tari melihat kearah pintu kamarnya sesaat sebelum masuk perkataan tuan Angga yang terakhir masih belum bisa tari pahami
* jadilah pembantu yang cerdas jika tidak ingin usahamu bekerja disini sia sia *
tari melihat jurnal yang berada ditangannya sepertinya dia harus belajar dulu sekarang lalu cepat cepat tari masuk kedalam kamarnya yang telah tuan Angga siapkan untuknya
lumayan lebih bagus dari kamar lamanya dirumah nyonya besar setidaknya dia mendapatkan sebuah ranjang besar lengkap dengan almari besar yang entah apa isinya dan sebuah tv dan kamar mandi didalam yang lumayan bagus serta meja berisi buku
tari duduk ditepi tempat tidur terasa empuk dan nyaman kasur itu dia rasakan lalu kemudian tari membuka buku yang sedari tadi dibawa olehnya
" ya ampun apa ini !?"
umpat tari saat melihat isi dalam buku tersebut karena penasaran tari mulai membukanya dari awal
" ya Tuhan sepertinya aku salah memilih tuan bukan hanya COD nya yang akut ternyata dia juga seorang robot "
keluh tari lagi setelah membaca sebagian dari isi buku tersebut yang merupakan jurnal pribadi milik tuan Angga yang harus tari pahami dan hapalkan betul betul
isi jurnal itu begitu lengkap dan sangat detail mulai dari warna baju model bahkan ukuran celana dalam saja tuan Angga tulis dengan jelas memang dia maniak sampai segitunya semua untuk tari pelajari macam anak sekolah saja, sampai besaran potongan gaji untuk satu kesalahan saja pun ada
" lambat buat sarapan potong 500 RB ,salah ambil warna baju 100 rb, ya tuhan bahkan kurang manis saat membuat teh saja dipotong 200 rb apa apaan ini sebenarnya tuan Angga nyari pembantu apa tenaga sukarelawan "
gerutu tari kesal sambil menutup buku jurnal itu dengan kasar dan melemparkannya kesamping tempat tidur
" pantas saja kaya dan nggak ada yang mau kerja di rumah mewah ini kalau ternyata begini cara kerjanya tukang Meres tenaga orang macam Hitler kejam "
" oh may...... sepertinya aku salah menurunkan kakiku, tapi apa aku harus pergi sebelum mencoba? oh tidak itu bukan sifat ku anggap aja ini tantangan dan semoga saja aku bisa bekerja sesuai dengan keinginan tuan Angga ya kau bisa tari .....
kau bisa ok "
tari berusaha memberikan semangat untuk dirinya sendiri, dia mulai berkeliling kamar dan membuka lemari besar yang ada didalam kamarnya yang ternyata isinya baju seragam lengkap dengan nama hari yang tertempel di gantungan baju sehingga kita tahu kapan kita harus memakai baju itu
benar benar seperti anak sekolah memakai seragam sesuai dengan harinya pantas aku tidak boleh membawa pakaian pribadi kemari kalau semuanya sudah disediakan oleh tuan Angga,
tapi apa tuan Angga tidak bosan harus memakai baju yang sama dihari yang sama terus menerus atau jangan jangan tuan Angga ini punya penyakit aneh semacam sindrom yang sangat langka hingga tak ada obatnya
apapun itu terserah lah yang penting aku disini kerja untuk mencari uang titik.
tari mengambil baju tidur yang tergantung dengan rapi di lemari sesuai dengan jadwal dijurnal berhubung ini hari Kamis jadi tari harus pakai baju tidur warna kuning dari pada kena pinalti potong gaji sebab melanggar aturan jadi tari ikuti aja ...
tari masuk kedalam kamar mandi dan mulai bersih bersih diri lalu memakai seragam barunya, dan setelah selesai tari mencoba mengintip keluar kamar suasana rumah itu begitu sepi dan juga tenang
ada rasa takut yang mulai merayap dibelakang tengkuknya karena takut disalahin oleh tuan Angga karena bertindak lancang akhirnya tari memutuskan untuk berdiam diri saja didalam kamar sambil menunggu tuan Angga datang memberikan perintah
rasa bosan mulai menyerang tari yang sedari tadi hanya membolak-balik jurnal itu dengan malas sambil berbaring diatas tempat tidur
lalu lama lama karena lelah atau memang merasa nyaman tanpa tari sadari dia mulai terlelap tidur
dua jam kemudian sekitar jam sepuluh malam tari terbangun dari tidurnya karena hasrat ingin ke kamar kecil begitu menuntut untuk segera dituntaskan setelah selesai masih dengan mata sedikit berat karena masih mengantuk tari keluar dari dalam kamar tidurnya
ruang didalam rumah itu sedikit remang remang mungkin karena sudah malam jadi dibuat demikian dan sepertinya tuan Angga juga sudah tidur karena suasananya sangat sepi tari berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum karena tenggorokannya sangat haus
sejak datang ke rumah ini tari belum minum ataupun makan terakhir perutnya diisi saat makan siang waktu di rumah nyonya besar wajar saja kalau sekarang cacing dalam perutnya sedang bernyanyi lagu seriosa dengan sangat kencang
ah bikin malu kruyuk ....... kruyuk .......
