"Benar kata Abel! Aku tak menyukai mu!" ujar Brian yang merangkul pundakku.
"Lepaskan tanganmu! Tidak sudi aku disentuh olehmu!" ujarku sarkas pada Brian.
Rasa risih menjalar di tubuhku. Bagaimana tidak? aku seseorang yang berhadapan dengan Clara , namun pacar dari Clara malah membelaku.
"Apa maksudmu? " tanya Clara pada Brian dengan lirih.
"Ya memang aku tidak menyukaimu" putus Brian.
"Lalu bagaimana dengan hubungan kita? " tanya Clara mencari kepastian.
"Sejak kapan kita punya hubungan" sarkas Brian.
"INI KARENA LO!!! " teriak Clara dengan menunjuk diriku, baru tiga detik kedua tangan Clara sudah berada di rambutku dan menjambakku.
"Awww!" pekik ku saat tarikan itu semakin mengencang.
Aku tak melawan, karna akan timbul masalah lagi jika aku melawan . Rasa sakit semakin menjadi, hal yang paling membingungkan adalah Dimana semua orang??? kenapa tidak melerai?
PLAKK
Suara itu, suara yang membuat cengkraman tangan di kepalaku mengendur. Saat tangan itu melepaskan rambutku, aku melihat pelaku itu.
FALIDA
"Kau berani melakukan itu, kau berurusan denganku! " tantang Falida dengan berani.
Ku lihat kemarahan Falida dari sorot matanya yang menatap tajam Clara. Sedangkan Clara masih diam dengan memegang pipinya yang terkena tamparan Falida.
"APA YANG KAU LAKUKAN!!! " teriak tuan Xelone yang dari tadi menyaksikan.
"Oh saya hanya memberi pelajaran atas ketidak sopanan anak anda!" jawab Falida dengan nada mengejek.
"Kau tak ada urusan dengan ini!" ujar tuan Xelone dengan menunjuk kearah Falida.
"Benarkah? jika ini urusan antara Abel dan Clara, kenapa anda ikut campur? "
"Karna dia anakku! " jawab tuan Xelone.
"Dan Abel sahabat ku!" ujar Falida dengan pasti.
Aku yang merasa tidak nyaman segera menyekal tangan Falida dan memberi isyarat kalau aku baik-baik saja. Falida yang mengerti pun mengangguk terpaksa saat melihat diriku memberi tatapan memohon.
"Tuan Xelone, kurasa saya harus segera mengakhiri kesalahpahaman dan penuduhan ini!" ujar ku.
"Ya silahkan! " jawab tuan Xelone dengan tegas, sedangkan Clara memberi tatapan tidak percaya dengan keputusan ayahnya.
"Apa anda yakin ingin menunjukkan didepan wartawan? " tanyaku dengan sudut bibir terangkat sebelah.
"Kau harus ingat, Keluarga Xelone tidak mudah dihancurkan!" tantang tuan Xelone.
"Baiklah!" jawab ku, dan akupun segera menyalakan benda pipih ditanganku dan menunjukan sebuah rekaman dimana Clara menamparku dan menyiram ku dengan air dingin. Clara yang melihat pun terkejut dan membelalakan matanya.
"Hahaha... kau pikir aku percaya dengan video mu ini? " ujar tuan Xelone dengan nada mengejeknya.
Wartawan yang sedari tadi merekam sedikit terkejut dengan reaksi yang tuan Xelone berikan. Bagaimana tidak? sebuah rekaman dari CCTV disangkal dengan mudah oleh tuan Xelone.
"Apa kau bisa menjelaskan dari mana kau mendapatkan video itu? " tanya tuan Xelone dengan nada menantang.
"Tentu saja dari ruang pengawasan, dan kepala pengawas pun tau akan itu!" jawabku dengan lantang.
"Panggil kepala pengawas itu! " perintah tuan Xelone kepada asisten nya.
"Ayah pasti dia berbohong ayah! Bagaimana dengan pipiku yang terluka ini ayah!" lirih Clara pada tuan Xelone yang membuatku muak.
"Tentu aku percaya pada mu putriku." jawab tuan Xelone sambil membelai rambut putrinya
Kepala pengawas pun sampai tepat dibelakang tuan Xelone sambil menundukkan kepalanya.
*Ada yang tidak beres, batinku*.
"Cepat kau beritahu pada gadis ini kebenarannya, apa dia benar mengambil rekaman itu dari ijin mu? " tanya tuan Xelone pada kepala pengawas itu.
"Benar tuan, nona ini mengambil rekaman itu di ruangan saya. Tapi tidak dengan ijin saya." jawab kepala pengawas itu yang membuat semua orang disitu terkejut.
"Dan dari yang saya selidiki, sebenarnya nona ini yang menyakiti nona Clara." lanjut kepala pengawas itu yang menambah rasa terkejut semua orang.
"Apa kau sudah dengar?? Atau kau mau menyangkal lagi? " tanya tuan Xelone.
"Ayah, aku tidak tau apa salahku. Aku hanya memiliki hubungan dengan Brian. Tapi dia membenciku dan menarik ku keluar dan menamparku ayah!" ujar Clara dengan nada sedihnya.
"Kapan kita memiliki hubungan Clara? " gertak Brian.
"Bahkan kau menyangkal hubungan kita demi dia? " lirih Clara dengan menunjuk ku.
"Aku bahkan baru pindah kesini, mana mungkin aku mengenalmu! Dan untuk Abel, aku memang benar menyukai dia dari awal kita bertemu. " jelas Brian yang sekarang menaruh tangannya dipundakku.
"Ayahhhh!" tangis Clara.
"Beraninya kau!! " marah tuan Xelone.
"Maaf tuan Xelone yang terhormat. Bahkan aku tidak sudi berurusan dengan kalian dari keluarga Xelone!" jawabku sambil tanganku menepis tangan Brian yang ada dipundakku.
"Dan aku! Apa maksud mu? " tanyaku pada Brian.
"Abel, aku serius!" jawab Brian.
"Aku tidak. Bahkan aku tak ingin kenal denganmu!" jawabku cuek.
"Kenapa? " tanya Brian.
"Apa kau yakin jika tak ada hubungan antara kau dan Clara. Bahkan sekedar hubungan Anjing dan bos nya? " tanyaku dengan smirk andalanku yang membuat Brian sedikit mengerutkan dahinya.
"Apa maksudmu? " tanya Brian.
"Haruskah aku menunjukan ini? " jawabku sambil memperlihatkan bukti di tanganku.
**Terimakasih buat yang udah baca:)
Jangan lupa vote , komen, like nya yahh❤
Maaf kalau ceritanya begini:( karna aku masih baru dalam dunia novel.
Dan yah, buat kalian yang bingung sama alurnya... sebenarnya tokoh laki-laki nya belum aku keluarin yahh:) tapi udah aku beri sedikit petunjuk dipart sebelumya.
Tolong tinggalin jejak kalian disini ya😊 salam dari Abel dan**.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments