"Oh oke.. Sekali lagi sorry." ujarnya yang ku balas dengan anggukan kepala.
Setelah mengatakan itu dia pergi, dan aku kembali memesan pesanan ku dan Falida.
"Sorry lama." ujarku setelah aku duduk dan memberikan pesanan Falida pada empunya.
"Gue kira lo pulang tadi." jawabnya dengan sedikit kekehan di belakang.
"Apes gue!" ujarku dengan wajah sebalku saat mengingat kejadian tadi.
"Napa? " tanyanya dengan mulut penuh cheesecake.
"Tuh gue tadi pesen lagi Cheesecake nya gara-gara jatuh ditabrak." jawabku sambil menunjuk cheesecake milik Falida dengan daguku.
"HAH!! tabrak apaan? " pekiknya dengan mata membola.
"Manusia ogeb!!!" jawabku ngegas.
"Siapa emang? " tanyanya lagi setelah berhasil mengkondisikan ekspresinya.
"Coba gue inget dulu.....emm, Brian kalo nggak salah!" jawabku dengan jari telunjuk didaguku.
"Wtf!!? Brian anak pindahan?" responnya dengan mulut penuh cheesecake.
"Heem, emang kenapa? " tanyaku sambil memakan spaghetti milikku.
"Ganteng!" ujarnya dengan tatapan halunya dan senyum menyeramkannya.
"Idih, kirain kenapa!" sebalku.
"Tapi benerkan dia ganteng? " tanyanya lagi.
"Iya deh buat Falida!" putusku.
"Tapi sayang.... " ujarnya menggantung.
"Kenapa? " tanyaku penasaran.
"Dia udah ada yang punya, kabarnya sih yang punya anak pengusaha terkenal XLN Company. " katanya dengan nada lirih.
"Bukannya anaknya cowo ya? " tanyaku karna yang ku tau anak dari pengusaha XLN Company itu seorang lelaki.
"Gue rasa lo terlalu banyak baca novel deh!? Makanya sekali-kali baca berita di internet. " jawabnya sebal.
"Hehehe dunia haluku indah disana." jawabku dengan cengiran.
"Jadi gini, emang dulu yang diketahui publik hanya anak laki-laki tapi nggak sengaja ada wartawan yang melihat adanya anak perempuan di kediaman Xelone. Setelah ditelusuri ternyata itu putri keluarga Xelone. Awalnya sih itu berita gempar, tapi nggak lama berita itu hilang. Baru terungkap 2 tahun yang lalu sih." ujarnya panjang lebar.
"Ohhh, yaudah sih gapeduli juga." ujarku sambil tersenyum.
"Ihhh sekali aja deh peduli sama yang ganteng!" ujar Falida.
"Yang ganteng mah belum tentu baik!" jawabku enteng.
"Ya gapapa kan cuman buat sementara hahaha." ujar Falida dengan tawa diakhirnya.
"Ewww dasar pakgirl!" kataku dengan tampang jijik.
Bel masuk berbunyi tanda aku dan Falida berpisah.
"Hei?" sapa seseorang yang aku nggak tau itu dituju pada siapa, namun aku melihat kearah orang yang menyapa.
"Kamu!" ujarnya lagi yang langsung aku respon dengan menunjuk diriku sendiri dan dibalas anggukan kepala.
Diapun mendekat kearahku. Brian. Orang yang aku ketahui faktanya bahwa dia punya pacar dan pacarnya ada di sekolah ini.
"Kamu Bahasa? " tanyanya padaku setelah lumayan dekat denganku.
"Iya!" jawabku singkat, menghindari tatapan para pe gosip.
"Kelas berapa? " tanyanya lagi.
"Sebelas." jawabku cuek.
"Ohh adik kelas." ujarnya dengan senyum yang dari tadi tidak hilang.
"Misi kak, aku mau ke kelas!" usirku halus.
"Kelas bahasa nggak ada tugas kok, semua guru bahasa lagi ada rapat lomba bahasa kelas sepuluh sampe dua belas. " ujarnya yang membuatku bingung harus beralasan apalagi agar terbebas darinya.
"Emm aku ada tugas lain kak!" ujarku.
"Oh oke, btw namamu siapa tadi? " tanyanya lagi yang membuatku jengkel.
"Abel kak.. emm misi kak!" jawabku dan langsung aku berjalan cepat meninggalkan dia yang menatapku dengan bingung.
Aku punya alasan kenapa menghindar. Ya yang pasti karna dia mempunyai pacar, dan aku bukan cemburu, tapi karena orang sekolah mengenalku sebagai pelakor, dan aku muak dengan semua itu. Jadi aku putuskan tak akan ada hubungan dengan cowo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Cokies🐇
moduss
2023-08-18
0
Vivianvellanie
bagus lnjut
2021-02-20
3