Sementara itu... di rumah Diandra...
Audrey dan Diandra sedang di ruang keluarga sambil melihat berita yang menampilkan Reyandra yang sedang mendapat penghargaan sebagai programmer jenius di dunia bisnis luar negeri.
"apa Island udah tau kabar Reyandra?" Diandra.
"magsudmu berita Reyandra yang ada di TV? Kayaknya sih udah... tapi sampai sekarang dia belum cerita – cerita lagi..." Audrey.
"hah... bisa-bisanya dia nggak memberi kabar pada kita!" ucap Diandra kesal.
"mungkin dia sibuk Pah... liat sendiri kan? Dia sedang berusaha... (tersenyum melihat Reyandra yang ada di TV) hah... kalau Raizel dan Carrisa tau anak mereka sudah jadi seperti ini mereka pasti sangat bangga! (tersenyum melihat Diandra yang masih terdiam melihat TV) kau masih marah pada Reyandra?"
"aku hanya nggak bisa mengerti dengan pikiran Reyandra, dengan mengembalikan semua uang yang kita kirim... padahal aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri..."
"mungkin dia hanya tidak enak terus-terusan membebani kita... aku tau sih pikiran Reyandra makanya aku biasa saja sama sikap Reyandra yang seperti itu... lagian (terdiam) mungkin dia juga nggak mau dianggap anak oleh kita..."
ucap Audrey tersenyum kearah Diandra. sementara Diandra melihat Audrey serius.
"maksudnya??"
"ya... kamu tau kan hubungan Reyandra sama Island bagaimana dulu? ya... mungkin dia hanya ingin dianggap sebagai menantu di keluarga kita..."
"kau pikir Reyandra ada rasa seperti itu sama Island?" ucapnya tidak percaya.
Audrey tersenyum penuh arti kearah Diandra. "kamu pikir kenapa Island nggak pernah pacaran dan nggak mau nerima Aufar jadi pacarnya?"Diandra berfikir.
"mereka saling jatuh cinta? Sejak kapan? Mereka berpisah saat Island berumur 7 tahun, Island bahkan baru masuk SD… dan mereka berpisah 16 tahun Mam…"
"memang tapi saat Island berumur 2 tahun sampai beranjak 6 tahun yang selalu disisinya kan Reyandra… saat aku nggak bisa ikut pertemuan orang tua di TK kan yang wakilin Reyandra Pah…"
Diandra melihat Audrey serius.
"hah… apa Island selalu cerita padamu? (Audrey hanya mengangguk) entahlah… aku masih belum berfikir kesana…"
"ayolah pah.. mereka sekarang udah dewasa, kalau suatu hari Reyandra pulang kesini dan memenuhi janjinya untuk Island gimana? Kamu udah harus siap menerimanya loh…"
Diandra hanya terdiam berfikir tanpa berkomentar lagi.
**
Tak lama disebuah Club…
Aufar dan Islandzandi berjalan kedalam masih marahan dan suasana didalam sangat ramai oleh oleh music yang sedang dimainkan oleh Dj. Putri dan teman-teman Sekolah juga Teman Model yang diundangnya sedang menari. Saat Islandzandi dan Aufar datang semua teman-teman langsung menghampiri mereka dan mengucapkan ulang tahun.
"Islaaaanndd… selamat ya…" ucap salah satu teman modelnya.
"selamat ya Island…" disuaul temn kuliahnya.
"cantik banget sih lo malem ini…"
"iyalah harus cantik kan malem ini malem special lo… iya nggak Far?!"
...Aufar hanya tersenyum. Haura dan Karin mendekati Islandzandi.
Islandzandi...
...Haura...
^^^
Karin^^^
"iiihh Island… tumben lo pake dress kebuka gini.." ucap Haura tidak percaya.
"tau, emang bokap lo nggak komen? Biasanya kan sexy dikit udah dihujat…" canda Karin.
Aufar pun yang merasa tidak enak langsung berjalan meninggalkan Islandzandi dengan teman-temannya. Haura dan Karin melihat kearah Aufar heran!
Karin melihat kearah Aufar.
" eh eh... kenapa dia? Langsung cabut aja…"
Islandzandi melihat kecewa kearah Aufar yang meninggalkannya. "hah… nggak usah dibahas! Dia nyebelin!"
