malam sudah sangat larut jam didinding telah bertengger di angka 12, setelah tamu istimewa dirumah keluarga nona Vita pergi ibu Ranti dan tari membersihkan sisa piring dan gelas yang telah mereka gunakan
rasa lelah dan penat menggandul di punggung mereka begitu berat ibu Ranti dan tari rasakan sehingga mereka langsung berbaring ditempat tidur
badan mereka lelah namun mata mereka seakan enggan terpejam tari dan ibu Ranti sedang berfikir akan hari esok
tari saat ini sedang memikirkan tawaran tuan Angga yang terdengar mengiurkan, jika tari bisa kerja sendiri maka usahanya untuk bisa membangun hidup layak bersama ibunya akan segera terwujud.
karena tari bisa menabungkan semua uang gaji yang dia terima nanti saat tari sudah bekerja dengan tuan Angga dan saat merasa sudah cukup maka dia bisa mengajukan berhenti dan bisa mengajak ibunya untuk membuka usaha kecil kecilan untuk menopang kehidupan mereka kelak
tari tidak tega bila harus melihat ibunya harus menderita karena menjadi pembantu rumah tangga terus menerus
" Bu ...... "
" kenapa tari kamu belum tidur ? " tanya sang ibu yang berbaring disampingnya
" tari nggak bisa tidur Bu? "
" kenapa ? apa kamu sedang memikirkan tawaran tuan Angga ?"
" iya Bu , apa ibu setuju ?"
" ibu bukannya melarang cuma ibu takut kamu di apa apain sama tuan Angga secara dia lajang dan tinggal sendiri "
" mana mau tuan Angga sama aku Bu? anakmu ini sudah jelek item ,lusuh juga seorang pembantu yang miskin. berbeda dengan selera tuan Angga yang suka wanita cantik dan modis seperti nona Vita "
" namanya bahaya itu tidak kenal suku ataupun warna tari, ibu cuma ragu kalau kamu pergi jauh dari ibu kamu anak ibu satu satunya ibu nggak tega kalau harus kehilangan kamu "
" ibu jangan takut tari akan baik baik saja disana, lagi pula kita masih bisa teleponan dan kalau libur tari juga bisa kemari Bu ?"
" tapi tetap saja ibu takut tari "
" maafkan tari ya Bu kalau tari belum bisa membuat ibu bahagia,. ............. .padahal rencananya tari sengaja menerima tawaran tuan Angga karena tari pingin kita bisa hidup layak "
" tari nggak mau melihat ibu selamanya menjadi pembantu yang tidak pernah dihargai dan dipandang oleh orang lain tari ingin hidup kita berubah Bu?"
" tapi ibu nggak bisa melihat kamu bekerja keras sendiri tari "
" Bu ...... tari sudah dewasa dan tari nggak apa apa semua ini demi masa depan kita Bu ? agar lebih baik "
" apa kamu yakin akan bekerja dengan tuan Angga ?"
" yakin bahkan sangat yakin 100% Bu, rencananya uang gaji dari tuan Angga akan saya simpan untuk modal usaha kita nanti Bu"
" baiklah jika itu keinginan mu ibu hanya pesan jaga diri baik baik dan segera minta bantuan kalau ada masalah mengerti "
" iya tari mengerti Bu "
" ya sudah sebaiknya kita tidur sudah jam berapa ini ? "
" baru juga jam 1 bu, biasanya ibu juga belum tidur kalau nungguin nona Vita pulang "
" itu kan tugas tari sedangkan sekarang beda "
" ya terserah ibu aja lah "
jawab tari lalu menarik selimut menutupi tubuhnya untuk tidur.
sementara ibu Ranti memandang kearah Putrinya yang mulai tenang dan tertidur pulas karena rasa lelah dan penat membuat tari cepat tertidur
sejujurnya ibu Ranti kurang setuju kalau tari sampai harus bekerja sendiri apa lagi bekerja ditempat tuan Angga yang baru mereka kenal, ibu Ranti takut anaknya mengalami nasib buruk secara tuan Angga masih lajang dan juga tampan tidak susah baginya untuk merayu dan membodohi tari dengan kata kata manis
namun disisi lain ibu Ranti juga harus menerima pengorbanan tulus yang sedang putrinya coba buktikan pada dirinya siapa tahu nasib baik menghampiri mereka dan tuhan memudahkan jalan hidup ibu Ranti dan tari yang sulit agar mereka bisa hidup layak seperti yang lainnya
ibu Ranti mencium kening putrinya dengan lembut dan membenarkan selimut yang tari gunakan lalu dirinya sendiri berusaha untuk istirahat, ibu Ranti memandang kearah tari yang sudah terlelap disampingnya dan menarik nafas agar tidak menangis ini bisa jadi merupakan malam terakhir untuk mereka bisa tidur berdua
tari tidak tahu bahwa keputusannya membiarkan tari untuk bekerja di rumah tuan Angga sendirian akan membawa hidup mereka dalam gelombang permainan yang merubah hidup mereka selamanya meski menyisakan air mata namun ada sepenggal kebahagiaan yang akan mereka raih.
