"Masalahnya gue gak pernah ngurus cinta-cintaan.."
"Lu mah muka doang,kaya gue dong 1 minggu 2x ganti cewek."Ucap Andy tertawa meremehkan.
"Gila,raja buaya darat lo!."Celetuk Anrez.
"Makanya respon dong fans-fans wanita lo,jadiin pacar 1 per 1 biar kaya gue banyak pengalaman haha."Kekeh Andy.
"Gak ada waktu gue."Singkat Anrez.
"Ya sudah terserah lo,besok minggu ya main golf yuk jenuh gue."Ajak Andy.
"Baiklah."Balas Anrez.
***
Malam tergantikan dengan pagi,seperti biasa Amara melakukan aktivitas liburnya dengan bersih-bersih di rumah.
Ting..Tong..Ting..Tong
Bel rumahnya berbunyi,ia bergegas membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.
"Hallo sayang surprise !!."Ucap nyonya Shyre.
"Mamah,papa,kenapa gak hubungi dulu jika mau kesini?"ucap Amara mempersilahkan keduanya masuk.
"Bukan surprise dong namanya nak."Ucap tuan Shyre tersenyum.
"Haha,iya-iya pa."Kikuk Amara dengan menyodorkan jamuan.
"Apa papa tidak sibuk?"tanya Amara.
"Sibuk sih pasti ada,tapi papa dan mamah kangen sama kamu."Jawab nyonya Shyre.
"Kan biasanya juga lewat handpone mah."
"Ayolah memang kenapa sayang tidak bolehkah kami berkunjung?"
"Haha,bukan begitu mah."Jawab Amara.
"Jadi nak kami kesini ada sesuatu yang harus dibicarakan.."Jelas tuan Shyre.
"Oyah?? tentang apa itu pa,mah?."Tanya Amara.
"Papa dan mamah telah sepakat untuk menjodohkanmu dengan anak sahabat papa."Ucap tuan Shyre.
"Apa!!!" Amara terkejut.
"Iya sayang,ini juga demi kebaikan kamu supaya nanti ada yang melindungimu."Jelas nyonya Shyre.
"Amara gak mau mah,gimana masa depan Amara nanti.."
"Nak dengarkan papa baik-baik,kau nanti bisa kuliah dimana pun sesukamu.Papa melakukan ini karna tidak terima melihat kau terus diganggu oleh lelaki-lelaki berandalan di luar sana."Jelas tuan Shyre.
"Dari mana papa tahu?"
"Astrid sahabatmu,papa suruh ia mengamati bagaimana kehidupanmu di sini."Jawab tuan Shyre.
"Tapi pah Amara juga masih bisa melindungi diri,kenapa harus di jodohkan segala."Rengek Amara.
"Papa dan mamah sangat sayang sama kamu,ini juga demi masa depanmu nak."Ucap nyonya Shyre.
"Amara belum siap mah,apalagi jika papa menjodohkannya sama yang perut buncit.Gak mau!!"Tolak Amara.
"Astaga..Apa kamu pikir papa sejahat itu?."Tanya tuan Shyre.
"Ayolah pah,mah,amara mohon...Ini bukan tahun 1970-an."Rengek nya lagi.
"Nak kamu tidak bisa membantah lagi,ingat ini demi kebaikan masa depanmu juga!."Tegas papanya.
"Mah,bujuk papa!"Pinta Amara pada ibunya.
"Sayang dengarkanlah,mamah juga sangat tak terima kamu terus diganggu seperti itu.Bisa jadi mereka yang mengejarmu lebih nekat caranya dari yang kemarin-kemarin,mamah takut di sini kamu sendiri."Ucap nyonya Shyre.
"Bodyguard aja dong mah!"pintanya lagi.
"Tidak bisa! apa kamu tidak takut sekarang banyak isu pelecehan terhadap majikannya sendiri?."tukas tuan Shyre.
Mendengar itu Amara terdiam.
"Apa kamu memiliki pacar sayang,hingga sulit menerimanya?."Tanya nyonya Shyre.
"Gak ada! dimana,Amara gak kepikiran hal begitu tanyakan saja pada Astrid bila perlu cek handpone aku sekalian."Ucap Amara sedikit kesal dengan pertanyaan ibunya.
"Syukurlah jika begitu."Balas ibunya.
"Jadi tidak ada yang bisa dibantah lagi nak,terimalah ini demi kebaikanmu!"ucap tuan Shyre.
"Mamah mohon sayang!"
"Baiklah mah,pah,akan ku pikirkan kan lagi."Ucapnya pasrah.
"Iya sayang kami harap kamu tidak memberi jawaban yang mengecewakan!"ucap tuan Shyre yang berharap.
"Baik pah,mah."Balas Amara pasrah.
Setelah kejadian itu Amara bingung harus memilih tindakan apa,disatu sisi ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya,disatu sisi lagi ia belum siap.
"Haaah...Aku harus bagaimana?membantah juga aku takut mamah ada benarnya sih...Semakin hari semakin risih aku didekati terus."Pikir Amara frustasi.
Cklek!
pintu kamar Amara terbuka.
"Sayang.."Ucap lembut nyonya Shyre.
"Mah Amara harus gimana?"tanyanya gelisah.
wanita paruh baya namun masih cantik itu duduk di samping Amara sambil mengusap kepalanya penuh kasih sayang.
"Sayang...Mamah kali ini tidak bisa berbuat apa-apa,mamah mendukung kemauan papamu karna mamah takut terjadi apa-apa ketika kami berjauhan denganmu.."Jelas nyonya Shyre lembut.
Amara masih terdiam mencerna ucapan ibunya.
"Sudahlah,ayo kita makan dulu!"ajak ibunya.
Amara mengangguk,mengikuti ibunya untuk makan malam.
Suasana makan itu hening tidak ada yang memulai pembicaraan sampai selesai.
Mereka bertiga setelah makan memutuskan untuk menonton acara tv.
"Mah,pah,Amara menerima perjodohan itu."Ucapnya menyela.
"Benarkah sayang? terimakasih."Ucap tuan Shyre senang sambil mengecup kening putrinya itu.
"Setelah dipikir-pikir,mamah dan papa benar semakin dewasa aku harus semakin hati-hati juga harus ada sosok yang melindungi."Ucapnya.
"Iya sayang,kami sangat khawatir tentang itu.Tapi sekarang rasanya lega."Ucap ibunya tersenyum.
"Baiklah papa akan mengabari ini pada sahabat papa."Ucap tuan Shyre senang sambil menuju kamar dimana handponenya berada.
"Hallo apa kabar Shyre?"ucap tuan Alex di seberang sana.
"Baik Lex,tapi ada kabar yang lebih baik lagi."
"Ada apa? apakah putrimu setuju?"
"Benar sekali jawabanmu.."
"Ah,syukurlah aku sangat lega.Setelah ini aku akan atur tempat pertemuannya."
"Baiklah sampai nanti."
panggilan pun terputus.
Tuan Shyre kembali lagi ke ruang keluarga untuk berkumpul bersama anak istrinya.
"Pa apakah calon tunanganku nanti baik?"tanya Amara.
"Tenanglah,papa sangat mengenal putra dari sahabat papa itu."
"Hmm,baiklah jika ini yang terbaik Amara tidak bisa berbuat apa-apa lagi."Ucap Amara lesu.
"Sayang jangan takut,jika nanti terjadi sesuatu bilang mamah dan papamu!"suruh nyonya Shyre memastikan..
"Iya mah,pa...Baiklah Amara istirahat duluan ya."Ucap Amara beranjak menuju kamarnya.
Kedua orang tuanya mengangguk,hingga mereka pun menyusul untuk istirahat.
***
Malam itu tuan Alex menyuruh Anrez menginap di rumahnya.
"Anrez calon tunanganmu sudah menyetujuinya,papa harap kamu mengerti."
Mendengar itu Anrez terdiam.
"Iya Nrez mamah sangat bahagia sekali.."
"Baiklah aku menerimanya juga,semoga wanita yang papa jodohkan itu seleraku.."Ucapnya yakin tanpa basa basi.
"Hahaha,putraku yang tak pernah pacaran ini ternyata punya selera juga."Ucap tuan Alex tak kuasa menahan tawa atas omongan Anrez.
"Haish,faktanya begitu pah.."Tukas Anrez.
"Mamah yakin nanti kamu akan sangat berterimakasih pada kita,karna gadis itu sangat saaaangat sempurna."Heboh ibunya.
"Hmmm,aku duluan ya mah,pah istirahatnya."Izin Anrez yang berlal
kedua orang tuanya hanya mengangguk.
"Mas kapan kita akan melakukan pertemuannya?"
"Secepatnya istriku sabarlah!"
karna sudah malam suami istri itu pun istirahat.
Lain halnya Anrez,ia belum tidur memikirkan perjodohan itu.Karna belum ngantuk ia memilih menelpon Andy.
"Apa Nrez malam-malam gini?."Tanyanya dari seberang sana.
"Pada akhirnya gue menerima perjodohan itu."
"Lah bagus dong,bentar lagi jadi papa muda lo."Kekeh Andy.
"Tunangan Ndy bukan menikah!." Anrez kesal dengan candaan Andy.
"Iya tapi kan sama aja babang,bentar lagi lo akan menikah."
"Bertemu ceweknya aja belum.."Tukas Anrez.
"ya sudah semangat jangan bikin ortu lo kecewa!"
"Hmmm,"Jawaban singkat Anrez.
"Gak nyangka banget Nrez.."Ucapnya lagi.
"Apaan?"
"Gue yang sering pacaran lo yang tunangan duluan."Ucap Andy.
"Haha,terus kenapa lo belum tunangan?"
"Gak ada yqng cocok."Jawabnya.
"Terserahlah."Balas Anrez.
"Gue masih ingin main-main dulu hehe."Ucap Andy.
"Buaya banget lu!!!."Tukas Anrez pada sepupunya itu.
"Kan gue masih mencari yang cocok Nrez."Belanya.
"Ya ya terserah..."Jawab Anrez.
Karna sudah malam panggilan itu terputus,akhirnya Anrez pun tertidur...
Mohon dukungannya readers!😘
TAP JEMPOLNYA YAH AKU HITUNG NIH 1 2 3 !!
TERIMAKASIH😘
EH COMENT AND VOTENYA JUGA!!
🔥🔥🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Aisah Canza paa
Haha andy absrut bat dah..🤣
2020-11-12
2