Islandzandi
Seorang anak kecil berusia 2 tahun sedang bermain di tengah rumah bersama baby sitternya.
"Island... sayang.... Mommy pulang Nak..." ucap Audrey yang tak lain adalah ibu dari anak kecil itu yang bernama Islandzandi.
Gadis kecil itu pun berjalan buru-buru menghampiri Audrey dengan langkah yang belum lancar tapi itu membuat semua yang melihatnya menjadi gemas.
"Hati-hati nak.. Nanti jatuh sayang..." Audrey langsung memeluk Islandzandi dengan erat.
"Ma.. Ma.."
"Iya sayang ini Mommy, dengar sayang hari ini kamu akan punya seorang kakak laki-laki namanya Reyandra." ucap Audrey sambil melihat kearah Diandra suaminya.
Lalu Islandzandi terdiam melihat kearah Diandra. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun mengintip dari belakang badan Diandra dan melihat kearah Islandzandi.
dengan
"Rey... dia adalah putri kami satu-satunya, dan mulai sekarang dia akan menjadi adikmu, kamu harus selalu menjaganya dengan baik... Kau mengerti?!"
"Ta.. Ta... Yey.. Yey..."
"Iya sayang kelak kamu panggil dia kak Rey ya..."
"Kyaaaaaaa!!" Islandzandi dengan gembira berjalan kearah Reyandra dan memeluk Reyandra. Reyandra hanya terdiam masih canggung dengan pelukan Islandzandi yang masih kecil.
Sementara Audrey dan Diandra hanya terdiam karena baru kali ini melihat putrinya yang tidak takut dengan orang dan langsung mau dekat dengan seseorang, biasanya butuh waktu lama untuk bisa mendekati putrinya itu.
***
3 Tahun kemudian...
Saat Islandzandi sudah mulai sekolah Tk.
"Reeeyy.... hiks hiks hiks..." Teriak Islandzandi yang baru keluar dari gerbang sekolah menghampiri Reyandra yang memang setiap hari selalu menjemputnya.
"Hm... Kenapa kamu kenapa nangis? Ada yang jailin kamu lagi?!"
"Aufar... Dia jahat, dia rusakin mainan yang aku buat..." Adunya sambil menangis keras. Reyandra hanya tersenyum.
"Emangnya mainan apa yang dia rusakin?" ucapnya sambil jongkok menyamakan badannya dengan Islandzandi.
"Boneka yang aku buat..." sambil memperlihatkan boneka yang memang sudah rusak pada Reyandra. Reyandra pun tersenyum sambil mengambil boneka itu.
"Nggak apa-apa, nanti kita benerin di rumah aja ya... Nanti saya bantu!" Islandzandi pun mengangguk sambil mengusap air matanya.
"Dasar cengeng gitu aja ngambek! Huuuu" Teriak bocah laki-laki yang baru keluar dari gerbang yang dijemput oleh pembantunya.
"Aduh.... Neng Island, maafin Den Aufar ya.. Nanti bibi ganti..." ucap pembantu Aufar menyesal.
"Nggak apa-apa bi.. Nanti biar kami perbaiki aja..." ucap Reyandra masih memperhatikan Aufar tajam.
***
Saat Reyandra sedang bersama teman-temanya mengerjakan tugas sekolah di rumah. Islandzandi yang memang sudah terlalu menempel pada Reyandra tidak bisa lepas dari Reyandra.
"Island, saya sedang mengerjakan tugas, bisa kan kamu. main dulu sama Bibi nanti saya menyusul ok?! Island kan anak baik..." Islandzandi hanya cemberut kearah Reyandra lalu berlari meninggalkan Reyandra kesal.
"Rey.. Itu, nggak apa-apa Island pergi kayak gitu? dia marah kan?" ucap salah seorang teman wanitanya yang memang menyukai Reyandra.
"Nggak apa-apa nanti juga baik sendiri!"
***
Ditaman...
Saat Reyandra mencari Islandzandi dia melihat Islandzandi sedang main tanah bersama Aufar.
"Island, nanti kalo kita udah gede kamu mau kan nikah sama aku?" Island pun menggelengkan kepalanya.
"Aku maunya nikah sama Reyandra!"
"Katanya Reyandra jahat, nggak mau main lagi sama kamu... Ya udah mulai sekarang kamu main sama aku aja, aku nggak bakalan main sama yang lain lagi cuma sama kamu aja... gimana?" Islandzandi pun terdiam lalu mengangguk sambil cemberut.
Sementara Reyandra yang berdiri tidak jauh dari Islandzandi mendengarkan percakapan mereka tadi sambil mengepalkan tangannya kesal lalu berlalu dari taman meninggalkan mereka berdua.
Terserah kamu aja Island! kqmu mau main sama bocah tengik itu saya nggak akan peduli lagi sama kamu!
***
Reyandra sedang membaca buku di ruang tengah masih dengan emosi yang masih tinggi gara-gara percakapan dua bocah tadi.