******"""""""""********
esok paginya sekitar jam sebelas siang tari menelpon tuan Angga dan mengatakan kesediaan dirinya untuk bekerja di rumah tuan Angga, lalu tuan Angga meminta pada tari untuk bersiap siap karena sekitar jam 4 sore mas Angga akan datang menjemput dirinya
tari menutup telponnya dan memandang kearah ibunya yang hanya diam saja lalu dengan lembut tari memeluk tubuh ibu Ranti yang nampak kurus beberapa saat, air mata kesedihan pecah dari mata ibu Ranti mengiringi perjalanan tari yang sebentar lagi akan membuat mereka berpisah
" Bu ........ jangan nangis dong nanti aku nggak tega buat pergi?! "
ucap tari mencoba menenangkan ibunya yang sedang sedih sembari menghapus air mata ibu Ranti
" maafkan ibu tari,...... ibu sepertinya nggak sanggup berpisah dari kamu ?"
" kita sudah membahas masalah ini semalam Bu? tari melakukan ini demi ibu untuk masa depan kita Bu?"
" ibu tahu tari tapi ini pertama kalinya kau jauh dari pengawasan ibu sejak ayahmu meninggal, dan ibu nggak mau sesuatu yang buruk menimpamu tari "
" ibu harus percaya kalau tari bisa jaga diri ditempat tuan Angga, apa ibu lupa kalau tari pernah belajar silat sama Mbah mu dulu ya meski sebentar tapi tari bisa menggunakannya saat bahaya Bu ?,"
" tapi kamu janji ya harus segera telpon ibu kalau ada apa apa ? "
" iya Bu tari janji jadi ibu tenang sekarang dan berdoa semoga semuanya lancar "
" iya tari "
" ayo Bu bantu tari siap siap kata tuan Angga mau datang jemput tari nanti sore "
" iya nanti ibu bantu kamu beresin saja dulu barang barang mu, ibu mau menelpon nyonya besar dulu untuk memberitahu kalau hari ini kamu jadi ikut kerja sama tuan Angga "
" baik Bu " jawab tari lalu masuk kedalam kamarnya untuk membereskan baju bajunya yang nanti akan dia bawa kerumah tuan Angga
perasaan tari begitu senang karena sebentar lagi bisa bekerja dirumah tuan Angga yang tampan itu dengan gaji besar yang tuan Angga janjikan padanya
tari juga berharap semoga sifat tuan Angga baik dan juga ramah padanya tidak seperti sikap nona Vita yang selalu judes dan suka merendahkan dirinya, nona Vita selalu mengejek tari dengan kata kata kasar bila dia sedang marah
hal itu selalu nona Vita lakukan karena tari hanya seorang gadis dusun yang lusuh dan juga miskin yang menurut nona Vita tari pantas diperlakukan seperti itu
nona Vita lupa bahwa gadis miskin ini punya perasaan dan juga amarah yang bisa meluap kapan saja namun ibu Ranti selalu melarang tari untuk membalas perbuatan nona Vita pada dirinya dengan alasan hidup mereka bergantung pada keluarga ini sekarang
untuk itu setelah bekerja dengan tuan Angga tari berharap bisa membawa ibunya yang sudah mulai renta keluar dari rumah keluarga nona Vita suatu hari nanti amin
babak selanjutnya akan lebih seru lho dimana petualangan tari menghadapi tuan barunya yang ternyata spyco untuk itu baca terus cerita ini dan tolong kasih jempolnya u tuk like komen dan vote buat author ok see you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Fita AFita Afitashifa
wah serem dong klo sifatnya begitu thor
2021-04-28
0
Iin mukminah
masuk ke babak deg2an 🤣😂
2021-03-15
2
Jeffri Fajaruddin
mulai seru critanya ak suka
2021-03-11
4