Andre berjalan keluar dari kamarnya dengan ekspresi wajah yang tidak bisa di baca, setelah menuruni tangga pertama, di lantai 3 dari jauh Andre menujukan pandangannya ke kamar Lisa. Ada seorang pria tampan yang berdiri di depan pintu itu, menggunakan celana jeans dan kaos Gucci berwarna hitam.
Beberapa penghuni mess yang berlalu-lalang menyapa Tuan Rafa yang berdiri di depan pintu kamar Lisa, beberapa dari mereka yang sirik dengan kedekatan Lisa dan Rafa mulai bergosip, ada yang membicarakan Lisa yang disebut-sebut sebagai gadis yang sudah menggoda bosnya.
Andre yang sedang berjalan dan mendengar gosip yang tidak mengenakkan tentang gadis yang disukainya hanya menahan amarahnya.
Andre terus berjalan menuju kamar Lisa.
" Tuan Rafa, wah sungguh suatu kebetulan yang langka bertemu Anda disini, apa ada yang sedang Anda cari Tuan?". sapa Andre kepada Rafa yang tengah berdiri didepan pintu kamar Lisa.
" Saya hanya ada perlu dengan Lisa, itu saja , jika Anda ingin melanjutkan perjalanan silahkan". jawab Rafa singkat
" Wah, Tuan sepertinya sangat rajin bekerja, sampai hari minggu pun masih mencari sekertaris Anda, maaf jika ucapan saya lancang, tapi kami itu hanya siswa & siswi yang sedang praktek kerja di perusahaan Tuan, kami hanya membantu pekerjaan karyawan Anda, bukan mengerjakan semua pekerjaannya ( yang dimaksud Andre adalah Lisa yang bekerja penuh menggantikan Winda) ", sindir Andre pada Rafa.
Rafa yang mendengarkan ucapan Andre masih belum memahami maksud dan arah pembicaraannya.
" Apa maksud ucapan Anda? apa ada karyawan ku yang menyuruh kalian dengan semena-mena, dan memberikan pekerjaan- pekerjaan yang sulit pada kalian?
" Sepertinya Tuan belum memahami maksud perkataan saya ...." belum selesai Andre menjelaskan apa maksud perkataannya, pintu kamar Lisa terbuka. Lisa yang melihat Rafa dan Andre sedang membicarakan sesuatu dengan ekspresi wajah yang sedikit tegang merasa ada yang aneh dengan mereka berdua.
" Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Lisa pada Andre dan Rafa.
Belum sempat Andre dan Rafa menjawab, terdengar suara Handphone berdering.
" Ya, baik Ayah, sebentar lagi aku jemput", Rafa menutup teleponnya dan menatap Lisa sembari berkata " Tadinya aku ingin mengajakmu jalan-jalan hari ini, tapi ternyata orangtuaku hari ini pulang dan aku harus menjemput mereka ke bandara, kalau nanti sore ada waktu aku akan kembali lagi, jaga diri baik-baik ya, sampai jumpa nanti sore", Rafa pergi meninggalkan mesh dan kembali kerumahnya. Setelah memarkir mobil sport hitam nya, Rafa berjalan menuju ke mobil Toyota Alphard warna hitam yang terparkir disebelahnya dan melajukannya menuju bandara.
***
Tami dan Tama berjalan berdampingan menuruni tangga, dari jauh melihat Lisa dan Andre yang tengah berdiri di depan pintu kamar Lisa.
" Woy... lagi pada liatin apa si ?, kok pada bengong", tanya Tami yang melihat Lisa dan Andre melihat ke arah yang sama.
" Telat kamu Tam, tadi bos yang kata kamu ganteng itu habis dari sini, kalo tadi kamu turun kesini lima menit lebih awal pasti ketemu". Jawab Lisa yang kemudian hendak masuk kembali ke dalam kamar, tapi mendadak berhenti karena mendengar Tama memanggilnya dan bertanya.
" Lis, apa bener yang tadi Tami ceritain ke kita kalau kamu dan Tuan Rafa sudah jadian? "
" Dasar Tami, tukang gosip, ngga bisa jaga rahasia !" , Lisa mencubit pipi tembem Tami membuat Tami mengernyitkan dahi.
" Lepasin dong Lis, kalau aku tambah tembem gimana? kan jadi ngga cantik, terus apa kamu tega kalau aku jadi jomblo sejati gara-gara pipi tembem ku ini? ", gerutu Tami sambil memegangi pipinya.
" Siapa bilang kalau tembem itu ngga cantik? , kamu tetep cantik kok, meski pipi kamu tembem, setuju ngga Tama? " goda Lisa yang dijawab setuju oleh Tama.
Andre menatap wajah Lisa dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, membuat Lisa bertanya, " Kenapa Ndre?, apa ada yang pengin kamu katakan padaku, sebenernya tadi kamu sama kak Rafa lagi ngobrolin apa si, kelihatannya serius banget?"
Deg, Andre yang mendengar Lisa memanggil Tuan Rafa dengan sebutan kak langsung menatap Lisa dengan tajam.
" Kak Rafa !?, jadi sekarang kamu sudah tidak memanggilnya Tuan? , sepertinya apa yang diceritakan Tami memang benar, kalau kalian jadian. Aku ucapkan selamat ya Lis untuk hubungan kalian! . Tapi ada satu hal yang perlu kamu tahu , jika semua orang di mesh ataupun perusahaan tahu tentang hubungan kalian, itu bukanlah salah Tami, kamu pikir saja apa yang kekasihmu itu lakukan, dengan dia datang ke mess ini sendiri dan menghampiri kamarmu apa lagi yang bisa dipikirkan oleh orang lain yang melihat kejadian tadi. Aku hanya berharap tidak akan ada gosip-gosip yang kurang mengenakkan yang akan menyakiti hatimu".
Andre yang tadinya mau keluar mencari udara segar mengurungkan keinginannya dan memutuskan kembali ke kamar.
***
Di bandara internasional Rafa berjalan merangkul bundanya,
" Gimana kabar Bunda dan Ayah , apa baik-baik saja?, bagaimana masalah di kantor Singapore apa bisa di tangani?"
" Seperti yang kamu lihat, ayah dan bunda sehat, masalah di kantor Singapore juga sudah lebih membaik, tapi belum bisa benar-benar ayah tinggalkan, bagaimana kabarmu? , apa ada kesulitan bekerja di perusahaan ayah? ayah dengar Winda sudah mengambil cuti kemarin, apa kamu sudah mendapatkan pengganti sementara posisi Winda? , dengan melihat ekspresi wajahmu yang bersinar sepertinya tidak ada masalah yang perlu ayah khawatirkan ".
Rafa dan kedua orang tuanya terus bercakap-cakap sepanjang jalan. Sesampainya di rumah mereka menuju ruang makan untuk makan siang bersama.
Sambil menunggu makanan disajikan, Nyonya Meisi kembali melanjutkan percakapan.
" Oh iya , Bunda dengar dari Winda, kalau yang menggantikan pekerjaannya itu anak SMK yang lagi praktek kerja di perusahaan kita, apa benar sayang?",
" Bener Bun, namanya Lisa, ' Melisa Wulandari', dia gadis yang sangat cekatan, pinter , rajin, ulet, disiplin dan juga ....." Rafa menghentikan ucapannya melihat bundanya tersenyum melihat tingkah putranya.
" Dan juga apa sayang? ayo di terusin, ayah dan bunda masih dengerin kamu ngomong loh...".
" Dan juga cantik Bun, he he he" Rafa meneruskan kalimatnya yang terputus.
" Ooh...jadi cantik, tuh Yah lihat putra Ayah sudah tau gadis cantik", goda Nyonya Meisi pada putranya, yang membuat Rafa salah tingkah.
Nyonya Meisi yang sebenarnya sudah mendengar semua yang di lakukan putranya dari Winda tidak terkejut dengan sikap Rafa.
Setelah selesai makan siang mereka berpindah ke ruang tengah untuk bersantai.
" Oh iya, sebenarnya apa yang membuat Ayah dan Bunda balik ke Indonesia? , jangan bilang karena kangen sama Rafa lho...".
" Dasar putra Bunda pede banget, Bunda dan ayah dapat undangan dari sepupu Ayah yang akan menikahkan putrinya, jadi kami memutuskan untuk pulang sebentar, selesai acara juga kita akan terbang ke Singapore lagi ya Yah?" dan di jawab anggukan oleh Tuan Johan.
" Sepertinya kamu ngga suka kalau Ayah dan Bunda pulang, apa putra Ayah ngga kangen sama Bundanya?, sepertinya sudah ada yang mengisi hari-harimu hingga tidak merindukan kami, bener ngga Bun?" , ganti Tuan Johan yang menggoda putranya.
" Ayah dan Bunda pengin tahu aja apa pengin tahu banget?".
" pengin tahu banget ! ", jawab ayah dan bunda kompak.
" Tapi janji dulu kalau Rafa cerita jangan di godain "
" Iya sayang , buruan cerita, ni bunda sama ayah lagi dengerin".
Dan Rafa mulai bercerita, semua yang Rafa ceritakan sesuai dengan yang diinformasikan Winda kepada Nyonya Meisi.
" Bunda bangga sama kamu sayang, ternyata putra bunda sudah lebih bijak dan semakin dewasa ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Teguh wira admaja
lisa lebay... terlalu gampang
2023-02-21
0
Etik Widarwati Dtt Wtda
sepertinua ayah bunda merestui
2022-10-17
1
Aqiyu
Raffa manjaaahhh😊😊
2020-12-26
3