Lisa dan Tami menutup pintu dan membawa semua yang dikirimkan Rafa kedalam kamarnya.
" Gila....gila...ini bener - bener gila, aku ngga nyangka kalau Tuan Rafa bisa suka sama kamu , dari sekian ribu karyawan wanita yang ada di perusahaan ini, kamu yang sudah membuatnya jatuh hati, sahabatku kamu bener - bener keren !!, selamat ya Lis" , Tami memberikan selamat sambil memeluk Tami yang sedang tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya.
" Terus semalam gimana dia nembak kamu Lis, ayo dong buruan ceritain gimana , aku penasaran banget!"
Lisa akhirnya menceritakan semua yang terjadi semalam pada sahabatnya.
Tami yang mendengarkan cerita Lisa tersenyum- senyum sendiri membayangkan yang terjadi semalam pada sahabatnya itu.
" Jadi itu alasannya Tuan Rafa mengirimkan ini semua pagi - pagi kaya gini, so sweat banget pacar sahabatku ini, seharusnya kamu jangan cuma nyebutin tiga barang ini, mungkin kalau semalam kamu juga nyebutin, tas, sepatu, dompet, terus perhiasan, kayaknya bakalan dibelikan semua tuh sama si Bos, ha ha ha " Tami tertawa sambil terus ber andai - andai .
" Kalau dipikir-pikir mungkin ngga si Bos sudah naksir kamu sejak kejadian kecelakaan sebulan yang lalu?, sebenernya insting detektifku sudah mulai bertanya - tanya pas sekertaris si Bos nyariin kamu hari pertama kita bekerja, terus besoknya kamu mulai membantu pekerjaan Nona Winda, dan menggantikan posisinya sementara dia cuti melahirkan, sekarang aku baru paham dengan semua kejadian ini. Dasar orang kaya, mau pakai cara apa pun mendekati perempuan incarannya ya sah - sah saja, ha ha ha". Tami yang nyerocos terus tiba - tiba terhenti melihat ekspresi wajah Lisa yang berubah muram. " Kamu kenapa Lis? , apa kamu ngga seneng menerima semua ini? "
" Sebenarnya aku juga langsung tertarik padanya saat pertama kali kami bertemu, tapi apa yang bisa aku lakukan dengan perasaanku padanya, tadinya aku takut jika cintaku bertepuk sebelah tangan, tapi saat semalam dia mengatakan semuanya, aku merasa amat sangat bahagia karena cinta pertamaku terbalas , tp sekaligus merasa takut, aku takut jika keluarganya tidak menyukaiku, aku takut jika kebahagiaan ini hanya semu, kamu tahu sendiri kan Tam, seperti apa keluargaku dan seperti apa keluarganya, bagaikan bumi dan langit "
Tami menghampiri sahabatnya dan memeluknya erat, " Lis, sebaiknya saat ini kamu jangan berpikir terlalu jauh , kamu nikmati saja perasaan yang sedang kau miliki, Tuan Rafa sangat mencintaimu, begitu juga kamu yang sangat mencintainya, sudah itu saja yang kau ingat, aku percaya kalau kalian berjodoh, jangankan seperti bumi dan langit, rintangan sesulit apapun tak akan bisa merubah kehendak Tuhan ".
" Tapi kamu tau ngga Lis, kalau dipikir-pikir kisah kamu itu kaya di FTV atau sinetron yang aku tonton di televisi, hi hi hi" canda Tami yang mencoba menghibur Lisa .
" Dasar korban sinetron, ya udah aku mandi dulu ya, semalam karena pulang larut aku ngga mandi, rasanya tubuhku lengket banget, oh ya kalau kamu mau coklat itu ambil saja Tam, dikasih coklat segitu banyak entah kapan habisnya, oh ya kasihkan juga ke Andre sama Tama siapa tau mereka juga mau".
" Pasti mau lah, dikasih coklat gratisan, mana mungkin mereka nolak, biar aku anterin ke kamar mereka ", Tami menawarkan diri, mengambil 5 batang coklat, satu bungkus dibuka kemudian dimakannya dan 4 bungkus lain dibawanya keluar menuju ke lantai atas, kamar teman-temannya.
***
Rafa yang terlalu lama menunggu telepon dari Lisa sudah habis kesabarannya dan memutuskan untuk menghubunginya lagi, tapi beberapa kali dia melakukan panggilan, tak ada jawaban. Rafa pun beberapa kali mengirimkan pesan, tapi tak ada balasan, dengan langkah cepat Rafa keluar dari kamarnya, berlari menuruni tangga menuju garasi.
" Tuan tidak sarapan dulu ?, makanan sudah saya siapkan di meja " . Rafa terhenti dan melihat ke arah suara berasal.
" Saya mau keluar Bi, saya nanti sarapan di luar " Rafa melanjutkan langkahnya, memasuki mobil sport hitam miliknya, dan melajukannya dengan begitu cepat.
Hanya butuh waktu dua puluh menit Rafa sudah sampai di depan mess dekat perusahaan miliknya, mess yang memang sengaja dibangun untuk karyawan yang bekerja di perusahaanya.
Beratus pasang mata tertuju pada Rafa yang keluar dari mobilnya, beberapa ada yang saling berbisik dan ada juga yang langsung membungkukkan badan memberi salam.
