Di sebuah gang dekat perkantoran…
Pukul 14.00 sore…
Haura sedang berjalan tiba-tiba Raka mantannya yang baru saja diputuskan oleh Haura menghampirinya dan menarik tangan Haura dari belakang.
"Hei sayang…" ucap Raka tersenyum penuh arti.
"Lo? Ngapain lo disini?" ucap Haura terkejut melihat Raka ada di depannya.
"Akhirnya ketemu juga, gue cariin dari kemaren…"
"Gue kan udah bilang putus! Kenapa lo masih ngejar gue sih?!"
"Lo nggak bisa seenaknya mutusin gue gitu aja! Lo tau akibat dari semua itu?! Gue dikeluarin dari kerjaan gue!"
"Loh itu kan salah lo, kenapa jadi gue yang disalahin! Lagian kita cuma kencan sehari doang ya… Dan lo nggak berhak buat ngatur hidup gue!"
"Oh ya?! Ok, kalo lo nggak mau balikan lagi sama gue, gue bakalan sebarin kelakuan lo sama temen-temen lo kalo lo udah nggak vir... lagi!"
Haura masih terdiam melihat Raka marah.
Sementara itu mobil Reyandra sedang melaju di jalan itu Reyandra yang sedang duduk di belakang sambil membaca laporan kerjanya melihat keluar dan melihat Haura sedang bertengkar dengan Raka.
"Tama bisa hentikan mobilnya didepan?"
"Loh, bukannya kita mau ke Svetovska lagi?"
"Saya mau membeli sesuatu… Kamu tunggu saja sebentar…"
"Ok, Pak!"
Reyandra pun menyimpan laporannya di kursi dan buru-buru keluar mobilnya dan menghampiri Haura.
sementara itu...
"Hah… Coba aja mereka nggak akan percaya sama lo nggak ada buktinya!"
"Oh… Lo mau bukti?
Raka mengambil Handphonenya dari saku jasnya dan memperlihatkan video dirinya dan Haura yang sedang melakukan ***. Haura terdiam kaget kearah Raka.
"Iihhh gila lo! Ngapain lo videoin kayak gitu?! Brengsek emang lo!"
"Ya, kalo nggak gini lo nggak akan balikan lagi sama gue!
"Psiko lo! Gimana pun juga gue nggak akan pernah balikan lagi sama lo! Apalagi sifat lo kayak gini!"
Tak lama Reyandra berjalan menabrak Raka sampai Handphone Raka terjatuh dan sengaja menginjak Handphonenya serta menyiram Handphone itu dengan kopi yang sengaja baru dia beli. Raka dan Haura terdiam kaget melihat kearah Reyandra.
"Anji** Heh Lo..."
"Maaf saya nggak liat jalan, tapi tenang saja saya akan mengganti kerusakan Handphonemu!" ucap Reyandra datar sambil mengambil cek kosong dari saku celana dan memberikannya pada Raka.
Raka masih terdiam kaget sambil mengambil cek itu melihat kearah Reyandra! Sementara Haura masih terdiam kaget melihat ke arah Reyandra.
"Re... Reyandra?"
"Oh, Haura? Kenapa ada disini? Nggak kuliah? Perasaan Island masih di kampus waktu tadi saya hubungin..." Haura heran melihat Reyandra.
Ngehubungin dari hongkong!? Boong banget, Island bilang lo sama sekali nggak ngasih dia kabar!
Sementara Raka terdiam kesal melihat kearah Reyandra marah.
"Ooohh hahaha... Jadi kalian berdua saling kenal? Siapa lo?" ucapnya kearah Reyandra yang masih terdiam lalu melirik ke arah Haura.
"Jangan bilang dia target lo? Asal lo tau aja ya, dia itu cewek nggak bener! Dia Cuma maenin cowok! sekali udah dapet langsung ditinggalin! Dia itu pel.....!"
Reyandra yang sudah mulai kesal mengepalkan tangannya langsung memukul wajah Raka marah.
"Jangan pernah mengucapkan kata itu pada wanita, sejelek apapun kelakuan wanita tetap harus kamu hormati! Mengerti?!"
Raka terdiam kesal kearah Reyandra lalu saat dia mau mengambil lagi Handphonenya Reyandra menginjak Handphone itu!
"Tinggalkan Handphone itu! Saya sudah membayar ganti rugi atas kerusakannya!"
"Cih... brengsek! awas lo ya, Ra..."
