Kelas berjalan dengan biasa, sampai tak terasa waktu istirahat tiba.
Setelah mendengar bell istirahat, aku pun keluar untuk menemui Falida. Aku berjalan kearah kelas Falida yang letaknya tidak terlalu jauh dari kelasku.
Dalam perjalanan, banyak pasang mata yang menatap kearahku dengan makna yang berbeda-beda. Ada yang menatap dengan benci, dan ada juga yang kagum.
"Cuek ajalah" gumamku disetiap aku habis melewati orang-orang itu
Akupun sampai dikelas Falida. Saat aku masuk pun banyak sekali pasang mata yang melihat kearahku, namun seperti biasa aku akan cuek. Aku melihat Falida yang sedang bersama teman sekelasnya, berbeda denganku yang tak pernah bisa bergaul dengan yang lain, Falida bisa melakukan itu.
Falida yang melihatku pun akhirnya berdiri dan mengucapkan permisi pada teman-temannya.
"Kalau masih sibuk sih nggak papa kok" ujarku setelah Falida berada didepanku
" Lah mana ada sibuk, yang ada tuh aku cari gosip tau" Jawab Falida dengan kalimat terakhir berbisik padaku
"Dasar"
Kita berjalan menuju kantin sekolah, bukan hanya sekolahnya namun kantin nya juga internasional. Karna disini banyak stand stand yang menjualkan makanan berbagai negara. Dan favoritku adalah Lasagna.
Untuk kali ini kita membeli makanan bersama, aku di stand Lasagna, dan Falida di stand cake n bakery.
Setelah pesanan kita jadi, kita berjalan memilih tempat untuk makan, dan pilihan kita jatuh di meja dekat taman.
Saat sedang menikmati makanan, Tiba-tiba suasana kantin yang memang ramai tambah ramai lagi. Beberapa orang dengan pakaian rapi berjas hitam dan sepatu mengkilap mereka datang dan berbaris seperti akan ada raja yang akan masuk kedalam kantin ini.
"Ada apa? " tanyaku pada Falida, bukannya menjawab Falida malah menatap seseorang yang berjalan dengan tegasnya diantara para pengawal.
"Falida, hey!! " panggil ku lagi, tapi tatapan Falida masih sama
"Tu tuan Acarl" gagap Falida saat seseorang akan mendekati mejaku dan Falida. Seketika aku menoleh kearah dimana Falida menatap.
Mataku membola saat menjumpai sepasang mata yang indah menatapku dengan jarak hanya 1 centimeter.
"Aarghhhhh!!! " teriakku reflek saat menyadari sesuatu
Seketika aku menutup muka ku dengan kedua telapak tangan ku.
"Apa ini? Apa karna kemarin dan dia akan membalas? " batinku
"Ehem" deheman bariton yang membuatku membuka telapak tangan dan menatap orang itu.
"Sudah? " tanyanya dengan bola mata mengarah padaku, yang sudah pasti pertanyaan itu ditujukan untukku
"Su sudah? Apa? " tanyaku dengan tergagap
"Cheiz" teriak orang itu yang aku tau dia adalah. Acarl Xelone.
Seseorang datang dengan berlari kearahku .
"Iya tuan" jawab Pria yang bernama Cheiz dengan sedikit menundukkan kepala pada Acarl.
"Apa tujuan kita? " tanya Acarl pada Cheiz (asisten pribadi)
"Untuk mengundang nona Abel berbincang dengan anda tuan" jawab Cheiz dengan santai tidak seperti pertama kali datang
"Apa kau sudah dengar? " tanya Acarl padaku yang membuatku gugup seketika
"Clara? " tanyaku pada Acarl, apakah ini ada hubungannya dengan Clara
"Kau akan tau. Sekarang kau ikut aku! " ucapan dingin itu dari Acarl
"Silakan nona mengikuti tuan muda Acarl, saya akan mengambilkan tas anda" ujar Cheiz dengan lembut, tidak seperti majikannya
"Falida" panggil ku
" Ikut saja, dari pada masalah akan besar" ujar Falida yang sebenarnya ada benarnya juga.
Ku langkahkan kakiku dengan ragu dibelakang Acarl. Bukan aku takut jika aku dibunuh, tapi aku takut itu berdampak buruk pada ayahku.
