BAB 5

Tak terasa sudah sebulan lamanya Lisa bekerja membantu pekerjaan Winda sebagai sekertaris di perusahaan DSware, karena Lisa termasuk siswi yang cerdas dan ulet, dalam waktu sebulan Lisa sudah menguasai semua ilmu yang diajarkan Winda. Begitu juga dengan Rafa yang mulai terbiasa dengan pekerjaannya.

Karena kehamilan Winda yang semakin membesar , hari ini Winda memutuskan untuk mengambil cuti. Winda mempercayakan semua tanggung jawabnya pada Lisa.

Dihari pertama Lisa bekerja menggantikan Winda, Lisa begitu semangat mengerjakan semua tugasnya, hingga dia tak menyadari sedari tadi ada sepasang mata yang terus menatapnya dari dalam ruangan.

" Masuklah ke ruanganku, ada yang ingin ku bicarakan" suara Rafa terdengar di telepon.

Beberapa menit kemudian Lisa sudah berada didalam ruangan Rafa.

" Besok kita akan meeting di Hotel Dream Night dengan klien penting dari luar negeri, karena mereka sudah jauh-jauh datang aku juga berencana untuk mengadakan pesta penyambutan, kau hubungi manager hotel, sampaikan apa yang aku katakan. dia sudah paham apa yang harus di kerjakan". jelas Rafa masih dengan memandangi paras cantik Lisa.

" Baik Tuan, apa ada yang harus ku kerjakan lagi? " Lisa bertanya pada bosnya sambil menunduk , karena merasa salah tingkah melihat bosnya yang memandanginya dengan tatapan elang.

" Siapkan saja dirimu, besok datanglah memakai ini, jangan menggunakan seragam sekolahmu !" seraya menyodorkan paper bag besar yang berisi pakaian dan juga sepatu baru untuk dipakai Lisa.

***

Meeting di hotel Dream Night telah usai, semua rekan bisnis perusahaan DXware berjalan menuju ruang pesta, Lisa pun mengikuti Langkah Rafa yang begitu jenjang, membuatnya berlari kecil, Rafa yang melihat Lisa berlarian mengikutinya berinsiatif untuk menghentikan langkahnya, agar sekertaris nya tak ketinggalan , Lisa yang berjalan terburu-buru tidak menyadari orang yang diikutinya telah berhenti dan " Buk.." , tanpa sengaja Lisa menabrak bosnya, karena sepatu hak tinggi yang baru pernah dikenakannya membuat keseimbangan tubuhnya hilang dan oleng kebelakang.

Dengan reflek Rafa menangkap Lisa yang hampir jatuh.

Lisa yang merasa pinggulnya disentuh langsung reflek melepaskan tangan yang menangkapnya, dan "buk..." Lisa jatuh duduk di lantai.

Lisa berusaha berdiri tapi tidak bisa, pinggulnya terasa sangat nyeri, merasa mereka sedang diperhatikan Rafa memutuskan untuk membopong Lisa dan membawanya ke tempat duduk yang ada dipinggiran lorong , seraya mempersilahkan para partnernya untuk memasuki gedung pesta terlebih dahulu.

"Maaf kan saya Tuan, saya kurang berhati-hati " , sembari memegangi pinggulnya yang terasa sakit.

"Apa kamu masih bisa mengikuti acara pesta?, kalo memang masih sakit biar kau ku antar ke kamar hotel , aku akan meminta pihak hotel memanggilkan tukang pijat untukmu, tunggulah sampai acara selesai , nanti kau akan ku antar kembali ke mesh" . Dan akhirnya Lisa menyetujui saran Rafa untuk menunggunya di dalam kamar hotel, tapi Lisa tidak setuju untuk memanggil tukang pijat.

Lisa berjalan tertatih menuju kamar yang sudah ditunjukan oleh Rafa, sampai di depan kamar Rafa membukakan pintu dan mempersilahkan Lisa untuk masuk.

" Tunggulah disini, setelah acara selesai aku akan mengantarmu pulang" Rafa meninggalkan Lisa menuju acara pesta.

Sudah 5 jam Lisa menunggu Rafa yang sedang berpesta, rasa nyeri pada pinggul nya sudah tidak terasa. Terdengar suara pintu dibuka dari luar, " krek... " tampak Rafa yang berjalan gontai menghampiri Lisa.

" Apa aku membuatmu menunggu terlalu lama? ", Lisa yang melihat Rafa menghampirinya dalam keadaan mabuk terkejut dan berusaha berdiri dan berlari keluar mengarah kepintu. Tapi belum sampai pada pintu, Rafa menarik tangan Lisa dan memeluknya erat-erat dari arah belakang.

Deg... perasaan apa ini , jantung Lisa berdegup kencang, saat tangan Rafa memeluk erat tubuhnya.

