Keputusan untuk Mengambil Resiko

Di Kantin di Universitas Saimdang...

Islandzandi dan Haura sedang duduk sambil menunggu karin yang mengambilkan Form dari Ruang Pak Indra.

"Island, trus gimana sama Aufar?" Haura yang lagi ngaduk minumannya melihat kearah Island.

"Gue nggak tau Ra, yang jelas gue kecewa sama dia... Sebisa mungkin gue nggak mau ketemu dulu sama dia sampe hati gue tenang." Ucap Islandzandi meminum minumannya.

Tak lama Karin pun datang dengan muka cemberut.

"Nih!" Tandas Karin sambil memberikan kertas pada Haura dan Islandzandi.

"Kenapa lagi lo?!" Haura melihat Karin aneh.

"Pak Indra tadi nanya lo Island... Kan gue juga bilang apa, harusnya yang ngambil itu lo... Pak Indra tuh kesengsemnya sama lo..." Ucapnya sambil Bad Mood.

"Lo tau kan Island lagi nggak mood buat hal yang beginian..." Haura.

Karin hanya terdiam lalu meminum minumannya yang tadi sudah dia pesan. Tak lama Aufar datang ke kantin dan langsung menghampiri Islandzandi dan berdiri dihadapannya.

"Island!" Tandas Aufar meliht serius kearah Islandzandi.

"Ngapain lo disini? Kan gue udah bilang gue nggak mau ketemu sama lo!" Ucap Island jutek.

"Gue pengen ngomong berdua sama lo Island... Bisa kita pergi?!" Aufar melihat kearah Islandzandi yang masih terdiam melihat Aufar curiga. "Gue nggak akan ngelakuin hal kayak kemaren lagi! Gue janji..." Lanjut Aufar meyakinkan Islandzandi.

"Awas ya, kalo lo nyakitin Island lagi!" Ucap Haura memperingatkan Aufar.

Tak lama Islandzandi pun beranjak sambil membawa Form itu dan pergi mengikuti Aufar ke taman Universitas Saimdang.

"Kenapa? Kalo lo mau minta maaf ga usah, dari kemaren lo minta maaf terus gue udah cape maafin lo..." Islandzandi.

"Gue bener-bener minta maaf soal… ciuman kemaren…" Aufar terdiam sejenak. "Gue emang udah keterlaluan dan bersikap bodoh… I’m sorry..." Lanjutnya.

"Lo nggak bisa maksa perasaan lo ke gue kayak gitu Far…" Island melihat Aufar kecewa.

"Gue tau, gue kayak gitu karena gue takut, gue kehilangan waktu buat terus ada disisi lo…" Aufar melihat Islandzandi memohon. "Lo bisa ngertiin posisi gue sekarang kan?" Melihat Islandzandi yang masih terdiam menunduk. "Lo mau maafin gue kan Island?! Gue janji gue nggak akan maksa lo lagi..."

Islandzandi pun menunduk sedikit mengangguk! Lalu Aufar pun memeluk Islandzandi erat.

"Lo bisa kasih kesempatan buat gue ngerebut hati lo lagi dengan adil kan? Gue nggak minta ijin lo, tapi gue mau lo hormatin keputusan gue ini..."

**

Di parkiran kampus… pukul 16.30 sore...

Reyandra berada di dalam mobil sambil melihat cingcin yang disimpan di box sambil tersenyum.

Tak lama Aufar dan Islandzandi keluar dari kampus sambil ngobrol dan bercanda.

Reyandra melihat kearah mereka terdiam lalu Reyandra pun menutup box cingcin itu dan menyimpan di saku jas yang digantung di kursi belakang mobilnya...

Islandzandi terdiam melihat kearah Reyandra yang berada di dalam mobilnya dari kejauhan.

"Kenapa?" Aufar melihat kearah mobil Reyandra terdiam.

Aufar pun menarik tangan Islandzandi dan berjalan menghampiri mobil Reyandra Sementara Islandzandi melihat kearah Aufar dengan cemas.

Saat di depan mobil Reyandra Aufar dan Islandzandi terdiam saling pandang. Sementara Reyandra melihat kearah Aufar dan Islandzandi heran.

