pagi hari saat tari menggeliat kan tubuhnya dia masih merasa malas untuk bangun dan berfikir kalau hari masih gelap jadi ingin memejamkan mata sebentar lagi namun tiba tiba ingatannya tentang kemarin malam seperti memukulnya dengan keras
tari langsung tersadar dan duduk ditepi tempat tidur sebelum matanya makin terbelalak kaget tidak percaya kalau jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi
* mati aku *
tari langsung berlari menuju kamar mandi untuk cuci muka dan berganti pakaian dengan seragam kerja hari Sabtu warna abu abu dengan buru buru lalu segera keluar dari kamar
saat keluar dari dalam kamar tari seperti mau menjerit melihat keadaan rumah yang sangat berantakan dan kotor habis sisa pesta semalam begitu banyak sampah botol, bungkus snak, kulit kacang dan tisu rokok serta bekas piring dan gelas
* ah menyebalkan mana yang harus aku kerjakan duluan ? baiklah lihat jurnal saja *
tari masuk kedalam kamarnya kembali dan membaca agenda untuk hari Sabtu tari berharap tuan Angga libur dan bangun siang sehingga tari bisa membersihkan rumah ini dahulu
namun sepertinya semua harapan tari musnah ditelan angin saat dirinya mendengar suara teriakan dari tuan Angga,
" tari !!!! "
" iya tuan "
jawab tari guyub lalu segera keluar dari dalam rumah menghampiri sumber suara yang memanggil namanya, tari hanya tertunduk takut melihat air muka tuan Angga yang sudah memerah menahan marah sambil berdiri ditengah tengah tangga
" ngapain kamu ? "
" maaf tuan saya terlambat bangun dan ...... "
" dasar pembantu pemalas!, baru bekerja sedikit saja sudah mengeluh,! aku tidak mau tahu dalam waktu setengah jam aku ingin semuanya beres mengerti !kalau tidak ......... "
tuan Angga mendekati tari lalu menangkap wajah tari dengan tangannya dan menekannya sehingga tari meringis merasakan sakit pada pipinya
" jika kau masih malas aku akan menghukum mu dengan berat "
" i iii iya tuan "
jawab tari ketakutan lalu tuan Angga melepaskan cakupannya dengan sedikit mendorong tubuh tari kebelakang dengan kasar
* sial kerja rodi hari ini *
tuan Angga kembali naik keatas sambil diikuti oleh tari yang ikut masuk kedalam kamar tuan Angga untuk menyiapkan pakaian serta semua perlengkapan kerja tuan Angga di atas kasur
waktu tari berada di ruang ganti untuk mengambilkan pakaian tuan Angga tari sedikit kebingungan karena dia tidak hapal betul apa warna asesorisnya yang harus tuan Angga pakai hari ini,
sehingga dengan asal tari mengambil keputusan dan memilih warna barang barang yang akan tuan Angga pakai seperti warna bajunya yaitu abu abu
tari sudah pasrah apapun yang terjadi nanti dia sudah merelakan tubuhnya kena pukul hari ini setelah selesai lalu tari keluar dari dalam kamar tuan Angga sembil membawa keranjang pakaian kotor dan meletakkannya diatas mesin cuci
tari menyiapkan air panas untuk membuat kopi kemudian menyiapkan bahan bahan dari kulkas dan memulai memasak sarapan untuk tuan Angga dengan cepat setelah matang tari meletakkannya diatas piring lalu bergegas menuju ruang makan
tari menumpuk sisa piring bekas makanan tadi malam menjadi satu dia tidak perduli piring itu kosong atau berisi semua tari kemas dan meletakkannya di wastafel lalu segera mengambil lap untuk menghilangkan bekas noda di meja makan sebelum dia menghidangkan sarapan pagi untuk tuan Angga
tak berapa lama saat tari tengah memasukkan sampah botol minum kedalam kantong sampah tuan Angga turun dan duduk dikursi ruang makan dengan cepat tari berjalan masuk kedalam dapur lalu keluar sambil membawa secangkir kopi dan sepiring makanan untuk tuan Angga
" ini tuan "
ucap tari sembari menghidangkan kopi dan makanan itu dihadapan tuan Angga lalu mundur beberapa langkah kebelakang
untuk melihat tuan Angga menikmati sarapannya
" apa ini ? "
guman tuan Angga pelan dengan nada tidak suka
tiba tiba tari harus merasakan panas yang menyentuh kulitnya dari air kopi dan juga makanan yang tuan Angga lempar kearahnya dengan kasar
" ah !!!! AW AW !!!"
prang!! !!!!!!!!!
suara jeritan kesakitan yang tari rasakan bersama suara piring dan gelas yang pecah secara bersamaan memenuhi tempat itu
" dasar pembantu tidak berguna !! sepertinya pinalti yang aku berikan padamu tidak berarti apa apa ya !!!! aku peringatkan sekali lagi jika kau masih bekerja dengan asal aku akan menyiksamu lebih kejam dari ini "
ancam tuan Angga sambil menarik rambut tari dengan kasar kebelakang
" dasar pemalas "
caci tuan Angga sambil menghempaskan tubuh tari kesamping sehingga membuat tari terjatuh diatas pecahan kaca dan sisa makanan yang bercampur kopi dilantai
tari hanya menangis meratapi nasibnya yang malang dan rasa sakit di tangannya yang terkena kaca dan panas kulit perutnya akibat air kopi yang tuan Angga lemparkan padanya
tuan Angga pergi dari tempat itu begitu saja meninggalkan tari yang terluka karena perbuatannya dan harus menerima setiap perlakuan buruk dari tuan Angga bila dia salah menjalankan tugas
dalam tangisannya tari sangat menyesal akan keputusannya bekerja ditempat ini tari pikir tuan Angga akan bersikap seperti nyonya besar yang hanya cerewet di mulut saja tapi ternyata tari salah besar tuan Angga bukan hanya galak tapi juga kasar dan suka main tangan
apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur kabur dari tempat itu juga percuma tuan Angga selalu menghidupkan alarm otomatis setiap pergi dan tari tidak sanggup kalau harus memanjat pagar tinggi yang penuh mata panah diatasnya bukannya selamat bisa bisa cepat mati iya
tari menghapus air matanya dan beranjak bangun, dia berjalan dengan pelan menuju kamarnya sendiri untuk bersih bersih karena tidak mungkin dengan kondisinya yang sekarang kotor dan lengket karena minyak makan
tari mengambil seragam baru setelah mandi untung ada seragam cadangan dan mulai memakainya tari juga menempelkan beberapa plester pada bekas luka kaca yang menusuknya tadi lalu mengoleskan salep anti iritasi pada permukaan kulit perutnya yang sedikit merah
setelah membereskan kotak p3k dan meletakkannya kembali pada tempatnya tari mulai bekerja ekstra keras untuk membersihkan rumah itu
tari mulai dari memasukkan semua sampah bekas botol minuman, kantong snak, tisu, kulit kacang, dan puntung rokok pada kantong sampah yang tersedia lalu mengelap bekas nodanya kemudian mulai membersihkan nya dengan vakum cleaner untuk membersihkan sisa debunya
setelah ruang tamu selesai tari berpindah pada ruang makan yang berantakan tari membersihkan semua kekacauan yang disebabkan oleh tuan Angga dengan bersih rapi dan wangi
mencuci semua piring dan baju lalu menyapu halaman serta menyetrika baju tuan Angga dan membereskan kamar tuan Angga tanpa terasa waktu sudah lewat jam makan siang tari hanya merebus mie instan untuk mengganjal perutnya yang sudah sangat lapar
setelah kenyang tari mencoba membaringkan pinggangnya yang nyeri untuk istirahat sejenak didalam kamar karena lelah dan membaca lagi buku agenda serta berusaha untuk menghapalkannya karena tari tidak ingin dirinya menjadi alat belajar tinju tuan Angga bila sedang marah atau kesal
bila hal itu terus berlanjut maka tari bisa mati konyol disini bukan uang yang dia berikan pada ibunya tapi mayatnya yang akan keluar dari rumah mewah ini oh kenapa nasibnya tidak juga berubah malah makin parah
silakan kasih komen saran apapun untuk penulis dan like dan jempolnya untuk vote terimakasih karena dukungan para pembaca adalah semangat untuk penulis ok
bab selanjutnya lebih seru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Erna Pujii
ampun bucin tau rasa... tinggal pergi pas lagi sayang2 nya sukur rin
2022-08-21
0
Rosita
maka'y tari dengerin klo orang tua ngomong... ngeyel c..
2021-06-02
1
Fita AFita Afitashifa
iih sadis bngt angga kasihan tari cocok deh sama visualnya muka berdarah dingin
2021-04-28
0