Bruk...
"Aw sakit..." Seorang wanita yang terserempet mobil itu meringis kesakitan.
"Ayo ikut ke mobil" Ujar seorang lelaki berjas berperawakan tinggi dengan badan sedikit kekar dia adalah Deni.
"Iya" Masih menahan sakit dengan berusaha tegak.
"Sini saya bantu" Hendak merangkul bahu wanita itu untuk membantunya masuk ke mobil tapi tidak jadi karena wanita itu menolak.
"Tidak tuan terimakasih, saya bisa sendiri" Masuk ke dalam mobil.
Di dalam perjalanan mereka melewati jalan yang ramai hingga mobil berbelok jalan semakin sepi.
"Tuan kita mau ke mana bukankah tuan mau membawa saya ke rumah sakit"
"Tenanglah, saya akan membawamu ke rumahku" Menoleh ke luar jendela dengan senyum menyeringai.
"Kenapa jalan ini sepi sekali tidak ada rumah penduduk"
"Sudahlah berhenti banyak bertanya ayo turun" Deni membuka pintu mobil.
Wanita itupun turun ia benar-benar takut ia merasai perasaan tidak enak. Melihat sekelilingnya sepi.
"Lepaskan aku, lepas" Memegangi tangannya yang di cengkeram dan di tarik paksa oleh Deni.
Bugh....
Badan pria itu terpental akibat tendangan yang begitu keras.
"Siapa kau? Sialan" Memegangi tangannya yang kesakitan.
Dengan sigap pahlawan bertopeng itu menghampiri wanita tersebut.
"Ayo cepat kita pergi dari sini" Merangkul bahu wanita itu.
Setelah berjalan sedikit jauh sekarang mereka pergi bersama mengendarai mobilnya dengan kecepatan hampir penuh. Setelah mengantar wanita itu ke rumahnya pahlawan bertopeng itu pergi menjauh dari rumah tersebut. Di perjalanan pulang ada sebuah mobil melaju kencang dari arah berlawanan namun segera ia hindari. Setelah cukup jauh dari insiden tersebut ada mobil dari arah belakang dengan kekuatan penuh.
"Brak" Bunyinya menabrak belakang mobil menghantam dengan keras.
"Tidak salah lagi ini pasti anak buahnya dia, mereka ingin membunuhku malam ini juga" Melihat ke arah sepion masih dengan volume penuh.
Saat tiba di belokkan mobil tak terkendali lagi karena ada mobil di depan yang menghadang dengan keadaan yang cukup rusak parah mobil itu berbelok ke arah tebing terus menyusur ke bawah hingga terjatuh dan meledak.
"Hallo bos"
"Bagaimana apa kalian berhasil menyingkirkannya?"
"Dia sudah binasa mobilnya meledak hahaha!"
"Bagus kalian semua segera pergi. Cara kerja kalian hari ini luar biasa" Tersenyum puas.
Mereka pergi meninggalkan mobil yang malang itu dengan wajah tampak bergembira. Kenapa begitu? Iya karena mereka merasa tidak ada yang menghalangi rencana mereka di hari berikutnya.
Sementara itu di rumah mama lala tampak sibuk mempersiapkan makanan di meja makan menyambut keluarga deni yang akan datang ke rumah untuk berkunjung.
"Eh anak mama sudah pulang" Melihat Deni yang tiba-tiba muncul hendak duduk di ruang makan.
"Ma Dita kenapa kok tidak ada di rumah tumben sudah malam begini."
"Tadi dia izin sama mama mau pergi keluar karena temannya sendirian di rumah dia minta temanin"
"Siapa temannya ma?"
"Mama sih tidak tahu namanya mama yakin dia wanita."
"Apa Dita sering keluar akhir-akhir ini."
"Tidak juga sayang, dia terkadang sering di rumah, ada apa kamu tiba-tiba ingin mengetahui apa yang dia lakukan."
"Tidak apa ma, Deni cuma bertanya"
"Iya sudah, sekarang kita tunggu paman dan bibi dia akan datang ke sini"
"Kok Deni tidak di kabari ma"
"Kamu sibuk sayang makanya mama tidak mau menganggumu di kantor dan bibimu baru memberi tahu tadi bahwa ia akan datang malam ini.
"Oh iya ma"
Setelah menunggu beberapa waktu paman dan bibi denipun datang.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
"Selamat malam semuanya"
"Malam juga, silahkan duduk Pelicya!"
"Terimakasih kak Lala, oh iya menantumu yang namanya Dita mana?"
"Dia pergi ke rumah temannya karena temannya takut sendirian di rumahnya"
"Oh begitu"
"Apa Deni harus menyusul ma"
"Seharusnya iya, tapi mama tidak tahu ia ke rumah siapa. Sebenarnya mama khawatir kenapa lama sekali"
"Tenang iya ma pasti tidak ada apa-apa dengan Dita" Deni memegang tangan mamanya.
"*A*ku tidak tega melihat mama bersedih, kemana sih kamu dita" Batin Deni.
Setelah acara makan malam selesaipun Deni memutuskan untuk mencari Dita bersama mamanya. Sudah di telpon namun dita tidak juga mengangkatnya berulang kali.
"Deni daritadi kita mencari Dita ke mana-mana tapi Dita tetap tidak ada, mama sangat khawatir"
"Iya ma Deni juga khawatir, mama tenang iya"
Karena tak kunjung menemukan mereka semua pulang ke rumahnya dan melanjutkan mencarinya besok.
kemana Dita? kenapa dia menghilang? hanya author yang tahu hehhehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Rafel
ini pasti ulah kamu ya thor bikin dita kecelakaan 😂
2022-03-24
1
Nana effendy
hayo thor jgn kamu umpetin ya🤣
2021-06-29
1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
harusnya authorrr lindungi dita,,,g mungkin q yg lindungi dita thorrr 😁😁😁
2021-02-26
3