Di kediaman Hanafi..
Tuk..Tuk.. Tuk...(Anggap saja suara pintu di ketuk)
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Adinda, ia langsung beranjak membukakan pintu kamarnya karna di kunci olehnya.
"Ada apa lagi Bu.." Ucap Adinda sambil menatap dingin Ibunya karna Adinda masih merasa kesal.
"Udah.. kamu jangan marah lagi ayok kita turun ke bawah, Ayah panggil kamu ada yang mau kita omongin" jawab Ibu Ikeu.
"Apa lagi sih bu.. males deh, gak mau ahh" kata Adinda menolak ajakan Ibunya.
"Iyaa kamu temuin Ayah kamu dulu nak, ada hal penting yang mau kita bicaraka." Tegas Ibu Ikeu yang membuat Adinda penasan dengan apa yang akan dibicarakannya.
"Yaudah.. iya..!" Jawab Adinda dengan berjalan gontai tak bersemangat.
Dengan terpaksa Adinda menuruti ucapan Ibu nya karna ia berfikir mungkin saja Ayah nya itu berubah pikiran dan mengizinkan keinginannya.
Tak lama kemudian Adinda pun sampai dan langsung duduk di hadapan Ayahnya, dan ibu Ikeu duduk di sebelah suaminya.
"Ada apa lagi Yah." Ucap Adinda memulai pembicaraan.
"Jadi gini nak, langsung aja Ayah bicarakan.. jadi, Ayah sama ibu mau menjodohkan kamu sama anak sahabat Ayah, dan kamu harus mau." Tutur Hanafi dengan hati hati.
"Apaan sih Yah..gak mau akh, aku ngga mau di jodohin memangnya aku ngga laku apa maen jodoh-jodohan segala, udahlah Dinda gak mau jangan paksa Dinda." Jawab Adinda menolak perjodohannya.
"Kita udah sepakat, tidak ada lagi penolakan.."
"Jangan paksa Dinda Yah.. Bu.. Dinda gak mau di jodohkan." Ucap tegas Adinda ia sama sekali tidak mau di jodohkan apalagi dengan orang yg belum pernah ia temuinya.
"Ibu sama Ayah akan mengijinkan kamu untuk mengikuti kontes memasak itu asalkan kamu mau di jodohkan sama anak sahabat Ayah."
seketika Adinda langsung kaget mendengar ucapan papah nya bahwa ia akan di beri izin memasak tapi iya harus mau di jodokan oleh Ayahnya.
"Tapi kalo aku mau di jodohkan berarti nanti kalo aku sudah nikah.. minta izinnya harus sama suami aku dong Yah.. Bu.. akhh sama aja aku tidak akan dapat izin." Jawab ketus Adinda panjang lebar.
"Yah kan nanti orang yang akan mau di jodohkan sama kamu itu kan orang jakarta, kontes memasak kamu kan di jakarta. Jadi dia pasti akan menginjinkan kamu dan ayah enggak akan terlalu khawatir karna sudah menjadi tanggung jawab suamimu" kata Hanafi membujuk Adinda.
"Ahhh terserah kalian saja.. yang jelas aku ingin menjadi chef." Jawab Adinda.
"Jadi kamu mau Nak..!"
"Terserahh..."
"Kamu harus mau tidak ada penolakan lagi, dan besok mereka akan kesini membicarakan ini lebih lanjut." Ucap Papah Hanafi tegas.
"Secepat itu Yah..!!" ucap Adinda yang langsung di angguki oleh Ayahnya, Adinda hanya bisa pasrah mau menolak pun ia rasa sudah tidak ada penolakan lagi.
Keesokan harinya, hari yang ditunggu pun tiba kini keluarga Hanafi sedang menunggu kedatangan keluarga Wisnu dan Ibu Ikeu sedang mempersiapkan makanan nya untuk makan malam bersama. Di lain sisi Adinda malah tidak bersemangat ia belum bersiap-siap.
"Dinda ko kamu belum siap siap nak..bentar lagi mereka datang loh.." ucap Ibu Ikeu yang melihat anaknya belum bersiap-siap.
"iya Bu iya..bentar lagi" jawab lemas Adinda.
"Sekarang Dinda...jangan lama lama nanti nggak keburu lagi, nihh Ibu udah siapin baju nya ayo cepetan ganti."
"iya Bu iya.. bawel deh.." jawab Adinda sambil beranjak dari kasur nya karna ia sudah mandi jadi tinggal langsung menggati baju nya dengan yang di siapkan oleh Ibunya. Setelah itu Adinda langsung merias wajah nya tipis.
"Ibu mau kebawah dulu yah kayak nya mereka sudah sampai kamu lanjutin aja make up nya" ucap Ibu Ikeu karna mendengar suara mobil terparkir di halaman rumah nya.
.
.
.
.
.
"Assalamu'alaiku.." ucap pak wisnu.
"Wa'alaikum salam. Wah..wah.. wahhh selamat datang Wisnu di gubuk kecil ku haha" Jawab Pak Hanafi menyambut kedatangan Wisnu dengan senang.
"haha kamu bisa aja Hanafi.."
"Mari silahkan ayok masuk." Lanjut Habafi sambil bersalaman.
Sementara itu Ibu Ikeu dan Mamah Wina mereka bercipika-cipiki melepas rindu karna mereka juga sangat dekat dan sudah lama tidak bertemu.
"Ayok jeng masuk.." kata Ibu Ikeu mempersilahkannya masuk.
"Iya jeng..wahh enak yah rumah nya"
"Ahh biasa aja. Enakan rumah kamu yang besar dan mewah" Jawab Ibu Ikeu.
Lalu mereka duduk dan berbincang bincang melepas rindu karna sudah lama juga dua keluarga itu tidak pernah bertemu.
"Ehh putra kamu ngga ikut jeng.." tanya Ibu Ikeu karna penasaran tidak melihatnya.
"Iya jeng maaf yah anak saya lagi ada urusan jadi ngga bisa ikut" jawab Wina merasa bersalah karna Putranya ngga ikut bersamanya. Padahal sebelum kesini ia berpesan kepada Putranya untu ikut kesini ke kediaman calon Istrinya, tapi ternyata Aditya tidak pulang ke rumah jadi terpaksa Wina dan Wisnu tidak membawa anaknya.
"Ohh yaudah ngga apa-apa jeng namanya juga anak muda mungkin lagi sibuk yah kan" lanjut Ibu Ikeu memaklumi.
"Iya makasi jeng.. tolong di maklumi yah, eiyahhh putri mu mana kok ngga keliatan"
"Ada jeng di kamar nya, aku panggilin dulu yah" Ibu Ikeu pun langsung beranjak dari duduk nya untuk menemui anaknya dan mengenalkannya kepada calon mertuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Saniia Azahra Luvitsky
oke lanjut
2021-10-25
0
Zul Nethi
tuliaannya bnyak yg belepotan thor..
tpi crta ny asik.
lanjut thor..
2021-10-20
0
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Adinda udah dandan cantik eh Aditya gak datang😂😂😂😂
2021-09-24
0