Abel pov
Aku takut, tapi aku harus melakukannya demi keluarga ku! itu yang sering aku rapalkan dalam hatiku.
"Sang bintang datang, Ayah! " bisik seseorang namun masih bisa kudengar saat aku mau melewati wartawan itu.
"Nona Guston?" panggil seorang pria paruh baya dengan lantang kearahku. Ku hembuskan nafasku berat untuk menghadapi hari ini.
"Oh tuan Xelone." jawabku dengan senyumku.
"Kau masih punya muka untuk memanggil namaku? " ujar tuan Xelone dengan dibelakangnya ada Clara dengan tatapan sinis padaku, dan apa itu? perban di pipinya?
"Drama" batinku saat melihat perban di pipinya itu
"Suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda tuan Xelone." jawabku dengan senyum paksa ku.
"Cih, Stupid!" (Cih,bodoh) ujar tuan Xelone setelah mengamati diriku dari atas sampai bawah dengan tangan bersedekap didada.
"Thank you for your compliment." (terimakasih atas pujian anda) jawabku dengan smirk ku.
"KAU??? " kesal tuan Xelone.
"Tuan, ada apa anda mencari saya? " tanyaku dengan tangan ku bersedekap di dada.
"Kau melukai putriku dan kau masih bertanya?! " ujar tuan Xelone.
"Apa anda yakin saya yang melakukannya? " tanyaku dengan nada menantang.
Dari tadi aku sudah muak dengan semua ini, dan banyak sekali wartawan yang meliput adegan ini.
"APA BUKTI DI PIPINYA INI BELUM JUGA BISA MEMBUATMU MENGAKU?! " bentak Tuan Xelone dengan menunjuk pipi Clara dengan Clara yang memasang wajah sedihnya.
"Ayah, dia tidak akan mengakui begitu saja. Sebaiknya kita pulang saja!" ujar Clara dengan nada iba padaku yang semua itu akting belaka.
"Dia sudah melukaimu. Aku! pendiri XLN company merasa terhina dengan ini!" ujar Tuan Xelone.
"Oh, menurut saya anda masih kurang untuk menjadi pendiri perusahaan jika anda belum mengerti mengenai hukum pencemaran nama baik." jawabku enteng.
Disisi lain
"Tuan muda, Tuan Xelone datang ke sekolah nona Clara."
"Bagaimana kondisi disana? " tanya Tuan itu.
"Sangat kacau tuan muda. Tuan Xelone membawa beberapa wartawan untuk meliput secara live." jawab asistennya.
"Bagaimana dengannya? " tanya Tuan Muda itu dengan telunjuknya menunjuk pada map berisi informasi orang yang melawan Clara.
"Nona Guston melawan tuan Xelone dengan berani." jawab Asisten.
"Baik, mari kesekolah itu! " perintah tuan muda itu.
"Baik tuan saya siapkan." jawab asistennya.
Back
"APA KAU BILANG? " marah tuan Xelone padaku dengan wajahnya yang memerah.
"Apa bukti anda? " tanyaku.
"Kau mau bukti?! Apa bengkak nya pipi putriku belum cukup? " jawab tuan Xelone.
"Kurasa anda terlalu bodoh, sampai-sampai anda dibodohi putri anda dan anda tidak tau!" ujarku dengan smirk andalanku yang membuat Clara membelalakkan mata nya.
"Apa maksudmu? " tanya tuan Xelone dengan nada datar.
"Saya pikir anda tidak akan tertarik dengan bukti yang saya bawa." kataku dengan senyumku.
"Cih, walaupun kau memiliki bukti tak akan bisa menampar keluarga Xelone!" ujar tuan Xelone dengan bangga dan angkuhnya.
"Baiklah, kalau begitu mungkin saya bisa memperlihatkan bukti yang saya ba..... "
"Ada apa ini? " tanya seseorang dibelakang ku yang memotong perkataanku. Orang itu. Brian.
"Brian!" ujar Clara yang langsung berlari memeluk Brian.
"Apa kau gila! " kata Brian yang membuatku mengerutkan dahiku.
"Kenapa kau berubah? " lirih Clara sambil menatap Brian dengan sedih.
Drama apa lagi ini, batinku muak.
"Apa karna Abel si jalang ini? " lanjut Clara yang membuatku naik pitam.
"TUNGGU SEBENTAR!! " teriakku.
"Apa hakmu menyebutku jal*ng? " tanyaku pada Clara dengan dadaku yang naik turun menahan amarah.
"Apa kurang jelas apa yang aku katakan? Dan racun apa yang kau kasih pada Brian ku? " tuduh Clara.
"Cih,,,, tuduhan mu sungguh murahan! " ujarku dengan senyum miring.
"Kalaupun pacarmu tercinta menyukaiku, mungkin itu karena kau yang tak menarik" skak dariku.
"Benar kata Abel! Aku tak menyukai mu" ujar Brian yang merangkul pundakku.
"Lepaskan tanganmu! Tidak sudi aku disentuh olehmu!" ujarku sarkas pada Brian.
___________________________
Jangan lupa vote, komen dan like nya kakak:)
Makasih bagi yang udah baca;)
lup sama yang dukung deh:*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Muhammad Firdaus
Seru banget...
2021-02-20
0