"ini seriusan kalian berantem lagi? Kali ini masalah apa lagi sih? Inget loh ini kan ulang taun lo… masa iya kalian berantem sih!" ucap Haura cemberut.
Tak lama Aslan datang bersama teman-teman Model lainnya.
"heeeyyy selamat ya Island... wish u all the best..."
Islandzandi langsung tersenyum ceria kearah teman-teman modelnya. "Ih, makasih loh kirain kalian nggak bakalan dateng…"
"ya iyalah dateng masa hari baik lo kita semua nggak dateng sih? Aslan aja sengaja break hari ini buat dateng ke acara lo…"
"nggak nyangka loh temen-temen dari agensi pada dateng!"
"lagian tempatnya di Club ya kita pasti datenglah!"
Islandzandi dan teman-temannya pun masuk ke area yang sudah dipesan oleh Islandzandi.
Aslan berjalan menghampiri Aufar yang sedang minum di meja bartender.
"kenapa?? hah... pasti kalian marahan lagi?!" ucap Aslan sambil duduk disamping Aufar.
Aufar melihat kearah Aslan. "dia Cuma ngambek soalnya gue smsan sama Tania!"
Aslan terdiam bingung. "Tania yang suka berantem sama Island? Hah… ya pantes aja Island ngambek… dia cemburu sama lo karena lo deket sama Tania!"
"ya tapi dia itu terlalu berlebihan! Gue nggak nanggepin sukanya Tania kok Cuma sms biasa aja!"
"ya tetep aja lo salah! Udah sana minta maaf sama Island! Nggak baik marahan saat ulang tahunnya Island! Yuk! Gue juga belum ngasih selamet sama dia! Temenin gue…" menarik Aufar turun dari meja bartender menghampiri Islandzandi.
"hei Island! selamat ya… (melihat ke sekitar) dan acaranya rame juga nggak sia-sia kita break dulu buat dateng kesini… iya kan Far?!" melihat kearah Aufar.
Aufar hanya tersenyum kecut.
Islandzandi melihat kearah Aufar.
Islandzandi tersenyum kearah Aslan. "thank’s ya udah dateng dan udah ngajakin yang lainnya juga!"
Aslan melihat kearah Aufar. "ok eh, gue nggak mau ganggu waktu kalian! Gue gabung sama anak-anak dulu ya.. fighting Far!"
Aslan pamit beranjak dari hadapan Islandzandi dan menghampiri teman-teman modelnya Island untuk menikmati pestanya.
Aufar terdiam canggung. "Island gue minta maaf ya…"
"gue juga minta maaf udah ngambek sama lo, gue…"
Tak lama Haura dan Karin menghampiri Islandzandi dan Aufar.
Aufar pun menyerah…
"gimana udah siap?!" Haura.
"siap apaan? Btw makasih ya udah bantuin ngatur semuanya…"
"ok! Silahkan kalian nikmati pestanya" tersenyum lalu meninggalkan Islandzandi dan teman-temannya.
"eh, btw kali ini ada tamu special loh…"
"oh ya? Siapa?"
Tak lama Pak Indra berjalan kearah Islandzandi.
Islandzandi pun terkejut melihatnya. Haura dan Karin berjalan meninggalkan Pak Indra dan Islandzandi berdua.
"selamat ulang tahun Island…" ucapnya tersenyum.
"Pak?? (kaget sekaligus malu berhadapan dengan Pak. Indra) eu… makasih ya Pak, udah dateng ke partynya saya, padahal hari ini bapak juga ulang tahun kan? (tersenyum) selamat ya pak…"
Pak Indra tersenyum kearah Islandzandi lalu terdiam.
"tentang ciuman itu… bisa kita lupakan? Anggap saja kau tidak pernah berbuat itu, lagian kamu juga lagi mabuk kan?" melihat kearah Islandzandi
yang tersenyum sambil mengernyit.
"makasih ya pak…" ucapnya memeluk Pak Indra.
Pak Indra kaget dan melihat kesekitar juga melihat sekitar.
"eu.. Island…"
"Ooopss! Sorry pak… refleks…"
Pak Indra menggelengkan kepalanya.
"kau ini selalu saja berbuat semaumu tanpa tau akibatnya. (mendekatkan wajahnya kearah Islandzandi) saya tau loh kalau kamu ngefans sama saya…"
Islandzandi pun mukanya memerah malu.
