melelahkan itu", ucap Tami.

Lisa yang mendengar apa yang dikatakan Tami tersenyum dan berdiri dari duduknya sembari berkata,

" kebahagiaan yang aku rasakan disini dan kebahagiaan yang ku rindukan saat dirumah, itu adalah hal yang berbeda, bagiku kebahagiaan yang aku rasakan disini seperti mimpi yang sewaktu- waktu bisa menghilang disaat aku terbangun, tapi kebahagiaan yang ku rindu saat di rumah bersama keluargaku itulah kebahagiaan yang sesungguhnya, karena meski di rumah aku harus melakukan ini , harus melakukan itu, dan melakukan semua hal yang akan membuatku sangat lelah, tapi aku bahagia dengan semua itu, tidak sekalipun aku merasa sedih, aku menikmati setiap harinya dan tidak sekalipun aku merasa takut itu akan tiba-tiba menghilang dan berakhir". Lisa mengakhiri kalimatnya, mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi.

" Buruan mandinya Lis, kamu masih harus menepati janjimu, nyeritain kemana kamu pergi kemarin sama si bos", seru Tami yang melihat Lisa menutup pintu kamar mandi.

***

Rafa yang tengah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor sesekali melihat layar HPnya, tidak ada pesan ataupun telepon masuk dari Lisa. Padahal dirinya sudah mengirimkan pesan dan menelepon beberapa kali,

" apa jam segini gadis itu belum bangun? " ucap Rafa sambil memakai sepatunya.

" Siapa yang belum bangun sayang?" tiba-tiba terdengar suara bundanya bertanya.

" Bukan siapa-siapa Bunda, itu teman Rafa", jawab Rafa singkat.

" Oh, Bunda dengar kau menyebutnya dengan sebutan 'gadis itu ', apa sekarang putra bunda mulai berteman dengan seorang gadis? ", goda Nyonya Meisi.

" Itu, maksud Rafa.... " menghentikan kalimatnya.

" Ayo kita sarapan dulu, nanti kamu bisa cerita ke bunda dan ayah, tentang gadis itu ", nyonya Meisi merangkul putranya menuju meja makan sambil tersenyum.

Selesai sarapan, Tuan Johan mulai berbicara mengenai rencana perjalanannya ke rumah saudaranya untuk menghadiri undangan pernikahan keponakannya.

" Pagi ini Ayah dan Bunda akan menghadiri undangan dari sepupu Ayah, jadi Ayah belum bisa mengunjungi perusahaan, karena perjalanan jauh kami akan sampai dirumah larut malam, mungkin besok Ayah sempatkan untuk ke kantor, rencananya besok sore Ayah dan Bunda akan terbang ke Singapore lagi, bagaimana dengan kuliahmu?, apa kau mengambil cuti karena harus bekerja menggantikan Ayah?".

" Tidak Ayah, Rafa sudah menyelesaikan skripsi Rafa, tinggal menunggu jadwal sidang.

Jadi meski sekarang Rafa di kantor menggantikan Ayah itu tidak menggangu kuliah Rafa, Rafa berencana untuk melanjutkan S2 disini saja Ayah, Rafa tidak ingin kuliah di luar negeri, apa tidak papa?" , Rafa bertanya pada ayahnya.

" Memangnya kenapa jika kamu kuliah di luar negeri?, apa ada yang membuatmu betah di Indonesia?" , tanya Tuan Johan.

" Sepertinya ada yang membuatnya tidak ingin meninggalkan Indonesia Yah, mungkin seorang yang tadi disebut nya 'gadis itu' ", Nyonya Meisi mengungkit kembali pembahasan yang tadi masih menggantung.

" Siapa 'gadis itu' yang Bunda maksud? " , tanya Ayah.

" Coba tanyakan pada putramu?, dia yang tahu jawabannya ", goda Nyonya Meisi.

Rafa yang dari tadi di goda oleh Nyonya Meisi, akhirnya bercerita.

