Tak lama Reyandra berdiri dari tempat duduknya dan berjalan pelan ke arah Islandzandi. Pak. Indra yang melihat kearah Reyandra melihat dengan serius kearahnya. Teman – teman yang lain melihat kearah Reyandra yang sedang berjalan kearah Islandzandi dan berdiri di antara kedua sahabatnya, Aufar juga Islandzandi. Islandzandi melihat kearah Reyandra kaget, begitu pun dengan Aufar.
"Happy birthday, Island!"
Dj. Putri yang melihat kearah Islandzandi dan Reyandra langsung mengganti lagu jadi yang sedikit slow.
(Song. Your love - Rihanna)
Karin dan Haura melihat kearah Reyandra lalu melihat kearah Islandzandi yang terdiam kaget melihat Reyandra.
"Dia siapa Island?" ucap Karin.
Aufar melihat serius kearah Reyandra. Sementara Islandzandi masih tidak percaya melihat Reyandra yang ada di hadapannya.
"Re... Reyandra?" terdiam kaget.
"Ya, ini saya..."
"Tapi..." Islandzandi bingung masih melihat Reyandra tajam.
Islandzandi hanya terdiam melihat Reyandra kaget. Lalu Islandzandi mendekati Reyandra ragu sambil menyentuh pipi Reyandra meneteskan air matanya lalu memukul dada Reyandra pelan.
"Jahat!" ucap Islandzandi mulai meneteskan air mata.
Reyandra memegang tangan Islandzandi.
"Maafkan saya… karena pergi terlalu lama dan tidak membalas semua pesanmu…"
Reyandra pun langsung memeluk Islandzandi perlahan dan erat. Haura dan Karin melihat kaget kearah Islandzandi yang sedang dipeluk Reyandra, sementara Aufar terdiam kesal melihat kearah Reyandra. Teman-teman yang lain masih menari karena lagu yang dimainkan Dj. Putri tidak berhenti.
"I’m home..." ucapnya tersenyum, lalu melepaskan pelukannya dan melihat kearah Aufar.
"Kenapa..."
"Banyak hal yang saya ingin bicaraka sama kamu Island... tapi... (melihat Islandzandi serius) bisa tunggu saya di luar, saya ingin bicara dengan Aufar, boleh kan?"
Islandzandi yang masih tidak percaya melihat kearah Reyandra mengangguk lalu melihat kearah Aufar yang sedang menggeleng kearahnya. Islandzandi pun berjalan ke luar Club.
"Hah, gue pikir kita nggak dalam situasi dimana kita bisa ngobrol akrab! Jadi ngomong seperlunya aja! Gue nggak ada waktu buat lo!"
Reyandra hanya menghela nafas.
"Sebelumnya saya minta maaf karena sudah merepotkanmu!"
"Magsud lo?"
"Jujur saja selama saya pergi yang paling saya khawatirkan adalah kamu! Tapi… disamping itu juga kamu membuat saya lega. (melihat Aufar yang hanya terdiam melihat Reyandra sedikit kesal) terima kasih karena selama ini kamu sudah berada disisi Island."
"Hahahahahaaha… (Aufar tertawa lebar) asal lo tau aja, gue ada disamping Island bukan karena lo! Tapi emang karena gue sayang sama dia! Dan gue ngejagain Island dengan cara gue sendiri!"
"Saya tau! Tapi, saya memintamu untuk berada disampingnya, bukan mengambil tempat saya! (terdiam) bagaimana pun juga, terima kasih! Sekarang waktunya saya untuk berada disisi Island…"
"Apa?"
"I mention that when I return! it means I will not go further than Island! Dan saya telah memaafkanmu untuk kasus penculikan Island dulu!"
Reyandra membungkuk kearah Aufar lalu berlalu dari hadapan Aufar. Aufar yang tengah marah menghampiri Reyandra lalu menarik lengan Reyandra hingga Reyandra berbalik kearahnya.
"Anjing lo! brengsek!" Aufar memukul wajah Reyandra dan mendorong tubuh Reyandra hingga terjatuh ke lantai.
“AAAAAAAhhhhkkkkk!!” semua orang yang ada disana berteriak dan terdiam menjauh dari Aufar yang sedang memukuli wajah Reyandra.
Dj. Putri pun menghentikan musiknya! Tak lama Pak Indra dan Aslan menghampiri Aufar dan memisahkan Aufar dari Reyandra begitu pun dengan Haura dan Karin.
