Keesokan harinya, Abel hanya berdiam di dalam kamarnya. Yah,hari ini hari Sabtu yang artinya sekolah libur. Tak ada kegiatan yang dia lakukan, jika biasanya ada ayahnya yang akan mengajaknya berolahraga ditaman, tapi sekarang berbeda. Ayahnya sedang berada di Kanada untuk mengajari kakak laki-laki nya untuk menghandle kantor cabang itu.
Drettt Drettt Drettt
Getar handphone menyadarkan Abel dari lamunan nya yang sedang memikirkan kegiatan apa yang bisa dia lakukan.
Ia segera mengambil handphone nya di nakas dekat tempat tidurnya, setelah dilihat ternyata ada pesan dari Falida yang mengajaknya hangout. Tak ambil waktu lama, ia pun mengiyakan ajakan itu, toh dirumah ia merasa bosan dan emosi saat melihat ibunya. Mending dia hangout melepas beban selama ini.
Segera ia mempercantik diri dengan polesan make up natural yang hanya bedak dan lipbalm. Mengambil outfit yang dipikirnya cocok untuk hari yang panas ini. Tas kecil sebagai wadah handphone dan dompet.
Puas dengan outfit nya, ia pun melangkah menuju gantungan dekat pintu untuk mengambil mobilnya sendiri. Iya, saat sekolah dia memilih antar jemput, namun untuk hal pribadi dia memilih pergi sendiri.
Ia pun melangkahkan kaki menuju lantai bawah dan akan menuju garasi. Baru sampai diruang tamu, matanya menyorot tajam saat berpapasan dengan sosok nyonya rumah yang sialnya itu ibunya.
"Mau kemana kamu? " tanya Nyonya Guston.
"Main!" jawab Abel singkat.
"Dasar anak gatau diri, gitu ya kamu sama ibu sendiri!" Sarkas Ibu Abel sambil melotot kan matanya.
"Sejak kapan aku punya ibu?" Jawab Abel menyindir dan terus melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan teriakan, makian dari bibir orang yang telah mengandungnya walau hanya demi harta.
Diperjalanan menuju ke tempat janjian bertemu Falida, hanya ada keheningan. Abel hanya diam dan melamun sambil mengendarai mobilnya. Tiba-tiba....
Brakk
Tak sengaja mobil Abel menabrak mobil di depan nya, walau hanya pelan dan tak meninggalkan bekas serius di mobil dan tubuhnya Abel tetap saja kaget. Abel pun memutuskan keluar dari mobil dan menemui pengendara di depan nya untuk membicarakan masalah ini.
Tok tok tok
Suara kaca mobil diketuk oleh Abel. Si pengendara pun menurunkan kaca mobil nya.
"Kak Brian! " ucap Abel saat melihat seseorang dibalik kaca itu.
Brian pun memutuskan keluar dari mobil saat melihat pelaku yang menabrak mobilnya itu adalah Abel.
"Kamu nggak papa kan? " tanya Brian.
"Enggak, aku yang seharusnya tanya gitu!" ujar Abel.
"Aku nggak papa asal kamu nggak papa." ujar Brian sambil menaruh kedua telapak tangannya di pundak Abel.
"Maaf, aku tadi melamun." ucap Abel sambil menyingkirkan tangan Brian secara halus.
"Iya ." jawab Brian, lalu menarik tangannya karna tau bahwa Abel berusaha menyingkirkan tangannya.
"Emm... aku akan mengganti biaya kerusakan mobilmu." ujar Abel sambil mengingat kalau itu bukan kerusakan besar, namun hanya goresan kecil.
"Tidak, tenang aja ini masih ada asuransi nya kok." jawab Brian sambil tersenyum.
"Kalau begitu aku pergi dulu, aku ada janji. Jika terjadi sesuatu katakan saja padaku!" ujar Abel sembari berjalan kearah mobilnya.
Kenapa sangat sial sekali hari ini, batin Abel.
Tak disangka kejadian tadi ada sepasang mata yang menatapnya sedang bercengkrama dengan Brian dari kejauhan.
"Foto yang tepat untuk ditunjukkan ke Clara." ucapan dengan nada sinis itu keluar saat melihat hasil jepretan yang sempurna.
Sampai di Kafe, Abel segera mencari keberadaan Falida. Setelah menemukan teman sekaligus satu-satunya sahabat yang dia miliki, ia pun berjalan mendekat dan duduk di hadapan Falida.
"Lama banget!" sindir Falida.
"Maaf tadi gue nabrak mobil orang." ujar Abel yang langsung mendapat pelototan mata dari Falida.
"Lo nggak papa kan? ada yang luka? terus gimana? dia terluka nggak? " serbuan pertanyaan dari Falida yang di tanggapi dengusan dari Abel.
"Tanya satu-satu!" ujar Abel dengan memutar bola matanya.
"Lama!" jawab Falida masih dengan wajah khawatir.
"Gue nggak papa, yang gue tabrak juga. Cuman lecet aja sedikit tapi dia bilang nggak usah diganti ." jawab Abel.
"Syukurlah kalo begitu. Yang lo tabrak laki apa perempuan ? " tanya Falida.
"Brian." jawab Abel yang mendapat pelototan lagi dari Falida.
"Kayaknya kalian jodoh deh!" ujar Falida asal.
"Nggak, gue nggak suka!" kata Abel datar.
"Tapi lo gue saranin buat hati-hati mulai sekarang. Mata-mata Clara ada banyak, kalo lo sampe ketauan ya mungkin lo akan keluar dari sekolah. Tapi sebelum itu terjadi, mungkin ada hinaan untuk lo dulu. " ujar Falida.
"Iya makasih." jawab Abel dengan senyumnya.
"Nanti jadi nginep kan? " tanya Abel supaya beralih topik.
" Pasti dong! " jawab Falida antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Rafanda 2018
habis nabrak orang trus nabrak mobil trus tragedi toilet
2022-08-09
0
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-05
0
Shasya Nafisha
knp curiga pada falida yy akunya
2021-02-21
0