Setelah mendaftarkan dirinya Adinda lalu berjalan-jalan melihat-lihat isi rumah Aditya yang besar dan megah, setelah itu ia merasa bosan lalu menghubungi Mira untuk menemaninya berbincang-bincang dan tak terasa hari sudah larut, Adinda pun berpamitan dan pergi menuju kamarnya ia pun melanjutkan Aktivitasnya mandinya setelah itu ia tertidur lelap di kamarnya.
.
.
Adinda mengerjapkan matanya ia terbangun mendengar alarm berbunyi di ponselnya, dengan mata yang masih mengantuk dan terpejam Adinda lalu menon aktifkan kembali alarmnya, ia lalu bangun dan melihat sekeliling isi kamarnya yang nampak sepi dan kosong, ia tidak melihat sosok Aditya.
"Kemana dia.! Apa dia ngga pulang yah, atau tidur di kamar lain." Ucap Adinda bingung sambil clingak-clingut melihat-lihat sosok suaminya.
"Ahhh bodoamatlah. Ngapain juga gue mikirin dia yang udah jahat sama gue, yang udah bentak gue kemarin dasar pria dingin arogan." Lanjut Adindan sedikit emosi setelah teringat kejadian kemarin, ia lalu bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke mamar mandi.
.
.
.
Setelah Adinda mendaftarkan dirinya untuk mengikuti lowongan kerja yang di adakan oleh salah satu restaurant terkenal berbintang akhirnya Adinda mendapat balasan bahwa ia harus menginguti syarat terlebih dahulu untuk bisa di terima bekerja menjadi chef, Adinda harus mengikuti kontes memasak yang akan di adakan oleh restaurant tersebut. Walaupun begitu Adinda sangat senang dan bersemangat sekali, bagaimana tidak selama ini ia sangat mengidam-idamkan dirinya menjadi chef terkenal.
Selesai dengan segala aktivitasnya Adinda lalu menuju ke alamat restaurant tersebut, ia menggunakan taxi onlie yang sudah ia pesan. Tak terasa kini Adinda telah sampai di depan restaurant, ia lalu turun dan berjalan masuk kedalam restauran itu, Adinda sedikit terkejut melihat betapa banyak sekali orang-orang yang sama seperti dirinya ingin mengikuti lowongan kerja menjadi chef restaurant tersebut.
"Banyak juga yang mau kerja disini..! kayaknya mereka sudah berpengalaman semua." Ucap Adinda menatap orang-orang di sekelilingnya.
"Duhh gue bakal lolos gak yah melewati syarat itu, pengalaman gue kan cuma di dapur ibu doang. Semoga saja gue bisaa.. smangat Adinda." Seru Adinda menyemangati dirinya sendiri, ia sangat gugup dan sedikit tidak yakin untuk bisa di terima kerja.
Saat Adinda berjalan dengan cepat tiba-tiba.
"Brugghhhttt.." Adinda menabrak seseorang yang membuat dirinya terpental lalu terjatuh dan membuat seseorang yang di tabraknya menatap dingin dan tajam ke arah Adinda.
"Gak punya mata yah.!!" Kata orang itu dengan angkuhnya.
"Maaf saya tidak sengaja." Ucap Adinda lalu ia berdiri kembali dan menatap seseorang yang ia tabrak.
"KAMU...???" Ucap mereka serentak setelah saling menatap satu sama lain.
"Ngapain kamu disini.!" Lanjut Aditya heran kenapa bisa istrinya itu berada di restaurant nya menggunakan seragam hitam putih.
"Bukan urusan loe, gak usah ikut campur." Jawab Adinda ketus, ia sebenarnya masih sangat kesal kepada Aditya.
"Jelas menjadi urusan saya, kamu itu ist-- -- "
"Ist apa hah.! istri magsud loe.. Istri yang tidak di anggap, atau istri kontrak." Sela Adinda yang membuat Aditya geram menahan amarah.
Lalu Aditya melihat sekeliling ternyata ada beberapa orang yang menatap kepadanya dan Adinda, sadar menjadi pusat perhatian Aditya langsung menyeret tangan Adinda dan membawanya pergi menuju ruangan yang sepi.
"Lepass.. lepaskan tangan gue." Kata Adinda sambil meronta-ronta ia sangat takut Aditya akan berbuat macam-macam kepadanya.
"Diamm." Bentak Aditya yang membuat Adinda langsung terdiam. "Kamu sudah berani sama saya."
Tanpa jawaban dan kata-kata lagi Aditya langsung mendorong tubuh Adinda ke tembok dan menghimpitnya dengan tubuhnya.
"Tolong lepasin gue.. kalo loe macam-macam gue bakal teriakk." Ancam Adinda.
Tanpa rasa kasihan Aditya malah menatap Adinda lekat penuh arti ia seakan menginginkan sesuatu.
"Sial.. kenapa selalu breaksi jika bersentuhan dengan perempuan ini.. kenapa dia sangat menggoda." Batin Aditya menatap Adinda lekat.
Adinda merasa aneh melihat sikap Aditya yang diam menatapnya, ia semakin merasa takut.
"Ngapain dia menatap gue kayak gitu!, apa jangan-janga dia mau...!" Adinda melihat suaminya semakin mendekatkan wajahnya dan tiba tiba.
"AWWW..." Teriak Aditya kesakita karna miliknya di tendang oleh Adinda dan ia langsung melepaskan istrinya itu lalu memegang milik nya.
"Masa depanku.." Lanjut Aditya sambil meringis.
"Rasain.. makanya jangan macam-macam." Jawab Adinda merasa puas ia lalu pergi meninggalkan Aditya.
.
.
.
"Kurang ajar.. bisa-bisa nya dia mau berbuat mes*m sama gue, untung gue bisa kabur dari dia kalo ngga bisa habis gue." Gerutu Adinda sambil berjalan cepat meninggalkan Aditya yang kesakitan.
Adinda lalu bergabung bersama orang-orang yang ingin mengikuti kontes memasak seperti dirinya, dan tak lama seseorang datang dan berucap.
"Mohon perhatiannya kepada semua yang ada di sini, nama saya Dimas saya menejer restaurant ini." Ucap Dimas yang membuat suasana menjadi hening dan menatap ke arah nya.
"Jadi, disini saya akan memberi tahukan kepada kalian bahwa kita sangat membutuhkan chef yang sudah sangat propesional untuk bekerja disini. Tapi, kita akan menyeleksinya terlebih dahulu dengan membuat kontes memasak yang akan di mulai hari ini. Siapa yang menjadi juara ialah yang lolos bekerja di sini." Tutur Dimas menjelaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Saniia Azahra Luvitsky
lah sama suami sendiri ko kek gitu ta
2021-10-30
0
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Semoga Adinda juara dan jadi Chef
2021-10-13
0
Susi Khayla
kta nya adinda dah lulus kuliah tpi kok sifat ma kelakuan kyk anak sma ,,bgung thorr
2021-09-19
2