Di kamar mandi Aditya nampak tersenyum puas ia membayangkan bagaimana kekesalan istrinya itu, Ia sengaja membuat perjanjian yang konyol dan pastinya menguntungkannya.
"Hahh.. rasain bocah nakal, makanya jangan macam macam." Ucap Aditya dalam hatinya ia sangat senang dan puas mengerjai istrinya itu.
.
.
.
Setelah beberapan menit akhirnya Aditya keluar dari kamar mandinya dan ia melihat Adinda yang cemberut menatapnya kesal.
"Dasar es balok.. bisa bisa nya dia membuat perjanjian seperti ini, Dan apa tadi dia nyuruh gue mempelajarinya!! ikhh ogah banget." Ucap kesal Adinda dalam hatinya.
"Kamu sudah membacanya!" Ucap Aditya setelah keluar dari kamar mandinya
"SUDAHH.." Jawab kesal Adinda ia tidak mau banyak bicara karna akan semakin ribet menurutnya.
"Baguss"
Adinda tidak berani melawan suaminya ia nampak pasrah mau bagaimanapun menolak akan percuma.
"Heyy kamu mau kemana..?" Tanya Aditya yang melihat Adinda bejalan.
"Ngantuk.. Mau tidur" jawab Adinda yg langsung menuju tempat tidur.
"Kamu tidak boleh tidur disitu.. saya tidak biasa tidur berdua." Ucap dingin Aditya.
"Truss gue harus tidur dimana? Di kamar mandi? Di dapur? Atau sekalian aja gue tidur di gudang? Lagian gue ogah banget tidur satu ranjang sama loe." Jawab sinis Adinda ia tidak bisa menahan emosinya lagi.
"Yasudah.. bagus kalo begitu kamu pilih salah satunya." Lanjut Aditya dingin menatap Adinda tajam.
"Apa.. tega sekali dia, Ibu.. tolong Adinda, kenapa bisa Dinda menikah sama manusia dingin dan arogan seperti dia." Ucap Adinda dalam hatinya sambil menatap Aditya tajam.
"Kenapa diam? Gak mau kan. Tuh kamu tidur di sofa sanah, Kalo ngga mau kamu tinggal pilih salah satu ucapanmu barusan." Kata Aditya gak kalah tajam menatap Adinda.
Tanpa membalas ucapan Suaminya itu Adinda dengan terpaksa menuruti ucapan Aditya, Ia beranjak dari atas ranjang sambil membawa bantal dan selimut untuknya, Lalu menuju sofa panjang dekat jendela yang tidak jauh dari tempat tidur.
"Kamu cepat tidur.. Besok pagi-pagi kita akan pindah ke rumah ku." Lanjut Aditya yg sudah berada di atas tempat tidur.
Dan Adinda tidak menjawabnya ia memalingkan wajah nya menatap jendela meratapi nasibnya.
"Kenapa Nasib Aku begini.. *Menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan sama sekaki tidak ada rasa cinta sedikitpun di hati ku.. Aku tidak tau akan seperti apa pernikahan ini.
Hahh.. Kasian sekali kamu Adinda sejak dulu kamu mengidam idam kan pernikahan yang sangat bahagian dengan orang yang kamu cintai.. Malam pertama yang indah.. Menikmati hari hari yang penuh canda tawa bukan kesedihan.. Tapi ini malah sebaliknya menikah belum seharipun sudah begini, Gak tau kedepannya akan gimna*." Batin Adinda.
.
.
.
.
Pagi pun tiba seperti Yang di katakan Aditya hari ini mereka akan pergi menuju rumahnya, Aditya nampak sudah rapih dan sangat tampan dan Adinda sedang sibuk sendiri membereskan baju-bajunya kembalik ke dalam kopernya, setelah selesai meraka lalu menuju ke bawah.
"Kalian mau kemana!!" Ucap mamah Wina bingung melihat Adinda dan Aditya sudah nampak rapih pagi-pagi.
"Kita akan pindah ke rumahku" jawab Aditya.
"Kenapa..! Kalian tidak mau tinggal sama kita, Lagian mamah sangat kesepian di sini kalo kalian pergi."
"Mamah tenang aja kalo mamah kesepian mamah tinggal ke rumah Adit" Kata Aditya.. Adinda hanya diam memperhatikan percakapan ibu dan anak itu yg nampak akrab tidak ada sisi dingin Aditya.
"Tapi nak.."
"Udahh.. gak ada tapi tapian lagian kalo Adit tinggal di sinikan jauh dari Restoran" potong Aditya menyakinkan Mamahnya.
"Yaudah Nak. Tapi mamah punya syarat kalo kalian mau mamah izinin pergi dari rumah ini." Lanjut Mamah Wina membuat Aditya penasaran.
"Syarat apa mah..? Jangan aneh-aneh deh." Ucap Aditya menatap penasaran Mamahnya.
"Kalian harus cepat-cepat bikin cucu untuk Mamah sama Papah.. Mamah kan udah tua, teman-teman Mamah cucunya sudah banyak, Cuma Mamah yg belum punya." Tutur Mamah Wina menatap Adinda dan Aditya bergantian.
"Apa..? bikin cucu..? **A**stagaa apa gue gak salah dengar." Batin Adinda menatap heran mertuanya.
"Apaan sih Mah.. Iya udah Mamah tenang aja besok Adit bikinin cucu untuk Mamah yang banyak" Jawab Aditya asal. Adinda yang mendengarkan ucapan Aditya pun melongo tak percaya dengan ucapan Aditya.
"Idihh.. ni orang kesambet apaan pagi-pagi ngomong gitu.. Tidur aja gak mau berdua, dan apa tadi katanya bikinin cucu !! haha gak salah? Emang nya gampang apa, se enaknya aja ngomong gitu." Gerutu Adinda dalam hatinya.
"Beneran kan Nak" Ucap Mamah Wina senang.
"Yaudah Mah Kita pamit dulu" Lanjut Aditya lalu memeluk Mamah nya begitupun Adinda ia juga memeluk Mertuanya.
"Iya Nak. Hati-hati yah.. Mamah tunggu kabar baiknya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Saniia Azahra Luvitsky
hahaha mantap dah mamah gercep bgt..
2021-10-30
0
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Semoga Dinda dan Adit saling jatuh cinta
2021-10-08
1
Ika Sartika
lanjut
2021-08-05
0