ah, ....... sakit
tari sedang mengoleskan obat pada lengannya yang memerah karena bekas gigitan dari tuan Angga menggunakan salep anti iritasi
tari menyentuh lembut tanda bekas gigitan itu yang tercetak jelas dilengan tangannya
"* aku baru bekerja disini belum ada satu Minggu tapi bekas luka yang sudah aku dapat sudah lumayan banyak *
ucap tari dalam hati sembari menyentuh bekas lukanya yang lain yang sudah tari tutup menggunakan handsaplas disekitar lengan dan sikunya
* apa aku kabur aja kali ya? dari pada harus bekerja pada orang gila seperti tuan Angga yang nggak ada baik baiknya sedikit pun padaku *
* tapi ?...... *
pikiran tari teralihkan saat ponselnya yang dia sengaja simpan di dapur , dekat kaleng tempat gula dan kopi berbunyi, tari sengaja meletakkan ponselnya disitu agar tari bisa mudah mengambilnya bila sewaktu-waktu ada panggilan yang masuk
ketika tari melihat nama yang tertera dilayar ponsel nya cepat cepat tari menghapus air matanya dan menarik nafas dalam-dalam sebelum menyapa sang penelepon
" hallo ibu..... "
" tari , sayang apa kabar mu nak, apa kamu baik baik saja disana ? kenapa tidak menelepon ibu ?"
" maaf Bu tari repot disini jadi lupa "
" oh untung kamu baik baik saja nak, kamu jangan kerja terlalu berat disana santai saja ya, "
" iya Bu, tari kerja nggak berat disini bu, majikan tari orang kaya jadi peralatan yang dia punya sudah canggih jadi tari tinggal pencet saja sudah beres semuanya "
Tutur tari berbohong pada ibunya, semua itu dia lakukan agar ibunya senang karena mendengar kabar anaknya baik baik saja disini
tari tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi ibunya yang akan sangat sedih dan merasa sangat bersalah bila mengetahui keadaan tari yang sebenarnya disini, untuk itu sedikit berbohong demi kebahagiaan orang tercinta tidak masalah
tari rela menahan beratnya gunung dan kerasnya batu karang yang menggores kulitnya hingga terluka dari pada harus melihat tetesan air mata kesedihan mengalir dari mata ibunya
" ibu tumben bisa nelpon pagi pagi begini "
" iya tuan sama nyonya besar sedang pergi keluar kota dan nona Vita belum bangun baru pulang jam 4 subuh "
" berarti ibu begadang lagi ?"
" nggak sekarang nona Vita bawa kunci kalau pergi "
" ibu nggak bohong kan ? "
" beneran nak, ibu mana bohong sama kamu, soalnya kemarin malam nona Vita ketahuan sama nyonya besar waktu pulang malam jadi nyonya besar marah dan minta nona Vita untuk bawa kunci sendiri biar tidak merepotkan orang lain katanya "
" baguslah Bu kalau begitu tari senang denger nya sebab tari kepikiran kalau ibu masih terus begadang gara gara nona Vita "
" apa tuan Angga baik nak? "
" tuan Angga baik Bu dia memberikan tari kamar yang besar dan bagus serta tuan Angga juga memberikan tari seragam kerja buat tari pakai, dia juga nggak segan segan membimbing tari "
jawab tari berbohong sekali lagi pada ibunya tentang tuan Angga yang sebenarnya
" Alhamdulillah kalau begitu ibu senang dengernya, tapi kamu harus hati hati disana harus jaga diri baik baik dan jangan mudah percaya sama orang yang baru dikenal "
" iya Bu, tari mau percaya sama siapa temen aja tari nggak ada, siang malam adanya kerja kerja kerja terus "
" sabar ya nak nanti kalau tabungan kita sudah cukup kita bisa berhenti jadi pembantu dan bisa hidup layak "
" amin "
suara tari terdengar sangat riang saat berbicara dengan ibunya di telpon tidak terdengar sedikit pun rasa sedih dan gundah gulana yang beberapa menit lalu menyelimuti seluruh jiwanya karena telah menerima siksaan dari tuan Angga
tari hanyut dalam percakapan dengan ibunya untuk waktu yang lama sambil memasak sehingga dia tidak sadar bahwa ada sepasang telinga lain yang ikut mendengarkan pembicaraannya dan membuat pendengar asing itu merasa tak enak hati pada tari
tuan Angga bukannya tidak merasakan sakit saat dirinya menyiksa tari dia juga merasakan hal yang sama jiwanya menjerit dan menderita melihat amarah telah mengubah dirinya menjadi sosok seperti iblis yang kejam
ada begitu banyak penyesalan yang berlabuh dihatinya setelah dia berlaku kejam pada gadis lusuh itu, ada kalanya dia ingin meminta maaf namun lagi lagi niat baiknya sirna bila acap kali gadis itu sedikit menyinggung dirinya yang lain
namun hari ini tuan Angga benar benar merasa malu dan tak enak hati pada tari yang tetap mau menyebutnya sebagai orang baik dihadapan orang lain meski tuan Angga sadar ucapan itu hanyalah sebuah kebohongan yang sengaja tari lontarkan untuk membuat hati ibunya senang namun tetap saja itu terdengar manis untuk tuan Angga
waktu makan siang pun tiba tari telah selesai memasak dan sambungan telepon dengan ibunya telah lama berakhir, ini kali pertama tuan Angga makan siang dirumahnya jadi sedikit membuat tari gugup
tari menyiapkan makan siang tuan Angga dimeja makan setelah tuan Angga duduk dikursi, satu persatu tari mengambilkan makanan untuk tuan Angga kedalam piringnya dengan sopan dan lembut
tapi tiba tiba tuan Angga memegang tangan tari dengan kuat sehingga membuat tari sangat kaget dan juga takut kalau kalau ada kesalahan yang telah tari lakukan tanpa sadar dan sengaja sehingga membuat tuan Angga tersinggung
" maaf tuan, .......... "
ucap tari dengan nada suara bergetar hebat karena takut sembari berusaha melepaskan tangannya tapi tidak bisa
" aku menyakitimu lagi, pasti sulit untukmu kan ? harus bekerja dengan orang seperti aku, ....... kau masih punya kesempatan untuk menyerah tari "
ucap tuan Angga lirih sembari menyentuh bekas gigitan ditangan tari dengan lembut
Beberapa kali sebelum melepaskan tangannya
" bukannya tuan tidak mengijinkan aku pergi ?"