"Hei, Aufar… Hentikan! Sudah cukup" ucap Pak Indra memisahkan Aufar dan Reyandra.
"Far? Udah cukup!" ucap Aslan melihat Aufar serius.
Sementara Aufar melihat kearah Reyandra yang masih duduk.
"Denger ya? Lo egois! Jangan seenaknya bilang pergi dan pulang gitu aja... Lo tau perasaan Island kayak gimana? Lo bahkan nggak tau sakitnya Island saat ditinggal lo!"
Pak Indra menghampiri Reyandra dan membantu Reyandra berdiri.
"Kau tidak apa-apa?!"
"It’s okay, I’m fine" jawab Reyandra kearah pak Indra.
"Saya tau makanya saya mau menebus rasa bersalah itu pada Island!" lanjutnya kearah Aufar.
"Hah… Kita liat aja, siapa yang akan dipilih Island untuk berada disamping dia! Karena sekarang mungkin hati Island berubah selama lo ninggalin dia!" ucap Aufar marah.
Aufar pun menepis tangan Aslan dan langsung pergi meninggalkan mereka.
Sementara Reyandra hanya terdiam lalu menyentuh bibirnya yang keluar darah sedikit lalu tersenyum pipinya pun sedikit bengkak gara-gara pukulan Aufar tadi.
Pak Indra masih terdiam melihat kepergian Aufar lalu melihat Reyandra serius.
Reyandra yang sadar dilihat oleh Pak Indra dan menjadi pusat perhatian semua orang pun langsung membungkuk memberi hormat.
"Maaf telah membuat pestanya menjadi kacau… Silahkan kalian lanjutkan lagi pestanya…" ucapnya sambil melihat kearah Haura dan Karin memberi isyarat untuk melanjutkan pestanya sambil berlalu dari hadapan teman-teman Islandzandi.
Haura memberi kode pada Dj. Putri untuk melanjutkan acaranya mekipun tanpa Islandzandi dan Aufar.
"Ra… cowok tadi cinta pertamanya Island kan? Yang selama ini dia tunggu…"
Haura terdiam berfikir.
"Kayaknya sih iya… Dia udah balik kesini… (Terdiam baru ingat) Yang gue heran kenapa dia ngasih isyarat ke kita ya kalo pestanya dilanjutin? Kenapa nggak ke yang lain? Padahal disini kan banyak temen Island?!"
"Bener juga!" Ucap Karin bingung.
Haura, Pak Indra dan Karin terdiam berfikir.
***
Di sebuah taman…
Selama perjalanan menuju ke taman tadi, Islandzandi hanya terdiam tidak bicara sama sekali begitu juga Reyandra.
Reyandra hanya sesekali melihat wajah Islandzandi yang masih bingung serta kaget.
Begitu juga Islandzandi yang melihat sesekali kearah Reyandra tidak percaya.
Ck... Pasti dihajar Aufar...
Tempat ini adalah tempat biasa yang dulu Reyandra suka membawa Islandzandi bermain saat masih kecil, suasana di taman itu begitu terang dengan cahaya lampu dan hanya beberapa orang yang sedang duduk di bangku.
Islandzandi berjalan berada di depan Reyandra menuju salah satu kursi panjang yang ada di taman, Reyandra pun mengikutinya dengan sabar…
Setelah Islandzandi duduk di kursi itu Reyandra berjalan mendekati Islandzandi dan memberinya jasnya karena dress Islandzandi yang sedikit terbuka.
Islandzandi masih terdiam melihat kesal kearah Reyandra.
"Kapan kamu nyampe sini?" tanyanya dengan ketus melihat Reyandra dengan tajam.
"Lima hari yang lalu..."
"Hah, lima hari yang lalu? Trus kamu baru nemuin aku setelah lima hari kamu nyampe Indonesia?" ucapnya tidak percaya.
"Saya harus mengurus beberapa hal disini…"
"Ok! (memotong penjelasan Reyandra) Itu ngebutiin secara jelas kalo sekarang aku udah nggak penting buat kamu! Ya kan?"
"Bukan begitu Island..."
"Apa susahnya sih ngasih kabar? (ucapnya kesal sambil melihat kearah Reyandra) Seenggaknya bales email aku sekali kek... 'JANGAN GANGGU AKU' itu juga nggak apa-apa jadi aku tau kalo aku nggak usah nunggu kamu lagi... (menahan air matanya) Kalo kayak gini kan jadinya percuma! (Reyandra duduk di sebelah Islandzadi sambil melihat Islandzandi serius) Selamat ya... Kamu udah jadi pengusaha hebat dan punya pacar yang selevel sama kamu..." ucap Islandzandi berdiri hendak pergi.
Reyandra menggenggam tangan Islandzandi.
"Saya belum selesai ngomong Island!"
"Mu ngomong apa lagi si? Aku nggak mau liat kamu lagi... Jahat banget kamu sama aku!" Islandzandi berusaha melepaskan genggaman Reyandra.
contoh adegan ya... 🤭
Reyandra berdiri menarik tangan Islandzandi sampai tubuh Islandzandi tertarik kedalam pelukannya memeluk Islandzandi erat, sementara Islandzandi menangis di pelukan Reyandra.
"Saya benar-benar minta maaf Island! karena saya tidak bisa membalas semua chat kamu… Perempuan yang diberitakan itu hanya partner saya dalam bisnis tidak lebih! Saya nggak berharap kamu memaafkan saya sekarang, tapi seenggaknya yang saya tau pasti adalah perasaan kamu sekarang (melihat kearah Islandzandi yang masih terdiam karena tau maksud dari pembicaraan Reyandra) Setidaknya rasa sayang kamu masih ada buat saya meskipun itu hanya sedikit!"
"Hah… Gampang banget kamu ngomong sayang? Kamu tau, aku…"
"Saya tau... (memotong ucapan Islandzandi) Dan mulai sekarang saya akan menjaga perasaan yang sedikit itu. Boleh kan?" ucap Reyandra tersenyum kerarahnya.
Islandzandi terdiam sambil menunduk mengingat dia dan Aufar berciuman dan dilihat oleh Reyandra.
"Saya ingin bertanya sama kamu, apa saya jadi pengganggu kalian? Karena mungkin posisi sekarang dimata teman-temanmu juga Aufar, saya adalah pihak ketiga yang akan menghancurkan hubungan kalian berdua."
Islandzandi melihat Reyandra tajam. "Aku sama Aufar masih sama kayak dulu!"
"Saya tau kamu juga ada perasaan khusus sama Aufar... Kamu nggak boleh mengingkarinya Island! Selama saya nggak ada Aufar selalu ada disisi kamu... (Reyandra terdiam melihat Islandzandi yang terdiam lalu tersenyum lalu Reyandra meraih tangan Islandzandi) Kamu tau, atas dasar apa saya bisa bertahan selama enam belas tahun berada di sana? (melihat Islandzandi serius) I was there to survive and continue to strive to be what it’s because of you, for you today... My destiny is that first before I succeed, I will not return even though this time I have never A message to you had given but I still follow the activities in school, your friends, Aufar... Until you become a model ... My back has become for love to fight because to be honest I can without Do not live you Islandzandi..."
Islandzandi hanya terdiam melihat kearah Reyandra sambil menghela napas.
mampus gue, ngomongnya cepet amat sih! Maksud omongan dia arahnya kemana ya?
Reyandra terdiam melihat Islandzandi yang sedang terdiam berfikir lalu tersenyum.
"Nilai bahasa inggrismu masih jelek ya? Hah, gimana jadinya kalau saya membawa kamu ke luar negeri?"
"Hah?" kaget dengan pernyataan Reyandra.
"Padahal dosen inggrismu lumayan bagus loh!"
"Salah sendiri ya… Bikin aku benci sama bahasa inggris dan semua berhubungan sama kamu! (melihat Reyandra tersenyum kearahnya) Eu.. Trus, jadi tadi artinya apa?"
"Intinya saya lapar! Kamu juga belum sempat makan kan?"
"Boong, masa kamu ngomongnya panjang lebar artinya Cuma itu? Lagian nggak ada kata lapar dalam pengucapan kamu tadi… Bisa nggak sih nggak pake bahasa inggris?" ucapnya cemberut.
Reyandra tersenyum melihat kelakuan Islandzandi yang merengek kayak anak kecil.
Haaaahh... Kamu nggak berubah ya Island…
"Trus kapan kamu balik lagi ke sana?" masih ketus.
"Saya tadi bilang kan kalau saya pulang? Artinya saya tidak akan pergi lagi! Saya akan tinggal disini dan mempertahankan hubungan kita yang selama ini saya tinggalkan…"
Islandzandi kaget melihat kearah Reyandra senang. "Seriusannya? Selamanya? Terus kerjaan kamu disana?"
