Flashback
Saat perjalanan pulang dari ruang pengawas aku berlari melewati lorong menuju gerbang, namun tak sengaja aku melihat keribuatan antara dua orang di sudut lorong yang saat itu sangat sepi dia. Clara dan Brian.
"Apa kau gila? " gertak Brian dengan marah sambil menyudutkan Clara pada tembok
"Kau yang gila! " balas Clara dengan membentak telat di depan wajah Brian
Apa yang terjadi antara mereka?, batinku
"Bisakah kau menjadi gadis yang menurut! " ujar Brian
"Menurut untuk apa? Untuk kau memiliki hubungan dengan cewe lain? " sangkal Clara
"Kenapa? Apa kau takut kehilangan aku? " tanya Brian dengan nada mengejek dan senyum yang mengerikan
"Itu benar" lirih Clara yah sekarang sudah mengalungkan tanganya dileher Brian
"Baiklah, beri aku 10 juta dan aku mau itu sudah ada besok! " pinta Brian dengan senyumnya sambil menatap Clara
"Aku tidak bisa jika mendadak begitu Brian" lirih Clara
PLAKK
"ish" desis ku saat melihat itu dan dengan reflek tanganku memegang pipiku
"untung tidak ada yang mendengar" gumamku
"Kenapa kau menamparku? Apakah karna aku melabrak Abel yang mulai kau sukai itu? " tanya Clara dengan sedih dan memegang pipinya yang ditampar Brian
"Kenapa bawa Abel? ini tidak ada kaitannya dengan dia! " ujar Brian dengan raut wajah tidak suka dan Clara yang sekarang menangis
"Kau berhutang padaku Clarayta Xelone" bisik Brian pada Clara namun masih dapat kudengar karena aku berada tak jauh dari mereka
"Brian maaf kan aku.. aku akan menuruti kemauan mu! tapi aku mohon beri aku waktu" lirih Clara dengan mengatupkan kedua tangannya didepan dada nya
"APAKAH SAAT ITU KAU MEMIKIRKAN WAKTU SAAT KAU MENYAKITI VIRA KEKASIHKU SAMPAI DIA KOMA SAMPAI SEKARANG!! " bentak Brian
"Bukan aku Brian" jawab Clara dengan lirih
"Tapi saat itu kau yang ada disana" ujar Brian
"Ah sudahlah.. kurasa tak ada gunanya membuatmu untuk jujur" putus Brian
Brianpun pergi kearah yang berbeda dari diriku berdiri. Aku pun segera pergi juga dari situ dan baru menyadari ternyata ponselku merekam semua hal yang terjadi tadi.
flashback off
"Tuhan bahkan mendukungku untuk membongkar kebusukan kalian berdua" ujarku pada Brian dan Clara yang sekarang menatap tak percaya dengan apa yang mereka dengarkan dari rekaman yang ku bawa
"A Ayah.. percaya padaku itu bukan ak.. "
"Kau membuat Ayah malu CLARA!!! " bentak tuan Xelone pada Clara
"Dan kau!! Jangan harap kau bisa lepas dariku" lanjut tuan Xelone yang sekarang beralih menatap Brian
"Tuan maaf kan saya" ujar Brian dengan menunduk
"Kebusukan tetap kebusukan" ejek Falida yang berada disampingku
"Nona Guston. Walaupun hari ini kau menunjukkan kebenarannya padaku, tapi kau telah berurusan dengan keluarga Xelone. Tak ada kata maaf atas tindakan mu saat ini! " ujar tuan Xelone padaku yang aku tau sebenarnya dia sangat malu
"Dengan senang hati tuan, dan bahkan aku tak terlalu memikirkan atas kata maaf" ujarku dengan smirk ku
"BUBAR!!! " teriak tuan Xelone pada wartawan yang masih setia merekam kejadian ini
"APA YANG KALIAN LAKUKAN!? CEPAT BUBARKAN PAPARAZI INI!! " bentak tuan Xelone kepada para asisten nya
"Tuan Xelone bisa kah kita mewawancarai anda sebentar saja? " tanya seorang wartawan yang terbilang seksi
"Untuk apa! " bentak tuan Xelone
Seketika semua diam dan memilih untuk tetap aman saja.
"Dan aku katakan pada kalian semua paparazi untuk menghapus segala hal yang terjadi sekarang!" perintah tuan Xelone yang sudah naik pitam karena putrinya
"Maaf tuan, tapi ini secara live. Walaupun dihapus pun percuma karna semua orang pasti sudah melihat" jelas seorang wartawan dengan takut-takut
"Akui saja tuan... semakin anda bertindak, semakin terlihat jelas sifat asli anda" ujarku dengan santai walau sedikit mengejek
Tuan Xelone dalam keadaan marah pun akhirnya memilih pergi dengan menarik tangan putrinya . Sedangkan Brian masih memilih diam ditempat dengan tatapan kosong kearah bawah.
"Aku tau perasaan mu saat seseorang yang kau sayangi disakiti dan kau terlambat menyelamatkan nya, tapi kau terlalu bodoh saat menanggapi hal ini" ujarku pada Brian sambil menyentuh pundaknya agar tersadar dari lamunannya
Disaat yang sama
Seseorang datang kearea sekolah itu dan mengamati kejadian demi kejadian yang terjadi disana. Dia. Acarl
Acarl Xelone, anak sulung dari keluarga Xelone. Pewaris keluarga Xelone, namun sangat membenci ayahnya. Pintar, tegas, bijaksana dalam mengolah perusahaan.
back to topic
Acarl yang sedari tadi melihat kejadian itu merasa puas saat melihat dimana ayahnya tertindas oleh seorang gadis yang dia tau itu bernama Abelrta Gourich Guston.
"Kau sungguh menarik" gumam Acarl dengan tangan memegang data mengenai Abel yang diberikan asistennya tadi pagi.
Hai semua, maaf kalo cerita ini kurang menarik. Aku baru gabung didunia novel:)
Aku harap walau begini kakak-kakak baik ku bisa kasih aku like dan vote ❤
Tinggalkan juga jejak dikomen yakk,,,, lupyu all🥳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Lelita Ramadhanty
semangat dan lanjutkan 💪
2024-05-06
0
Satriawanty Meitridwi Irwansyah
ceritax masih menarik..yg like,komen kok kurang ya🤔🤔
2022-03-10
0
Siti Jessy
aku suka dgn cewe pemberani
2021-07-31
0