Adinda hanya diam menahan kesal setelah mendengar jawaban Aditya, ingin melawanpun rasanya tidak akan mungkin.
"Idihh.. jelas-jelas gue liat dia menikmati sup nya.. dasar manusia tak punya hati" Adinda hanya bisa menggerutu di dalam hati nya.
.
.
.
"Kita sudah mencicipi masakan kamu dan menurut saya lumayan.. tidak buruk, rasanya enak bumbunya pas." Ujar Rangga yang membuat Adinda merasa senang dan kembali bersemangat setelah sempat down mendengar ucapan Aditya.
"Thank you chef.." jawab Adinda senang.
"Kenapa kamu memasak sop kambing..?" Tanya Raya penuh selidik.
"Soalnya ini masakan favorit keluargaku chef, terutama ibu sama aku. Dan sekarang aku lagi kangen sama ibu dan keluargaku jadi aku memutuskan memasak sop kambing ini." Ucap Adinda panjang kali lebar.
"Ohh yah.. Chef Aditya juga suka sop kambing." Lanjut chef Rangga menimpali yang membuat Aditya menatap tajam chef Rangga.
"Tapi katanya ngga enak chef..!" jawab polos Adinda.
"kenapa ikut lowongan kerja ini..?" Tanya Aditya mengalihkan pembicaraan.
"Cihh.. memangnya gak boleh apa..! terserah gue kali." Ucap Adinda dalam hatinya.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa menjadi chef terkenal dan bekerja disini dengan baik dan di siplin."
"Memangnya suami kamu mengizinkan kamu bekerja." Lanjut Aditya memberi pertanyaan.
"Duhh.. mampus gue, gue harus jawab apa ini. Kenapa sihh nanya kaya gitu.. gak ada kaitannya kali mau di izinin apa engga" Adinda menggerutu ia bingung harus menjawab apa.
"Memangnya kamu sudah punya suami..?" Tanya chef Rangga penasaran.
Adinda semakin di buat bingung ia harus jujur atau gimana, ia menjadi serba salah kalo ia berbohong sama aja ia membangunkan singa yang tidur.
"Ss.. suu.. sudah chef." Jawab gugup Adinda ia memutuskan untuk jujur daripada ia harus menerima amukan singa.. bagaimanapun juga Aditya suaminya.
"Yahh.. ternyata perempuan secantik dan seimut kamu sudah mempunyai suami." Ucap Rangga gombal yang membuat Adinda menjadi salah tingkah.
"yess.. baguslah ternya perempuan ini sudah mempunyai suami, jadii..kalo dia di terima kerja gue aman gak ada saingan buat deketin Aditya hehe.." Ucap Raya dalam hatinya ia senang mendengar Adinda sudah mempunyai suami.
Dan begitulah banyak sekali pertanyaan-pertanyaan selanjutnya yang membuat Adinda pusing menjawabnya dan komentar-komentar ketiga juri tentang masakannya.
.
.
.
Setelah selesai berhadapan dengan para juri akhirnya Adinda memutuskan untuk kembalik pulang sambil menunggu hasilnya ia di terima atau tidak.
"Hahhh.. lelah banget gue hari ini, semoga gue diterima kerja." Seru Adinda yang menjatuhkan badannya ke kasur empuk miliknya. Saking lelahnya Adinda pun ketiduran sampai larut malam.
"Astagaa.. jam berapa ini gue ketiduran, gue belum mandi lagi." Adinda lalu bangun dan cepat-cepat mengambil handuk lalu menuju ke kamar mandi, ia lalu membuka pintu kamar mandinya dan tiba-tiba.
"Aaaaaaaa..." Adinda kaget ia berteriak lalu menutup mata dengan kedua tangannya, tapi ia masih bisa melihat Aditya lewat sela-sela jarinya, ia melihat Aditya hanya menggunakan handuk saja.
"Kenapa pintunya tidak di kunci..!!" geram Adinda yang masih berada di posisi semula.
"Lebayy. Siapa suruh maen nyelonong saja." Jawab Aditya santai.
"Cepat pergi... gue mau mandi." Ucap Adinda kesal.
"Kamu pikir saya mau senam apa..? sama, saya juga mau mandi. Lagian saya yang duluan kesini maen usir-usir saja." Lanjut Aditya sedikit terbawa emosi.
Flashback ON..
Jam sudah menujunjukan pukul sepuluh malam, ketika Aditya sampai di rumahnya ia langsung menuju kamarnya, saat ia telah sampai.. Aditya sedikit terkejut karna ruangan itu nampak gelap dan sepi tidak seperti biasanya. Aditya lalu menghidupkan kembali lampu kamarnya.. ia melihat istrinya yang nampak tertidur lelah.. berbaring dengan masih menggunakan pakaian semula.
Kemudia Aditya duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Adinda, istrinya itu. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Wajah polos Adinda saat tidur benar-benar membuatnya terkesima.. entah perasan apa yang Aditya rasakan, yang jelas ada rasa damai di hatinya saat memandangi wajah Adinda. Setelah puas memandangi istrinya itu, ia teringat sesuatu yg membuat raut wajah dingin Aditya kembali, Aditya teringat bagaimana sikap dan perlakuan Adinda siang tadi kepadanya. Sebagai suami Aditya merasa ia tidak di hargai oleh istrinya itu walau pernikahan ini di dasari dengan keterpaksaan.Aditya lalu memutuskan untuk menyegarkan kembali badannya yg lelah seharian bekerja, ia lalu menuju kamar mardi.
Flashback OFF.
"Gue gak peduli, badan gue sudah lengket.. gue mau mandi sekarang." Kata Adinda tidak mau kalah.
"Buruan.. loe keluar gue mau mandi sekarang." Lanjut Adinda ngotot ia lalu menarik-narik kedua tangan Aditya supaya keluar.
"Heyy.. lepasin. Astaga.. lepaskan handuk sa-- -- "
"Aaaaaa.." Teriak Adinda saat akan terpeleset ia lalu terjatuh bersama Aditya dan handuk yg Aditya kenakan ikut melorot, Adinda berada di atas Aditya seketika mata mereka beradu menatap satu sama lain.
Author mau minta bantuan temen temen nih😊 jadi.. buat bantu Author semangat up.. author minta bantuan Like.. Vote.. dan sarannya. Supaya author semakin semangat..💪😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Ayu galih wulandari
Hadir kak....lanjut😘😘😘😘
.
2023-09-02
0
Retno Wulanningrum
ciiih aditya nggak salah tuh minta dihargai, woooy sadar loe dr pingsanmu kamu swndiri lhan yg nggak menghargai adinda,
2021-11-21
0
anisaaaa
jelek thor bhsa nya dinda sama suami ms loe gw thor ga sopan amat
2021-11-05
0