eps 6

"Ananda Aditya Putra Bin Wisnu wijaya putra saya Nikahkan dan saya Kawinkan engkau dengan putri kandung saya Adinda Meryana Binti Hanafi Ahmad Yana dengan maskawin berupa uang perhiasan dan seperangkat alat sholat, Tunai..."

"Saya terima Nikahnya dan Kawinnya Adinda Meryana Binti Hanafi Ahmad Yana dengan maskawinnya yang tersebut dibayar Tunai..."

"Bagai mana para saksi Sahh !!!"

"Sahhhhh" jawab orang orang yang berada disana dengan kompak dan sangat bahagia lalu pak penghulu langsung membacakan doa nya.

"Alhamdulillah.. kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri smoga kalian menjadi pasangan yg sakinah mawaddah dan warohmah dan sekarang kalian boleh berhadapan untuk saling menukarkan cincin." Ucap Pak penghulu lalu Adinda dan Aditya saling berhadapan.

Adinda tidak berani menatap suaminya ia sangat gugup dan canggung tapi Aditya malah sebalik nya ia sangat terpesona dengan kecantikan Adinda dan menatap intens sambil menyematkan cincin ke jari manis yang kini sudah menjadi istrinya lalu mencium dahi Adinda.

"H**ahh gila nih orang maen nyodor nyosor aja, duhh gue gak berani lagi liat mukanya ganteng kagak yah" gumam Adinda dalam hati nya dan kini giliran Adinda untuk menyematkan cincin ke jari suaminya lalu mencium tangan suaminya dengan terpaksa dan kini ia memberanikan diri untuk menatap suaminya.

"Astaga.. ternyata suami gua sangat tampan.. mirip yg ada di drama drama korea kesukaan gue, kalo tau dari dulu gue di jodohkan dengan dia gue pasti kagak nolak hehe. Ehhh sadar Adinda sadar loe ngomong apa sih belum tentu hati nya setampan wajah nya." Batin Adinda dalam hatinya ia lalu tersadar dari terpesonanya menatap wajah yang kini sudah menjadi suaminya.

"Pemasangan cincin sudah.. sekarang Nak Aditya tolong dengarkan ada yg ingin di sampaikan oleh Pak Hanafi kepada Nak Adit." Kata pak penghulu dan suasana mendadak menjadi hening karna penasaran.

Lalu pak Hanafi memegang tangan Aditya dan berucap.

"Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagian bagi kami, orang tua.

Bahagia yg tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnya seperti itu kewajiban orang tua.

Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga, kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati hatian.

Dan waktupun berlalu...(sambil menangis haru dan memegang tangan Aditya dan semua orang yg berada di sana larut dalam suasana haru).

Dia kini menjadi sosok yg cantik, betapa bangga kami memilikinya, kami berpikir betapa cepat waktu berlalu, dan terbesit dalam hati kami untuk tetap menahannya disini. bukan bermagsud meletakan ego kami atas hidupnya, namun sebagai orang tua siapa yang dapat berpisah dari anaknya, putri kesayangannya.

Tapi.... Hari ini, Akhirnya datang juga. Kami harus melihatnya terbalut dengan pakaian cantik, yaitu gaun pengantin.

Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa, dan sesudah ijab kabul ini, kou lan kini yang menjadi penjaganya, menggantikan kami. Kami mohon cintai dia dengan segenap jiwa dan ragamu walaupun kalian belum saling mengenal satu sama lain." Ucap papah Hanafi yg langsung di angguki oleh Aditya. Adinda yg mendengar ucapan Ayah nya ia sangat sedih dan menagis ia larut dalam suasana haru bagaimana tidak dia akan berpisah walau mungkin masih bisa bertemu.

"Andai papah tau.. Aku sama sekali belum siap untuk berpisah dari kalian dan menerima pernikahan ini.. Tapi.. Aku sadar ini jalan terbaik untuk membahagian kalian walau aku tidak tahu akan seperti apa kedepannya pernikahan ini.. Demi kalian aku akan berusaha menjadi istri yg baik, dan bisa membanggakan kalian." Batin Adinda ia tak kuat menahan rasa sedihnya.

"Saya Berjanji akan menjaga putri bapak." Jawab Aditya canggung..meskipun ia terpaksa menikah tapi dia akan berusa menjadi suami yg bertanggung jawab, lalu Pak Hanafi langsung memeluk Aditya.

"Terimakasi Nak.. sekali lagi, tolong jaga putri ayah." Lanjut Hanafi sambil memeluk Aditya.

Setelah melepaskan pelukannya kini Ayah Hanafi beralik ke putrinya yaitu Adinda.

"Nak.. Kamu harus janji sama Ayah, kamu harus menjadi istri yang baik.. yang berbakti kepada suamimu," Lanjut Hanafi menatap Adinda.