" Tu tu an, sepertinya Anda terlalu mabuk, sebaiknya saya pulang sendiri" , Lisa berusaha melepaskan diri dari pelukan Rafa. Tapi justru Rafa membalikkan tubuh Lisa dan mempererat pelukannya, wajah mereka yang berhadapan dengan jarak yang begitu dekat, membuat Lisa bisa merasakan hembusana nafas Rafa, dan mencium wangi parfum sama seperti sebulan yang lalu saat Rafa membopong Lisa kedalam mobilnya , bedanya kali ini wangi itu bercampur dengan bau alkohol.

Rafa yang sejak awal sudah memendam perasaan pada Lisa pun mengungkapkan isi hatinya.

" Biarkan aku memelukmu sebentar saja, jangan kau berusaha melepasnya. Apa kau tak tau perasaanku padamu ? , bukankah kau bisa merasakan ketulusanku, apa perhatian yang ku curahkan padamu selama ini tak bisa kau pahami ?, aku sungguh tertarik padamu, memang benar aku mabuk, tapi q masih sadar dengan apa yang sedang aku ucapkan . Tenanglah aku tidak akan bertindak terlalu jauh, aku tau kau gadis baik yang masih suci" .

Lisa pun hanya terdiam berdiri seperti patung, karena baginya berusaha sekuat apapun pasti tak akan bisa melepaskan pelukan Rafa.

Tak lama kemudian Rafa melepaskan pelukannya, membimbing Lisa untuk duduk di sofa yang berada tepat di sampingnya. Seraya berjongkok di depan Lisa yang masih terpaku.

"Terimakasih karena kau sudah berusaha memahamiku, waktu kita bersama hanya tersisa 3 bulan, tolong jangan menghindar dariku Lis, aku juga tak akan melukaimu, jika kita berjodoh , aku percaya Tuhan pasti akan mempertemukan kita kembali suatu hari nanti."

Ada secercah harapan di dalam hati Lisa, "aku juga berdo'a hal yang sama, meski sebenarnya aku tak pantas mengharapkan hal ini, siapa lah aku dibandingkan denganmu , terlalu jauh jarak yang terbentang diantara kita, dunia kita yang berbeda membuatku takut untuk berharap lebih." ucap Lisa dalam batinnya, airmata pun menetes di pipi Lisa, ada rasa bahagia karena mengetahui cintanya tak bertepuk sebelah tangan, tapi ada rasa takut yang muncul karena pria yang dicintainya berasal dari status yang berbeda. Lisa takut keluarga Rafa tidak menyukainya karena latar belakang Lisa yang berasal dari keluarga miskin dari desa. Mampukah aku menahan hasrat dari gejolak cinta yang kami rasakan.

Rafa mengusap air mata yang masih membasahi pipi Lisa, mereka berdua saling bertatapan, Rafa mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Lisa, semakin dekat hingga hidung mereka bersentuhan, dengan lembut Rafa mengecup bibir Lisa, berusaha menuntut semakin dalam, Lisa yang baru pernah berciuman tersentak kaget dan menjauhkan wajahnya dari Rafa.

Rafa tersadar , bahwa tindakannya tidak disetujui Lisa, Rafa pun mundur dan meminta maaf pada Lisa.

" Kukira kau juga mencintaiku, dan menginginkan hal yang sama, maaf jika kau tak menginginkannya, aku terkesan terlalu memaksakan apa mau ku" , seraya berdiri dan melangkah menjauhi Lisa.

"Bukan begitu !", Lisa yang sedari tadi hanya terdiam dengan perlakuan Rafa mulai mengeluarkan suaranya.

" Aku juga merasakan hal yang sama, tapi ini adalah yang pertama, aku takut tidak bisa mengontrol diriku sendiri, aku masih sekolah dan aku tidak mau merusak kepercayaan kedua orang tua ku".

Rafa tersenyum mendengarkan apa yang dikatakan pujaan hatinya, " gadis polos, jadi ini yang pertama, memang bisa aku rasakan , kau belum berpengalaman, aku mencintai gadis yang tepat" masih dengan senyumannya yang semakin melebar karena bahagia mendengarkan apa yang dikatakan Lisa, cintanya mendapat balasan.

Lisa berdiri menghampiri Rafa sambil memegangi perutnya, " Tuan, tolong antarkan aku pulang sekarang juga, sebenarnya aku sangat lapar karena belum makan apapun dari siang".

"Ha....ha...ha...., jadi kamu ingin buru - buru pulang karena kau lapar, aku juga belum makan sejak siang, kamu mau makan apa? biar aku pesan makanan dari hotel" . Rafa tertawa mendengar apa yang Lisa katakan.