"Den.. Den Rey... Itu... Neng Island nggak ada Den.. Gimana ini?"
"Tadi saya liat dia main di taman sama Aufar Bi.. Palingan dia main ke rumahnya Aufar..." jawabnya ketus.
"Nggak Den.. Justru Bibinya Aufar pun lagi nyari Aufar... Mereka nggak ada di taman..."
Reyandra terdiam berfikir mulai cemas.
"Aaahh apa sih, iya saya bantu cariin!" ucap Reyandra malas.
***
Di jalan... saat Reyandra menulusuri gang komplek dia melihat seorang pemuda berumur sekitar 30 tahunan sedang berjalan menuntun Island dan Aufar menuju keluar komplek.
"Island!!" teriak Reyandra.
Pria itu pun terdiam melihat Reyandra.
"Mau apa kamu sama Island?!"
"Aaaaiisshh!"
Pria itu pun melepas Aufar dan menggendong Islandzandi berlari meninggalkan Reyandra.
Reyandra yang tau kalau Island sedang diculik pun berlari mengejar penculik itu. saat tiba di jalan raya tanpa melihat kanan kiri penculik itu pun langsung menyebrang jalan masih sambil menggendong Islandzandi dan tidak sadar kalu di sisi kanan ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan diatas 180 km dan...
Braaaaakkkk....
Reyandra pun terdiam melihat kearah Islandzandi yang terlempar beberapa meter dari tempat kejadian.
"Islaaaaaannndd!!!!" teriak Reyandra mulai panik lalu berlari kearah Island yang terbaring di jalan dengan darah yang mengalir di kepalanya karena terbentur aspal.
"Nggak Island, bangunlah Island, saya minta maaf saya salah... Saya akan terus disamping kamu Island, jadi tolong sadarlah Island... Island..."
***
"Islaaaaaanndddd!!!" Reyandra pun terbangun dari tidurnya dengan keringat yang mengalir di keningnya.
Dia melihat jam yang baru menunjukan pukul 05.00 Am waktu Los Angles.
haaaaah... mimpi itu lagi...
Reyandra mengusap wajahnya frustasi dan beranjak dari tempat tidurnya kearah kamar mandi. Dia pun berdiri dan menyalakan Shower, membasuh kepala wajah sampai badannya sambil memejamkan matanya berfikir.
Setelah dirasa cukup untuk mendinginkan kepalanya Reyandra pun menyudahi mandinya lalu memakai bathrobe berwarna putih melangkah keluar dari kamar mandi menuju dapur. dia pun membuka lemari es nya mengambil air minum botol dan membawa air itu ke ruang tengah. Reyandra pun duduk disana sambil meminum air itu, tak lama dia melihat photo Islandzansi yang terpajang di nakas dekat sofa.
"sebentar lagi Island... tolong tunggu saya..."
hah... kenapa akhir-akhir ini saya sering mimpi kejadian penculikan dan kecelakaan itu? Island baik-baik saja kan disana?
Saat sedang melamun Tiba-tiba Handphone yang terletak di meja depannya bunyi. Reyandra melihat yang menghubunginya adalah Tama.
"Ya... Tama!" jawab Reyandra dengan nada tegas.
“Malam ini nona Island pulang dengan selamat dan diantar oleh Aufar dengan menaiki motornya lagi.”
Reyandra terdiam melihat jam lagi.
"Malam sekali Island pulangnya? Apa dia ada pemotretan?"
"Lebih tepatnya mereka berkencan, pak!”
"Pak apa sebaiknya saya memperlihatkan diri di depan nona Island dan memberitahu nona Island tentang anda? Karena... mungkin di ulang tahunnya Island nanti Aufar akan menembak nona Island untuk menjadi pacar resminya setelah sekian lama mereka dekat...” lanjut Tama menjelaskan.
Sementara Reyandra terdiam sejenak sambil berfikir.
“Pak…”
"Ah iya, tidak usah...biar saya yang datang kesana... "
“Apa Pak Reyandra benar-benar akan pulang kesini?”
"Iya... Apa ada hal yang mencurigakan lagi di sekitar Island?"
“Semenjak kejadian penculikan nona Island itu tidak ada lagi kejadian yang membahayakan nona Island ataupun orang yang mencurigakan di sekitarnya!”
"baiklah, tolong kamu persiapkan untuk saya pulang kesana, saya akan kirim melalui email untuk lebih detailnya, karena saya akan terus tinggal disana..." jelas Reyandra.
“baik Pak!”
Reyandra pun menutup telponnya dan berfikir.
"Hah… 23 tahun ya…" Reyandra pun berdiri di jendela dan melihat keluar jendela sambil berfikir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Senja Cewen
Tanda bacanya benar-bensr semerawutan...
Harap diperbaiki sebab tulisan ini bagus...
2021-03-11
2
Siti Aisyah
kumenangiiiiiiis ......hik hik aku ga ngerti bahasa inggris
2021-03-10
1
Rina Thamrin
saya hadir thor
2021-03-10
1