"Tuan muda Xelone, ada apa anda mencari saya? " tanyaku setelah aku memberanikan diri
"Kau akan tau" jawabnya singkat
Kami akhirnya tiba ditempat Acarl memarkirkan mobilnya. Dengan para pengawal yang ada didepan belakang Acarl dan aku, kita tidak merasa panas akan terik matahari karna payung yang mereka bawa untuk kita. Acarl masuk kedalam mobil duluan, saat aku mau masuk tanganku ditahan oleh Cheiz yang sepertinya ingin berbicara sesuatu padaku.
"Nona, jika anda ingin tetap hidup. Maka turuti lah kemauan tuan muda" ujar Cheiz yang membuatku takut
Aku masuk kedalam mobil yang mewah itu. Posisi tempat duduk didalamnya itu berhadapan. Dan sekarang aku ada dihadapan Acarl yang menatapku dingin.
"Takut? " tanya Acarl dengan nada meremehkan
"Maaf tuan muda, saya hanya bingung apa tujuan anda membawa saya" jawabku dengan muka menunduk
"Memangnya apalagi? " ujarnya lagi
"Clara? " tanyaku dengan sedikit memberanikan diri menatapnya
"Apa urusanku dengan dia? " jawabnya dingin yang membuatku semakin bingung
"Maaf tuan muda, yang saya tahu hanya itu" lirih ku
Tidak ada percakapan lagi. Aku yang tidak tau mau dibawa kemana tidak bisa protes, karna yang didepanku ini Acarl Xelone.
"Habislah aku! tapi kalau aku menolak bagaimana dengan ayah" batinku berteriak
Mobil berhenti tepat di sebuah Italian restaurant. Tempat dimana makanan kesukaan ku berada. Apa aku harus senang atau harus sedih . Ahh membingungkan!!!!
"Nona, mari" ujar Cheiz yang melihatku hanya diam didepan pintu restaurant
"Kenapa kesini? " tanyaku pada Cheiz
"Nona, lebih baik anda tidak bertanya. Karna yang berwenang disini hanyalah tuan muda Acarl" jawabnya
Aku kembali diam dan melangkah ke ruangan yang ada tanda Mr. Acarl reserved. Aku gugup, was-was, juga takut. Kalau bukan karna Clara, apalagi?
Ruangan mewah menyapu indra penglihatanku. Ruangan dengan nuansa gold, luas dan banyak makanan juga.
"Bukan waktunya kagum Abel!! " batinku memperingati
Pria dengan style formalnya sudah duduk dengan rapi di tempatnya. Tenang bercampur dingin ekspresi yang ditunjukkan. Aku berjalan ketempat duduk diseberang nya.
"Nona Guston ap.... "
"Panggil saya Abel tuan muda" ujarku memotong ucapannya
"Ehem.. Abel, apa yang ingin kau minum? " tanyanya dengan datar namun dengan nada yang aneh
"Emm, Apapun itu . Saya tidak pilih-pilih" jawabku dengan kepala menunduk
"Apakah aku ada dibawahmu? " tanyanya lagi dengan intonasi yang meninggi sehingga membuatku sedikit tersentak
"Maaf tuan muda" jawabku dengan memberanikan diri menatap wajahnya
Acarl pov
Gadis lugu namun pemberani demi keluarga. Cih, bahkan keluarganya tidak tau terimakasih padanya. Dan juga kenapa dia menundukkan kepala? apa dia takut?
"Apakah aku ada dibawahmu? " tanyaku dengan nada sebal karena dia menunduk, namun aku dapat melihat dia sedikit tersentak.
"Maaf tuan muda." jawabnya yang sekarang menaikkan dagunya menatapku.
Mata hazel itu, bulu mata lentik dan jangan lupa bibirnya yang indah. Seketika aku menatapnya dengan kagum, namun tak lama aku tersadar akan itu.
"Ehem!" deheman ku untuk menghilangkan sedikit rasa gugup.
"Abel, apa kau begitu menyayangi keluarga mu? " tanyaku padanya. Bukan anggukan atau celengan yang dia beri, tapi sebuah tatapan kosong.
"Abel!" panggil ku lagi.
"Maaf tuan muda.. saya menyayangi keluarga saya, sangat." jawabnya yang membuat ku ingin tertawa.
Bagaimana gadis ini menyayangi keluarganya? bahkan ibunya saja tidak menganggap dia anak. Aku semakin tertarik dengan gadis ini.
"Kau memang mainan yang tepat." batinku.
Terimakasih sudah membaca cerita ini❤
Jangan lupa like dan komen👌
Dan jangan lupa juga buat vote cerita ini biar aku semangat up🥺
See you in the next part🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Dede Simeut
Up nya ko dikit thor, pdahal ceritanya bagus, crazi up donk biar yg baca banyak,
2020-11-25
1