" Tidak Tuan, saya ingin makan nasi goreng yang ada didekat mesh , selain enak dan murah, kalau makan disana pasti kenyang karena porsinya banyak, biasanya aku beli satu bungkus untuk dimakan berdua dengan Tami" . menyebutkan nama sahabatnya membuat Lisa memikirkannya, " mungkin Tami sudah tidur nyenyak sekarang, ini sudah larut malam".

" Baiklah kalau itu mau mu, ayo kita makan nasi goreng, aku bisa menggantikan Tami untuk makan nasi goreng sepiring berdua denganmu, sekalian kuantar kau pulang, kau kan juga sudah janji untuk mentraktirku makan, mungkin ini waktu yang tepat untuk menepati janjimu padaku sebulan yang lalu".

Mereka berdua berjalan keluar hotel dan menuju tukang nasi goreng di dekat mesh. Di dalam mobil Rafa sesekali memandang wajah Lisa yang di balas senyuman oleh Lisa.

" Kenapa ? apa ada yang salah dengan wajahku Tuan ?", tanya Lisa yang lama kelamaan merasa salah tingkah dengan tatapan Rafa.

" Iya ada yang salah, kamu terlalu cantik hingga membuatku ingin terus menatapmu" ,goda Rafa melihat Lisa yang salah tingkah.

" Bukan salahku kalau begitu, salahkan bapak dan ibuku yang sudah membuat aku terlahir ke dunia ini, dengan begitu aku juga akan menyalahkan orang tua Tuan yang sudah melahirkan putra setampan Tuan, hihihi" , tawa Lisa balas menggoda Rafa yang di balas oleh Rafa dengan menggenggam tangan Lisa.

Tuhan tolonglah aku, semoga aku jatuh cinta pada pria yang tepat, semoga cinta pertamaku ini adalah jodohku dan perasaan yang sedang kurasakan bukanlah sebuah kesalahan. Do'a Lisa dalam hati sambil terus menata Rafa yang kini menggenggam tangannya.

Terpopuler

Comments

Etik Widarwati Dtt Wtda

Etik Widarwati Dtt Wtda

ungkapan hati masing2

2022-10-17

1

Devi Mustika

Devi Mustika

sosweet ☺️

2021-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BAB 1
3 BAB 2
4 BAB 3
5 BAB 4
6 BAB 5
7 BAB 6
8 BAB 7
9 BAB 8
10 BAB 9
11 BAB 10
12 BAB 11
13 BAB 12
14 BAB 13
15 BAB 14
16 BAB 15
17 BAB 16
18 BAB 17
19 BAB 18
20 BAB 19
21 BAB 20
22 BAB 21
23 BAB 22
24 BAB 23
25 BAB 24
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 Bab 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 Bab 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 bab 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144
146 Bab 145
147 BAB 146
148 BAB 147
149 BAB 148
150 BAB 149
151 BAB 150
152 BAB 151
153 BAB 152
154 BAB 153
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
160 BAB 159
161 BAB 160
162 BAB 161
163 BAB 162
164 BAB 163
165 BAB 164
166 BAB 165
167 BAB 166
168 BAB 167
169 BAB 168
170 BAB 169
171 BAB 170
172 BAB 171
173 BAB 172
174 BAB 173
175 BAB 174
176 BAB 175
177 BAB 176
178 BAB 177
179 BAB 178
180 BAB 179
181 BAB 180
182 BAB 181
183 BAB 182
184 BAB 183
185 BAB 184
186 BAB 185
187 Karya baru
Episodes

Updated 187 Episodes

1
PROLOG
2
BAB 1
3
BAB 2
4
BAB 3
5
BAB 4
6
BAB 5
7
BAB 6
8
BAB 7
9
BAB 8
10
BAB 9
11
BAB 10
12
BAB 11
13
BAB 12
14
BAB 13
15
BAB 14
16
BAB 15
17
BAB 16
18
BAB 17
19
BAB 18
20
BAB 19
21
BAB 20
22
BAB 21
23
BAB 22
24
BAB 23
25
BAB 24
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
Bab 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
Bab 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
bab 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144
146
Bab 145
147
BAB 146
148
BAB 147
149
BAB 148
150
BAB 149
151
BAB 150
152
BAB 151
153
BAB 152
154
BAB 153
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158
160
BAB 159
161
BAB 160
162
BAB 161
163
BAB 162
164
BAB 163
165
BAB 164
166
BAB 165
167
BAB 166
168
BAB 167
169
BAB 168
170
BAB 169
171
BAB 170
172
BAB 171
173
BAB 172
174
BAB 173
175
BAB 174
176
BAB 175
177
BAB 176
178
BAB 177
179
BAB 178
180
BAB 179
181
BAB 180
182
BAB 181
183
BAB 182
184
BAB 183
185
BAB 184
186
BAB 185
187
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!