" Ayah dan Bunda masih ingat cerita Rafa kemarin tentang gadis SMK yang gantiin pekerjaan Winda jadi sekretaris ?, jujur Rafa suka sama gadis itu, hari Jum'at kemarin Rafa menyatakan perasaan Rafa padanya, dia ngga langsung bilang nerima, meski Rafa tau, dia juga memiliki perasaan yang sama, tapi karena dia merasa minder dengan latar belakangnya, dia gadis dari keluarga kurang mampu di desa, setelah Rafa meyakinkannya, perasaan Rafa tulus, sekarang dia mau membuka hatinya untuk menerimaku, apa Ayah dan Bunda keberatan atau tidak setuju dengan apa yang Rafa lakukan?, Rafa tidak mau menyimpan rahasia apapun dari Ayah dan Bunda, karena kalian berdua adalah orang yang paling penting di hidup Rafa " .

Tuan Johan dan Nyonya Meisi tersenyum bahagia mendengarkan apa yang disampaikan oleh putranya.

" Semua orang tua pasti menginginkan putranya bahagia, begitu juga dengan kami sayang, siapapun gadis yang sudah memenangkan hatimu, entah seperti apa latar belakang keluarganya, yang penting dia gadis yang baik dan seiman, Bunda akan mendukungmu , Bunda yakin Ayah juga sependapat dengan Bunda , iya kan Yah? ", Nyonya Meisi melemparkan tatapannya pada Tuan Johan.

" Benar apa yang dikatakan Bunda, Ayah percaya dengan pilihan putra Ayah adalah yang terbaik, jadi gadis itu sekertaris sementara di perusahaan kita, besok Ayah ingin melihat dan menemuinya secara langsung. Ya sudah kau berangkat ke kantor, sepertinya kau sudah gelisah ingin menemui 'gadis itu' ". Tuan Johan ikut menggoda putranya.

***

Lisa dan Tami tengah berjalan di area lobi perusahaan sembari terus mengobrol , sepanjang perjalanan Tami yang sudah diberi tahu bahwa kemarin Lisa pergi ke pantai, kini terus bertanya tentang apa saja yang terjadi di pantai. Lisa yang menjawab tidak terjadi apa-apa membuat Tami terus bertanya karena tidak percaya dengan jawaban sahabatnya, meski terus bertanya namun Tami tidak kunjung mendapatkan jawaban yang diinginkan. Mereka berdua terus berjalan menuju ruang kerja masing - masing, dan

tanpa menyadari bahwa dirinya sedang ada yang memperhatikan, pintu lift terbuka, Lisa, Tami dan beberapa karyawan lain masuk ke dalam lift,

" Hai gadis cantik, apa salah satu dari kalian adalah orang yang sedang disukai Tuan Rafa?", tanya salah seorang pria yang berdiri didalam lift. Lisa dan Tami melirik bersama kearah orang yang bertanya.

" Maaf apa maksud ucapan Anda Tuan? ", Lisa balik bertanya.

" Bukankah kalian gadis yang lagi praktek kerja disini dan tinggal di lantai tiga, mess perusahaan ?, semua karyawan di perusahaan ini sedang hangat - hangatnya memperbincangkan kalian. Jadi apakah kamu gadis itu?" , tanyanya kembali sambil melihat kearah Lisa.

" jegleg..." , pintu lift terbuka, Tami yang sudah sampai di lantai 8 tempat ruang kerjanya berada hendak keluar lift dengan menarik tangan Lisa, berharap Lisa mengikutinya. Tapi Lisa melepas genggaman tangan sahabatnya itu, " tidak papa Tam, kau keluar saja, aku akan sampai di ruang kerjaku dengan baik-baik saja", Lisa melambaikan tangan pada Tami, pintu lift kembali menutup. Lisa menoleh ke arah pria yang tadi bertanya padanya.

" Apa ada yang ingin Anda sampaikan kepada saya, jika benar saya orangnya", tanya Lisa balik bertanya.

Pintu lift kembali terbuka, pria itu keluar dari lift sambil berkata , " Kau memang cantik ! ", pintu lift kembali menutup

Lisa sampai di meja kerjanya, belum sempat dia duduk, telpon di meja kerjanya berbunyi , Lisa pun mengangkatnya, mendengarkan suara yang ada ditelepon, ternyata itu suara Rafa yang menelponnya untuk langsung masuk ke dalam. Lisa pun langsung masuk ke dalam ruangan, menutup pintu dan tersentak kaget karena tiba-tiba Rafa memeluk tubuhnya.

