" kenapa kau diam saja tari katanya kau lapar ambilah ?"
" ini_ "
" kenapa ? "
" oh may ....... masa cuma ini mas, yang benar sajalah mana bisa ini untuk mengganjal perutku ? "
jawab tari protes akan sikap tuan Angga yang sudah kelewatan pada tari, dia baru datang belum juga kerja tapi sambutan yang harus diterima oleh tari sangat tidak manusiawi dan jika ini sebuah lelucon benar benar tidak lucu
" lalu apa mau mu ? "
"setidaknya berikan aku makanan yang layak dan pantas meski aku hanya seorang pembantu aku berhak mendapatkan yang lebih baik dari ini ?"
jawab tari
" jadi menurutmu ini kurang ? "
tanya tuan Angga dengan nada sentimen pada tari
" bukan begitu tuan, .........tapi masa _ "
jawab tari namun ucapannya terputus karena sebuah tamparan keras telah mendarat di pipi kanannya
" plakkkk "
tuan Angga menampar tari dengan keras dan cepat seketika rasa sakit mulai mengumpul di pipi kanan tari yang merah karena bekas tamparan yang diberikan oleh tuan Angga
rasa sakit itu bukan saja di kulitnya yang tari rasakan tapi juga di lubuk hatinya yang sangat kecewa akan perlakuan tuan Angga padanya, tari hanya terdiam sembari menahan air matanya agar tidak menetes keluar
tari sungguh tidak habis pikir kenapa perlakuan tuan Angga sangat berbeda dengan perlakuan yang diberikan oleh tuan dan nyonya besar meski mereka memiliki anak yang juteknya sejagat raya dan nggak ada tandingannya tapi mereka tidak pernah bermain kasar
sekalipun ibu dan tari melakukan kesalahan mereka hanya menegur tari dan ibunya dengan kata kata bernada keras namun tidak berlaku kasar beda sekali dengan tuan Angga yang langsung main tangan, ya mau diapakan lagi sudah nasib pria tampan ini sekarang majikan aku yang baru
tari menarik nafas pelan untuk meredam amarah dihatinya saat ini karena tari tidak mau tuan Angga marah dan sebagai balasan harus menerima lagi perlakuan kasar dari tuan Angga pada dirinya akhirnya tari memilih untuk mengalah
" maaf tuan "ucap tari pelan dalam suaranya terdengar parau seperti mau menangis namun sengaja' tari tahan " saya lancang "
" tari, tidak. aaku yang seharusnya minta maaf ............ aku kelepasan tadi, aku _ ak sial aku membuatmu takut. tapi please maaf, .........aku mohon i'm sorry "
jawab tuan Angga seperti orang bingung karena sudah berbuat salah
" tari please sorry, tari ......... aku "
ucap tuan Angga sambil merengek-rengek dihadapan tari dengan air muka yang sungguh sungguh seperti sudah sangat menyesali perbuatannya karena telah menampar tari,
melihat perubahan pada sikap tuan Angga membuat tari sendiri menjadi sedikit takut serta bingung harus menjawab apa pada tuan Angga
* sepertinya penyakit tuanku bertambah satu dia punya kepribadian ganda *
" tari kenapa kau diam saja apa kau tidak mau memaafkan aku ?"