"idih… bapak kepedean deh…" tersenyum.
"loh, iya kan? Apa aku salah ngira? (terdiam) Lagian kamu kan cintanya sama orang itu."
Islandzandi terdiam sejenak.
"entahlah pak, ini masih bisa disebut cinta atau Cuma obsesi, aku udah nggak bisa bedain lagi…"
Pak Indra hanya terdiam tersenyum kecut kelihat Islandzandi yang sedang memaksakan untuk tersenyum.
Tak lama Beberapa orang temannya membawa sebuah Cake ke tengah stage Islandzandi melihat kearah teman-temannya tersenyum lalu menghampiri mereka.
Pak Indra pun mundur ke belakang tersenyum melihat teman-teman Islandzandi yang sedang mengerumuninya.
Dj Putri yang sedang asik memainkan musiknya tiba-tiba berhenti.
Semua orang pun berkumpul melingkari Islandzandi.
"a.. a.. ok! sebelum kita lanjutin acaranya lagi, gimana kalo kita dengerin sepatah dua patah dari yang ulang tahun..." ucap salah satu DJ yang mengisi acara tersebut.
lalu tersenyum lalu memberikan mic pada Islandzandi.
"eu… sebelumnya gue mau say thanks buat temen-temen yang udah ngeluangin waktu buat hadir disini dan gue juga nggak nyangka kalo kalian bakalan pada dateng kesini… buat Haura, Karin, makasih ya udah bantuin buat acara ini… juga Aufar (melihat kearah Aufar yang masih duduk di meja bartender) thank you for everything… Pak Indra… temen-temen kelas juga makasih buat hadir disini… dari agency gue juga… thank you very much. pokonya makasih kalian udah dateng kesini, dan silahkan kalian nikmatin acaranya…"
"a… a… sebelum itu kita akan tiup lilin sambil make a wish buat yang ulang tahun ya… nggak mungkin kan kita ngelupain event yang satu ini…"
Islandzandi melihat kearah Dj Putri sedikit memelas dan menggelengkan kepalanya. Tak lama Aufar berjalan kearah Islandzandi dan mengambil sebuah kotak di sakunya kemudian membuka kotak itu ternyata sebuah kalung cantik.
Islandzandi yang terkejut dengan hadiahnya.
"apaan nih?!"
"udah diem aja, hadiah dari gue buat lo…"
Aufar pun segera mengambil kalung itu di kotaknya lalu berjalan ke belakang Islandzandi memakaikannya.
Teman-teman yang lain tersipu malu dan ada pula yang bersorak melihat adegan romantis Aufar pada Islandzandi.
Pak Indra yang sedang bediri di antara teman-temannya pun tersenyum kecut menunduk.
"happy birthday Island… lo tau? rencananya hari ini gue mau nembak lo…" melihat Islandzandi sambil memegang tangan Islandzandi.
Semua teman-teman yang melihatnya langsung berseru dan terdiam kembali melihat adegan Aufar dan Islandzandi. Sementara Islandzandi terdiam melihat kearah Aufar serius.
"Aufar…"
"it’s okay… dan asal lo tau aja gue masih nunggu lo…"
Sementara Reyandra yang tengah duduk di belakang dari tadi sedang memperhatikan Islandzandi dari kejauhan.
"ok, tanpa menunggu banyak waktu dan sebelum lagu gue putar lagi, coba gue mau Tanya sama yang ulang tahun, potongan pertama mau dikasih buat siapa sih? Pasti ada orang yang spesial dong? Iya nggak?" (Tanyanya pada teman-temannya)
Tak lama hadir sosok Tania berdiri di antara teman-teman undangan dan berjalan kedekat Islandzandi dan Aufar dan berdiri di seberang Islandzandi dan Aufar.
...Tania...
Aufar melihat kearah Tania kaget, Sementara Islandzandi melihat kearah pandangan Aufar yang ternyata sosok Tania sedang berdiri.
Tania sedang melihat kearah Islandzandi dengan tersenyum penuh arti lalu berjalan menghampiri Islandzandi.
Semua teman-teman dari Agencynya termasuk Aslan terdiam melihat kearah Tania.
Tania tersenyum kecut.
"meskipun lo ngundang sebagian temen agency kecuali gue… tapi gue tetep dateng ngucapin selamat buat lo…" ucapnya sambil melihat Aufar.
