eps 2

"Yah.. gimana kalo kita izinkan saja keinginan Adinda..!" Kata Ibu Ikeu merasa kasihan kepada anaknya itu.

"Ayah tetap gak akan izinin Bu, kecuali kalo dia sudah menikah, itu sudah menjadi tanggung jawab suaminya." Jawab santai hanafi.

Di sela-sela perbincangannya mereka lalu mendengar suara ponsel berdering, lalu mengambilnya dan melihat siapa yang menelponnya, setelah tau siapa yang menelponnya Hanafi langsung mengangkatnya dengan senyuman dan semangat.

Di telpon..📞📞📞

📞 Pak Hanafi : "Assalamu'alaikum.. Hallo Pak Wisnu apa kabar nih. Wahh sudah lama juga yah kita tidak bertemu, gimana keluarga kau sehat kan".

Ucap Hanafi ayahnya Adinda ia sangat senang sekali mendapat tlpon dari sahabat seperjuangannya dulu.

📞 Pak Wisnu : "Wa'alaikum salam, hallo juga Pak Hanafi. Alhamdulillah kabar baik-baik saja sehat semua. Iya nih sudah lama kita tidak bertemu."

📞 Pak Hanafi : "Alhamdulillah kalo baik syukur. Ada apa nih tumben pagi pagi nelpon."

📞 Pak Wisnu : "Oh iya Jadi gini, Langsung saja yah saya omongin, Jadi aku mau nagih janji kita dulu kamu ingat kan..!!

📞Pak Hanafi : "Janji..?” Jabat Hanafi sambil mengingat-ingat.

📞Pak Wisnu : "Iya, Janji kita dulu. Dan sekarang ini waktunya aku menagihnya. Dan sekarang kini anakku sudah mapan.!"

Setelah mendengar kata anak, kini pak Hanafi teringat dulu tentang janjinya terhadap pak Wisnu.

📞 Pak Hanafi : " haha iya iya aku mana lupa sama janji kita dulu untuk menjodohkan anak anak kita. Dan alangkan lebih baik kita bicarakan ini lebih lanjut di rumah ku saja yah, aku tunggu kedatangan keluargamu dan anakmu itu kita langsung kenalkan saja." Turur Hanafi setelah mengingatnya.

📞 Pak Wisnu : "Alhamdulillah..saya siap besok kita akan ke rumahmu untuk membicarakan perjodohan ini, lebih cepat akan lebih baguskan."

📞 Pak Hanafi : "Haha.. iya, tapi jangan lupa bawa anakmu yah saya kangen sekali pasti dia sudah sangat dewasa dan tampan."

📞 Pak Wisnu : "Insyaallah pak.."

Ternyata seseorang yang menelponnya ialah Pak Wisnu sahabat lamanya, ia menagih perjanjiannya sewaktu dulu yaitu menjodohkan anak-anak nya bila sudah dewasa.

Dan setelah berbincang bincang cukup lama mereka menutup tlpon nya. Hanafi sangat senang mendapat kabar baik dari sahabat nya bahkan perjodohan ini sangat di inginkan oleh nya..ia sangat percaya kepada keluarga Wisnu untuk menjaga putri nya yg sangat ia sayangi karna ia sangat mengenal Wisnu sejak dulu.

"Siapa Yah yang nelpon ko Ayah kaya seneng gitu senyum-senyum sendiri ngga jelas." Ucap heran Ibu Ikeu karna ia merasa aneh dengan tingkah suaminya itu.

"Gini loh Bu.. barusan calon besan kita nelpon dia nagih janji kita dulu yang mau menjodohkan anak kita, dan besok mereka akan datang kesini membicarakan kembali perjodohan kita sewaktu dulu dan memperkenalkan anak anak kita." jawab Hanafi sambil tersenyum senang.

"Siapa Yah.. Ibu lupa." Ucap bingung Ibu Ikeu.

"Ituloh Bu, Pak Wisnu" Lanjut Hanafi.

"Owhh..magsud Ayah Pak Wisnu, wahh bagus deh.. Mamah seneng denger nya." lanjut Ikeu sambil tersenyum.

"Iya Bu, Ayah juga senang dapat kabar baik."

"Tapi, Gimana sama Adinda Yah, apakan dia akan mau di jodohkan..!" Tanya Ibu Ikeu yang merasa takut Adinda akan menolaknya.

"Ayah juga ngga tau, tapi kita coba bujuk saja siapa tau dia mau" jawab Hanafi.

............###...........

Sama hal nya dengan keluarga Hanafi, Keluarga Wisnu pun mereka sangat senang mendapat kabar baik dari sahabatnya dan merespon dengan baik tentang perjodohan anak-anaknya. tapi mereka juga tidak tau akan kah anak-anak nya itu bakalan setuju atau tidak yang pasti mereka akan terus membujuk bagai mana pun cara nya supaya setuju dan menuruti keinginan orang tua nya.

"Nak.. kamu mau kemana! Sini dulu ada yang mau kita omongin serius." Wisnu melihat anak nya yang sudah rapih mau pergi.

"Ada apa, tumben." Jawab Aditya dingin sambil mendudukan bokong nya di sofa dekat mamah nya.

"Jadi gini. Tapi Papah ngga mau dengar penolakan dari kamu.. mau atau ngga kamu harus mau"

"Apaan sih Pah kalo ngomong yg jelas.." potong Aditya karna penasaran dengan apa yg akan di ucapkan oleh Papahnya itu.

