Dikelas tidak ada orang sama sekali, mungkin semua sedang keluar karena tidak ada mapel . Jika aku dan Falida sekelas pasti aku dan dia juga akan pergi bersama, tapi sayang dia ambil IPA.
Karena bosan, akupun mengambil novel yang selalu ada didalam tas ku. Saat sedang membaca dengan seru-seru nya tiba-tiba novel ku diambil paksa oleh tiga cewe yang aku tau adalah kakak kelas yang hits.
"Oh ini yang berani deketin Brian? " ucap cewe yang merebut novel ku dan membuang novel ku.
"Hah?? " tanyaku karna mana ada aku deketin kak Brian.
"Oh ternyata lo Abel si pelakor itu, ya pantes aja kamu tertarik sama cowok ku." ujarnya sinis lalu diikuti gelak tawa kedua temannya.
"Maap kak, kalo mau cari ribut kayak nya kakak salah orang!" jawabku ketus.
"Eh lo tau kan Brian siapa? " ujar cewe yang bernama Clara a.k.a pacar Brian.
"Pacarnya kan? " tanyaku.
"Pinter juga otak lo. Kalo dah tau gitu kenapa lo masih lirik? " ucapnya yang membuatku kesal.
"Gini ya kak, pertama. kakak tiba-tiba dateng buang novel aku, kedua. kakak bentak-bentak aku gajelas, ketiga. Nuduh sembarangan. So, jadi disini yang salah siapa? " tanyaku yang sudah terpancing emosi.
"Wah wah wah... punya nyali juga lo!" ujar Clara dengan tampang sok beraninya.
"Lah kenapa gak punya? Disini gue gak salah. Kalopun bener cowo kakak deket sama gue, itu berati cowo kakak yang kegatelan atau kakak aja yang kurang menarik!" skak mat dari ku.
"Awas ya lo... liat aja bakal gue bales!" ujar Clara yang sudah kehabisan kata-kata. Ia pun pergi dari kelasku setelah mengucapkan itu.
"Huh bikin capek aja!" gumamku.
Tak terasa Bel pulang berbunyi, yah ku akui aku bosan dikelas yang tak ada guru dan tak ada teman. Namun itu pilihanku tidak memiliki teman.
Aku menunggu sopir ku di depan gerbang bersama Falida yang setia menemaniku, padahal sopirnya sudah datang dari tadi.
"Kamu pulang aja deh!" tawarku yang langsung dijawab dengan gelengan kepala
"Sopir lo kan dah dateng." masih terus ku nego.
"Ah lo bawel, gue kan sahabat baik gak kayak lo!" sarkas nya.
"Yaelah, gue yang lebih baik kali... gue kan takut lo nanti capek." jawabku setengah sebal.
"Awwww seorang Abel perhatian?? " tanyanya menggoda.
"Idih, kan gue dah bilang kalo gue baik!" jawabku.
"Yadeh, eh btw tadi gue denger lo disamperin kakel?" ujarnya setengah berisik.
"Biasa orang gak guna yang nuduh enggak-enggak." jawabku dengan nada kesal saat mengingat kejadian tadi.
"Haha, makanya jangan cantik-cantik!" ujarnya sembari tertawa mengejek.
"Biarin, udah turunan ini." jawabku enteng.
"Eh tapi siapa yang nyamperin? " tanyanya.
"Clara." jawabku singkat.
"Wah wah wah... ini pasti gara-gara Brian!" ucap Falida yang membuatku menatapnya dengan alis terangkat sebelah tanda aku tanya tau dari mana dia.
"Iya Brian yang tadi tabrakan sama lo.... Kan Brian pacarnya Clara, nah kalo lo berurusan sama Clara gue pastiin pasti gak lama orang tua Clara bakal dateng kesekolah." jawabnya panjang lebar.
"Cepat juga dapet kabarnya." batinku.
"Ngapain sampe bawa orang tua segala? " tanyaku dengan alis ku angkat sebelah.
"Lo kudet banget sih!" sarkas nya.
"Gue kan gak peduli sama orang lain!" jawabku datar.
"Huh.. Jadi gini, dulu ada orang cari masalah dengan Clara nah terus besoknya anak yang cari masalah itu keluar dari sekolah. Dan selanjutnya masih seperti itu." ujar Falida.
Beem Beem
Suara klakson mobil jemputan ku berbunyi, menginterupsi kegiatanku dengan Falida. Aku dan Falida akhirnya berpisah memasuki mobil masing-masing.
"Pak?" panggil ku pada sopir ku yang bernama Andre.
"Iya non." jawab pak Andre sopan.
"Nyonya udah pulang? " tanyaku.
"Sudah non, baru tadi jam 10 sampai rumah." jawab Pak Andre.
Sedikit cerita, aku membenci ibuku. Ibuku adalah seorang yang suka menghamburkan uang, bahkan Ayah tidak pernah diurusnya. Dia juga suka pergi keluar negri untuk berjalan-jalan dengan lelaki lain. Ayah tau soal itu, namun ayah hanya dia. Karena yang ayah tau, aib keluarga harus dijaga. Sebagai pengusaha, Ayah harus kompeten supaya tidak terpancing bau bau wartawan.
Pernah sekali ibuku tertangkap kamera sedang bersama lelakinya itu, namun Ayah menjawab semua dengan alasan bahwa ada hubungan kerja antara ibuku dan lelaki itu. Banyak kebohongan yang sudah ayah katakan pada khalayak umum demi ibuku. Dan dengan itu, aku menjadi dingin. Hanya Ayah yang mengerti segala keluh resah ku.
Sesampainya di rumah keluarga Guston, aku pun turun. Memasuki rumah besar namun tak ada kebahagiaan didalamnya, aku disambut dengan tatapan benci oleh orang yang tak lain adalah ibuku.
"Salam!" ujarnya dingin sambil melirikku, namun tak kujawab sama sekali.
"Dasar anak nggak tau diri!" ucapnya lagi namun tak ku hiraukan. Aku memilih melangkah menuju kamarku.
Dikamar, aku hanya menonton anime kesukaanku. Dimana ceritanya dua anak seumuran yang mengalami kejadian aneh, mereka bertukar tubuh. Namun akhirnya mereka menyadari perasaan suka antara mereka. Terbesit rasa ingin tau Abel gimana rasa dari pacaran. Namun dia sadar bahwa tak ada yang menarik dari dirinya.
"Ah lebih baik aku tidur, dan berdoa saja semoga jodohku cepat dikemas." gumamku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Tum Morang
mamak tiri kek nya....
2021-02-23
0
Khalis Naufazha
aneh ayahnya kok diam saja istrinya selingkuh
2021-02-02
0