"Udah sana! Masuk mobil…" Ucap Aufar sambil tersenyum kearah Islandzandi. "tenang aja, gue kan udah janji bakalan bersaing secara adil buat dapetin lo... udah sana..." Tandas Aufar sambil mendorong Islandzandi.

Islandzandi melihat kearah Aufar ragu lalu membuka pintu dan masuk ke mobil Reyandra. Reyandra melihat kearah Aufar yang memberi kode untuk keluar.

"Tunggu sebentar ya!" Ucap Reyandra membuka pintu mobilnya hendak keluar.

Islandzandi menahan lengan Reyandra. "Rey…" Menggeleng kearahnya.

"Hanya sebentar, saya hanya ingin berbicara dengannya!"

Tak lama Islandzandi pun melepaskan lengan Reyandra ragu, Reyandra pun keluar dan berjalan menjauh dari mobilnya mengikuti Aufar...

**

Di pinggir Gedung Atletik…

Reyandra terdiam berdiri menyandarkan badannya ke dinding itu sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya dengan santai melihat kearah Aufar.

"Gue terima tantangan lo buat ngerebut hati Island… Sedikit aja lo nyakitin hati Island atau pun ngelepasin tangan Island… Gue bakalan rebut dia dari lo!"

Reyandra melihat Aufar tersenyum. "Silahkan saja kalau kamu bisa! Karena mulai sekarang saya nggak akan ragu lagi untuk mendapatkan Island..."

"Hm... Kita liat aja nanti!" Tandas Aufar melihat Reyandra tersenyum sinis.

"Kalau kamu memang sayang sama Island, jangan sampai melakukan hal yang diluar kemauannya Island… Kecuali dia yang meminta!"

"Ok! Gue ngerti! Dan gue yakin dia pasti bakalan memintanya!"

Reyandra terdiam lalu tak lama dia berjalan kearah mobilnya meninggalkan Aufar dan menjalankan mobilnya.

**

Selama di perjalanan Islandzandi maupun Reyandra hanya diam.

"Rey, aku sama Aufar…"

"I know!" Melihat kearah Islandzandi tersenyum.

Islandzandi melihat Reyandra tersenyum bangga. "Thank you…" Lalu memeluk tangan Reyandra lalu Reyandra menghela nafas tersenyum kearah Islandzandi.

"O iya… Minggu besok aku ujian semester… Trus tadi aku dikasih Form buat magang disalah satu perusahaan yang bakalan dimasukin... Tapi yang nentuin Perusahaan tetep aja dari kampus..."

Reyandra melihat Islandzandi.

"Kamu harus belajar yang rajin! Dan cepat lulus!" Reyandra mengusap kepala Islandzandi. "Dan jangan ada pemotretan dulu!"

"Iya, aku tau!" Islandzandi cemberut masih memeluk lengan Reyandra manja. "Eh kamu tau Haura kan? Dia kemaren kan ngedate tuh sama cowok barunya trus dia ketemu sama cowok ganteng langsung konek gitu kayaknya tapi aku nggak tau juga sih... Tau kan Haura kayak gimana..."

Reyandra pun hanya mengangguk mendengarkan Islandzandi yang sedang bercerita tentang sahabatnya itu sambil menyetir!

**

Dirumah Islandzandi…

Pukul 20.00 malam…

Reyandra berjalan kedalam rumah Islandzandi sambil melihat sekeliling.

"Cape ya… Maaf ya…" Ucap Islandzandi sambil tertawa. "Tadinya aku emang nggak ada jadwal pemotretan tapi tiba-tiba klien Aslan pengen cepet beres jadi aja..."

Reyandra hanya tersenyum sambil berjalan ke ruang keluarga lalu duduk di sofa. Islandzandi pun ikut duduk di samping Reyandra.

Reyandra hanya tersenyum.

"Lagipula kemarin saya nggak ada waktu buat kamu... Jadi sekalinya ada waktu luang saya pasti nemenin kamu..." Ucap Reyandra merasa canggung. "Om sama tante kemana?" Lanjutnya sambil agak menjaga jarak dari Islandzandi.