"CEO mempercayakan cabang perusahaan yang ada disini pada saya. Jadi saya yang akan mengurusnya!"
"Terus kamu bakalan pulang lagi ke rumah?"
Reyandra hanya menggeleng.
"Saya tinggal di Apartement dekat Perusahaan saya bekerja! Tapi saya akan mampir untuk bertemu Om dan Tante! (melihat kearah Islandzandi yang sedang terdiam berfikir) Saya tau akan begini, saya juga nggak akan memaksa kamu kalau kamu memang ingin berhubungan sama Aufar! Saya pikir dia pantas mendapatkan kesempatan dari kamu…"
"Mana bisa gue… Selama ini kan gue nunggu lo.. Dan sekarang lo balik lagi kesini saat gue dan Aufar…" gerutunya dalam hati dan membayangkan ciumannya dengan Aufar tadi, lalu terdiam memperhatikan luka yang ada di wajah Reyandra.
"Sakit?" memegang pipi Reyandra
"Hm... (tersenyum kecut lalu terdiam) Mungkin ini pantas buat saya karena sudah meninggalkanmu selama Enam belas tahun... Pukulannya beda dengan yang dulu…"
"Aufar sekarang kan beda sama yang dulu, sekarang dia kuat banget loh…"
"Maafkan saya Island… Saya janji saya nggak akan meninggalkanmu lagi dan akan menebus waktu yang telah kamu sia-siakan untuk menunggu saya…" Memegang pipi Islandzandi dan mendekatkan wajahnya ke dekat Islandzandi.
cuma adegan ya....
Islandzandi terdiam mulai gugup.
"Seriusan Reyandra mau nyium gue?" gumam Islandzandi dalam hati.
Kkrriuuuuukkk...
Suara perut Islandzandi membuyarkan semuanya. Reyandra hanya tersenyum. sementara Islandzandi hanya menunduk malu dengan muka yang seperti udang rebus.
"AAAAaaarrgghhh! Kenapa disaat serius-serius gini perut malah nggak bisa diajak kompromi!" Dalam hati Islandzandi berteriak keras.
"Kita makan! Saya juga sudah lapar." Reyandra mengulurkan tangannya lalu Islandzandi pun meraih tangan Reyandra dan berjalan kearah mobil Reyandra.
"Dingin?"
"Hm… Lumayan!" Menutup tubuhnya dengan jas yang Reyandra berikan tadi.
"Jangan pernah pakai pakaian yang sexy lagi ya!"
"Ya, terserah akulah, selama ini juga aku hidup suka-suka aku!"
"Hhhmm… Menjadi model menentang Om Diandra, sudah kenal minuman, Clubing sampai jadi korban penculikan gara-gara Aufar..."
"Kok…" Melihat Reyandra kaget.
"Kamu pikir saya meninggalkan kamu tanpa tau berita kamu selama ini?"
Islandzandi berfikir. "Jangan-jangan yang waktu itu nyelametin aku dari penculikan…"
"Hmm… Saya menyewa seseorang buat mantau kamu disini dan melindungi kamu selain Aufar…"
"Jadi… Selama ini dia tau kelakuan gue dong?" Gumamnya dalam hati. "Kamu tau kalo aku sama Pak Indra…"
"Ciuman? Lebih tepatnya kamu yang duluan nyium dosenmu kan? Hah… Kamu nggak bisa dibiarkan kalau sedang mabuk! Dan kamu sok-sokan kuat minum, padahal minum 2 gelas aja kamu udah tepar! Iya kan?!"
Islandzandi tersenyum kagum melihat Reyandra dan sedikit tersipu malu.
"Ya ampun dia tau gue sampe segitunya… (dalam hati) Aku boleh meluk kamu?"
"Ya? (kaget) Nggak Island, saya lagi nyetir!"
Islandzandi pun memeluk Reyandra dari samping. Mobil Reyandra sempat keluar jalur tapi dengan cepat Reyandra menstabilkan setirnya lagi.
"Aku kangen kamu Rey…" sementara
Reyandra tersenyum sambil melihat jalan karena sedang menyetir.
"Iya… Saya juga kangen kamu Island…" sambil mengelus rambutnya Islandzandi.
"(suara hati) Ya, untuk sekarang begini saja sudah cukup! Tinggal masalah Om. Diandra tante Audrey dan juga (terdiam sejenak) Aufar… (terdiam berfikir sambil menyetir)"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Rezza Handira
like back ya
2020-10-31
2