"kamu sabar dulu, jadi gini Papah sama Mamah mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat Papah, Kita ngga mau dengar penolakan dari kamu. Intinya kamu harus mau dan besok kita akan kesana menemui mereka." Ucap Wisnu penuh penekanan dan sangat tegas karna ini juga demi kebaikan anaknya.

"Kok jadi maksa gini sih Pah, kalo aku ngga mau gimna. Papah tetap akan maksa aku?." Jawab Aditya menahan emosi karna ia paling tidak suka di atur-atur.

"Nak.. kamu dengerin kita dulu, ini juga demi kebaikan kamu, Mamah sama Papah sudah tua. Umur tidak ada yang tau, kita mau melihat kamu menikah dengan orang yang dari keluarga baik-baik. Apa kamu tega sama kita, kita juga pengen sekali mempunyai cucu. kamu anak satu satu nya kita dan umur kamu juga udah dewasa ini sudah waktunya kamu menikah." Lanjut Mamah Wina sambil terisak.

"Terserah Kalian saja..." Aditya langsung pergi meninggalkan orang tua nya karna ia tidak mau berdebat lagi dengan orang tuanya.

"Aditya kita belum selesai bicara" Teriak Papah Wisnu penuh penekanan.

"Udah lah Pah.. biarin dia berfikir dulu Papah tenang aja pasti dia mau kok" kata Mamah Wina menenangkan suaminya.

"Tapi Mah, anak itu sangat tidak sopan. Kita bicara serius dia malah pergi begitu saja." Ucap kesal Papah Wisnu dengan tingkah anaknya itu.

"Sudah-sudah Papah tenang jangan terbawa emosi.. anak kitakan memang seperti itu." Jawab Mamah Wina menenangkan suaminya karna ia sudah tidak asing lagi baginya dengan sikap Aditya yang dingin dan cuek.

Terpopuler

Comments

Darni Izzy

Darni Izzy

visual dongbthor

2021-12-02

0

Mom's Dwi Keche

Mom's Dwi Keche

wow

2021-11-23

0

Saniia Azahra Luvitsky

Saniia Azahra Luvitsky

masih nyimak

2021-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14
15 eps 15
16 eps 16
17 eps 17
18 eps 18
19 eps 19
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22
23 eps 23
24 eps 24
25 eps 25
26 eps 26
27 eps 27
28 eps 28
29 eps 28
30 eps 29
31 eps 30
32 eps 31
33 eps 32
34 eps 33
35 eps 34 Cemburu
36 eps 35 Menurutinya walau hati kesal 1
37 eps 36 Menurutinya walau hati kesal 2
38 eps 37 Cemburu
39 eps 38 Menangis
40 eps 39 Terkejut
41 eps 40 Tak menyangka
42 eps. 41 Mabuk
43 eps. 42 Mabuk 2
44 eps. 43 Menyesal
45 eps. 44 kejadian tak terduga
46 eps. 45 Memikirkannya
47 eps. 46 Perasaan yang sedikit lega
48 eps. 47 Bahagia
49 eos. 48 Kepolosan Adiba
50 eps. 49 Terpesona
51 eps 50. Meminta maaf.
52 eps 51. Kebucinan Aditya dan Adinda.
53 eps 52. Menikmati waktu di Vila
54 eps 53. Saung gubuk kecil
55 eps 54. Adiba pingsan
56 eps 55. Gara gara nafas buatan
57 eps 56. Menjelaskan
58 eps 57. Makan malam
59 eps 58. kembali ke rumah.
60 eps 59. Berpamitan
61 eps 60
62 eps 61
63 eps 62
64 eps 63.
65 eps 64
66 eps 65
67 eps 66
68 eps 67
69 eps 68
70 eps 69
71 eps 70
72 eps 71
73 eps 72
74 Promo novel baru
75 Eps 73
76 Eps 74
77 Eps. 75
78 Pmo
Episodes

Updated 78 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14
15
eps 15
16
eps 16
17
eps 17
18
eps 18
19
eps 19
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22
23
eps 23
24
eps 24
25
eps 25
26
eps 26
27
eps 27
28
eps 28
29
eps 28
30
eps 29
31
eps 30
32
eps 31
33
eps 32
34
eps 33
35
eps 34 Cemburu
36
eps 35 Menurutinya walau hati kesal 1
37
eps 36 Menurutinya walau hati kesal 2
38
eps 37 Cemburu
39
eps 38 Menangis
40
eps 39 Terkejut
41
eps 40 Tak menyangka
42
eps. 41 Mabuk
43
eps. 42 Mabuk 2
44
eps. 43 Menyesal
45
eps. 44 kejadian tak terduga
46
eps. 45 Memikirkannya
47
eps. 46 Perasaan yang sedikit lega
48
eps. 47 Bahagia
49
eos. 48 Kepolosan Adiba
50
eps. 49 Terpesona
51
eps 50. Meminta maaf.
52
eps 51. Kebucinan Aditya dan Adinda.
53
eps 52. Menikmati waktu di Vila
54
eps 53. Saung gubuk kecil
55
eps 54. Adiba pingsan
56
eps 55. Gara gara nafas buatan
57
eps 56. Menjelaskan
58
eps 57. Makan malam
59
eps 58. kembali ke rumah.
60
eps 59. Berpamitan
61
eps 60
62
eps 61
63
eps 62
64
eps 63.
65
eps 64
66
eps 65
67
eps 66
68
eps 67
69
eps 68
70
eps 69
71
eps 70
72
eps 71
73
eps 72
74
Promo novel baru
75
Eps 73
76
Eps 74
77
Eps. 75
78
Pmo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!