Rafa hanya memandang sekitar dan menganggukan kepalanya membalas salam para karyawannya, sambil melangkah masuk kedalam mess dan menuju kamar Lisa di lantai 3.
"tok tok tok", bunyi suara pintu yang diketok disertai suara salam dari Rafa dari luar kamar, tapi tak ada jawaban dari dalam.
Rafa mencoba menghubungi nomer Lisa lagi, terdengar bunyi dering telepon dari dalam kamar, tapi tak juga di angkat. Rafa yang menyender di pintu kamar terkejut saat pintu itu tak sengaja terbuka sendiri.
"Lis.. apa kamu didalam? " Rafa yang masih melakukan panggilan pada nomer Lisa mencari asal suara dan menemukan HP yang tergeletak di kasur, terdengar bunyi kran menyala dan suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi.
"Kenapa aku terlalu khawatir tadi, padahal Lisa ngga angkat telepon karena sedang mandi, hhh" , gumam Rafa dalam hati, saat Rafa hendak keluar dan membalikan badannya, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Nampak Lisa yang keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan handuk di tubuhnya.
" Aaaaaaah.....!!!!!"
Teriak Lisa yang sangat terkejut melihat Rafa ada didalam kamarnya.
Rafa yang juga sama terkejutnya melihat Lisa yang hanya tertutupi selembar handuk dengan cepat menghampiri Lisa dan menutup mulut Lisa dengan tangannya.
" Jangan teriak, nanti kamar sebelah dengar malah dikira aku ngapa - ngapain kamu ".
" Kak Rafa ngapain disini, Kok bisa masuk, Tami mana? "
" Aku dari tadi telfon kamu, tapi ngga di angkat-angkat, karena aku khawatir aku kesini, aku ketok-ketok pintu ngga ada jawaban, padahal dering HP kamu terdengar dari dalam, eh... pas aku nyender ke pintu malah pintunya kebuka sendiri, jadi aku masuk buat memastikan kamu di dalam apa ngga, karena aku mendengar bunyi kran menyala dari kamar mandi jadi kupikir kau sedang mandi, jadi aku memutuskan untuk keluar kamar, terus ini yang terjadi sekarang, maaf aku ngga bermaksud apa-apa". sambil melepaskan tangan yang menutupi mulut Lisa.
" Tami dimana?, Tami ngga liat kamu masuk kesini kan?, ayo buruan keluar aku mau pakai baju dulu!", sambil menunduk malu dan mendorong tubuh Rafa yang besar untuk keluar kamar.
" Iya ini aku juga mau keluar, jangan di dorong begini bukannya keluar kamar malah aku pinginnya di dalam terus, hehehe" , goda Rafa yang membuat Lisa langsung melepas tangan yang tadi mendorong Rafa.
***
Di lantai 4, didalam kamar Andre dan Tama terdengar Tami yang sedang menceritakan kabar yang baru diketahuinya.
" Kamu serius Tam, si Lisa jadian sama Tuan Rafa, putra tunggal pemilik perusahaan DSware? , benar-benar menakjubkan!" Tama yang terkejut mendengar apa yang baru saja di ceritakan Tami di kamarnya.
" bukan serius lagi, tapi malah lima rius Tama, kalo ngga percaya ni tadi pagi-pagi sekali Lisa sudah dapat kiriman buket bunga mawar merah yang cantik banget, ada bingkisan besar isi penuh coklat, sama boneka beruang gede banget !, ni aku bawa coklatnya, tadi disuruh Lisa buat ngasih kalian, baik kan aku?"
" Yee, ini kan coklatnya Lisa berarti yang baik bukan kamu, tapi Lisa" sahut Tama.
Tami yang melihat Andre tak memberikan komentar apa-apa merasa ada yang janggal,
" Kok kamu diam saja sih Ndre? , kamu ngga lagi sakit kan? "
" Ngga kok Tam, aku ngga lagi sakit, tolong sampaikan makasih ya ke Lisa buat coklatnya". Andre yang masih dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dibaca kemudian keluar dari kamarnya tanpa mengatakan sepatah katapun.
Tami dan Tama yang melihat sikap Andre yang tidak berkomentar dan kemudian keluar begitu saja hanya saling menatap satu sama lain dengan tatapan penuh tanya.
" Apa mungkin Andre naksir sama Lisa?, Tama kamu tahu sesuatu ngga ? apa yang ku ceritakan tadi menyakiti hatinya? "
" Kalau dilihat dari sudut pandangku sebagai seorang lelaki, aku rasa Andre menyukai Lisa, tapi itu cuma pendapatku saja, Andre memang pernah cerita kalau dia lagi naksir cewe, tapi dia ngga pernah ngasih tau namanya. Kalau benar cewe yang dia maksud adalah Lisa, pasti sekarang Andre lagi patah hatinya".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Win wina
Tami ngapain ember cih pakek cerita2 kalau Lisa jadian ma bos nya,,, kan kasihan Andre patah hati
2024-04-01
0
Etik Widarwati Dtt Wtda
patah hati deh andre
2022-10-17
1
Zara Hyouni Piettexlovie
Andre yg sabar ya. klau jadoh g akan kemana mana
2021-07-17
1