Islandzandi pun merangkul pundak Aufar supaya mendekatinya.
"ok, potongan pertama, gue mau kasih sama orang yang sangat special karena selama ini dia selalu ada di samping gue, ngedukung gue, ngelindungin gue… (melihat Aufar tersenyum sambil menyerahkan potongan kue pada Aufar) thank you Aufar…"
Aufar melihat kearah Islandzandi tersenyum lalu ragu melihat kearah Tania.
"eu, thank you…" sambil memakan kue yang diberikan Islandzandi.
Tania hanya tersenyum kearah Islandzandi.
"kok perasaan gue nggak enak ya? (melihat sekeliling) apa hanya perasaan gue?" gerutu Islandzandi yang matanya mulai berkaca.
"kenapa?" tanya Aufar yang melihat gelagat Islandzandi.
"hah? nggak apa-apa!" ucap Islandzandi mulai cemas.
“cium…cium…cium” ucap teman-teman modelnya bercanda sambil tertawa.
Lalu teman-teman yang lain pun ikut mendukung.
Islandzandi melihat kearah Tania yang sedang menantangnya untuk berani mencium Aufar di depan semua orang... Aufar pun langsung menarik Islandzandi dan mencium Islandzandi di hadapan teman-temannya.
Semua teman-teman yang hadir disitu langsung bersorak ria
Sementara Pak Indra hanya tersenyum kecut.
Islandzandi pun terkejut dengan reaksi Aufar.
Reyandra yang masih duduk di belakang kerumunan melihat adegan itu menunduk tersenyum sambil memejamkan mata.
Islandzandi terdiam kaget menerima ciuman dari Aufar.
Aufar melihat kearah Islandzandi tersadar begitupun dengan Islandzandi yang sedang terdiam melihat kearah Aufar.
Tania yang melihat kearah Aufar pun kesal dan pergi dari tempat itu.
"kenapa gue nerima ciuman Aufar? mungkin Aufar nyium gue gara-gara Tania, tapi kenapa sama perasaan gue…" gerutu Islandzandi dalam hati dan terdiam bingung.
"okay… kita nggak akan berlama-lama untuk acara formal ya… gue tau kalian nantiin dance party… okay… let’s the party!!!!" teriak Dj Putri sambil menyalakan music aransementnya.
Dj Putri pun menggoyangkan badannya sesuai irama.
Petugas menarik meja yang ada kuenya ke dalam dan teman-teman Islandzandi pun mulai menari sesuai irama sementara Islandzandi dan Aufar masih terdiam canggung karena kejadian ciuman tadi.
"dance?" ajak Aufar pada Islandzandi.
"hah? Umh… ok!"
mereka pun mulai menari mengikuti irama.
"hei, Island, sorry ya buat ciuman tadi, gue…"
"nggak usah dibahas... lagian ada Tania lo Cuma mau nunjukin sama dia doang kan?"
"sebenernya gue nyium lo bukan karena ada Tania, tapi karena gue pengen!" ucap Aufar dalam hati dan tersenyum kearah Islandzandi.
Sementara itu Haura dan Karin masih terdiam memperhatikan Aufar dan Islandzandi.
"menurut lo mereka udah jadian?"
"hm… (berfikir) kayaknya belum… lo liat kan tadi ada musuh bebuyutannya Island, paling mereka ciuman Cuma gara-gara ada Tania aja!"
"bener juga ya…" ucap Karin menunduk.
Haura melihat Karin heran.
"kenapa lo? Nggak suka kalo mereka ciuman? Lo kan emang suka sama Aufar? kenapa lo nggak nyatain perasaan lo aja sama Aufar trus bilang sama Island tentang perasaan lo sama Aufar?!"
"nyari mati gue kalo gue jujur sama Aufar maupun Island… (terdiam menerawang) gimana pun juga mereka itu sahabat-sahabat gue… gue suka Aufar tapi gue juga mau dia bahagia meskipun itu disisi Island…"
"ooohhh… gue bangga sama lo yang ngorbanin hati lo buat sahabat-sahabat kita…" ucap Haura sambil memeluk Karin.
Lalu mereka pun berjalan kearah Islandzandi dan Aufar memisahkan mereka.
"Far, jangan mengklaim Island sendiri dong…"
"ah, ganggu aja kalian... ya Sorry, gue lupa kalo kalian juga ada disini!" sindir Aufar sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments