Untuk melepas rasa bosannya hari ini Dita akan pergi berjalan bersama Jessica temannya.
"Bibi Darmi Dita mau pergi jalan sama teman Dita" Pamit dengan bibinya yang sedang mengelap kaca jendela.
"Hati-hati iya non"
"Mas Deni sudah pergi iya bibi?"
"Sudah non, Sepertinya banyak pekerjaan yang harus di selesaikan di kantor, karena tuan jarang ke kantor semenjak tahu nona hamil"
"Iya bibi benar, sepertinya perusahaan sedang mengalami masalah. Semoga cepat selesai masalahnya."
"Aamiin non" Jawab bibi dengan tersenyum.
"Dita pergi dulu iya bibi" Menyalami tangan bibinya.
"Hati-hati nona, jaga kandunganmu."
Tiin...tiin bunyi klakson mobil Jessica.
"Assalamu'alaikum Jessica" Menyapa Jessica yang tengah menurunkan kaca mobilnya.
"Wa'alaikumussalam Dita, apa kabar? Lama kita tidak jumpa."
"Iya aku rindu denganmu sahabatku" Jawabnya tersenyum ramah.
"Ayo masuk mobil"
Dita segera masuk ke mobil Jessica dan mobil melaju dengan kekuatan sedang.
"Hah sejuknya udara pagi ini" Melihat ke arah luar dari kaca mobil.
"Iya, usia kandunganmu sudah berapa bulan Dita?"
"Sekarang sudah 7 bulan" Tersenyum dan mengelus perutnya.
"Wah sebentar lagi ponakkanku lahir, aku mau main sama anakmu kalau sudah lahir" Jessica tergelak.
"Boleh, asal jangan di cubit iya" Dita tertawa kecil.
"Tidak di cubit kok, cuma aku pukul saja"
"Lebih sakit tante Jessica"
"Hahahaha di jewer saja lebih cocok" Jessica tertawa keras.
"Anakku ini nanti bisa menghajarmu jika kamu melakukan itu" Menakut-nakuti Jessica.
Mobil mereka terparkir di sebuah villa.
"Ayo Dita kita main ayunan" Turun dari mobil.
"Ayo Jessica" Turun dari mobil.
Mereka segera pergi berjalan kaki mengelilingi pemandangan di sekitar taman dan mereka main ayunan di taman bunga di sekitar villa tersebut.
"Wah ini benar-benar indah" Dita menghirup udara di sekitarnya dia sangat menikmati.
"Eh besok kita jalan ke pantai bagaimana?"
"Lihat dulu iya Jessica, tidak bisa memberikan jawaban sekarang. Aku takutnya mas Deni tidak mengizinkan."
"Ibu hamil perlu menyenangkan diri juga Dita"
"Iya sih Jessica. Aku bosan harus di rumah terus"
"Memangnya Deni sering ngelarang kamu keluar iya?"
"Tidak juga sih Jessica, hanya saja karena aku hamil dan pernah terjadi insiden sebelumnya yang membuatku sering menghilang" Dita menjelaskan yang sebenarnya.
"Hmmm Dita aku rindu bisa sering jalan seperti dulu denganmu" Ujar Jessica bersedih.
"Sudah jangan bersedih, sekarang kan kita masih dapat jalan bersama meskipun tidak sesering dulu"
"Iya Dita kamu benar, tapi aku mau tanya sesuatu sama kamu?"
"Apa itu?"
"Apa kamu bahagia menikah dengan Deni?"
"Insyaa Allah aku bahagia."
"Alhamdulillah kalau kamu bahagia aku juga ikut bahagia."
"Dita kamu dengar tidak berita yang viral tentang pahlawan bertopeng?"
"Iya aku pernah melihat beritanya di televisi."
"Aku penasaran sekali sama dia, ingin aku bertemu dengan dia. Dia itu wanita hebat iya."
"Kenapa kamu terobsesi untuk bertemu dengannya, kamu sudah seperti mas Deni."
"Memangnya Deni ingin berkenalan dengannya" Jessica menjadi tertawa.
"Bukan, mas Deni hanya ingin menghentikan aksinya"
"Kok aneh, bukannya kagum dan mendukung perbuatan pahlawan bertopeng ini malah menghentikan"
"Nah aku saja masih bingung dengannya, aku istrinya yang tidak selalu tahu isi hatinya" Menghentikan ayunannya karena Dita merasa lelah.
"Mas Deni sudah seperti penjahat yang ingin menyingkirkan pahlawan bertopeng hahahaha" Jessica tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa kamu berfikir seperti itu" Dita tampak bersedih.
"Dita kamu kenapa" Melihat raut wajah Dita, Jessica segera menghentikan ayunannya dan mensejajarinya dengan ayunan Dita.
"Aku tidak apa-apa" Jawabnya tersenyum memaksa.
"Maafkan aku iya Dita jika ucapanku salah."
"Tidak Jessica, kamu tidak salah kok"
"Lalu kenapa kamu bersedih saat aku mengucapkan kalimat tadi, niatku hanya bercanda kok"
"Tidak Jessica, aku tidak bersedih"
"Dita aku kenal kamu sudah lama, aku tahu saat kamu senang dan sedih"
"Kamu memang sahabat terbaikku, namun belum saatnya sekarang kamu mengetahui cerita hidupku"
"Baiklah, aku akan menunggu saat yang tepat itu tiba, di mana kau akan berbagi tentang cerita hidupmu" Jawab Jessica bersemangat.
"Ayo sekarang kita naik sepeda" Ajak Dita.
"Kamu kan lagi hamil"
"Tidak apa-apa, sebentar saja"
"Oke"
Mereka berdua pergi jalan-jalan naik sepeda mengelilingi hutan di belakang villa. Namun tiba-tiba ada ular cobra.
"Dita tolong ada ular" Berteriak memanggil Dita yang bersepeda di depannya.
"Ada apa Jessica?" Menoleh sebentar ke belakang namun kakinya masih mengayun sepeda.
"Ular itu melata ke arahku dengan cepat, tolong... tolong..." Jessica yang hilang kendali dan ketakutan hampir menumbur Dita namun segera dia hindari.
"Byur" Jessica masuk ke dalam danau bersama sepedanya.
"Ya Allah bagaimana ini?" Dita sangat panik.
"Tolong... tolong..." Teriak Jessica yang sudah kemasukan air di hidungnya.
Tanpa fikir panjang Dita segera melompat ke danau tersebut untuk menolong Jessica. Jessica di bawa ke permukaan tanah oleh Dita.
"Jessica bangun! aduh kenapa kepalaku pusing sekali iya" Monolog Dita.
"Dita"
"Jessica kamu sudah sadar" Tanya Dita khawatir.
"Sudah Dita, untung saja kamu cepat menolongku." Jessica terbatuk-batuk mengeluarkan air dari dalam tubuhnya.
Pandangan mata Dita kabur dan tiba-tiba dia pingsan lalu tergeletak di hadapan Jessica.
"Dita kamu kenapa" Segera mengangkat tubuh Dita dan meletakkan tangannya di pundak, lalu membawanya ke mobil untuk segera pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Evi Prasetyo
👍lanjut tor
2020-11-24
3