" Jangan seperti ini Kak, ini di kantor , bagaimana jika ada yang melihatnya ?" , ucap Lisa sambil berusaha melepaskan pelukan Rafa, tapi Rafa memeluknya semakin erat, membuat Lisa pasrah.

" Apa kau begitu sibuk sampai tak mengangkat teleponku, pesanku juga tidak kau balas, apa kau tidak merindukanku seperti aku merindukanmu?" bisik Rafa lirih di telinga Lisa.

" Kau yang menyuruhku untuk tidur yang nyenyak, aku mengikuti apa katamu, malah sekarang kau bertanya padaku apa aku tak merindukanmu, jelas aku merindukanmu, tapi jangan bersikap seperti ini, aku takut lama-lama bersamamu seperti ini , kita tidak bisa menahan diri", jawab Lisa lirih.

" Ya sudah kita menikah saja, aku sudah menceritakan tentang hubungan kita pada orang tuaku, mereka akan bahagia jika aku bahagia", jawab Rafa santai, tapi tidak dengan Lisa, dia benar-benar terkejut.

" Apa katamu, menikah? kamu kan tahu aku baru 17 tahun, dan juga masih sekolah, satu setengah tahun lagi aku baru lulus SMK, apa kamu mau aku dikeluarkan dari sekolah, mana ada sekolahan yang memperbolehkan siswinya menikah? , ayo dong Kak, jangan begini, bapak dan ibuku tidak tahu tentang hubungan kita, aku sengaja belum memberi tahukan mereka, karena mereka pasti akan khawatir jika aku mengatakan bahwa aku punya pacar disini".

" Kenapa mereka akan khawatir?, seharusnya mereka akan bahagia karena anaknya mendapatkan kekasih yang tampan dan sangat mencintai putrinya", masih dalam posisi memeluk Lisa.

" Tindakanmu yang seperti ini yang akan membuat orang tuaku khawatir, kau bilang mau menikah , padahal aku belum siap, aku tau kau mengatakan hal itu karena kau sungguh- sungguh mencintaiku, tapi apa yang akan dipikirkan oleh orang lain, mungkin mereka akan berpikir jika aku yang menggodamu. Orang tuaku juga akan khawatir jika tau kita berpacaran, takut jika aku tidak bisa menjaga nama baik keluarga, aku sendiri takut pada diriku sendiri, takut karena rasa cinta ini aku jadi tidak bisa menahan hasratku, aku takut kita kebablasan,

sekarang saja kau tidak mau melepaskan pelukanmu, sampai aku merasa sesak nafas", Lisa sengaja mengatakan hal itu agar Rafa melepaskan pelukannya.

Sesuai yang diharapkan, Rafa melepaskan pelukannya setelah Lisa mengatakan jika dia sesak nafas.

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

waduhhhh

2022-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 Bab 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 Bab 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 bab 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144
146 Bab 145
147 BAB 146
148 BAB 147
149 BAB 148
150 BAB 149
151 BAB 150
152 BAB 151
153 BAB 152
154 BAB 153
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
167 BAB 166
168 BAB 167
169 BAB 168
170 BAB 169
171 BAB 170
172 BAB 171
173 BAB 172
174 BAB 173
175 BAB 174
176 BAB 175
177 BAB 176
178 BAB 177
179 BAB 178
180 BAB 179
181 BAB 180
182 BAB 181
183 BAB 182
184 BAB 183
185 BAB 184
186 BAB 185
187 Karya baru
Episodes

Updated 187 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
Bab 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
Bab 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
bab 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144
146
Bab 145
147
BAB 146
148
BAB 147
149
BAB 148
150
BAB 149
151
BAB 150
152
BAB 151
153
BAB 152
154
BAB 153
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165
167
BAB 166
168
BAB 167
169
BAB 168
170
BAB 169
171
BAB 170
172
BAB 171
173
BAB 172
174
BAB 173
175
BAB 174
176
BAB 175
177
BAB 176
178
BAB 177
179
BAB 178
180
BAB 179
181
BAB 180
182
BAB 181
183
BAB 182
184
BAB 183
185
BAB 184
186
BAB 185
187
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!