tari berjalan menuju dapur dengan perlahan lahan sembari melihat lihat sekeliling ruangan yang tari lewati sambil celingukan kayak maling menuju dapur sebab tari tidak ingin menimbulkan suara berisik yang bisa membuat tuan Angga marah
disaat tari akan masuk kedalam ruang dapur tanpa sengaja tari berpapasan dengan tuan Angga di pintu, mereka sama Sam kaget dan berteriak
" aaaaaaaaaaaaaa "
tuan Angga tiba tiba siap dengan mode siaga untuk menangkap pencuri sehingga dengan refleks tuan Angga mulai menyerang tari dengan mencoba mencekik lehernya kuat kuat sontak hal itu membuat tari terdesak dan tidak bisa melawan
wajah tari mulai memerah karena sulit bernafas, tari berusaha melawan untuk bisa lepas dari cekikan yang dilakukan oleh tuan Angga pada lehernya sebab bila seperti ini terus sampai beberapa menit kemudian mungkin tari akan mati karena kehabisan nafas
tari terus melawan tenaga yang tari punya tidak sebanding dengan kekuatan tuan Angga membuat perlawanan yang tari berikan tidak berarti akhirnya dengan sisa tenaga yang tari miliki tari menampar tuan Angga dengan keras beberapa kali
" tuan ini aku tari ....... tari.........tu.......aku......."
" tuan ..... tuan....."
panggil tari mulai lemas sambil terus menampar pipi tuan Angga beberapa kali sampai akhirnya tuan Angga sadar dan begitu kaget melihat tari yang hampir mati dihadapannya tuan Angga langsung melesat tangannya dari leher tari
tari langsung tersungkur jatuh kelantai dan batuk batuk beberapa saat tanda kalau dirinya berhasil selamat dan bebas dari bahaya yang membuatnya hampir mati karena serangan panik dari tuan Angga
" tari ...... tari, apa kau tidak apa apa ? maaf aku kira kamu pencuri "
ucap tuan Angga sembari membantu tari untuk berdiri
" iya, aku baik untuk sekarang "
jawab tari sambil mengatur nafasnya agar lebih tenang dan menghapus keringat diwajahnya dengan punggung tangannya
" tari sedang apa kamu disini? aku kira kamu sudah tidur ?"
tanya tuan Angga
" tadinya iya ,tapi saya haus dan juga lapar sejak tadi sore datang kemari saya belum minum ataupun makan apapun makanya saya ke dapur siapa tahu ada sesuatu yang bisa saya makan tuan? "
jawab tari jujur
" iya aku lupa menawari kamu makan tadi "
" tuan belum tidur ? "
tanya tari memberanikan diri untuk lebih akrab dengan tuan Angga
" aku baru kembali, apa kau lapar tari ? tapi di kulkas hanya ada buah karena aku belum sempat belanja, padahal buah itu adalah jatah untuk sarapan besok pagi tapi berhubung kau lapar ini buat kamu "
jawab tuan Angga ramah sambil mengeluarkan lima biji buah anggur dan satu botol kecil air mineral dari dalam kulkas lalu menyodorkannya kehadapan tari
tari hanya terdiam sambil memandang kearah tuan Angga dalam hati tari sangat tersinggung dan juga kesal akan perlakuan tuan Angga yang sudah sangat keterlaluan dan semena mena padanya
tari pikir ini hanya lelucon yang sengaja tuan Angga lakukan untuk menggodanya tapi
" kenapa diam saja tari, ambillah katanya kamu lapar "
pinta tuan Angga dengan senyum ramah pada tari seperti sebuah ejekan yang membuat tari makin meradang dan marah
* ya Tuhan pelitnya tuanku ini *
" kenapa ? "
" oh my ......"
kasih like komen dan vote buat cerita ini ok
tuan Angga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
roti kaya
ocd kok bukan cod
2023-01-14
0
Denzo_sian_alfoenzo
tuan angganya knp berumur skli aq buat visual versi q sja boleh ya author yg baik 😁
2022-06-22
0
Rosita
visual'y jelek bngt... kt tari di awal Angga ganteng lah ini amit2...🤭
2021-06-02
0