"Yah.. gimana kalo kita izinkan saja keinginan Adinda..!" Kata Ibu Ikeu merasa kasihan kepada anaknya itu.
"Ayah tetap gak akan izinin Bu, kecuali kalo dia sudah menikah, itu sudah menjadi tanggung jawab suaminya." Jawab santai hanafi.
Di sela-sela perbincangannya mereka lalu mendengar suara ponsel berdering, lalu mengambilnya dan melihat siapa yang menelponnya, setelah tau siapa yang menelponnya Hanafi langsung mengangkatnya dengan senyuman dan semangat.
Di telpon..📞📞📞
📞 Pak Hanafi : "Assalamu'alaikum.. Hallo Pak Wisnu apa kabar nih. Wahh sudah lama juga yah kita tidak bertemu, gimana keluarga kau sehat kan".
Ucap Hanafi ayahnya Adinda ia sangat senang sekali mendapat tlpon dari sahabat seperjuangannya dulu.
📞 Pak Wisnu : "Wa'alaikum salam, hallo juga Pak Hanafi. Alhamdulillah kabar baik-baik saja sehat semua. Iya nih sudah lama kita tidak bertemu."
📞 Pak Hanafi : "Alhamdulillah kalo baik syukur. Ada apa nih tumben pagi pagi nelpon."
📞 Pak Wisnu : "Oh iya Jadi gini, Langsung saja yah saya omongin, Jadi aku mau nagih janji kita dulu kamu ingat kan..!!
📞Pak Hanafi : "Janji..?” Jabat Hanafi sambil mengingat-ingat.
📞Pak Wisnu : "Iya, Janji kita dulu. Dan sekarang ini waktunya aku menagihnya. Dan sekarang kini anakku sudah mapan.!"
Setelah mendengar kata anak, kini pak Hanafi teringat dulu tentang janjinya terhadap pak Wisnu.
📞 Pak Hanafi : " haha iya iya aku mana lupa sama janji kita dulu untuk menjodohkan anak anak kita. Dan alangkan lebih baik kita bicarakan ini lebih lanjut di rumah ku saja yah, aku tunggu kedatangan keluargamu dan anakmu itu kita langsung kenalkan saja." Turur Hanafi setelah mengingatnya.
📞 Pak Wisnu : "Alhamdulillah..saya siap besok kita akan ke rumahmu untuk membicarakan perjodohan ini, lebih cepat akan lebih baguskan."
📞 Pak Hanafi : "Haha.. iya, tapi jangan lupa bawa anakmu yah saya kangen sekali pasti dia sudah sangat dewasa dan tampan."
📞 Pak Wisnu : "Insyaallah pak.."
Ternyata seseorang yang menelponnya ialah Pak Wisnu sahabat lamanya, ia menagih perjanjiannya sewaktu dulu yaitu menjodohkan anak-anak nya bila sudah dewasa.
Dan setelah berbincang bincang cukup lama mereka menutup tlpon nya. Hanafi sangat senang mendapat kabar baik dari sahabat nya bahkan perjodohan ini sangat di inginkan oleh nya..ia sangat percaya kepada keluarga Wisnu untuk menjaga putri nya yg sangat ia sayangi karna ia sangat mengenal Wisnu sejak dulu.
"Siapa Yah yang nelpon ko Ayah kaya seneng gitu senyum-senyum sendiri ngga jelas." Ucap heran Ibu Ikeu karna ia merasa aneh dengan tingkah suaminya itu.
"Gini loh Bu.. barusan calon besan kita nelpon dia nagih janji kita dulu yang mau menjodohkan anak kita, dan besok mereka akan datang kesini membicarakan kembali perjodohan kita sewaktu dulu dan memperkenalkan anak anak kita." jawab Hanafi sambil tersenyum senang.
"Siapa Yah.. Ibu lupa." Ucap bingung Ibu Ikeu.
"Ituloh Bu, Pak Wisnu" Lanjut Hanafi.
"Owhh..magsud Ayah Pak Wisnu, wahh bagus deh.. Mamah seneng denger nya." lanjut Ikeu sambil tersenyum.
"Iya Bu, Ayah juga senang dapat kabar baik."
"Tapi, Gimana sama Adinda Yah, apakan dia akan mau di jodohkan..!" Tanya Ibu Ikeu yang merasa takut Adinda akan menolaknya.
"Ayah juga ngga tau, tapi kita coba bujuk saja siapa tau dia mau" jawab Hanafi.
............###...........
Sama hal nya dengan keluarga Hanafi, Keluarga Wisnu pun mereka sangat senang mendapat kabar baik dari sahabatnya dan merespon dengan baik tentang perjodohan anak-anaknya. tapi mereka juga tidak tau akan kah anak-anak nya itu bakalan setuju atau tidak yang pasti mereka akan terus membujuk bagai mana pun cara nya supaya setuju dan menuruti keinginan orang tua nya.
"Nak.. kamu mau kemana! Sini dulu ada yang mau kita omongin serius." Wisnu melihat anak nya yang sudah rapih mau pergi.
"Ada apa, tumben." Jawab Aditya dingin sambil mendudukan bokong nya di sofa dekat mamah nya.
"Jadi gini. Tapi Papah ngga mau dengar penolakan dari kamu.. mau atau ngga kamu harus mau"
"Apaan sih Pah kalo ngomong yg jelas.." potong Aditya karna penasaran dengan apa yg akan di ucapkan oleh Papahnya itu.
"kamu sabar dulu, jadi gini Papah sama Mamah mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat Papah, Kita ngga mau dengar penolakan dari kamu. Intinya kamu harus mau dan besok kita akan kesana menemui mereka." Ucap Wisnu penuh penekanan dan sangat tegas karna ini juga demi kebaikan anaknya.
"Kok jadi maksa gini sih Pah, kalo aku ngga mau gimna. Papah tetap akan maksa aku?." Jawab Aditya menahan emosi karna ia paling tidak suka di atur-atur.
"Nak.. kamu dengerin kita dulu, ini juga demi kebaikan kamu, Mamah sama Papah sudah tua. Umur tidak ada yang tau, kita mau melihat kamu menikah dengan orang yang dari keluarga baik-baik. Apa kamu tega sama kita, kita juga pengen sekali mempunyai cucu. kamu anak satu satu nya kita dan umur kamu juga udah dewasa ini sudah waktunya kamu menikah." Lanjut Mamah Wina sambil terisak.
"Terserah Kalian saja..." Aditya langsung pergi meninggalkan orang tua nya karna ia tidak mau berdebat lagi dengan orang tuanya.
"Aditya kita belum selesai bicara" Teriak Papah Wisnu penuh penekanan.
"Udah lah Pah.. biarin dia berfikir dulu Papah tenang aja pasti dia mau kok" kata Mamah Wina menenangkan suaminya.
"Tapi Mah, anak itu sangat tidak sopan. Kita bicara serius dia malah pergi begitu saja." Ucap kesal Papah Wisnu dengan tingkah anaknya itu.
"Sudah-sudah Papah tenang jangan terbawa emosi.. anak kitakan memang seperti itu." Jawab Mamah Wina menenangkan suaminya karna ia sudah tidak asing lagi baginya dengan sikap Aditya yang dingin dan cuek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Darni Izzy
visual dongbthor
2021-12-02
0
Mom's Dwi Keche
wow
2021-11-23
0
Saniia Azahra Luvitsky
masih nyimak
2021-10-25
0