tanya tuan Angga
" iya tuan, tari mengerti ...... saya juga minta maaf tuan.saya benar tidak apa apa tuan "
jawab tari terbata karena takut
"kalau begitu ini semua untukmu, makanlah ...... ayo makan tidak usah takut "
tuan Angga meminta pada tari untuk menghabiskan sepiring penuh buah buahan yang tuan Angga simpan dilemari es bahkan pria tampan itu menyuapi tari buah anggur dengan tangannya sendiri dengan lembut
melihat sikap tuan Angga yang berubah ubah membuat tari merasa canggung serta takut untuk menolak pemberian darinya karena tari tidak mau membuat tuan Angga tersinggung lagi dengan bantahannya dan berakibat buruk untuknya sehingga tari memutuskan untuk mengikuti semua keinginan tuanya itu
" tari ayo makan lagi " pinta tuan Angga dengan lembut
" iya mas "
jawab tari grogi lalu memberanikan diri mengambil sebutir apel dan mencoba memakannya pelan pelan
" tuan Angga tidak mau makan ? "
tanya tari
" tidak aku sudah makan diluar dan maaf aku belum membeli kebutuhan dapur sehingga membuatmu harus mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan "
" tidak apa apa tuan saya mengerti "
" tari jika suatu hari aku tidak bisa mengendalikan emosi ku padamu kuharap kau mau memaafkan aku kuharap kau tidak marah ataupun membenciku ya ? "
" iya tuan "
" baiklah setelah kenyang kau boleh beristirahat aku pergi dulu ...... selamat malam "
" iya selamat malam tuan "
tuan Angga pergi dari dapur dari suara langkah kakinya tari bisa mendengar kalau tuan Angga naik keatas menuju kamar tidurnya sendiri sementara setelah menghabiskan satu buah apel tari menyimpan kembali sisa buah yang berada diatas piring kedalam lemari es
tari kembali masuk kedalam kamar tidurnya sendiri dan mencoba untuk tidur namun pikirannya melayang entah kemana mana sehingga matanya sulit untuk terpejam barang semenit saja
tari mulai memikirkan ibunya ini adalah malam pertama dia tidur sendirian tidak bersama ibunya lagi setelah kematian ayahnya, sedang apa ibunya sekarang apakah ibunya sudah tidur ? ataukah harus menjadi satpam lagi untuk nona Vita yang super nyebelin itu, harus menunggu putri manja itu pulang didepan pintu
tari juga mulai memikirkan kembali kejadian didapur yang dilakukan oleh tuan Angga pada dirinya, apakah tuan barunya itu memiliki penyakit mental seperti berkepribadian ganda ataukah tamparan pertama yang tari terima hanya cuma sebuah refleksi dari amarah tuan Angga sesaat karena tari membantah akan ucapannya
bagaimana tari harus bersikap pada tuan Angga kedepannya apakah tari harus menyerah sebelum sesuatu yang buruk menimpa dirinya bila ternyata tuan Angga memang benar memiliki penyakit mental
lalu bagaimana kalau ternyata pikiran tari salah bahwa tamparan itu hanya emosi sesaat kan sayang bila tari harus pergi begitu saja meninggalkan gaji besar yang ditawarkan oleh tuan Angga padanya
ibunya, impiannya ,masa depan dan semuanya akan hancur bila dia pergi dari sini untuk itu tari bertekad menganggap bahwa sikap tuan Angga yang sering berubah ubah adalah sebuah tantangan yang harus bisa tari taklukkan
* lalu besok bagaimana biar membuat tuan tampan itu tidak marah ? *
tanya tari pada dirinya sendiri, tari melihat ke sekeliking kamar dan pandangan matanya jatuh pada jurnal yang tergeletak disudut tempat tidurnya lalu dengan malas tari membuka isi jurnal itu dan mulai membacanya kembali dengan teliti dan secara cermat tiap poinnya satu persatu
setelah selesai membaca isi jurnal itu dengan seksama akhirnya tari memutuskan untuk menjadi pembantu yang cerdas, cekatan ,pintar, cantik dan juga patuh yang bisa tuan Angga andalkan dan bisa melayani tuan Angga dengan baik
dengan demikian maka minim kemungkinan dirinya akan menerima tamparan dari tuan Angga lagi dan tentu saja gajinya tidak akan kena potong ya ya ya .......
* tuan Angga tunggulah aku datang *
ucap tari pada dirinya sendiri lalu tertawa kecil kemudian meletakkan kembali jurnal itu diatas nakas lalu mencoba untuk tidur kembali setelah berdoa untuk ibundanya tercinta
* selamat malam ibu I love u *
sementara didalam kamar tidur tuan Angga sedang menatap sebuah foto usang yang bentuknya sudah tidak utuh sebab bekas disobek dengan sangat tajam
sorot matanya menyimpan sejuta dendam pada gambar yang berada ditangannya saat ini ada serpihan kejadian masa lalu yang berputar putar dipikiran tuan Angga saat ini
tuan Angga mengutuk wajah itu dengan semua umpatan yang dia punya didalam hatinya karena wajah itu adalah penyebab dirinya menjadi seperti sekarang ini
namun meski dia sudah menghancurkan foto itu berkali kali tetap saja tuan Angga akan memperbaikinya lagi karena wajah itu telah membuatnya menjadi pribadi yang dominan dan juga kaku serta emosional
* we live with the rule and we die with the rule *
tari
tari banyangkan aja
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Sri Tanjung
ganti tor
2022-11-21
0
Denzo_sian_alfoenzo
trnyta authornya punya selera humor yg tinggi tari dgn umur 20 gk cocok itu thor trlalu tua tp y sdh aq hrap critanya gk bertele2
2022-06-22
0
M m
hancur sudah hayalanku
2021-07-06
1