"Papah kan ada tugas ke Thailand Mam ikut nemenin jadi aku sendirian disini…"

"Trus bibi?"

"Eu.. Bibi aku suruh pulang kampung dulu selama tiga hari… Kasian dia belum ketemu sama keluarganya."

"Memangnya kamu berani tinggal dirumah sendirian?!"

"Kan ada kamu yang nemenin aku disini…" Candanya sambil tersenyum kearahnya Reyandra.

"Hah…?" Reyandra pun kaget melihat Islandzandi. "Saya…" Bingung.

Islandzandi pun langsung tertawa melihat ekspresi Reyandra yang salah tingkah.

"Becanda-becanda… Kamu nggak berubah ya, nggak bisa diajak becanda sedikit! Ekspresinya itu loh…" Tertawa.

Reyandra terdiam sambil tersenyum. Tak lama handphone Islandzandi berdering nada message line dua kali. Islandzandi pun melihat kearah handphonenya.

"Hah… Serius?" Islandzandi kaget.

"Kenapa?" Ucapnya khawatir.

"Malam ini Karin sama Haura nggak bisa dateng…" Islandzandi mulai Bingung. "Karin mamahnya sakit dan Haura katanya pacarnya mau dateng kekosannya…"

Reyandra kaget tidak percaya.

"Terus memang pacarnya nggak akan pulang?"

Islandzandi melihat Reyandra tidak percaya.

"Rey… Kalo pacarnya dateng itu artinya mereka pasti nginep dikosanya…" melihat Reyandra. "Apa kamu mau nemenin?" Lanjutnya.

"Apa?!" kaget. "Saya… Jangan bercanda lagi Island!"

"Aku nggak becanda kok! Oh, apa aku suruh Aufar aja? Dia pasti mau nemenin…" Ucap Islandzandi sambil mengutak ngatik Handphonenya.

Reyandra melihat Islandzandi serius lalu membawa Handphone Islandzandi. "Saya saja…" Ucap Reyandra terdiam serius.

Islandzandi terdiam melihat reaksi Reyandra tersenyum. "Kenapa? Bukannya nggak mau ya kalo dirumah cuma ada kita berdua?"

"Paling tidak saya tidak akan berbuat yang aneh-aneh! Saya takut kalau Aufar berbuat seperti kemarin lagi… Kamu juga harus ekstra hati-hati sama dia!"

Islandzandi hanya tersenyum melihat kearah Reyandra. Lalu memeluk Reyandra erat. Reyandra masih terdiam lalu membalas pelukannya Islandzandi.

"Makasih ya…" Ucapnya masih memeluk Reyandra. "Tapi, Aufar nggak akan membuat kesalahan untuk kedua kalinya! Aku tau Aufar kayak gimana Rey…"

Reyandra terdiam melihat Islandzandi, saat Islandzandi mencium Reyandra tapi Reyandra Langsung melepaskan ciumannya dan melihat-lihat rumah Islandzandi. Sementara Islandzandi masih terdiam berfikir.

"Rumah ini masih tetep sama seperti dulu…"

Islandzandi terdiam melihat sinis kearah Reyandra.

Hah… mesti kayak gimana gue naklukin Reyandra… supaya gue bisa lebih deket lagi sama dia… kayak kemaren waktu di apartementnya."

Tak lama Islandzandi berjalan mengikutinya dan menggenggam tangan Reyandra.

"Mau lihat kamar kamu yang dulu?"

Islandzandi menarik tangan Reyandra pergi ke Reyandra yang dulu. Reyandra pun melihat kamarnya yang dulu kaget.

"Masih seperti dulu ketika saya pergi."

"Aku bilang sama bibi kalau kamar ini jangan diapa - apain selain dibersiin. Mam sama papah juga setuju. Siapa tau pas kamu pulang balik lagi kerumah ini… tapi… Ternyata orangnya nggak pulang-pulang!" sindirnya.