"Iya Ayah.. Dinda akan berusaha menjadi istri yang baik" Jawab Adinda yang tak kuat menahan rasa harunya karna kini ia sudah menjadi istri seseorang dan akan segera berpisah dari keluarga tercintanya.

Semua orang yang berada di situ menangis bahagia mereka sangat terharu dengan adanya pernikahan ini.

Dan akhirnya kini Adinda dan Aditya telah sah menjadi sepasang suami istri walaupun mereka terpaksa tapi mereka akan sebisa mungkin menerima satu sama lain walau tidak ada rasa cinta, mungkin nanti rasa cinta itu akan mengalir dengan sendirinya dan kini mereka merasa bahagian melihat kedua orang tuanya bahagian.

Sedih campur bahagian mereka rasakan di satu sisi keluarga Adinda sangat bahagia dengan adanya pernikahan ini tapi di lain sisi mereka juga sangat sedih lantas akan berpisah dengan putri kesayangannya yaitu Adinda.

Terpopuler

Comments

anisaaaa

anisaaaa

visual nya mn thor

2021-11-05

1

Saniia Azahra Luvitsky

Saniia Azahra Luvitsky

oke next

2021-10-25

0

Chelsea Tiara ™©🍼🍼

Chelsea Tiara ™©🍼🍼

Congratz Aditya dan Adinda kalian sudah sah menjadi suami& istri dan semoga kalian bisa saling mencintai satu sama lain

2021-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14
15 eps 15
16 eps 16
17 eps 17
18 eps 18
19 eps 19
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22
23 eps 23
24 eps 24
25 eps 25
26 eps 26
27 eps 27
28 eps 28
29 eps 28
30 eps 29
31 eps 30
32 eps 31
33 eps 32
34 eps 33
35 eps 34 Cemburu
36 eps 35 Menurutinya walau hati kesal 1
37 eps 36 Menurutinya walau hati kesal 2
38 eps 37 Cemburu
39 eps 38 Menangis
40 eps 39 Terkejut
41 eps 40 Tak menyangka
42 eps. 41 Mabuk
43 eps. 42 Mabuk 2
44 eps. 43 Menyesal
45 eps. 44 kejadian tak terduga
46 eps. 45 Memikirkannya
47 eps. 46 Perasaan yang sedikit lega
48 eps. 47 Bahagia
49 eos. 48 Kepolosan Adiba
50 eps. 49 Terpesona
51 eps 50. Meminta maaf.
52 eps 51. Kebucinan Aditya dan Adinda.
53 eps 52. Menikmati waktu di Vila
54 eps 53. Saung gubuk kecil
55 eps 54. Adiba pingsan
56 eps 55. Gara gara nafas buatan
57 eps 56. Menjelaskan
58 eps 57. Makan malam
59 eps 58. kembali ke rumah.
60 eps 59. Berpamitan
61 eps 60
62 eps 61
63 eps 62
64 eps 63.
65 eps 64
66 eps 65
67 eps 66
68 eps 67
69 eps 68
70 eps 69
71 eps 70
72 eps 71
73 eps 72
74 Promo novel baru
75 Eps 73
76 Eps 74
77 Eps. 75
78 Pmo
Episodes

Updated 78 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14
15
eps 15
16
eps 16
17
eps 17
18
eps 18
19
eps 19
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22
23
eps 23
24
eps 24
25
eps 25
26
eps 26
27
eps 27
28
eps 28
29
eps 28
30
eps 29
31
eps 30
32
eps 31
33
eps 32
34
eps 33
35
eps 34 Cemburu
36
eps 35 Menurutinya walau hati kesal 1
37
eps 36 Menurutinya walau hati kesal 2
38
eps 37 Cemburu
39
eps 38 Menangis
40
eps 39 Terkejut
41
eps 40 Tak menyangka
42
eps. 41 Mabuk
43
eps. 42 Mabuk 2
44
eps. 43 Menyesal
45
eps. 44 kejadian tak terduga
46
eps. 45 Memikirkannya
47
eps. 46 Perasaan yang sedikit lega
48
eps. 47 Bahagia
49
eos. 48 Kepolosan Adiba
50
eps. 49 Terpesona
51
eps 50. Meminta maaf.
52
eps 51. Kebucinan Aditya dan Adinda.
53
eps 52. Menikmati waktu di Vila
54
eps 53. Saung gubuk kecil
55
eps 54. Adiba pingsan
56
eps 55. Gara gara nafas buatan
57
eps 56. Menjelaskan
58
eps 57. Makan malam
59
eps 58. kembali ke rumah.
60
eps 59. Berpamitan
61
eps 60
62
eps 61
63
eps 62
64
eps 63.
65
eps 64
66
eps 65
67
eps 66
68
eps 67
69
eps 68
70
eps 69
71
eps 70
72
eps 71
73
eps 72
74
Promo novel baru
75
Eps 73
76
Eps 74
77
Eps. 75
78
Pmo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!