Lalu Raka pun berlalu dari hadapan mereka kesal! Reyandra pun mengambil Handphone Raka yang sudah rusak.
"Eu... thank you ya Rey…"
"Kamu mau kemana?" ucap Reyandra melihat kearah lengan Haura yang biru-biru.
"Saya antar ya… atau kita makan dulu... kamu pasti belum makan siang kan?!"
Haura melihat Reyandra heran.
Ini ngajak makan niatnya ngapain ya? Kok dia ada di daerah sini sih? Ngapain juga gue mesti ketemu dia… malu sumpah! Tapi kalo bukan karena Reyandra Raka pasti udah macem-macem sama gue…
**
Di sebuah Cafe...
Haura sedang duduk di meja cafe itu sendiri.
Gimana nih? Gue bilang Island ga ya? Tapi kalo bilang dia pasti bakalan tau kejadian tadi... Gue harus ngasih penjelasan apa sama Reyandra...
Haura celingak celinguk mencari sosok Reyandra.
Ck... Lagian dia kemana sih? Apa gue kabur aja?
Tak lama Reyandra masuk ke Cafe itu membawa sebuah tas plastik berwarna putih berjalan kearah haura. Reyandra duduk di samping Haura.
"mana lengan kamu?"
"Hah?" Haura tidak mengerti.
Reyandra mengeluarkan beberapa salep di dalam plastik itu.
"Kalau dibiarkan akan membekas, kamu nggak mau kan kalau ada bekas luka di lenganmu?!"
"Aaahh… Iya!" Haura pun memberikan lengannya pada Reyandra.
Reyandra pun mengoleskan salep itu ke luka memar Haura masih terdiam. Haura sedikit meringis.
"Sakit?" tanya Reyandra sambil melihat Haura lalu mengoleskan salepnya lagi secara merata.
"Cuma linu doang sih, karena memar! (melihat Reyandra) Eu... Sekali lagi makasih ya... Gue nggak tau kalo nggak ada lo mungkin dia bisa nyakiitin gue lebih parah... Dan... Gue..."
"Saya tau kamu orang seperti apa, saya tidak akan menyalahkanmu atau menjauhkanmu dengan Island hanya gara-gara ini..."
"Lo tau gue?"
"Selama saya berada diluar negeri saya menyewa orang untuk melihat seperti apa orang-orang yang dekat dengan Island, dan seperti apa Island sekarang..."
"Serius lo? Wuuaaaahh Pantesan aja pertama kali ketemu di ultahnya Island lo langsung ngenalin kita... (terdiam) Eu... cek kosong itu apa lo nggak masalah ngasih ke Raka? Gue takutnya dia nyalah gunain cek itu..."
Reyandra hanya tersenyum."Nggak masalah, saya sudah telpon bank untuk tidak memberikan lebih dari harga Handphone itu…"
"Aaaahh… (Haura terdiam canggung) Eu… Rey, bisa nggak lo nggak bahas masalah hari ini ke Island? Ya, meskipun gue tau lo nggak pernah ngontact Island lagi semenjak kejadian di Apartement lo…"
"Memangnya kenapa?" sambil meminum minuman yang dipesannya.
"Dia tuh jiwa pertemanannya sangat kuat, gue takut kalo dia tau kejadian ini dia bakalan nyari Raka dan… Lo tau kan tar kelanjutannya kayak gimana?! Gue nggak mau berurusan lagi sama dia!"
"Saya tau! Kamu nggak usah khawatirkan itu…"
Haura terdiam melamun.
"Haaah...Apa yang diomongin Raka tadi emang bener… Gue emang suka gonta ganti cowok, dan selama gue jalan sama cowok itu gue ngelakuin hubungan *** sama mereka! Gue nggak bisa hidup tanpa sex…" Reyandra yang mulanya tidak memperhatikan Haura sekarang jadi menatap ke arah Haura heran.
"Kenapa kamu menjelaskan ini pada saya?"
"Gue nggak tau hubungan lo sama Island kayak gimana sekarang… Tapi lo jangan sampai nilai Island sama kayak gue… Dia itu cewek baik-baik… Dan sekarang cowok yang paling deket sama dia Cuma Aufar dan Pak Indra… Lo juga pasti tau kan?!"
Reyandra tersenyum kearah Haura dan memberikan Handphone Raka yang rusak pada Haura.
"Ini, terserah mau kamu apakan! Isinya sangat penting kan?! Jadi... kamu melamar kerja sebelum lulus?? Bukanya sebentar lagi kamu akan ujian semester? Harusnya kamu lebih fokus dengan kuliahmu…"
Haura tersenyum kecut sambil memakan pesanannya.
"Gue itu hidup susah! Bokap gue udah nggak ada! yang nyari biaya sekolah gue Cuma nyokap gue… Gue pengen kuliah dengan biaya gue sendiri tanpa bantuan nyokap… Udah cukup dia biayain gue sampe SMA…"
Reyandra hanya terdiam melihat kearah Haura berfikir…
"So… By the way, gue penasaran lo balik lagi kesini emang karena Island kan? Karena yang selama ini gue tau Island itu cinta banget sama lo"
"Kamu yakin kalau dia benar-benar sayang sama saya? Lalu bagaimana dengan Aufar dan Pak Indra?"
"lo masih ragu sama perasaan Island? Denger ya, meskipun Island pernah kepincut sama Pak Indra dan sampai sekarang mereka selalu berhubungan tapi Island tetep mikirin lo, meskipun dia sayang sama Aufar tapi sayang dia ke lo lebih jauh dibanding sama Aufar…" Jelasnya menggebu-gebu.
Tunggu… kenapa gue jadi nyomblangin Island sama dia?
"Bukanya dia masih labil ya?! Dia masih belum tau siapa yang benar-benar dia sayangi?"
"Ya, kalo gitu kenapa lo nggak mertahaninnya? Apa karena lo nggak enak sama bokapnya? (melihat Reyandra yang kaget kearah Haura) Gue tau kok kalo bokap Island nggak setuju sama hubungan lo dan Island!"
Reyandra tersenyum kecut. "Sejauh mana Island cerita masalah seperti ini?"
"Diantara kita itu nggak ada yang disembunyiin Rey! Kalo lo nggak mau kehilangan Island, lo harus yakin Rey, Island itu cintanya sama lo dan karena selama ini Island udah berkorban waktu buat lo…"
"Cinta sama saya dengan posisi saya sendiri nggak ada di samping dia selama enam belas tahun? (menggelengkan kepalanya tersenyum kecut) Harusnya dia lebih mencintai Aufar karena selama ini dia yang ada disamping Island!"
Haura melihat kearah Reyandra serius. "Lo cemburu sama Aufar?"
"Ya?! (terdiam) Kenapa saya mesti cemburu?!"
"Apa lo mau Island jadian sama Aufar?"
"Tidak juga! Saya hanya ingin memantapkan hati Island, memberi Island pilihan dan waktu untuk berfikir, saya tau Island tidak bisa meninggalkan Aufar, kalau Island memilih saya, saya yakin kalau Aufar akan meninggalkannya, tapi kalau dia memilih Aufar dia masih bisa untuk berada disisi saya…"
"Dengan mengorbankan perasaan lo? (terdiam melihat Reyandra yang masih berfikir) Hah… Nggak tau deh cara pikiran orang dewasa emang sulit ditebak! Cuma gue tekankan ya… Jangan sampe lo lepasin Island hanya gara-gara lo nggak mau Island diomongin orang! Atau lo nggak mau disebut sebagai Lolita!"
"Saya tidak pernah berfikir seperti itu!" melihat Haura serius.
Haura mengangguk. "Ya baguslah kalo gitu!"
Reyandra terdiam berfikir.
"Saya juga nggak ngerti tapi sejak saya dibawa Om dan Tante kerumah mereka dan bertemu dengan Island… Entah apa yang saya rasakan yang jelas saya berfikir saya ingin menjaga Island bagaimanapun caranya! Dan setelah saya akan pergi saya merasa akan kehilangan Island dan saya tidak menginginkan itu… Apa itu cukup untuk menunjukan bahwa saya sayang sama Island?"
"Apa lo punya hasrat untuk bercinta sama Island? atau nggak ingin menciumnya mungkin?"
Reyandra tersenyum kecut. "Saya selalu berusaha menahannya saat saya pertama kali pulang dan bertemu dengan Island!"
Haura melihat Reyandra tersenyum.
Ck... kaku banget sih ni cowok! Tapi kalo di Tanya langsung keluar unek-uneknya! Lucu juga cowoknya Island! tapi yang jelas dia sayang banget sama Island jelas banget kalo dia ngelindungin Island! Tapi gue penasaran apa dia disana nggak pernah pacaran?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Puji Sri W
huhhhh ribet dah urusanya
2021-03-12
1