BAB 10

Lisa hendak membayar baso yang dimakannya, tapi sama Abang penjual ditolak karena sebelumnya sudah dibayar semua oleh Rafa.

Rafa yang tadi sudah keluar duluan, menunggu Lisa di mobilnya.

Sebelum Lisa keluar dari warung baso dia meminta beberapa kantong plastik pada si Abang tukang baso dan memasukkan ke dalam saku celananya.

Lisa menghampiri mobil Rafa dan masuk ke dalamnya. Setelah berdiskusi dan memutuskan untuk pergi ke pantai, Rafa segera melajukan kendaraannya.

Di dalam mobil tangan kiri Rafa terus menggenggam tangan Lisa, sementara tangan kanannya menggenggam setir mobil. Mobil itu melaju melintasi jalanan kota, terus melaju dengan kecepatan tinggi. Sepanjang jalan Lisa memejamkan matanya, kebiasaannya mabok kendaraan belum bisa di hilangkan.

Sampai di jalan perkampungan dekat pantai Rafa melambatkan laju mobilnya, memperhatikan Lisa yang terus memejamkan matanya dan bertanya,

" apa kamu takut menaiki mobil dengan kecepatan tinggi? kenapa dari tadi kamu ngga membuka matamu?"

" Tidak papa Kak, aku tidak takut kalau kau melajukan mobil ini dengan cepat, itu lebih baik, biar cepat sampai"

" Kenapa begitu sayang?, apa kamu sakit? sepertinya kamu tidak menikmati perjalanan ini? " masih memperhatikan Lisa yang tampak pucat.

Lisa terus terdiam, saat Rafa sampai di tepian pantai dan menghentikan mobilnya Lisa membuka mata dan berlari keluar, mengambil kantong kresek yang ada di saku celananya.

" Huek...huek....huek... " , Lisa mengeluarkan baso dan semua isi perutnya.

Rafa yang melihat Lisa muntah- muntah berlari menghampirinya.

" Kamu kenapa Lis? kamu benar-benar sakit ya? , seharusnya tadi kamu bilang kalau kamu sakit, jadi kita ngga perlu pergi kemana-mana", ucap Rafa yang masih panik melihat keadaan Lisa , sambil menepuk- nepuk punggung kekasihnya itu.

Lisa yang sudah mengeluarkan semua isi perutnya merasa lega, membuangnya di tempat sampah, kemudian merapikan wajahnya, menatap Rafa sembari berkata,

" aku ngga papa Kak, ngga lagi sakit, sebenarnya aku tadi mabok kendaraan, setiap aku naik mobil perutku rasanya mual banget, tapi kalau sudah turun mobil dan sudah di keluarin semua isi perutku ya sudah sembuh".

Rafa yang mendengarkan penjelasan Lisa menghela nafas panjang, " yakin kamu baik- baik saja ?, apa sebaiknya kita pulang? aku khawatir melihatmu seperti ini ".

" Ngga mau pulang, kalau pulang naik mobil lagi nanti aku akan pusing dan mual - mual lagi Kak Rafa, setidaknya aku sudah berjuang sampai disini, jadi ayo kita nikmati indahnya pemandangan disini", Lisa memegang tangan Rafa dan menariknya menuju pantai.

" Baiklah kalau itu mau mu dan kau yakin jika dirimu baik-baik saja, ayo kita nikmati kencan pertama kita ini ". Rafa yang sedari tadi membiarkan tangannya di tarik Lisa balik menarik tangan Lisa dan menggenggamnya.

Lisa dan Rafa berjalan menyusuri tepian pantai sambil bergandengan tangan, deburan ombak sesekali menerjang kaki mereka berdua, gurauan- gurauan ringan dan canda tawa menyertai langkah mereka.

Matahari mulai terbenam, Rafa menghentikan langkahnya, berdiri di depan Lisa dan membuat mereka kini saling berhadapan, mata mereka saling memandang dengan tatapan penuh cinta, tangan Rafa menyibak rambut yang menutupi pipi Lisa, mengusap lembut pipinya, pelan - pelan mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa, semakin dekat hingga hidung mereka saling bersentuhan, Lisa memejamkan matanya, Rafa mengecup bibir Lisa dengan lembut menahannya beberapa detik, kemudian melepasnya, Rafa yang melihat Lisa tidak menolak dengan apa yang dilakukannya melanjutkan kembali keinginannya, mengecup bibir Lisa dengan lebih dalam, tangan kiri Rafa menarik bahu Lisa, sementara tangan kanannya berada di pinggang Lisa, memeluknya erat, ciuman itu semakin lama semakin dalam dan bergairah, detak jantung mereka terpacu semakin cepat, nafas mereka saling memburu , Lisa merasa ada bagian tubuh Rafa yang mengeras dan mengganjal di bagian bawah perutnya. Deg....

Lisa menggigit bibir Rafa agar menghentikan aksinya, tapi malah Rafa menikmatinya, terus melakukan aksinya dan ******* bibir Lisa semakin dalam dan semakin liar, Lisa yang kehabisan nafas mendorong tubuh Rafa dengan pelan. Rafa yang juga hampir kehabisan nafas melepas ciumannya, tersenyum bahagia sambil memandang wajah Lisa kemudian mengecup keningnya. Pelan-pelan menuntun tubuh Lisa menghadap ke laut lepas, cuaca yang cerah menyuguhkan pemandangan sunset yang sangat indah, Rafa memeluk tubuh Lisa dari belakang, mereka berdua menikmati keindahan ciptaan Tuhan.

***

Jam menunjukkan pukul 18.30, Tami yang sudah selesai sholat maghrib memilih untuk merebahkan diri di kasur , karena Lisa tak kunjung pulang Tami memutuskan untuk mengisi waktu dengan bermain games di HPnya, " sudah waktunya untuk makan malam, kenapa Lisa ngga pulang-pulang", karena bosan, Tami mengirimkan pesan pada sahabatnya,

' Lis, kamu masih lama ngga baliknya ?,

kalau masih lama, aku ngga akan nungguin kamu buat makan malam bareng '

Tak lama kemudian ada pesan yang masuk, balasan dari Lisa

' Kamu makan dulu aja Tam, mungkin malam ini aku pulang larut, kunci saja pintunya, aku sudah membawa kunci cadangan '

yang dibalas lagi oleh Tami

' oke , jaga dirimu baik-baik , jangan lupa beliin oleh-oleh untukku, hehehehe ',

karena sudah merasa lapar, Tami memutuskan untuk keluar mess untuk makan malam, dikenakannya jaket parasut yang tergantung di dinding, saat hendak membuka pintu kamar terdengar bunyi pintu yang diketok." tok tok tok", Tami langsung membuka pintu kamarnya,

" Tama , kamu dsini ?, ada perlu apa? kalau ada perlu dengan Lisa besok saja , soalnya Lisa belum balik ".

" Ada yang perlu ku sampaikan padamu , apa kamu lagi sibuk?, sepertinya kamu mau pergi keluar ", ucap Tama sambil melihat Tami yang sudah mengenakan jaket dan menggenggam dompetnya.

" Iya aku mau keluar cari makan, memangnya ada perlu apa denganku ? pentingkah?".

" Penting, tapi kalau kamu mau cari makan dulu ngga papa, bisa dibicarakan nanti selesai kamu makan".

" Kalau penting gimana kalau kita ngobrol sambil makan malam saja, soalnya aku sudah lapar banget, sekalian temenin aku keluar, hehehe". ucap Tami sambil memegangi perutnya.

" Oke sekalian aku juga belum makan, mau makan apa?"

" Ayam bakar, tuh di seberang jalan sebelah warung nasi padang, nyari tempat yang deket aja, biar cepet nyampe". Tami mengunci pintu kamarnya dan berjalan keluar dengan Tama.

Tami dan Tama masuk ke rumah makan lesehan, Tama menarik tangan Tami memilih bilik yang sepi dan agak tertutup. Seorang pramusaji memberikan daftar menu pada mereka. Setelah mencatat pesanan , pramusaji pun meninggalkan mereka berdua .

" Sambil menunggu pesanan kita siap, gimana kalau kamu kasih tahu apa yang mau kamu sampaikan padaku , sepertinya agak rahasia ya, kamu sampai narik aku ke bilik yang sepi kaya gini". Tami membuka pembicaraan.

" Iya aku mau bilang sesuatu yang penting sama kamu, tapi kamu jangan ngetawain aku ya".

" Emangnya kamu mau ngomong apa sih ?, aku harus dengar kamu ngomong dulu , baru aku putusin mau ketawa apa enggak " jawab Tami.

Dengan wajah serius Tama memandang Tami dengan tatapan yang lembut.

" Ternyata benar cewek yang ditaksir Andre itu adalah Lisa, tadi Andre cerita kalau dia menyesal tidak mengungkapkan perasaannya pada Lisa sejak dulu, dan aku tidak mau merasakan penyesalan yang sama seperti Andre karena harus merelakan orang yang kusayangi bersama orang lain. Aku mencintaimu Tam, dan aku ingin kau menjadi pacarku apa kamu mau?".

Tami yang mendengarkan apa yang diucapkan oleh Tama terkejut, terdiam beberapa saat, tapi tak lama setelah itu Tami mulai berbicara , " tentu saja aku mau jadi pacar kamu, aku juga nggak mau menyesal seperti Andre yang tidak mau mengungkapkan perasaannya lebih awal, karena sebenarnya aku juga mencintaimu Tama ".

Tama yang mendengar jawaban dari Tami tersenyum bahagia, kemudian menggenggam tangan Tami dan berkata, " jadi mulai hari ini ini kita resmi berpacaran setuju ?".

" Setuju !", Tami menjawabnya tanpa basa-basi.

" Kamu tahu ngga, kalau aku sudah menduga akan punya pacar dalam waktu dekat ini, tahu ngga kenapa aku berfikir begitu? , jawabannya karena zodiak aku dan Lisa itu sama, terus pas aku baca ramalan minggu ini, tertulis, ' kamu akan bertemu dengan orang yang akan membuat hari- hari mu semakin bahagia ', dan ternyata itu adalah kamu Tama".

Tama hanya tersenyum melihat kelakuan wanita yang kini sudah menjadi kekasihnya itu.

_____________________

terimakasih banyak buat yang sudah mampir di ceritaku , terus ikuti up bab selanjutnya.

jangan lupa like dan komentar ya, biar author makin semangat nulisnya.

selamat membaca 😊🤗🙏🙏

Terpopuler

Comments

Win wina

Win wina

Nih novel alurnya mulus2 saja,,, tapi aku suka 👍

2024-04-01

0

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

kasian andre jombo sendiri

2022-10-17

1

Aqiyu

Aqiyu

ditunggu PJ nya Tama Tami

2020-12-26

3

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 Bab 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 Bab 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 bab 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144
146 Bab 145
147 BAB 146
148 BAB 147
149 BAB 148
150 BAB 149
151 BAB 150
152 BAB 151
153 BAB 152
154 BAB 153
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
167 BAB 166
168 BAB 167
169 BAB 168
170 BAB 169
171 BAB 170
172 BAB 171
173 BAB 172
174 BAB 173
175 BAB 174
176 BAB 175
177 BAB 176
178 BAB 177
179 BAB 178
180 BAB 179
181 BAB 180
182 BAB 181
183 BAB 182
184 BAB 183
185 BAB 184
186 BAB 185
187 Karya baru
Episodes

Updated 187 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
Bab 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
Bab 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
bab 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144
146
Bab 145
147
BAB 146
148
BAB 147
149
BAB 148
150
BAB 149
151
BAB 150
152
BAB 151
153
BAB 152
154
BAB 153
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165
167
BAB 166
168
BAB 167
169
BAB 168
170
BAB 169
171
BAB 170
172
BAB 171
173
BAB 172
174
BAB 173
175
BAB 174
176
BAB 175
177
BAB 176
178
BAB 177
179
BAB 178
180
BAB 179
181
BAB 180
182
BAB 181
183
BAB 182
184
BAB 183
185
BAB 184
186
BAB 185
187
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!