"Ananda Aditya Putra Bin Wisnu wijaya putra saya Nikahkan dan saya Kawinkan engkau dengan putri kandung saya Adinda Meryana Binti Hanafi Ahmad Yana dengan maskawin berupa uang perhiasan dan seperangkat alat sholat, Tunai..."
"Saya terima Nikahnya dan Kawinnya Adinda Meryana Binti Hanafi Ahmad Yana dengan maskawinnya yang tersebut dibayar Tunai..."
"Bagai mana para saksi Sahh !!!"
"Sahhhhh" jawab orang orang yang berada disana dengan kompak dan sangat bahagia lalu pak penghulu langsung membacakan doa nya.
"Alhamdulillah.. kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri smoga kalian menjadi pasangan yg sakinah mawaddah dan warohmah dan sekarang kalian boleh berhadapan untuk saling menukarkan cincin." Ucap Pak penghulu lalu Adinda dan Aditya saling berhadapan.
Adinda tidak berani menatap suaminya ia sangat gugup dan canggung tapi Aditya malah sebalik nya ia sangat terpesona dengan kecantikan Adinda dan menatap intens sambil menyematkan cincin ke jari manis yang kini sudah menjadi istrinya lalu mencium dahi Adinda.
"H**ahh gila nih orang maen nyodor nyosor aja, duhh gue gak berani lagi liat mukanya ganteng kagak yah" gumam Adinda dalam hati nya dan kini giliran Adinda untuk menyematkan cincin ke jari suaminya lalu mencium tangan suaminya dengan terpaksa dan kini ia memberanikan diri untuk menatap suaminya.
"Astaga.. ternyata suami gua sangat tampan.. mirip yg ada di drama drama korea kesukaan gue, kalo tau dari dulu gue di jodohkan dengan dia gue pasti kagak nolak hehe. Ehhh sadar Adinda sadar loe ngomong apa sih belum tentu hati nya setampan wajah nya." Batin Adinda dalam hatinya ia lalu tersadar dari terpesonanya menatap wajah yang kini sudah menjadi suaminya.
"Pemasangan cincin sudah.. sekarang Nak Aditya tolong dengarkan ada yg ingin di sampaikan oleh Pak Hanafi kepada Nak Adit." Kata pak penghulu dan suasana mendadak menjadi hening karna penasaran.
Lalu pak Hanafi memegang tangan Aditya dan berucap.
"Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagian bagi kami, orang tua.
Bahagia yg tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnya seperti itu kewajiban orang tua.
Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga, kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati hatian.
Dan waktupun berlalu...(sambil menangis haru dan memegang tangan Aditya dan semua orang yg berada di sana larut dalam suasana haru).
Dia kini menjadi sosok yg cantik, betapa bangga kami memilikinya, kami berpikir betapa cepat waktu berlalu, dan terbesit dalam hati kami untuk tetap menahannya disini. bukan bermagsud meletakan ego kami atas hidupnya, namun sebagai orang tua siapa yang dapat berpisah dari anaknya, putri kesayangannya.
Tapi.... Hari ini, Akhirnya datang juga. Kami harus melihatnya terbalut dengan pakaian cantik, yaitu gaun pengantin.
Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa, dan sesudah ijab kabul ini, kou lan kini yang menjadi penjaganya, menggantikan kami. Kami mohon cintai dia dengan segenap jiwa dan ragamu walaupun kalian belum saling mengenal satu sama lain." Ucap papah Hanafi yg langsung di angguki oleh Aditya. Adinda yg mendengar ucapan Ayah nya ia sangat sedih dan menagis ia larut dalam suasana haru bagaimana tidak dia akan berpisah walau mungkin masih bisa bertemu.
"Andai papah tau.. Aku sama sekali belum siap untuk berpisah dari kalian dan menerima pernikahan ini.. Tapi.. Aku sadar ini jalan terbaik untuk membahagian kalian walau aku tidak tahu akan seperti apa kedepannya pernikahan ini.. Demi kalian aku akan berusaha menjadi istri yg baik, dan bisa membanggakan kalian." Batin Adinda ia tak kuat menahan rasa sedihnya.
"Saya Berjanji akan menjaga putri bapak." Jawab Aditya canggung..meskipun ia terpaksa menikah tapi dia akan berusa menjadi suami yg bertanggung jawab, lalu Pak Hanafi langsung memeluk Aditya.
"Terimakasi Nak.. sekali lagi, tolong jaga putri ayah." Lanjut Hanafi sambil memeluk Aditya.
Setelah melepaskan pelukannya kini Ayah Hanafi beralik ke putrinya yaitu Adinda.
"Nak.. Kamu harus janji sama Ayah, kamu harus menjadi istri yang baik.. yang berbakti kepada suamimu," Lanjut Hanafi menatap Adinda.
"Iya Ayah.. Dinda akan berusaha menjadi istri yang baik" Jawab Adinda yang tak kuat menahan rasa harunya karna kini ia sudah menjadi istri seseorang dan akan segera berpisah dari keluarga tercintanya.
Semua orang yang berada di situ menangis bahagia mereka sangat terharu dengan adanya pernikahan ini.
Dan akhirnya kini Adinda dan Aditya telah sah menjadi sepasang suami istri walaupun mereka terpaksa tapi mereka akan sebisa mungkin menerima satu sama lain walau tidak ada rasa cinta, mungkin nanti rasa cinta itu akan mengalir dengan sendirinya dan kini mereka merasa bahagian melihat kedua orang tuanya bahagian.
Sedih campur bahagian mereka rasakan di satu sisi keluarga Adinda sangat bahagia dengan adanya pernikahan ini tapi di lain sisi mereka juga sangat sedih lantas akan berpisah dengan putri kesayangannya yaitu Adinda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
anisaaaa
visual nya mn thor
2021-11-05
1
Saniia Azahra Luvitsky
oke next
2021-10-25
0
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Congratz Aditya dan Adinda kalian sudah sah menjadi suami& istri dan semoga kalian bisa saling mencintai satu sama lain
2021-10-07
1