"Kamu tau nggak, kalo aku lagi kangen sama kamu, aku pasti bakalan tidur disini dan ngebayangin kamu ada disini… Tapi kalo aku lagi kesel sama kamu aku nggak pernah datang ke kamar ini!"

Reyandra hanya tersenyum melihat kearah Islandzandi. Lalu terdiam menatap seluruh isi kamarnya dan berjalan ke atas lemari yang diatasnya tersimpan toples yang didalamnya ada burung bangau buatannya.

"Kata mamam, kamu bikin ini pas aku lagi sakit dan terus memohon supaya aku cepet sembuh…"

Reyandra tersenyum kearahnya sambil mengusap kepala Islandzandi.

"Mandi sana!" Perintah Reyandra sedikit malu.

Islandzandi manyun. "Iya - iya… Janji ya temenin aku malam ini?!" Ucap Islandzandi sambil berlalu dari kamar Reyandra.

Reyandra hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Islandzandi. Lalu memeriksa laci mejanya yang masih tersimpan barang-barang miliknya yang sengaja ditinggalkannya.

Setelah beberapa menit dia diam di kamar lamanya, Reyandra pun keluar kamarnya dengan masih memperhatikan isi rumahnya menaiki tangga dan berhenti di pintu kamar Islandzandi terdiam berfikir.

Dengan ragu Reyandra membuka pintu kamarnya dan masuk ke kamar Islandzandi.

Reyandra mengambil photo Islandzandi yang sedang bersama Aufar tersenyum, Reyandra lalu membuka laci meja dan melihat banyak photo-photo Islandzandi dengan Aufar, salah satunya ada Aufar yang sedang menciu. pipinya Islandzandi.

Reyandra terdiam lalu menutupnya lagi dan Reyandra pun duduk di ujung tempat tidur Islandzandi masih memperhatikan photo Islandzandi dan Aufar sedang tersenyum.

Reyandra membuka kacamatanya dan mengusap keningnya.

Tak lama Islandzandi keluar dengan memakai kimono. Reyandra yang melihat kearah Islandzandi pun kaget.

"Loh… kamu disini? Aku pikir masih dibawah..."

Reyandra kaget melihat Islandzandi. "Eu… saya keluar…" berdiri sambil berjalan ke pintu.

Islandzandi menarik tangan Reyandra. "Rey... Aku udah pake baju kok…" Ucap Islandzandi sambil membuka handuk kimononya.

Ternyata Islandzandi memakai celana pendek dan kaos.

Reyandra menghela nafas lega lalu dia pun duduk lagi ditempat asalnya. Islandzandi melihat photo yang dipegang Reyandra lalu duduk di pangkuannya Reyandra.

Islandzandi tersenyum mengambil photo dari tangan Reyandra lalu melihatnya. "Seperti yang kamu liat tadi, aku dan Aufar udah baikan lagi… Cuma… Kali ini aku nggak bisa menganggap Aufar seperti yang dulu lagi…" Ucapnya terhenti sambil membayangkan kejadian saat Aufar menciumnya. "Dia…"

"Saya tau... Tidak usah diteruskan Island!"

Cause you love him Island… kau harus cepat menetapkan hatimu…

Islandzandi menggelengkan kepalanya pelan sambil memegang pipi Reyandra dengan kedua tangannya…

"Aku nggak perlu menetapkan hati Rey, aku sudah pasti sayang sama kamu… Aku udah nunggu kesempatan ini dari dulu, dan aku nggak mau ngelepasin kamu lagi… Aku cinta sama kamu Rey…"

"Kalau begitu kau harus bilang sama Aufar kalau kamu memilih saya… Bagaimana pun juga Aufar harus tau karena nggak akan mudah baginya untuk bisa melupakan kamu!"

Islandzandi terdiam. "Iya, tunggu waktu yang tepat deh ya… Sementara ini kita rahasiain dulu hubungan kita dari Aufar juga Mamam dan papah…"

Bisakah seperti ini?

Islandzandi melihat kearah Reyandra sangat dekat tak lama mereka pun berciuman, saat ciuman mereka semakin bergairah, tanpa sadar Islandzandi membuka kancing kemeja Reyandra satu persatu, Reyandra yang sadar akan tindakan Islandzandi yang sudah sedikit jauh langsung melepaskan ciumannya dan mendorong Islandzandi pelan. Mereka masih terengah-engah.

Islandzandi bingung. "Kenapa?"

Reyandra melihat kearah Islandzandi serius. "Ini nggak boleh terjadi, saya nggak bisa lebih jauh lagi Island!"

Islandzandi terdiam dan ingat perkataan Bu Audrey lalu tersenyum kecut sambil menggeleng kepala tidak percaya. Reyandra masih tidak mengerti melihat kearah Islandzandi.

Islandzandi pun berjalan ke sisi tempat tidurnya dan tidur di tempat tidurnya dengan menyisakan tempat untuk Reyandra.

Reyandra masih duduk di ujung tempat tidur sambil melihat Islandzandi bingung.

Islandzandi menepuk tempat tidurnya. "Sini!"

"Saya tidur dikamar saya saja!"

"Cuma nemenin doang kan?! Nggak apa-apa dong tidur disini? Aku juga nggak akan minta apa-apa lagi… Sebatas ciuman aja kan?!"

Reyandra masih terdiam ragu.

"Baiklah…" Ucapnya Reyandra menyerah.

Reyandra pun membuka jasnya dan tidur disisi Islandzandi, Islandzandi pun menggeser badannya jadi tidur di lengan kanan Reyandra.

Reyandra hanya terdiam lalu tersenyum melihat Islandzandi yang sedang tidur di pelukannya.

Sementara Reyandra hanya bisa memandang wajah Islandzandi sambil mengusap wajahnya berfikir.

Ya, benar, saya sudah tidak ingin melepaskan Island lagi. Dan... Saya akan mengambil resiko itu... Meskipun tidak sekarang tapi lambat laun Om Diandra pasti akan menyadarinya...