" kalau ada kesempatan apa kau mau pergi?"
" aku pernah berfikir untuk kabur, tapi aku tidak punya nyali bertemu dengan ibuku, ........ beliau sudah tua dan ......... "
" juga sangat berharap aku berhasil mengumpulkan uang untuk membangun masa depan kami yang masih samar, jadi seberapa pun berat yang harus aku lalui, aku pasti kuat "
" meski harus mengorbankan dirimu menjadi korban pelampiasan saat aku marah dan lepas kendali ? "
" sepertinya iya, tuan Angga telah memberiku banyak tanda kenangan padaku "
jawab tari sambil menunjukkan bekas luka di siku dan lengan tangannya yang berbungkus plester penutup luka pada tuan Angga
" apa kau yakin kau sanggup ? aku bertanya padamu dengan serius saat kondisi ku sedang baik sekarang? apa kau sanggup ?"
" iya,.......sure "
" jangan berfikiran kolot tari kalau semua ini akan berubah, ada banyak pembantu seperti mu yang sudah pergi dihari pertama mereka datang "
" kau tahu apa konsekuensinya bila kau memilih untuk tinggal karena akan makin banyak bekas luka yang kau dapat bahkan lebih parah dari ini, karena aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya padamu ? "
" iya aku paham, itu sebabnya yang membuat tuan Angga hidup sendiri jauh dari keluarga dan juga teman karena tuan Angga tidak mau ada yang terluka ? "
" aku tidak tahu "
" apa tuan Angga tidak percaya kalau semua ini bisa berakhir ? "
" kau pikir ini mudah , aku saja tidak bisa membayangkan kapan aku akan sangat marah, .......... emosi ini begitu kuat sampai aku kadang tidak bisa mengenali diriku sendiri "
" aku yakin tuan bisa berubah, karena cerita yang aku dengar dari tuan jagad tuan Angga adalah orang yang baik dan juga murah hati tuan Angga hanya perlu berusaha untuk mengontrol emosi saja "
" bicara itu mudah karena kau tidak diposisi ku !, apa kau pikir aku menikmati setiap jerit tangismu hah!! aku sudah memperingatkan untuk pergi !!! "
bentak tuan Angga mulai emosi kembali kepada tari
" aku tidak mau.,! aku mau menantang tuan Angga demi mewujudkan impian impian ku dan juga ibuku,!!! meski harus sakit aku rela asal tuan Angga membayarnya dengan sepadan "
" jadi kau melakukan ini karena uang ? sampai kau tidak memperhatikan keselamatan dirimu sendiri ?"
" iya , aku melakukan semuanya demi uang untuk membangun masa depanku dan ibuku, apa itu salah ?, lalu kenapa tuan Angga tidak mau mencoba mencari alasan yang bisa tuan pakai untuk berubah ? "
" aku yakin kalau tuan Angga bersungguh sungguh dan mau terus mencoba sampai tuan Angga harus menangis karena putus asa sekalipun jangan berhenti, "
" barulah setelah tuan merasa lelah dan merasa semuanya mustahil tuan Angga akan temukan apa yang sebenarnya tuan Angga cari selama ini "
" itu tidak akan terjadi,.kau pasti akan menyerah dan akan memilih pergi seperti yang lainnya, asal kau tahu ini bukan trauma tapi penyakit yang harus aku bawa seumur hidupku "
" bagaimana kalau aku berbeda ? "
" maka kau akan mengutuk dirimu sendiri karena telah bertemu seorang spyco seperti aku "
" pergilah istirahat aku ingin sendiri "
pinta tuan Angga pada tari untuk kembali ke kamarnya beristirahat dan tidak perlu menemani tuan Angga makan siang
tari hanya mengangguk tanda mengerti lalu masuk kedalam kamarnya meski dalam lubuk hatinya resah dan juga gelisah sebab tari masih tidak mengerti dengan dirinya sendiri
kenapa saat tuan Angga memberikannya pilihan untuk pergi dari sini tari malah menolaknya dengan keras sebenarnya apa yang sedang tari inginkan kenapa tiba tiba pikirannya berubah apa iya semua itu demi uang ?
kalau dipikir-pikir masih banyak tempat yang lebih manusiawi diluar sana yang bisa tari datangi kalau hanya sekedar mencari uang atau jangan jangan tanpa tari sadari dirinya juga menikmati tiap siksaan yang tuan Angga berikan padanya
wah ! gawat......
setelah selesai. besok lagi
bagi pembaca yang baik tolong berikan dukungan buat penulis baik berupa like komen dan vote ya biar penulis lebih semangat terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Fita AFita Afitashifa
tari itu tantangan mmbawa maut ..yakiin kuat 😁
2021-04-29
0
Ani Suwarjo
udh di kasih pilihan tari kok milih yg susah bnyak kerjaan di tempat lain dasar ganjen lgian masa iya umur udh 20 thn nga bisa menghidupi seorang ibu ...
2021-03-14
1
Nety Vio
to naive
2021-02-09
1