eps 15

"Aku takutt." Ucap Adinda tanpa ia sadari lalu memeluk tubuh Aditya erat, Aditya merasakan tubuh Adinda yang gemetar dan basah keringat ia memjadi tidak tega dan bingung harus berbuat apa.

"Heyy ini cuma mati lampu, kamu tenang.. jangan panik tarik nafas dulu" Lanjut Aditya menenangkan Adinda yang berada di pelukannya.

"Ayahh.. Ibu.. tolong Adinda, Dinda takut." Gumam Adinda dengan suara gemetar, ia akan selalu menyebut orang tuanya jika di saat ia merasa ketakutan.

"Sudahh.. kamu tidak usah takut, kamu tenang tarik nafas." Ucap lembut Aditya yang langsung di turuti oleh Adinda, Adinda merasakan kenyaman di dalam pelukan Aditya ia tidak menyangka pria dingin itu ternyata mempunyai sisi yang baik dan lembut.

"Sekarang kamu tidur ini sudah malam" Lanjut Aditya dan Adinda langsung menggelengkan kepalanya.

"Tapi aku masih takutt..!'' Lanjutnya Adinda yang masih memeluk Aditya.

Aditya masih merasakan tubuh Adinda yang gemetar ketakutan, tanpa pikir panjang ia lalu membaringkan tubuh istrinya itu untuk segera beristirahat dan menyelimutinya dengan selimut. Adinda hanya menurut saja apa yang suaminya lakukan kepadanya jujur ia sangat terharu dengan sikap Aditya yang lembut, atau Aditya bersikap seperti itu mungkin karna merasa kasihan kepada Adinda. Entahlah yang jelas Adinda sangat menikmatinya ia merasakan ketulusan Aditya yang membuat ia sedikit tenang.

Lalu Aditya ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Adinda ia merasa sudah sangat lelah dan ingin segera beristirahat.

"Duarrrr... duarrrrrr....." Tiba-tiba suara petir menggelegar membuat Adinda langsung memeluk kembali tubuh Aditya yang berada di sampingnya.

"Ma'af.." Ucap Adinda setelah menyadarinya ia menjadi merasa tidak enak, lalu ingin menjauhkan kembali tubuhnya dari Aditya. baru beberapa detik Adinda ingin menjauh Aditya menarik nya kembali ke dalam pelukannya.

"Biar kamu tidak takut lagi, sekarang cepat tidur." Ujar Aditya yang di angguki oleh Adinda, Aditya lalu mengeratka pelukannya memeluk Adinda dengan perasaan deg-degan karna ini kali pertama bagi Aditya memeluk perempuan kecuali mamahnya. Tak butuh waktu lama kini Aditya mendengar nafas istrinya itu yang teratur pertanda Adinda sudah terlelap tidur.

"Sial, sabar Aditya sabarrr.." ucap Aditya dalam hati yang sebenarnya Aditya merasa sangat tegang berada di posisi seperti itu, dengan pergerakan kecil Adinda sontak membuat miliknya mengeras tapi ia sebisa mungkin menahannya menenangkan dirinya. ia juga merasa kasihan melihat Adinda yang ternya mempunyai trauma, Adinda sangat takut kegelapan.

Aditya lalu memejamkan matanya ia lalu tertidur setelah menenangkan dirinya yang menegang akibat Adinda. Merekapun tertidur nyenyak dalam posisi saling memeluk satu sama lain meski ruangan itu nampak gelap dan hanya hujan dan cahaya kilat yang menyambar tapi meraka merasa sangat nyaman.

Mentari pagi bersinar terang menyilaukan mata Adinda, ia pun terbangun dari tidur lelapnya dan melihat sosok pria yang ada di hadapannya sedang memeluknya. Lalu Adinda menatap wajah suaminya ia merasakan nafas Aditya yang begitu tenang dan teratur mengenai wajahnya. Adinda tersenyum mengingat-ingat sesuatu tentangnya tadi malam bagai mana tidak ia sangat berani memeluk Aditya.

"Tampann.." Ucap Adinda tersenyum dalam hatinya menatap suaminya. "Ehhh sadar Adinda sadarrr.. kamu tidak boleh terpesona dengan ketampanannya saja dia itu manusia dingin pria mesum arogan.." lanjut Adinda setelah mengingat perlakuan mes*m Aditya kepadanya.

"Sebaiknya gue mandi dulu" Adinda pun memutuskan untuk segera bangun dari tempat tidurnya dengan hati-hati Adinda mengangkat tangan Aditya dari pinggangnya ia takut Aditya terbangun. lalu Adinda berjalan menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

Setelah beberapa menit Adinda keluar dari kamar mandi telah mengenakan pakaiannya ia melihat Aditya masih tertidur nyenyak, Adinda mau membangunkan suaminya pun ia tidak berani ia memutuskan untuk segera ke bawah menyiapkan sarapannya.