Episodes
1 Mimpi
2 Last Project
3 Kembali ke Indonesia
4 Svetovska Company
5 26 Juli
6 Acara Ultah Islandzandi
7 Alasan Reyandra
8 Bertemu Pak. Diandra
9 first date
10 pikiran orang dewasa
11 Haura
12 Kecelakaan Aufar
13 Kecelakaan Aufar 2
14 Pemotretan
15 Marah Lagi
16 Mabuk
17 Ingin Melindungi
18 Persaingan Aufar & Reyandra
19 Keputusan untuk Mengambil Resiko
20 Kebodohan Aufar
21 Mengambil Resiko
22 Kedatangan Erik & Eolia
23 Partner Aneh
24 Makan Malam
25 Mantan
26 Kebohongan Kecil Island
27 Duka Aufar
28 Wasiat Tante Merry
29 Keterima Magang
30 Hari Pertama Magang
31 Acara Kantor
32 Hari yang Berat
33 Diandra
34 Project Pertama
35 Menerima Lamaran Aufar
36 Pertunangan Island dan Aufar
37 Ungkapan Hati Reyandra
38 Pemberontakan Island
39 Ketahuan
40 Mempercepat Pernikahan
41 Pergi
42 Pencarian
43 Tertabrak Mobil
44 Kritis
45 Koma
46 Kepulangan Islandzandi dan Aufar
47 Kemarahan Eolia
48 Orang Baru
49 Lamaran Dadakan
50 Meminta Ijin Pak Diandra
51 Mogok Makan
52 Dirawat
53 Terserahmulah
54 Masalah ini jangan sampai ada yang tau
55 Rencana
56 Persiapan
57 Ketahuan
58 Menenangkan Hati
59 Siraman
60 Bachelor Party
61 The Wedding
62 Melepas
63 Hubby
64 Gosip Kantor
65 belum
66 Ancaman
67 Belum Saatnya
68 Rencana Liburan
69 Maaf
70 Liburan 1
71 Liburan 2
72 Liburan 3
73 Tragedi membawa Berkah
74 Surat Selesai Magang dipercepat
75 Dipecat
76 MT
77 Acara Launching
78 Surprise
79 Menjaga
80 makanan kesukaan Island
81 Ketahuan
82 Hilangnya Islandzandi
83 Stresnya Reyandra
84 Kritis
85 Kondisi Aufar
86 Goodbye...
87 Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
88 Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
89 Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
90 Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
91 Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
92 Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
93 Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
94 Sebuah Alibi
95 Otak Kotor Rania
96 'Fikom Berbagi'
97 Di Culik Om Om
98 Bawel Itu Artinya Peduli, Bawel Itu Artinya Sayang.
99 Diem-Diem Bisa Nyeremin
100 Sebesar Itu Rasa Suka Giana Untuk Arkana?
101 Timbal Balik
102 Pacar Pura-Pura
103 Dasar, Dosen Gila!!!
104 Sebuah Alasan
105 Perempuan Cantik Galak
106 Give Her A Little Affection, And I'll Get Her In My Arms
107 Realistis
108 Makan Malam Keluarga
109 Tolong ....
110 Kembalinya Seseorang Yang Tidak Pernah Disangka Freya
111 Pria Misterius
112 Khawatir
113 Deka Kabur
114 Sakit
115 Kisah Orion I
116 Kisah Orion II
117 Belanja
118 Alasan untuk Yang Kedua Kalinya
119 Kisah Orion & Kenan I
120 Kisah Orion & Kenan II
121 Pergulatan Batin Freya
122 Kram Perut
123 Cemburu
124 Tempat Bercerita Yang Nyaman
125 SadBoy
126 Putus
127 Deep Down
128 Perubahan Sikap Orion
129 Seneng-Seneng Seharian
130 Hanya Sahabat terbaik
131 Menerima Keberadaan Ayah
132 Ciuman Kilat
133 I'll Fix My Mistake
134 Saya Pacarnya
135 Kembalinya Aluna
136 Keluarga Leandro
137 Kisah Kelam Hidup Orion
138 Dating
139 Kembaran Arkana
140 Orion & Emma
141 Saya Tau Hubungan Kamu Sama Orion
142 Takdir Orion Dan Kenan
143 Refreshing
144 Hubungannya Dengan Kelana
145 Niat Balas Dendam
146 Tidak Pantaskah Freya Di Cintai?
147 Luka Saya Bayaran Untuk Luka Bapak Di Masa Lalu
148 Luka Yang Teramat Dalam
149 Maaf
150 Foto-Foto Skandal Tersebar
151 Cemoohan Orang-Orang
152 Mencoba Memperbaiki Keadaan
153 Saya Lepasin Bapak. Saya Harap Semua Ini Selesai Sampai Di Sini."
154 Niatan Berhentinya Orion
155 I Guess He Fall For You That Deep
156 Spesial And One In A Million
157 Pulang Ke Apartmen Ayah
158 S2 Mimpi Buruk
159 S2 Freya Adira Putri
160 S2 Baltsaros Orion Leandro
161 S2 Input Nilai
162 S2 Naksir
163 S2 Sang Mantan
164 S2 Tanggung Jawab
165 S2 Strip Tease
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Mimpi
