eps 19

Semua para kontestas di arahkan terlebih dahulu, mereka lalu menggunakan celemek memasak untuk bersiap-siap menunjukan keahlian memasaknya masing-masing, Adinda sangat antusias mengikuti kontes memasak itu ia sangat bersemangat walau persaingan sangat berat dan ketat.

"Sebelum kalian memasak saya akan memperkenalkan juri yang akan menilai masakan kalian, dan yang pertama adalah.. chef Rangga.." Rangga lalu memasuki ruangan itu dengan tersenyum hangat ia di sambut dengan tepuk tangan para kontestan termasuk Adinda.

"Wahh.. Mimpi apa aku semalam bertemu chef idolaku, akhirnya gue bisa liat langsung sekarang, ternyata aslinya tampan banget." Gumam Adinda pelan ia sangat kagum melihat sosok idolanya di hadapannya.

"Lalu yang kedua ialah chef Raya.." Raya lalu masuk dan melambaikan tangan nya mencari perhatian semua orang ia lalu duduk di sebelah Rangga.

"Dan juri yang terakhir ialah chef Aditya.." Lanjut Dimas lalu Aditya pun masuk dengan tatapan dingin berkarisma tapi sangat di kagumi oleh para kontestas perempuan karna ketampanannya.

"Apa..! ternyata dia jurinya dan dia chef..? OMG gue harus gimana nih." Setelah tau Aditya menjadi jurinya Adinda merasa bimbang bagaimana tidak ia mengikuti lowongan kerja ini tidak memberi tahu Aditya dan tidak meminta izinnya.

"Pantesan dia ada di sini tadi..! kamu harus tenang Adinda.. apapun yang akan terjadi nanti kamu harus siap menerimanya.'' Ujar Adinda dalam hatinya ia takut Aditya akan marah kepadanya.

"Wahhh.. chef Aditya sangat sempurna sangat tampan sekali, gue jadi semangat dan gue yakin pasti gue bakal lolos dan bekerja di restoran ini lalu memdekati chef Aditya, chef tunggu aku yah." Kata salah satu kontestas dengan PD nya yang berada di sebelah Adinda.

"Jangan ngarang loe, kalo mimpi gak usah ketinggian nanti jatohnya sakit.. Lagian chef Aditya itu gak bakalan milih loe, pasti bakal milih gue secara gue kan cantik dan montok bahenol." Jawab centil salah satu temannya yang berpenampilan menor ber make up tebal dan alis berbentuk seperti gunung.

"Enak aja, yang ada nanti chef Aditya sawan liat loe, loe kan mirip orang-orangan sawah."

"Sembarangan loe.."

Adinda yang mendengar bisik-bisik percakapa mereka yang memperebutkan suaminya dan mengagumi ketampanan suaminya ada rasa lucu dan muak.

"Cihhh.. Tampan dari mananya.! Tampan di lihat dari lubang sedotan?" Batin Adinda sinis, ada rasa sedikit tak rela suaminya jadi bahan rebutan cewek-cewek yang kecentilan.

"Oke cukup perkenalannya, sekarang silahkan kalian bersia-siap untuk memasak. Kalian boleh memasak apa saja yang menurut kalian enak dan bisa di nilai baik oleh para juri." Ujar Dimas yang membuat para kontestas langsung berhaburan menyiapkan masakannya masing masing.

.

.

.

.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka menyelesaikan masakannya masing masing, Adinda sangat puas ia telah menyelesaikan masakannya dengan baik.

"Duhh gue deg-degan banget nih.. semoga saja para juri suka masakanku termasuk chef Rangga idolaku" Adinda sangat gugup dan takut masakannya tidak di sukai para juri.

Kini giliran Adinda membawa masakannya untuk di nilai oleh para juri, dengan perasan campur aduk ia berjalan sambil membawa masakan nya.

"Hay chef." Ucap Adinda gugup dan cannggung setelah berhadapan dengan para juri.

"Hay.."

Aditya menatap Adinda intens akhirnya ia tau bahwa istrinya itu mengikuti lowongan kerja tanpa memberi tahuinya dulu tampa memberi izin nya terlebih dulu.

"Cihh.. istri macam apa dia. Awas aja kamu sudah berani macam-macam.. tunggu akibatnya." Batin Aditya sambil menatap Adinda.

"Oke, kamu masak apa..!'' Tanya Rangga tersenyum ramah.

"Duhh cakep banget senyumnya bikin gue melayang aja hehe.. gak kaya si pria es balok dinginnya gak cair-cair." Ucap Adinda dalam hatinya.

"Saya memasak sop kambing chef" jawab Adinda.

"Hah.. are you sure? ini Restaurant terkenal. kamu hanya memasak itu.. yakin enak gak tuh?." Sela Aditya sengaja ingin membuat Adinda kesal.

"Hahaha iya benar.. kamu yakin dengan masakanmu? jangan sampe kita ke rumah sakit yah.." Lanjut Raya tersenyum puas.

"ishh.. apaan sih mentang-mentang menjadi juri seenaknya saja ngomong." Batin Adinda tapi ia berusaha tetap tenang.

"Tenang saja chef saya yakin masakan saya enak walau kelihatan sederhana, dan tidak akan membuat kalian ke rumah sakit." Jawab Adinda tegas.

"Sudah-Sudah sekarang kita mau memcicipi masakan kamu." Lanjut chef Rangga.

Satu persatu dari chef Rangga lalu chef Raya mencicipi masakan Adinda, dan sekarang giliran Aditya mencicipinya.

"Kenapa bisa rasanya enak seperti ini?. Ini sama persir seperti masakan mamah." Bantin Aditya sambil merasakan makanannya yang mengingatkan ia dengan mamah nya sewaktu ia masih kecil.

"Gimana chef enak..!" Tanya Adinda yang melihat reaksi Aditya begitu menikmati masakannya.

Aditya tersadar dengar ucapan Adinda ia sebisa mungkin bersikap biasa seakan tidak menikmati masakannya.

"Tidak enak.. biasa sekali masakan kaya gitu.. anak SD juga bisa membuatnya." Jawab Aditya berbohong.

Terpopuler

Comments

Saniia Azahra Luvitsky

Saniia Azahra Luvitsky

wah Adit penghinaan ini mah

2021-10-30

0

Ika Sartika

Ika Sartika

Adit Adit jadi orang jangan m****

2021-08-05

0

Sri Wulandari

Sri Wulandari

is is adit jahat nya dirimu

2021-04-12

2

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14
15 eps 15
16 eps 16
17 eps 17
18 eps 18
19 eps 19
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22
23 eps 23
24 eps 24
25 eps 25
26 eps 26
27 eps 27
28 eps 28
29 eps 28
30 eps 29
31 eps 30
32 eps 31
33 eps 32
34 eps 33
35 eps 34 Cemburu
36 eps 35 Menurutinya walau hati kesal 1
37 eps 36 Menurutinya walau hati kesal 2
38 eps 37 Cemburu
39 eps 38 Menangis
40 eps 39 Terkejut
41 eps 40 Tak menyangka
42 eps. 41 Mabuk
43 eps. 42 Mabuk 2
44 eps. 43 Menyesal
45 eps. 44 kejadian tak terduga
46 eps. 45 Memikirkannya
47 eps. 46 Perasaan yang sedikit lega
48 eps. 47 Bahagia
49 eos. 48 Kepolosan Adiba
50 eps. 49 Terpesona
51 eps 50. Meminta maaf.
52 eps 51. Kebucinan Aditya dan Adinda.
53 eps 52. Menikmati waktu di Vila
54 eps 53. Saung gubuk kecil
55 eps 54. Adiba pingsan
56 eps 55. Gara gara nafas buatan
57 eps 56. Menjelaskan
58 eps 57. Makan malam
59 eps 58. kembali ke rumah.
60 eps 59. Berpamitan
61 eps 60
62 eps 61
63 eps 62
64 eps 63.
65 eps 64
66 eps 65
67 eps 66
68 eps 67
69 eps 68
70 eps 69
71 eps 70
72 eps 71
73 eps 72
74 Promo novel baru
75 Eps 73
76 Eps 74
77 Eps. 75
78 Pmo
Episodes

Updated 78 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14
15
eps 15
16
eps 16
17
eps 17
18
eps 18
19
eps 19
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22
23
eps 23
24
eps 24
25
eps 25
26
eps 26
27
eps 27
28
eps 28
29
eps 28
30
eps 29
31
eps 30
32
eps 31
33
eps 32
34
eps 33
35
eps 34 Cemburu
36
eps 35 Menurutinya walau hati kesal 1
37
eps 36 Menurutinya walau hati kesal 2
38
eps 37 Cemburu
39
eps 38 Menangis
40
eps 39 Terkejut
41
eps 40 Tak menyangka
42
eps. 41 Mabuk
43
eps. 42 Mabuk 2
44
eps. 43 Menyesal
45
eps. 44 kejadian tak terduga
46
eps. 45 Memikirkannya
47
eps. 46 Perasaan yang sedikit lega
48
eps. 47 Bahagia
49
eos. 48 Kepolosan Adiba
50
eps. 49 Terpesona
51
eps 50. Meminta maaf.
52
eps 51. Kebucinan Aditya dan Adinda.
53
eps 52. Menikmati waktu di Vila
54
eps 53. Saung gubuk kecil
55
eps 54. Adiba pingsan
56
eps 55. Gara gara nafas buatan
57
eps 56. Menjelaskan
58
eps 57. Makan malam
59
eps 58. kembali ke rumah.
60
eps 59. Berpamitan
61
eps 60
62
eps 61
63
eps 62
64
eps 63.
65
eps 64
66
eps 65
67
eps 66
68
eps 67
69
eps 68
70
eps 69
71
eps 70
72
eps 71
73
eps 72
74
Promo novel baru
75
Eps 73
76
Eps 74
77
Eps. 75
78
Pmo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!