2
Last Project
3
Kembali ke Indonesia
4
Svetovska Company
5
26 Juli
6
Acara Ultah Islandzandi
7
Alasan Reyandra
8
Bertemu Pak. Diandra
9
first date
10
pikiran orang dewasa
11
Haura
12
Kecelakaan Aufar
13
Kecelakaan Aufar 2
14
Pemotretan
15
Marah Lagi
16
Mabuk
17
Ingin Melindungi
18
Persaingan Aufar & Reyandra
19
Keputusan untuk Mengambil Resiko
20
Kebodohan Aufar
21
Mengambil Resiko
22
Kedatangan Erik & Eolia
23
Partner Aneh
24
Makan Malam
25
Mantan
26
Kebohongan Kecil Island
27
Duka Aufar
28
Wasiat Tante Merry
29
Keterima Magang
30
Hari Pertama Magang
31
Acara Kantor
32
Hari yang Berat
33
Diandra
34
Project Pertama
35
Menerima Lamaran Aufar
36
Pertunangan Island dan Aufar
37
Ungkapan Hati Reyandra
38
Pemberontakan Island
39
Ketahuan
40
Mempercepat Pernikahan
41
Pergi
42
Pencarian
43
Tertabrak Mobil
44
Kritis
45
Koma
46
Kepulangan Islandzandi dan Aufar
47
Kemarahan Eolia
48
Orang Baru
49
Lamaran Dadakan
50
Meminta Ijin Pak Diandra
51
Mogok Makan
52
Dirawat
53
Terserahmulah
54
Masalah ini jangan sampai ada yang tau
55
Rencana
56
Persiapan
57
Ketahuan
58
Menenangkan Hati
59
Siraman
60
Bachelor Party
61
The Wedding
62
Melepas
63
Hubby
64
Gosip Kantor
65
belum
66
Ancaman
67
Belum Saatnya
68
Rencana Liburan
69
Maaf
70
Liburan 1
71
Liburan 2
72
Liburan 3
73
Tragedi membawa Berkah
74
Surat Selesai Magang dipercepat
75
Dipecat
76
MT
77
Acara Launching
78
Surprise
79
Menjaga
80
makanan kesukaan Island
81
Ketahuan
82
Hilangnya Islandzandi
83
Stresnya Reyandra
84
Kritis
85
Kondisi Aufar
86
Goodbye...
87
Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
88
Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
89
Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
90
Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
91
Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
92
Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
93
Menantu Perempuan VS Ibu Mertua
94
Sebuah Alibi
95
Otak Kotor Rania
96
'Fikom Berbagi'
97
Di Culik Om Om
98
Bawel Itu Artinya Peduli, Bawel Itu Artinya Sayang.
99
Diem-Diem Bisa Nyeremin
100
Sebesar Itu Rasa Suka Giana Untuk Arkana?
101
Timbal Balik
102
Pacar Pura-Pura
103
Dasar, Dosen Gila!!!
104
Sebuah Alasan
105
Perempuan Cantik Galak
106
Give Her A Little Affection, And I'll Get Her In My Arms
107
Realistis
108
Makan Malam Keluarga
109
Tolong ....
110
Kembalinya Seseorang Yang Tidak Pernah Disangka Freya
111
Pria Misterius
112
Khawatir
113
Deka Kabur
114
Sakit
115
Kisah Orion I
116
Kisah Orion II
117
Belanja
118
Alasan untuk Yang Kedua Kalinya
119
Kisah Orion & Kenan I
120
Kisah Orion & Kenan II
121
Pergulatan Batin Freya
122
Kram Perut
123
Cemburu
124
Tempat Bercerita Yang Nyaman
125
SadBoy
126
Putus
127
Deep Down
128
Perubahan Sikap Orion
129
Seneng-Seneng Seharian
130
Hanya Sahabat terbaik
131
Menerima Keberadaan Ayah
132
Ciuman Kilat
133
I'll Fix My Mistake
134
Saya Pacarnya
135
Kembalinya Aluna
136
Keluarga Leandro
137
Kisah Kelam Hidup Orion
138
Dating
139
Kembaran Arkana
140
Orion & Emma
141
Saya Tau Hubungan Kamu Sama Orion
142
Takdir Orion Dan Kenan
143
Refreshing
144
Hubungannya Dengan Kelana
145
Niat Balas Dendam
146
Tidak Pantaskah Freya Di Cintai?
147
Luka Saya Bayaran Untuk Luka Bapak Di Masa Lalu
148
Luka Yang Teramat Dalam
149
Maaf
150
Foto-Foto Skandal Tersebar
151
Cemoohan Orang-Orang
152
Mencoba Memperbaiki Keadaan
153
Saya Lepasin Bapak. Saya Harap Semua Ini Selesai Sampai Di Sini."
154
Niatan Berhentinya Orion
155
I Guess He Fall For You That Deep
156
Spesial And One In A Million
157
Pulang Ke Apartmen Ayah
158
S2 Mimpi Buruk
159
S2 Freya Adira Putri
160
S2 Baltsaros Orion Leandro
161
S2 Input Nilai
162
S2 Naksir
163
S2 Sang Mantan
164
S2 Tanggung Jawab
165
S2 Strip Tease

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!